1

BMKG Serang Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi

Kabar6-BMKG Serang mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya gelombang tinggi di perairan wilayah Banten. Termasuk di Selat Sunda bagian Utara, seperti di sekitar Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

BMKG Serang mengeluarkan peringatan dini untuk gelombang tinggi di Selat Sunda bagian Utara, yang menyebabkan kapal Ferry di Pelabuhan Merak sulit sandar.

Dari keterangan BMKG Serang, ketinggian gelombang di Selat Sunda bagian Utara antara 1,25-2,50 meter atau dalam kategori kuning.

“Resiko tinggi terhadap keselamatan untuk jenis perahu nelayan, kapal tongkang. Betul akan sulit sandar, tetapi bukan gagal sandar, karena kalau gagal sandar ada faktor lain yang bisa menyebabkan gagal sandar selain gelombang itu sendiri,” ujar BMKG Serang, mengutip dari penjelasannya di grup Media BMKG Maritim Banten, Rabu, (13/03/2024).

**Baca Juga: Izin Impor Telat, Pengusaha di Tangsel: Sapi Muda yang Dipotong Akhirnya

Selain itu, sejumlah perairan wilayah Banten masuk dalam kategori tinggi, dengan ketinggian gelombang antara 2,5 meter hingga 4 meter. Berada di Selat Sunda bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Banten dan perairan Selatan Banten.

Dalam kategori oranye itu, memiliki resiko tinggi keselamatan terhadap kapal tongkang, Ferry dan perahu nelayan.

Peringatan dini gelombang tinggi itu dikeluarkan BMKG Serang, berlaku mulai 13 Maret 2024 pukul 07.00 wib dan berkahir pada 14 Maret 2024, pukul 07.00 wib atau selama 24 jam.(Dhi)




Peringatan Dini BMKG Serang, Potensi Banjir Rob Terjadi di Pesisir Banten

Kabar6.com

Kabar6-BMKG Serang melalui akun resmi Instagramnya, @bmkgkotaserang, memberikan peringatan dini akan potensi banjir rob di pesisir Banten. Dalam keterangannya menuliskan, potensi banjir rob disebabkan adanya fase new moon atau bulan baru dan perigee atau titik terdekat bulan dengan bumi yang terjadi bersamaan pada 21 Januari 2023, sehingga berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Dalam unggahan tersebut juga menjelaskan kalau potensi banjir rob untuk perairan Utara dan Selatan Banten terjadi pada tanggal 19-25 Januari, serta perairan Barat Banten pada 20-25 Januari 2023.

Kemudian dalam keterangan resmi tertulis yang disampaikan oleh Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, pada Rabu, 18 Januari 2023, ada sejumlah provinsi di Indonesia yang juga berpotensi mengalami banjir rob.

Total, ada 23 daerah yang berpotensi mengalami banjir rob, seperti pesisir Banten, Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta bagian Utara.

**Baca Juga: Niat Cari Dukun, Nyawa Melayang dan Dibuang di Kebun Karet Cijaku

Kemudian pesisir Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Maluku, Pesisir Utara Papua, dan pesisir Papua Selatan.

Potensi banjir rob berbeda waktu, hari dan ketinggiannya di setiap daerah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, pemukiman, tambak garam dan perikanan darat. Secara umum, masyarakat diminta berhati-hati sejak 17-29 Januari 2023.

“Masyarakat pesisir pantai diimbau waspada akan potensi banjir rob yang terjadi pada rentang waktu tersebut,” ujar Koordinator Data dan Informasi BMKG Serang, Tarjono, Rabu (18/01/2023). (Dhi)




Peringatan Dini Cuaca Jabodetabek, BMKG: Terpantau Awan Cumolonimbus di Pondok Aren

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) keluarkan peringatan dini cuaca wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Kamis 3 November 2022.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Banten, Yanuar Henry Pribadi menjelaskan, pihaknya memantau adanya awan cumolonimbus di langit Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

“Betul, terpantau oleh kami ada awan cumolonimbus di Pondok Aren,” ujarnya kepada Kabar6.com.

Menurut Yanuar, terpantau ciri-ciri awan cumolonimbus yaitu adanya petir di langit Pondok Aren.

“Seperti biasa awan Cumulunimbus saat ini terpantau di atas wilayah kami di Pondok Aren dengan ciri ciri terpantau ada petir,” paparnya.

Yanuar menjelaskan, peringatan dini cuaca ini diprakirakan akan terjadi di beberapa wilayah di Jabodetabek hingga pukul 16.15 WIB.

Dijelaskan Yanuar, wilayah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang berada di Kota Jakarta Selatan yaitu di Kecamatan Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Cilandak, Kebayoran Baru, Pancoran, Pesanggrahan.

