1

Efektif Kurangi Pengangguran, Disnaker Lebak Dorong Seluruh SMK Punya BKK

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak mendorong agar seluruh sekolah menengah kejuruan (SMK) membentuk bursa kerja khusus (BKK).

Kepala Disnaker Lebak Maman SP mengatakan, dari 69 SMK di Lebak, baru 23 sekolah yang sudah memiliki BKK.

“Ini kami sedang gencar mensosialisasikan ke sekolah-sekolah supaya mereka mengantongi legalitas dari Disnaker untuk izin operasional BKK-nya,” kata Maman kepada Kabar6.com, Jumat (15/9/2023).

Kehadiran BKK di masing-masing sekolah dinilai menjadi salah satu upaya efektif dalam mengurangi angka pengangguran di daerah. Sekolah melalui BKK yang dibentuk akan menjalin kerja sama dengan perusahaan dalam hal kebutuhan tenaga kerja.

**Baca Juga: Polres Tangsel Sita 22 Motor Curian, Berawal dari Warga Kademangan Linglung

“Misalnya di wilayah sekolah tersebut ada perusahaan roti skala kecil menengah, nah sekolah ada jurusan tata boga. Dari kerja sama yang sudah dijalin, sekolah bisa menyodorkan beberapa alumninya untuk perusahaan,” tutur Maman.

“Lalu contohnya di wilayah Bayah ada perhotelan. Sekolah bisa sampaikan bahwa mereka punya lulusan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dari situ BKK dan perusahaan MoU jika rekrutmen tenaga kerja untuk kebutuhan tertentu diambil dari lulusan sekolah tersebut,” tambah dia.(Nda)




Data BPS : Pengangguran di Kabupaten Tangerang Menurun

Kabar6-Usai Pemerintah Pusat merubah status Pendemi Covid-19 menjadi endemi, berangsur-angsur angka penggangguran di Wilayah Kabupaten Tangerang menurun. Hal tersebut dikatakan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tangerang, Husin Maulana.

Menurutnya, turunnya angka pengangguran tersebut disinyalir dengan membaiknya perekonomian usai masa pandemi Covid-19.

“Kalau saya lihat secara makro, tingkat pengangguran di Kabupaten Tangerang menurun dari tahun 2020,” ujar Husain Maulana Kepala BPS Kabupaten Tangerang, Selasa (15/8/2023).

Ia mengatakan, penurunan angka penggangguran dikarenakan adanya kebijakan Bupati Tangerang dengan adanya kota satelit yang berada di wilayah Utara Kabupaten Tangerang. Dimana, kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 menjadi salah satu penyerapan angka pengangguran.

“Penurunan angka pengangguran disebabkan oleh mulai membaiknya ekonomi secara makro, kebijakan Bupati Tangerang tentang penyerapan tenaga kerja, dan adanya kota satelit PIK 2 yang berada di utara Kabupaten Tangerang. Lokasi ini menyumbang penyerapan tenaga kerja yang besar,” ungkapnya.

Lanjut Husein, angka pengangguran di Kabupaten Tangerang pada tahun 2020 terdapat 240 ribu orang, atau sebanyak 13,06 persen.

**Baca Juga: Siaga El Nino, Pemkab Tangerang Pastikan Ada Cadangan Air Bersih

Namun, pada tahun 2021, angka pengangguran di Kabupaten Tangerang menurun menjadi 167 ribu orang, atau sebanyak 9,06 persen.

“Untuk tahun 2022 dan tahun 2023 kami belum mendapatkan datanya dari pihak BPS Provinsi Banten,” ucapnya.

Husin menambahkan, untuk angka pengangguran masih di dominasi oleh wilayah Kabupaten Tangerang yang merupakan wilayah industri.

“Karena memang tujuan para pencari kerja adalah ke wilayah itu, namun banyak juga yang tidak terakomodir. Sehingga jadi menganggur,” tandasnya. (Rez)




Angka Pengangguran di Kota Tangerang Turun

Kabar6-Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang menyatakan angka pengangguran terus mengalami penurunan. Berbagai terobosan yang dilakukan oleh Disnaker dalam menekan angka pengangguran salah satunya membuka job fair.

“Menurun. Yang tadinya 9 persen sekarang jadi 7 persen,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Ujang Hendra, saat berbincang dengan kabar6 di Stadion Benteng Reborn, belum lama ini.

