1

Pemanis Buatan dalam Minuman Bikin Lidah Terasa Pahit

Kabar6-Sebagian jenis minuman dalam kemasan, terlebih yang menawarkan rasa manis, mengandung pemanis buatan. Menurut sebuah penelitian terbaru, campuran lebih dari satu pemanis buatan ternyata bisa mengubah indera perasa seseorang.

Sudah sejak lama para ilmuwan mengetahui, setiap pemanis buatan dapat menimbulkan rasa pahit. Namun saat dua pemanis buatan digabungkan, maka reaksi tersebut akan semakin kuat.

Studi terbaru, melansir Womantalk, menjelaskan bahwa dua pemanis buatan, sakarin dan siklamat, masing-masing dapat memblokir reseptor rasa, yang dapat menimbulkan rasa pahit ketika mengonsumsi makanan atau minuman setelahnya. Tim peneliti dari German Institute of Human Nutrition pimpinan Dr. Maik Behrens, menganalisis tanggapan reseptor rasa terhadap sakarin dan siklamat, dan bagaimana respons yang bervariasi dapat terjadi ketika kedua pemanis buatan tersebut digabungkan.

Hasilnya, ditemukan bahwa sakarin menekan salah satu reseptor pahit yang diaktifkan oleh siklamat, dan siklamat menekan dua reseptor yang diaktifkan oleh sakarin. Jadi, ketika keduanya digabungkan maka efeknya akan sangat besar.

Dalam percobaan Dr. Behrens dan timnya, ditemukan bahwa reseptor rasa di lidah justru tidak bertanggung jawab atas reaksi ini. Mereka menduga, ‘pencampuran informasi di otak’ menjadi penyebabnya, yang artinya otak mungkin salah mengartikan rasa pahit yang dirasakan. Sesuatu yang manis terasa pahit, tapi makanan atau minuman yang pahit malah terasa biasa saja.

Penekanan rasa pahit yang disebabkan oleh kombinasi pemanis buatan ini bisa menjadi berbahaya saat tidak dapat merasakan hal-hal yang seharusnya terasa pahit, seperti minuman beralkohol tertentu, atau yang lebih mengkhawatirkan, bahan kimia lainnya.

Jika ini terjadi, maka orang dengan mudah akan mengonsumsi makanan atau minuman apa pun, karena tidak merasakan hal yang aneh. ** Baca juga: Makanan Terbaik untuk Hidrasi Kulit

Dari hasil penelitian ini, Dr. Behrens berharap bisa membantu industri makanan untuk menghasilkan alternatif pemanis buatan alami yang lebih beragam, dan pastinya aman dikonsumsi untuk manusia.(ilj/bbs)




Apa Sebab Lemak Perut Susah Berkurang?

Kabar6-Tidak hanya menyebabkan kenaikan berat badan, lemak perut juga membuat perut tampak lebih maju, sehingga mengganggu penampilan. Perut buncit sering kali menjadi pertanda adanya penumpukan lemak di perut.

Jika dibiarkan terlalu lama, timbunan lemak di perut yang menyebabkan obesitas ini bisa meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit, seperti diabetes, hipertensi, stroke, serangan jantung, kanker, dan demensia.

Lantas, apa penyebab lemak perut tidak juga berkurang, meski Anda telah melakukan berbagai cara? Melansir Shape, ini sejumlah hal yang menyebabkan lemak perut tetap membandel:

1. Kekurangan magnesium
Tubuh memerlukan magnesium untuk membantu kerja berbagai organ, termasuk untuk menjaga kestabilan irama jantung dan mengatur kadar gula darah. Selain itu, magnesium juga dapat membantu proses penurunan berat badan dan bentuk tubuh.

Konsumsilah makanan kaya magnesium lebih banyak, antara lain sayuran hijau dan kacang-kacangan. Konsumsi magnesium harian yang direkomendasikan bagi wanita berusia kurang dari 30 tahun adalah 310 mg, dan 320 mg untuk wanita berusia 30 tahun atau lebih.