**Baca juga: R-APBD 2023, Sekda Tangsel: Kami Fokuskan untuk RPJMD dan Isu Strategis Wilayah

“Kabupaten Tangerang di Kecamatan Curug, Cikupa, Panongan, Legok, Kelapa Dua, Kota Tangerang: Ciledug, Larangan. Dan Kota Tangerang Selatan berada di wilayah Pondok Aren,” tuturnya.

Prakiraan ini, menurut Yanuar, berpotensi meluas di beberapa wilayah lain selain yang disebutkan diatas.(eka)




Peringatan Dini Wilayah Jabodetabek, BMKG Minta Waspadai Petir dan Angin Kencang

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) keluarkan peringatan dini cuaca wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Selasa 11 Oktober 2022.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan (Tangsel), Yanuar Henry Pribadi menerangkan, peringatan dini tersebut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, yang masih berlangsung hingga pukul 20.10 WIB.

Dipaparkannya, peringatan dini tersebut diprakirakan akan terjadi di Kabupaten Kepulauan Seribu yaitu di Kepulauan Seribu Selatan. Kota Jakarta Pusat di Kecamatan Gambir, Sawah Besar, Kemayoran, Senen, Cempaka Putih, Menteng, Tanah Abang, Johar Baru.

“Kota Jakarta Utara di Penjaringan, Tanjung Priok, Koja, Pademangan, Kelapa Gading, lalu Kota Jakarta Barat di Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kebon Jeruk, Pal Merah, Kembangan,” ujarnya kepada Kabar6.com.

Lanjut Yanuar, di Kota Jakarta Selatan berada di Kecamatan Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Kebayoran Lama, Cilandak, Kebayoran Baru, Pancoran, Pesanggrahan, lalu Kota Jakarta Timur di wilayah Matraman, Pulogadung, Jatinegara, Cakung, Duren Sawit.

**Baca juga: BMKG: Prakiraan Curah Hujan Oktober Dasarian II di Kota Tangsel Masuk Kategori Menengah

Dilanjutkan Yanuar, Kabupaten Bogor di wilayah Babakan Madang, Jonggol, Cileungsi, Cariu, Sukamakmur, Parung, Gunung Sindur, Kemang, Rumpin, Cisarua, Megamendung, Klapanunggal, Ciseeng, Tanjungsari, Tajurhalang, kemudian Kabupaten Bekasi di Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Barat, Setu, Serang Baru, Cibarusah.

“Kota Bekasi di wilayah Rawa Lumbu, Bantar Gebang, Mustika Jaya, lalu Kota Depok di Sawangan, Bojongsari, kemudian Kota Tangerang di wilayah Ciledug, Larangan, dan ota Tangerang Selatan di wilayah Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, dan sekitarnya,” paparnya.

Peringatan dini ini, menurut Yanuar, dapat meluas ke wilayah lainnya di Jabodetabek.(eka)




Peringatan Dini Wilayah Jabodetabek, BMKG: Waspadai Petir dan Angin Kencang

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) keluarkan peringatan dini cuaca wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan (Tangsel), Yanuar Henry Pribadi menerangkan, peringatan dini tersebut berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Dipaparkannya, peringatan dini tersebut diprakirakan akan terjadi di Kota Jakarta Barat yaitu Kalideres, Kota Jakarta Selatan yaitu Pesanggrahan, Kota Jakarta Timur yaitu Duren Sawit, Kabupaten Bogor yaitu Cibinong, Sukaraja, Babakan Madang, Cariu, Sukamakmur, Bojong Gede, Leuwiliang, Cibungbulang, Pamijahan, Rumpin, Jasinga, Cigudeg, Ciawi, Cisarua, Megamendung, Caringin, Cijeruk, Ciomas, Tamansari, Sukajaya, Tanjungsari, Cigombong, Leuwisadeng, Tenjolaya, Kabupaten Bekasi: Bojongmangu.

“Kota Bogor yaitu Bogor Selatan, Bogor Tengah, Bogor Barat, Bogor Utara, Kota Bekasi yaitu Bekasi Barat, Bekasi Selatan, Medan Satria, Pondok Gede, Jatiasih, Kota Depok yaitu Beji, Kabupaten Tangerang yaitu Kresek, Teluknaga, Kosambi, Gunung Kaler, Mekar Baru, Kota Tangerang yaitu Batuceper, Benda, Ciledug, Pinang, Karang Tengah,” ujarnya kepada Kabar6.com, Selasa (4/10/2022).

Menurutnya, hal itu dapat meluas ke wilayah Kota Jakarta Pusat yaitu wilayah Gambir, Sawah Besar, Kemayoran, Senen, Cempaka Putih, Menteng, Tanah Abang, Johar Baru, Kota Jakarta Utara yaitu di wilayah Penjaringan, Tanjung Priok, Koja, Cilincing, Pademangan, Kelapa Gading.