Ia mengatakan dalam menekan angka pengangguran, pihaknya pun memperbanyak job fair untuk masyarakat Kota Tangerang. Dalam cacatan kabar6 yang dihimpun, job fair tersebut telah menyerap tenaga kerja sebanyak 17.098 orang dengan rincian 15.678 warga Kota Tangerang dan 1.330 warga luar Kota Tangerang.

**Baca Juga: Terdengar Ledakan, Pabrik Furniture di Serang Terbakar

“Kita sudah banyak melakukan kegiatan job fair dalam menekan angka pengangguran,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Tangerang, Decky Priambodo, mengatakan, angka pengangguran di Kota Tangerang mengalami penurunan. Kendati demikian, pihaknya pun terus berupaya menekan angka pengangguran tersebut.

“Kemudian pengangguran buntut covid itu masih panjang walaupun tahun (2022) lalu kita turun dari 9 persen menjadi 7 persen. Harapannya kita bisa uber ditahun 2023 ini sehingga masa jabatan pak wali bisa penuhi semua target-target itu,” katanya. (Oke)




Pemkot Tangerang Gelar Job Fair Upaya Tekan Pengangguran

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berupaya mengentaskan angka pengangguran. Salah satunya melalui program yang rutin digelar yaitu Virtual Job Fair.

Seperti Virtual Job Fair edisi Maret 2023, yang menjadi gelaran ke-31 dan dilaksanakan tepat di bulan Ramadan, Selasa (28/3/2023), yang dibuka secara daring oleh Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin.

Sachrudin mengatakan soal pengangguran yang masih menjadi isu penting dan senantiasa menjadi perhatian bagi Pemkot Tangerang, khususnya dalam hal penyediaan informasi dan akses terkait lowongan pekerjaan.

“Pemkot terus berupaya beri kemudahan akses informasi lowongan pekerjaan bagi masyarakat, salah satunya melalui Virtual Job Fair,” ujar Sachrudin.

Selain job fair, Sachrudin, juga menjabarkan upaya penyebaran informasi terkait bursa kerja dan juga pelatihan yang dilakukan dengan menggunakan media “WA Blasting” ke nomor-nomor masyarakat yang telah terdata di Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang.

“Tujuannya, untuk memperluas kesempatan kerja masyarakat Kota Tangerang dan diharapkan dapat lebih tepat sasaran,” ungkapnya.

Sachrudin mengajak unsur swasta maupun perusahaan-perusahaan di Kota Tangerang untuk dapat bersinergi dalam penanggulangan angka pengangguran melalui pemberian informasi lowongan pekerjaan dan ikut serta dalam bursa kerja yang diselenggarakan oleh Pemkot.

“Dan tentunya, pelamar yang sudah mengikuti job fair untuk dapat diproses, jadi bisa mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian di Kota Tangerang,” katanya.

**Baca Juga: Pria di Ciputat Tewas Ditusuk Adik Kandung

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Ujang Hendra, menambahkan, sejak pertama kali digelar hingga kini, virtual jobfair telah berhasil menyerap sebanyak 19.944 tenaga kerja, baik yang berasal dari dalam dan luar Kota Tangerang.

“Di mana sebanyak 13.917 adalah warga Kota Tangerang dan 973 warga dari luar Kota Tangerang,” tambahnya.

Sebagai informasi, Virtual Job Fair edisi 28 Maret 2023, diikuti sebanyak 11 perusahaan dengan jumlah lowongan yang tersedia sebanyak 830 lowongan dan 21 formasi jabatan. (Adv)




Diskusi Dialektiga: Pertumbuhan Ekonomi Tidak Bisa Turunkan Angka Kemiskinan dan Pengangguran

Kabar6-Pertumbuhan ekonomi terbukti belum bisa ikut meurunkan angka kemiskinan dan pengangguran Target pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yang ditetapkan pemerintah dan DPR merupakan target yang realistis, yakni berkisar di angka 5,1 hingga 5,3%. Bahkan target tersebut akan mudah dicapai.

Itu yang mengemuka dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan judul Membedah Target Pertumbuhan ekonomi di Tengah Isu Resesi yang dilaksanakan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) bekerja sama dengan Biro Pemberitaan DPR RI di kompel Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis sore (23/2/2023).

Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mengingatkan, yang menjadi pertanyaan besar adalah sejauh mana kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut. Sehingga kemudian bisa menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Apalagi megutip data BPS (Badan Pusat Statistik) angka kemiskinan naik siginifikan.

“Kalau kita bedah pertumbuhan ekonomi di 2022 yang lima koma sekian persen, dimana 50,8% digerakkan oleh konsumsi rumah tangga, ini yang menjadi pertanyaan besar, dimana peran signifikan program hilirrisasi industri, terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, berkualitasnya diukur dari mana?” ujar Kamrussamad saat menjadi salah seorang pembicara.

Banyak teori mengatakan bahwa setiap pertumbuhan ekonomi 1% idealnya akan menciptakan 500 ribu lapangan kerja baru. Tapi faktanya angka kemiskinan ekstrem mengalami penambahan 0,3% menurut BPS di kuartal ke-4 Tahun 2022.

“Karena itu kita coba lihat lagi, beberapa provinsi mengalami pertumbuhan ekonomi di atas pertumbuhan ekonomi nasional, maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” kutip Kamrussamad bersama pembicara lain Pimpinan MPR RI Syarif Hasan dan pengamat ekonomi Drajat Wibowo.

Namun, penurunan angka kemiskinan dan pengurangan angka penganggguran di sana belum signifikan, tidak sesuai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai. “Berarti transmisi kebijakan, hilirisasi industri, belum sepenuhnya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” tutur Kamrussamad, politisi Partai Gerindra.

Pimpinan MPR RI Syarief Hasan mengatakan, memang pendekatan di dalam membangun ekonomi itu ada dua pendekatan. Ada yang mengatakan pembangunan untuk manusia dan manusia untuk pembangunan.

“Kalau saya sendiri, kami sendiri ya khususnya dari partai Demokrat, kami kan sudah pengalaman 10 tahun dengan hasil yang cukup lumayan, yang bisa diukur bahwa pembangunan yang kita lakukan adalah membangun yang betul-betul orientasi untuk manusia, sejauh mana manfaat dari pada pembangunan yang dilakukan pemerintah sejauh mana mendatangkan manfaat bagi rakyat,” tutur Syarief.

Ditambahkan Syarief, “Ukurannya, yaitu strateginya apa. Bahwa pembangunan yang dilakukan itu betul-betul yang merata dan berkeadilan, itu yang yang menjadi perhatian kami. Pembangunan yang sifatnya, yaitu orientasinya bagaimana untuk menurunkan kemiskinan. Pembangunan yang bagaimana orientasinya keberpihakan terhadap bagaimana untuk menurunkan tingkat pengangguran.”

Kalau ini dilakukan, terang Syarief, maka pada akhirnya dapat dinyatakan bahwa rakyat kita itu akan mengalami perbaikan dari hari ke hari dan indikasinya adalah rakyat itu sejahtera. Rakyat yang sejahtera dalam memenuhi kebutuhannya, ukurannya adalah income per kapita.

“Jadi gampang saja kita melihat, kalau income per kapita naiknya luar biasa, maka dapat diperkirakan itu rakyatnya sudah menikmati pembangunan itu,” beber Syarief yang mantan Menteri Koperasi dan UKM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

**Baca Juga: Kajari Perempuan Pertama di Kabupaten Tangerang, Nova: Banyak Kesan di Sini

Sebelumnya tentu kita harus mengukur semuanya ini indikatornya. Tapi apa dampaknya, sindir Syarief, pembangunan sekarang pertumbuhannya rata-rata kurang lebih 5%. Padahal di zaman Presiden SBY pernah kontraksi 2% lebih.

“Jadi benar kata sahabat saya (Kamrussamad) bahwa pembangunan ini yang kurang atau bukan tidak berkualitas. Karena dengan APBN kita yang semakin membengkak sampai Rp3000 triliun, itu kalau dibandingkan dengan kami dulu, pasti peningkatannya luar biasa,” tuturnya.
Pengamat ekonomi Drajat Wibowo optimistis bahwa Indonesia tidak akan terkena resesi ekonomi global. “Itu sudah saya sampaikan agak lama, cuma memang waktu itu saya tidak ngomong luas, hanya di beberapa media yang membikin podcast saya sampaikan, tidak ada tanda-tanda kita di 2023 akan resesi,” ujar Drajat.