2. Olahraga dengan cara yang salah
Olahraga yang lebih baik dan lebih efektif untuk membakar lemak di perut adalah angkat beban. Olahraga angkat beban menyebabkan robekan mikro pada otot yang membutuhkan lebih banyak energi (berarti Anda membakar lebih banyak kalori) pada saat proses penyembuhan, yang dapat berlangsung hingga dua hari setelah olahraga dilakukan.

Para peneliti menemukan, olahraga yang paling efektif untuk membakar lemak adalah olahraga dengan intensitas tinggi dan berinterval (high intensity interval training/HIIT) yang dapat meningkatkan denyut jantung anda dan melatih otot.

Sebuah penelitian di Amerika menemukan, orang yang melakukan olahraga dengan intensitas berat dapat mengalami penurunan lemak perut hingga 20 persen. Anda dapat melakukan HIIT melalui berbagai jenis olahraga termasuk olahraga kardio seperti berenang, bersepeda, atau dayung, atau latihan angkat beban.

3. Kurang tidur
Sebuah penelitian di Amerika menemukan, wanita yang tidur kurang dari lima jam, atau hanya beberapa jam setiap malamnya memiliki risiko peningkatan berat badan yang lebih tinggi daripada wanita yang memiliki waktu tidur cukup (hingga 32 persen).

Penelitian lainnya menemukan, saat seorang wanita hanya tidur selama empat jam pada malam hari, maka mereka akan mengonsumsi 300 kalori lebih banyak setiap harinya, terutama yang berasal dari makanan berlemak. Hal ini mungkin dikarenakan oleh kurang tidur menyebabkan peningkatan kadar hormon ghrelin yang meningkatkan nafsu makan.

4. Sering konsumsi minuman bersoda
Minuman soda yang mengandung banyak gula merupakan sumber kalori yang cukup tinggi dan juga salah satu perusak diet. Minuman soda tanpa kalori pun tetap dapat meningkatkan lingkar perut anda.

Sebuah penelitian di tahun 2012 menemukan, minuman bersoda berhubungan dengan peningkatkan lingkar perut dan lemak perut. Sementara itu, diet soda berhubungan dengan peningkatan lingkar perut, indeks massa tubuh, dan persentase lemak total.

Hal ini mungkin diakibatkan oleh pemanis buatan yang terdapat di dalam diet soda tidak memberikan energi seperti yang diharapkan oleh tubuh anda (karena diet soda tidak mengandung kalori), dan membuat Anda merasa lapar, sehingga akhirnya mengonsumsi kalori tambahan.

5. Diet tinggi garam
Mengonsumsi makanan asin atau mengandung banyak garam dapat membuat air dalam darah berpindah ke kulit, dan membuat Anda terlihat gemuk atau membengkak. Diketahui, konsumsi garam harian yang direkomendasikan adalah sekira 2.300 mg.

Beberapa makanan yang mengandung garam adalah makanan kalengan, daging olahan, dan beberapa jenis keju.

6. Berlebihan konsumsi minuman beralkohol
Beberapa penelitian menunjukkan, alkohol dapat meningkatkan nafsu makan, bahkan beberapa jenis minuman beralkohol memang berhubungan dengan peningkatan lemak perut.

Sebuah penelitian di Denmark menunjukkan, kebiasaan mengonsumsi bir berhubungan dengan peningkatan lemak perut. ** Baca juga: 6 Cara Cerdas Atasi Kelaparan di Tengah Malam Agar Berat Badan Tetap Stabil

Menghilangkan lemak perut secara alami merupakan proses yang membutuhkan kesabaran dan tekad yang kuat.(ilj/bbs)




Manfaat Minum Teh yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Kabar6-Minum teh di pagi hari banyak dipilih orang yang memang tidak menyukai atau mengurangi konsumsi kopi. Apabila Anda termasuk orang yang rutin minum teh, sebaiknya tetap mempertahankan kebiasaan tersebut. Mengapa?

Menurut penelitian, melansir Cosmopolitan, minum teh sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan. Apa saja manfaat teh yang mungkin belum Anda ketahui?