“Kota Jakarta Barat yaitu Cengkareng, Grogol Petamburan, Taman Sari, Tambora, Kebon Jeruk, Pal Merah, Kembangan, Kota Jakarta Selatan: Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Cilandak, Kebayoran Baru, Pancoran, Jagakarsa, Kota Jakarta Timur yaitu Matraman, Pulogadung, Jatinegara, Kramatjati, Pasar Rebo, Cakung, Makasar, Ciracas, Cipayung,” jelasnya.

Kemudian, Kabupaten Bogor yaitu Gunung Putri, Citeureup, Jonggol, Cileungsi, Parung, Gunung Sindur, Kemang, Ciampea, Parung Panjang, Nanggung, Tenjo, Dramaga, Klapanunggal, Ciseeng, Ranca Bungur, Tajurhalang, Kabupaten Bekasi yaitu Tarumajaya, Babelan, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang Timur, Kedung Waringin, Setu, Cikarang Selatan, Cikarang Pusat, Serang Baru, Cibarusah, Kota Bogor yaitu Bogor Timur, Tanah Sareal.

**Baca juga: Ratusan Mahasiswa asal Tangsel Kembali Turun Aksi: Ini 30 Hari Pasca Kenaikan BBM

Lanjutnya, Kota Bekasi yaitu Bekasi Timur, Bekasi Utara, Rawa Lumbu, Bantar Gebang, Jati Sempurna, Mustika Jaya, Pondok Melati, Kota Depok yaitu Pancoran Mas, Cimanggis, Sawangan, Limo, Sukmajaya, Cipayung, Cilodong, Cinere, Tapos, Bojongsari, Kabupaten Tangerang yaitu di wilayah Balaraja, Jayanti, Tigaraksa, Jambe, Cisoka, Kronjo, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Rajeg, Pasar Kemis, Pakuhaji, Sepatan, Curug, Cikupa, Panongan, Legok, Pagedangan, Cisauk, Sukamulya, Kelapa Dua, Sindang Jaya, Sepatan Timur, Solear.

“Kota Tangerang yaitu di wilayah Tangerang, Jatiuwung, Cipondoh, Karawaci, Periuk, Cibodas, Neglasari, Larangan, Kota Tangerang Selatan yaitu Serpong, Serpong Utara, Pondok Aren, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Setu,” paparnya.

“Kondisi ini diperkirakan masih dapat berlangsung hingga pukul 16.00 WIB,” tutupnya.(eka)




Peringatan Dini BMKG, Masyarakat Diminta Menjauhi Pantai

kabar6.com

Kabar6-BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk masyarakat agar mewaspadai dampak erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK), seperti gelombang tinggi hingga menjauhi pantai untuk sementara waktu.

“Semalam kan pada rapat, akhirnya disebar sebagai bentuk peringatan dini dan kewaspadaan di masyarakat dan stakeholder,” kata Suwardi, kepala BMKG Tangerang, Jumat (04/02/2022).

Suwardi memastikan peralatan BMKG dan PVMBG untuk memantau kondisi Anak Krakatau dan ketinggian air laut di Selat Sunda, berfungsi dengan baik. Termasuk alat ukur kegempaan juga terpasang. Peralatan itu dipasang disekitar pulau Anak Krakatau dan perairan Selat Sunda.

“Kita, BMKG dan PVMBG juga kan sudah pasang alat pantau disana. Kegempaan, ketinggian air juga ada, kita pantau terus,” jelasnya.

Rapat dadakan yang diadakan secara daring pada Kamis malam, 03 Februari 2022, untuk menyikapi perkembangan aktifitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda.

**Baca juga: Aktifitas Gunung Anak Krakatau Meningkat Bisa Picu Gempa Lokal

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Dimana, sejak Kamis hingga saat ini, Jumat, 03-04 Februari 2022, aktifitas Anak Krakatau masih meningkat. Bahkan semburan abu vulkaniknya mencapai 800 meter dari puncaknya.

“Pesan peringatan dini hanya segitu (isinya), sebagai bentuk kewaspadaan. Mengingat adanya hembusan abu vulkanik di Gunung Anak Krakatau yang dikeluarkan oleh PVMBG,” ujarnya.(Dhi)




BPBD Banten Diminta Sebar informasi Peringatan Dini Hadapi Pancaroba Musim Hujan dari BMKG

Kabar6.com

Kabar6- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi imbauan atas peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, Kamis (1/10/2020).

Hal itu sampaikan BNPB melalui surat edarannya dengan Nomor : B.143/BNPB/D II/PK.03.02/09/2020 berdasarkan rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem selama pancaroba menjelang musim penghujan 2020/2021 yang dapat berpotensi banjir, banjir bandang, tanah longsor di beberapa wilayah Indonesia.