Apakah ada tanda-tanda global akan resesi? Drajat menjawab sendiri itu masih fifty-fifty. Beberapa negara mungkin akan ada yang terkena resesi, tapi secara global peluangnya tidak terjadiresesi juga. “Resesi itu kan definisinya, kalau dua periode berturut-turut pertumbuhan ekonomi negatif, baru terkena resesi,” paparnya.

Nah, sambung Drajat, Indonesia tidak ada tanda-tanda seperti itu. “Jadi trennya itu, waktu pandemic Covid-19 memang terjadi drop, tapi setelah pandemic terjadi lonjakan besar. Pertumbuhan ekonomi itu memang biasanya seperti itu. Pokoknya kalau ada shock, trennya turun bisa negatif, lalu ada lonjakan tinggi sekali, kemudian baru turun lagi sampai kembali ke normal. Itu sudah mirip sunnatullah ekonomi mungkin,” ujarnya. (her)




Geng Motor Penyiram Air Keras ke Warga di Ciputat Pengangguran

Kabar6-Empat tersangka geng motor yang terlibat aksi saling serang di Jalan Suka Damai, Serua Indah, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, ditangkap dari dua lokasi terpisah. Satu di antaranya menyiram air keras hingga mengenai wajah seorang warga sekitar.

“Kelompok tersangka ini menamakan dirinya Kalijaga,” ungkap Kapolsek Ciputat Timur, Komisaris Agung Nugroho saat dihubungi kabar6.com, Rabu (22/2/2023).

**Baca Juga: Polsek Ciputat Timur Tangkap 4 Pemuda Geng Motor Penyiram Air Keras

Keempat tersangka geng Kalijaga, papar Agung, berinisial D alias Batok, 22 tahun; JD alias Jamet, 19 tahun; MR alias Rijal, 19 tahun; dan Y, 21 tahun. Mereka terlibat aksi saling serang dengan geng motor Badboy.

Tiga tersangka yaitu Batok, Rijal dan Yuda ditangkap di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Sedangkan tersangka atas nama Jamet diamankan di Pamulang, Kota Tangsel.

Keempat tersangka berstatus tidak punya pekerjaan alias menganggur. “Berdasarkan keterangan para tersangka bahwa yang melakukan penyiraman air keras adalah tersangka Batok,” terang Agung.

Sementara para tersangka yang lainnya melakukan aksi saling serang menggunakan senjata tajam pada Minggu, 19 Februari 2023 sekitar pukul 04.30 WIB. Agung bilang, air keras yang disiramkan oleh tersangka Batok mengenai warga sekitar bernama Ismail.

Korban saat kejadian sedang berjalan kaki menuju masjid terdekat untuk menunaikan salat subuh. Ismail terluka pada bagian tangan kanan dan anggota tubuh lainnya.

“Keempat tersangka yang ditangkap dikenakan pasal berlapis,” tegas Agung. Yakni, Pasal 351 KUHP, 170 KUHP, Pasal 2 Ayat 1, Undang-undang Darurat Nomor 12 TAHUN 1951 Jo 55 KUHP.(yud)

 

 




BPS Kabupaten Tangerang Klaim Angka Pengangguran Turun 155.000 Orang

Kabar6- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tangerang, Husin Maulana menyebutkan, angka pengangguran di wilayah kerjanya menurun. Periode Agustus 2022 terjadi tren penurunan angka pengangguran, menjadi 155 ribu dari sebelumnya sekitar 160 ribu.

“Ya mungkin kalau secara keseluruhan Pemda Kabupaten Tangerang berhasil menurunkan angka pengangguran,” ujar Husin kepada awak media di Tigaraksa, Rabu (4/1/2023).

Ia menyatakan, angka pengangguran di wilayah Kabupaten Tangerang menurun lantaran didongkrak dari faktor ekonomi, dan peningkatan aktivitas masyarakat yang sudah dilonggarkan oleh pemerintah daerah.

“Tapi kalau saya beranggapan itu memang benar, tapi di lain sisi ada faktor yang menentukan yaitu peningkatan aktivitas ekonomi, seperti kita tahu 2020 – 2021 itu kan masih kondisinya pandemi, banyak pekerja yang dirumahkan,” katanya.

Ia menjelaskan, bahwa angkatan kerja tersusun dari usia, jika usia di atas dari 15 tahun maka dirinya menyebut angkatan kerja dan jumlahnya 2,9 juta. Persentase di 2022 sebanyak 9,06 dan pada tahun 2021 jatuh pada 7,88 persen.