1. Bantu turunkan berat badan
Teh bisa menjadi minuman yang rendah kalori tanpa mencampurkannya dengan gula ataupun susu. Jenis minuman yang satu ini juga dapat membantu memecah lemak dan karbohidrat menjadi energi serta berperan dalam menjaga gula darah tetap stabil. Dengan mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh, Anda dapat membantu mengurangi lemak yang ada di sekitar tubuh.

2. Hidrasi tubuh
Teh hitam dikenal dapat membantu proses hidrasi di dalam tubuh. Cobalah mengonsumsi teh hitam tanpa gula yang dapat membuat tubuh Anda terhidrasi dengan baik.

3. Jaga kesehatan pencernaan
Kandungan antioksidan polifenol dalam teh hitam dipercaya mampu mengontrol pertumbuhan bakteri baik dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat di dalam usus. Sifat anti-mikrobanya juga dapat membunuh zat berbahaya di dalam usus, sehingga dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Hal yang harus diingat, pastikan Anda mengonsumsi teh organik yang bebas pestisida, agar dapat merasakan manfaat teh secara maksimal. Cukup konsumsi teh sebanyak 150-200 ml per hari.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah perut kembung. Hindari juga menambahkan pemanis buatan ke dalam teh untuk mengurangi risiko diabetes. ** Baca juga: Tren Bekerja dari Rumah Ternyata Baik untuk Kesehatan

Jika ingin menambahkan rasa manis pada teh, pilih pemanis alami seperti bubuk kayu manis atau madu.(ilj/bbs)




Penuaan Dini Bisa Dipicu Oleh Konsumsi Sejumlah Makanan

Kabar6-Selama ini lalai merawat kesehatan kulit seperti tidak memakai sunscreen, hand body, atau cream wajah dan tubuh, dituding sebagai satu-satunya penyebab terjadinya penuaan dini.

Padahal ada penyebab lain yang ikut andil dalam proses penuaan dini, yaitu asupan makanan yang kurang sehat sehingga dapat mengganggu kinerja tubuh.

Karena itulah, melansir Aura, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan karena memicu penuaan dini dan gangguan pada kulit. Makanan apa sajakah yang dimaksud?

1. Gula
Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat membuat kulit kusam, dan mempercepat timbulnya kerutan halus di wajah. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kerusakan jaringan kolagen dan elastin, dua hal yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit yang menjaga elastisitas kulit dan membuat kulit awet muda. Solusinya, gantikan camilan manis dengan buah-buahan yang mengandung pemanis alami.

2. Garam
Garam, khususnya yang diproses dengan iodine, berakibat sangat buruk pada kulit. Garam menyebabkan pembengkakan pada jaringan tubuh, membuat kulit wajah terlihat membengkak. Terlalu banyak garam juga dapat menimbulkan jerawat, sehingga sangat disarankan untuk mengurangi asupan garam.

3. Roti tawar dan pasta
Makanan yang mengandung indeks glycemic tinggi kerap dikaitkan dengan timbulnya jerawat. Jika Anda mengonsumsi makanan dengan indeks glycemic tinggi, seperti roti tawar, pasta, atau cake, produksi glukosa dan level insulin dalam tubuh juga semakin tinggi.

Pola makan yang mengandung glycemic rendah terbukti mampu mengurangi timbulnya jerawat hingga 50 persen. Solusinya, beralihlah ke roti tawar yang mengandung gandum utuh (whole wheat), karena kaya akan antioksidan dan anti-inflamasi.

4. Alkohol
Alkohol menyebabkan dehidrasi yang berpengaruh terhadap kondisi kulit, karena air yang dicerna tubuh tidak cukup banyak untuk dialirkan ke bagian-bagian lain dalam tubuh, termasuk kulit.

Alkohol juga menimbulkan vasodilatasi (pelebaran diameter pembuluh darah) yang dapat memicu timbulnya rosacea. Rosacea adalah kondisi kemerahan pada kulit yang disertai peradangan menyerupai jerawat.