**Baca juga: Pemprov Banten Siapkan Perda Sanksi Pelanggar Protokol Kesehatan.

Guna mencegah dampak yang mungkin timbul, diharapkan BPBD Provinsi Banten dapat menyebarluaskan informasi peringatan dini kepada BPBD kabupaten/kota untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan.

Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi secara berkala dengan Dinas terkait dan aparatur Kabupaten/Kota di daerah setempat

2. Melakukan monitoring untuk mendapatkan update informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana melalui website BMKG

3. Melakukan penyebarluasan informasi peringatan dini bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah yang risiko tinggi

4. Meningkatkan kesiapsiagaan dengan melakukan sosialisasi dan edukasi terkait potensi pencegahan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor dengan menggunakan media elektronik / sosial media mengingat wilayah indonesia sedang mengalami pandemi COVID-19

5. Menyiapkan dan mensosialisasikan tempat evakuasi yang berbeda antara masyarakat yang sehat dengan terkonfirmasi positif COVID-19

6. Apabila diperlukan dapat mengaktivasi rencana kontingensi menjadi rencana operasi dan dimutakhirkan dengan situasi terkini serta mengaktifkan Pos Komando Penanganan Darurat Bencana

7. Melaksanaan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan peraturan lainnya yang telah dikeluarkan Pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19 seperti jaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.(Bur)




Peringatan Dini, Gelombang Tinggi Capai 6 Meter di Perairan Banten

kabar6.com

Kabar6-Aplikasi resmi BMKG merilis adanya peringatan dini gelombang tinggi di perairan Banten. Dalam peringatan dini yang berlaku pada 23 Mei 2020 pukul 19.00 WIB hingga 24 Mei 2020 pukul 07.00 WIB itu tertulis, bahwa waspada gelombang laut dengan ketinggian antara 2,5 meter hingga 4 meter.

Ketinggian gelombang itu akan menerjang wilayah Selat Sunda bagian Selatan perairan Selatan Banten, yang beresiko tinggi terhadap perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal Ferry.

Kemudian waspada gelombang laut dengan ketinggian 4 meter hingga 6 meter, di wilayah Samudera Hindia Selatan Banten yang beresiko tinggi terhadap semua jenis kapal.

Seperti di Samudera Hindia Selatan Banten, tertulis gelombangnya sangat tinggi dengan keterangan warna merah. Kecepatan anginnya antara 4-20 Knot.

Kemudian, di perairan Selat Sunda bagian selatan, ketinggian gelombang antara 2,5 meter hingga 4 meter, dengan kecepatan angin nya 2-15 Knot.

Selanjutnya di perairan Selat Sunda bagian Utara, tertulis ketinggian gelombangnya 0,5 meter hingga 1,25 meter. Kecepatan anginnya 4-15 Knot.

Informasi ini dilihat melalui aplikasi resmi BMKG melalui kanal Cuaca Maritim, pada Sabtu, 23 Mei 2020 pukul 22.26 WIB.**Baca juga: Pemkab Lebak Tutup Rabinza, Manajemen: Masyarakat Susah Diatur.

Sayangnya, hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi yang didapat dari pihak BMKG.(Dhi)




BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Kabupaten Tangerang

Kabar6-Badan Meteorologi dan Klimatologi Geodisika (BMKG) mengeluarkan surat peringatan dini kekeringan di wilayah Kabupaten Tangerang.

Meski demikian, Pemerintahan Kabupaten Tangerang belum menetapkan status siaga lantaran masih menunggu kondisi dan situasi dalam dua minggu ke depan setelah beberapa wilayahnya mulai diguyur hujan beberapa waktu lalu.

Kasi Data dan Informasi Stasiun Geofisika BMKG Tangerang, Urip Setiyono mengatakan, dampak kekeringan itu sebdiri di Kabupaten Tangerang yakni mengalami keterbatasan air bersih dan buruknya kualitas udara.

“Peringatan dini kekeringan meteorologis ter-update pada 31 Agustus kemarin di wilayah Kabupaten Tangerang terutama Provinsi Banten dan DKI Jakarta, menunjukan telah terjadi kekeringan. Terutama Kabupaten Tangerang bagian Timur Laut sudah berstatus Awas,” ujarnya, Rabu (4/9/2019).

**Baca juga: Kantor Pos Hadir di Solear, Melayani Pengiriman Barang hingga Bayar Listrik.

Urip menjelaskan, sesuai dari data Hari Tanpa Hujan (HTH), Kabupaten Tangerang kecil kemungkinan untuk turun hujan deras.

“Dasarian II 31 Agustus kemarin menunjukan sebagian wilayah Kabupaten Tangerang, dalam kategori HTH sangat panjang dari 31 sampai 60 hari,” jelasnya.(Vee)