**Baca juga:http://kabar6.com/libur-natal-se-banten-kunjungan-wisata-terbanyak-di-kabupaten-tangerang/

“Tahun awal 2022, sudah mulai menunjukan aktivitas ekonomi sudah mulai berjalan kalau ga salah 9,06, tahun 2021 kan 7,88 persen, itu didapat dari jumlah angkatan kerja yang menganggur dibagi dengan angkatan kerja. Yang dimaksud angkatan kerja itu penduduk yang di atas 15 tahun ke atas jumlahnya sekitar 2,9 juta,” jelas Husin.

Ia menilai warga Kabupaten Tangerang yang bergelut di bidang usaha terbilang sedikit. Masyarakat kelas menengah ke bawah lebih banyak tertarik menjadi karyawan di sebuah perusahaan.

“Mereka banyak yang karyawan, yang pengusaha relatif sedikit, memang mereka rata rata pas kita lagi survei itu sudah mulai bekerja. Mereka yang minimal bekerja satu jam berturut turut itu dia dianggap telah bekerja misalnya menjaga warung,” jelasnya. (Rez)

 




Tiga Perusahaan Hengkang, Pemerintah Diminta Cari Solusi Lonjakan Pengangguran

Kabar6.com

Kabar6-Hengkangnya tiga pabrik besar dari Kabupaten Serang ke Jawa Tengah, menjadi tanggung jawab Pemkab Serang untuk segera menanganinya. Pasalnya persoalan ini berpengaruh terhadap tingkat pengangguran serta roda ekonomi masyarakat.

Khususnya di tengah hadapan resesi ekonomi tahun 2023 mendatang, serta badai covid-19 yang turut serta meluluh lantakkan perekonomian masyarakat.

Tiga perusahaan besar yang menyerap tenaga kerja puluhan ribu orang akan hengkang dari Kabupaten Serang, Banten, pada 2023 mendatang yakni, PT Nikomas Gemilang, PT KMK Global Sport dan PT Parkland World Indonesia (PWI).

Ketua Serikat Pemuda Mahasiswa Cendekia Banten Misbah menilai, perlu adanya perundingan yang dilakukan oleh pemerintah Provisi Banten Pj Gubernur, Al Muktabar dan Pemkab Serang, Ratu Tatu Chasanah, untuk mencari solusi lonjakan pengangguran di Banten.

“Karena dengan hengkangnya industri besar yang bersifat padat karya, menyerap banyak tenaga kerja itu, akan berdampak pada bertambahnya jumlah penganggur di Banten maupun Kabupaten Serang,” ucapnya, Jumat (11/11/2022).

Pj Gubernur Banten, Al Muktabar pernah mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi membaik, nyatanya tiga perusahaan hengkang. Jika pengangguran meningkat, bisa mendorong kemiskinan.

Langkah tanggap dan respon cepat pemerintah daerah untuk menangani persoalan yang ada, sebenarnya bisa dilakukan sejak dini untuk mencegah hengkangnya tiga perusahaan tersebut.

“Pemerintah Banten dan Pemkab Serang harus segera ambil langkah, sebelum masalah besar terjadi dan harus bertanggung jawab atas segala kebijakan yang dikeluarkan,” terangnya.

**Baca juga: Kritik Mahasiswa Atas Pengangguran di Kabupaten Serang, Tahun 2022 Alami Kenaikan

Menyediakan lapangan pekerjaan serta mensejahterakan rakyatnya oleh pemerintah, telah diatur dalam UUD 1945, pada tujuan negara alinea ke 3, memajukan kesejahteraan umum dan UUD 1945 Pasal 27 ayat (2).

“Setiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,” ucapnya.(Dhi)




Kritik Mahasiswa Atas Pengangguran di Kabupaten Serang, Tahun 2022 Alami Kenaikan

Kabar6.com

Kabar6-Kabupaten Serang kembali menempati posisi pertama Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) diantara Kabupaten- Kota lainya di Banten.

Tahun 2022 tercatat 10,61 persendan tahun 2021 tercatat 10,58 persen, tentu ini merupakan persentasi yang tidak normal dikarenakan mengalami peningkatan dari periode sebelumnya.

Misbah Ketua Serikat Pemuda Mahasiswa Cendekia Banten menilai, ini merupakan kelalaian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, karena belum berkomitmen dalam memperbaiki keadaan masyarakat Kabupaten Serang, dibuktikan dengan dua periode mengalami peningkatan angka pengangguran.