5. Kafein
Sama seperti alkohol, minuman yang mengandung kafein seperti kopi, dapat menyebabkan dehidrasi. Tidak hanya membuat kulit kering, kafein juga meningkatkan produksi kortisol, hormon yang diproduksi sebagai respon stres dan meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah. Selain itu, sifatnya yang mampu membuat mata terjaga semalaman, juga dapat menyebabkan lingkaran hitam pada mata.

6. Gorengan
Makanan yang digoreng akan menyebabkan timbunan minyak di dalam tubuh. Bakteri pun akan terperangkap di dalam tubuh dan kulit, sehingga membuat jerawat semakin banyak muncul.

7. Makanan dengan pengawet
Snack olahan mengandung kadar pengawet yang tinggi yang tidak baik bagi kesehatan tubuh dan kulit. Makanan berpengawet juga biasanya mengandung sodium dan gula dalam dosis tinggi. Solusinya, ganti camilan dengan buah-buahan atau sayuran untuk camilan.

8. Pemanis dan pewarna buatan
Zat pewarna dan pemanis buatan tidak memiliki kadar nutrisi dan dapat menyebabkan iritasi pada tubuh, khususnya jika tubuh Anda cenderung sensitif atau mengidap alergi.

Produk-produk buatan seperti ini dapat menyebabkan peradangan dan reaksi histamin, yakni hormon yang dikeluarkan saat tubuh mengalami alergi.

Lebih berbahaya lagi, zat pemanis dan pewarna buatan akan disimpan di dalam jaringan tubuh yang disebabkan oleh kegagalan tubuh dalam mendeteksi zat ini, karena zat ini tidak dibuat oleh alam. ** Baca juga: Apa yang Terjadi Bila Anda Minum Kopi Saat Perut Kosong?

Mulailah cermat memilih asupan makanan agar kulit tetap sehat.(ilj/bbs)




Hindari Konsumsi Berlebihan, Minuman Ini Bisa Bikin Perut Buncit

Kabar6-Minuman manis umumnya mengandung kalori tinggi yang memicu tubuh mengubah kelebihan gula menjadi lemak. Efeknya akan menjadi timbunan lemak visceral dan abdominal, atau yang berada di sekitar perut dan pinggang.

Apa saja sih minuman yang jika dikonsumsi secara berlebihan bisa membuat perut buncit? Melansir beberapa sumber, ada empat jenis minuman yang dimaksud yaitu:

1. Soda
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Dr. Caroline S. Fox dan tim peneliti di Framingham Heart Study di Massachusetts, semua orang dalam kelompok yang ditelitinya selama enam tahun memiliki kecenderungan penimbunan lemak visceral dari waktu ke waktu. Namun kecenderungan ini jauh lebih tinggi pada mereka yang mengonsumsi minuman tinggi gula, terutama soda.

2. Diet soda
Berbagai penelitian menunjukkan, diet soda tidak benar-benar sehat dan baik untuk kesehatan, terutama jika dikonsumsi oleh mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Menurut penelitian The University of Texas Health Science Center di San Antonio, mereka yang minum diet soda punya lingkar pinggang yang lebih lebar dibanding mereka yang tidak meminumnya.

3. Fruit punch
Menurut penelitian tersebut, selain soda minuman manis seperti fruit punch juga menyebabkan perut buncit. Ini karena fruit punch mengandung pemanis buatan berupa sukrosa maupun fruktosa yang tinggi dari sirup jagung yang digunakannya.

4. Minuman beralkohol
“Secara umum, konsumsi alkohol sering diasosiasikan sebagai penyebab perut buncit. Ini karena ketika Anda minum alkohol, liver membakar alkohol dan bukan lemak,” kata Michael Jensen, MD, peneliti yang juga pakar endokrin dan obesitas di Mayo Clinic Rochester, Minn. ** Baca juga: Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Bangun Pagi

Minuman tinggi kalori dan beralkohol yang dikonsumsi dalam jumlah besar juga menyebabkan timbunan lemak di sekitar perut dan pinggang.(ilj/bbs)




Kurangi Asupan Gula Tanpa Terbebani

Kabar6-Ada sejumlah masalah kesehatan yang dipicu akibat konsumsi gula secara berlebihan. Karena itulah Anda disarankan untuk mengurangi asupan gula. Di sisi lain, Anda yang terbiasa makan manis, akan mengalami perasaan kurang nyaman saat mencoba mengurangi asupan gula.

Lantas, bagaimana solusinya? Melansir berbagai sumber, ganti gula dengan sumber pemanis alami. Bila selama ini kita sudah terlalu sering mengemil permen dan kukis, kini coba ganti ngemil buah-buahan segar. Untuk memuaskan hasrat makan yang manis-manis, coba alihkan dengan mengemil buah-buahan seperti stroberi dan apel. Pastinya lebih sehat karena dapat menjaga kadar kolesterol tubuh dan memperlancar pencernaan.

Selain itu, konsumsi buah alpukat, ikan salmon, dan kacang-kacangan yang cukup setiap hari untuk mencukupi kebutuhan lemak sehat dalam tubuh. Dengan cara ini, kadar gula darah bisa lebih terkontrol dan lemak sehat yang dikonsumsi bisa membuat kita kenyang lebih lama. Energi tubuh pun bisa terpenuhi tanpa harus mengalami lonjakan energi seperti yang sering dialami saat kita mengonsumsi gula.

Jika sebelumnya Anda selalu makan es krim setiap hari, kini coba ganti makan es krim cukup satu minggu sekali. Jika setiap hari selalu minum kopi atau teh dengan gula, coba batasi konsumsinya minum teh atau kopi bergula setiap tiga hari sekali. Kurangi asupan yang berlebih sedikit demi sedikit, sehingga tubuh juga ‘tidak kaget’ dan dapat beradaptasi dengan cara yang lebih sehat.

Kemudian, setiap kali akan mengonsumsi makanan atau minuman kemasan, selalu baca labelnya. Cari tahu apakah ada tambahan pemanis di dalamnya. Cek juga banyaknya gula atau pemanis buatan di dalamnya. Sebisa mungkin kurangi makanan dan minuman kemasan.

Satu lagi tips penting agar bisa lebih mudah mengontrol diri dari konsumsi gula berlebihan adalah dengan mendapatkan tidur yang cukup. Hal ini karena kurang tidur dapat meningkatkan nafsu makan dan keinginan mengonsumsi yang manis. ** Baca juga: Tips Diet Ala Artis Korea yang Sebaiknya Tidak Ditiru

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Agar Perut Tidak ‘Begah’, Pilih Menu Berbuka Puasa yang Tepat

Kabar6-Perut begah setelah mengonsumsi makanan tertentu memang membuat tidak nyaman. Namun pada umumnya, kondisi ini tidak berisiko. Perut begah bisa disebabkan oleh udara yang tertelan atau gas yang terbentuk saat proses mencerna makanan.

Keluhan perut begah juga umum terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Untuk menghindari kondisi ini, melansir tempo.co, Anda disarankan memilih menu berbuka puasa dan takjil yang sehat. Apa sajakah itu?

1. Buah-buahan segar
Buah-buahan segar merupakan menu takjil ideal. Selain mengandung banyak air, vitamin, dan mineral, buah juga mengandung gula alami untuk mengembalikan energi dalam tubuh. Namun banyak orang salah kaprah dengan memakan buah sesudah makan berat. Buah sifatnya lebih mudah dicerna dan cepat membusuk.

Jika buah dimakan sesudah makanan berat yang mengandung karbohidrat dan protein, maka tidak tercerna dengan baik sehingga menyebabkan perut terasa begah. Karenanya, makanlah buah terlebih dahulu, selingi dengan salat magrib, lalu disambung dengan menyantap makan berat.

Cara lain, usahakan agar memakan buah tanpa campuran apa pun seperti susu, gula, atau sirup. Kandungan gula dan pemanis yang terlalu banyak justru membuat perut terasa begah.