Padahal Bupati Ratu Tatu sudah kedua kalinya terpilih menjadi Bupati Kabupaten Serang, yang seharusnya persoalan pengangguran bisa diatasi dengan mudah. Karena berdasarkan pengalaman yang pertama menjadi Bupati Serang, seharusnya dengan banyaknya industri bisa menjadi peluang bagi pemerintah menyerap tenaga kerja lokal yang belum mempunyai pekerjaan.

“Peran pemerintah wajib memberikan ruang dan fasilitas bagi masayarkatnya, sesuai dengan Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa, setiap warga Negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Apabila mereka tidak menjalankan amanah tersebut, maka mereka telah mencederai UUD 1945,” ujarnya, Jumat (11/11/2022).

Belum lagi banyaknya kasus percaloan di Kabupaten Serang yang perlu di evaluasi dan di benahi oleh pemerintah untuk membasmi kasus tersebut, karena merugikan masyarakat Kabupaten Serang sendiri.

**Baca juga: Satresnarkoba Polresta Serkot Tangkap Dua Pemuda Kurir Sabu

Misbah, selaku Ketua Serikat Pemuda Mahasiswa Cendekia Banten meminta Pemkab Serang segera mengevaluasi dan membangun kerja sama antara pemerintah daerah dengan pihak indutri dalam menyelesaikan persoalan sosial, terutama dari masalah pengangguran dan percaloan.

“Jangan sampai masyarakat hanya mendapatkan polusi udara dan kemacetannya saja, sedangkan manfaat positifnya masyarakat tidak merasakan dari banyaknya industri,” terangnya.(Dhi)




BPS Catat 2021 Pengangguran di Kabupaten Tangerang 167 Ribu

Kabar6.com

Kabar6-Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tangerang mencatat di tahun 2021, sebanyak 167.000 orang tidak memiliki pekerjaan di kota berjuluk 1001 industri tersebut.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tangerang, Husin Maulana mengatakan di Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang menempati posisi ke-3 terbesar tingkat pengangguran.

“Kalau berdasarkan presentase, Kabupaten Tangerang berada diposisi ke tiga pengangguran terbanyaknya di Provinsi Banten,” kata Husin Maulana, Rabu (15/6/2022).

Ia mengerangkan, berdasarkan data tahun 2021, jumlah warga Kabupaten Tangerang yang berada diusia kerja sebanyak 1,842,000 jiwa. Namun, yang belum mendapatkan pekerjaan sebanyak 167.000 jiwa, dan dinominasi oleh laki-laki.

“Dari 1,842,000 jiwa angkatan kerja. Ada 167.000 jiwa atau 9,06 persen yang dikategorikan menganggur,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriadi mengatakan, banyaknya jumlah pengangguran di Kabupaten Tangerang sangat ironis. Pasalnya, kota yang dijuluki 1001 industri ini ternyata angka pengangguran masih terbilang tinggi.

Menurut Supriadi, hal itu terjadi karena beberapa faktor, diantaranyaa Kabupaten Tangerang kini tidak lagi menjadi target investasi oleh investor, lalu efek Pandemi Covid-19, tingginya harga tanah, dan adanya perang Russia Ukrania.

“Secara umumnya memang sangat komplek. Memang saat ini Kabupaten Tangerang tidak lagi menjadi target usaha padat karya, selain itu juga karena efek pandemi, dan tingginya harga tanah di Kabupaten Tangerang yang membuat investor enggan membangun industri. Efek perang juga membuat produksi sepatu menurun,” katanya.

**Baca juga: Gerebek Karaoke di Solear Tangerang 10 Orang Diamankan

Harapnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang bisa lebih memperhatikan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Khususnya bagi masyarakat yang masih dalam usia produktif. Dia juga meminta agar Pemerintah Kabupaten Tangerang tidak hanya memerintahkan UMKM atau industri-industri kecil yang berkembang. Tetapi harus mendukung dengan cara memfasilitasi atau membantu para pengusaha rumahan agar lebih berkembang.

“Harusnya Pemerintah Kabupaten tangerang memperhatikan warga yang masih dalam usia produktif. Dengan memfasilitasi UMKM tetapi tidak hanya memerintah,” imbuhnya. (Rez)