2. Yoghurt
Memilih yoghurt sebagai menu takjil lebih baik untuk kesehatan. Dari segi gizi, yoghurt tidak jauh berbeda dari susu. Bedanya, yoghurt mengandung bakteri asam laktat yang mampu mengubah laktosa (gula dalam susu yang sulit dicerna) menjadi glukosa dan galaktosa yang mudah dicerna. Semangkuk yoghurt untuk takjil adalah pilihan tepat untuk mencegah perut begah sesudah berbuka puasa.

3. Hindari minyak, garam, & pemanis buatan
Makanan yang digoreng seperti bakwan, tahu, dan tempe goreng memang sangat menarik untuk menu berbuka puasa. Namun sebaiknya hindari makanan yang mengandung banyak minyak.

Kandungan lemak dalam minyak menyulitkan pencernaan. Bagi yang sensitif, minyak juga memicu naiknya asam lambung dan radang tenggorokan. Selain makanan yang berminyak, sebaiknya hindari pula makanan yang tinggi garam dan pemanis buatan karena akan memberi efek mual setelah berbuka puasa.

Jangan sembarangan pilih menu berbuka puasa, agar perut tidak begah.(ilj/bbs)




Batasi Jenis Makanan & Minuman yang Picu Penuaan Dini

kabar6.com

Kabar6-Siapa sih yang tidak ingin memiliki wajah terlihat awet muda? Salah satu cara sederhana untuk memiliki wajah awet muda adalah dengan menjaga pola makan sehat secara teratur.

Saat menua, kemampuan tubuh untuk melawan hal-hal berbahaya seperti bakteri dan penyakit tertentu akan menurun. Melansir huffingtonpost, berikut beberapa makanan yang sebaiknya dibatasi bahkan tidak dikonsumsi lagi agar tidak cepat tua:

1. Alkohol
Seiring bertambahnya usia, tubuh akan sulit menangani alkohol. Kepekaan tubuh akan alkohol akan meningkat seiring bertambahnya usia karena kadar air yang juga lebih rendah di dalam tubuh. Kemampuan hati untuk mendetoksfikasi akan berkurang dan alkohol akan memperburuk keadaan tersebut. Diketahui, alkohol dapat membuat kulit kering.

Sebaiknya, konsumsi air lemon yang dapat membantu pencernaan, menghidrasi, dan sebagai antioksidan yang melindungi sel tubuh dari kerusakan yang menyebabkan penuaan.

2. Makanan yang diproses
Makanan yang dikemas dan diproses, terutama yang mengandung bahan-bahan tambahan tidak mengandung nilai gizi apa pun bagi tubuh. Tubuh tidak mengetahui cara yang tepat untuk mengelola makanan yang diproses. Sebaiknya, konsumsi lemak sehat dari alpukat yang dapat membuat Anda tetap merasa kenyang dengan kandungan serat dan antioksidannya.

3. Pemanis buatan
Pemanis buatan seringkali disebut sebagai label bebas gula pada berbagai produk. Tubuh tidak memahami bagaimana caranya memecah bahan kimia ini, seringkali menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan jika Anda mengonsumsinya dalam jumlah besar, seperti kembung dan gas. ** Baca juga: Apakah Kebutuhan Vitamin D Anda Sudah Tercukupi?

Cobalah mengonsumsi yoghurt dan buah. Yoghurt mengandung kalsium tinggi yang dapat mencegah osteoporosis, sementara buah kaya akan vitamin C dan antioksidan. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Mulailah memperbanyak konsumsi sayuran hijau karena merupakan paket lengkap yang terdiri dari vitamin, nutrisi, dan senyawa anti-peradangan untuk melawan kerusakan sel.(ilj/bbs)




Beberapa Hal Pemicu Migrain yang Jarang Diketahui

kabar6.com

Kabar6-Migrain adalah nyeri kepala sedang hingga parah yang terasa berdenyut yang umumnya hanya mengenai sebelah sisi kepala saja.

Penyakit ini lebih sering diidap wanita dibandingkan pria. Menurut hasil penelitian WHO, dari total populasi manusia berusia 18-65 tahun yang melaporkan pernah mengalami sakit kepala, sekira 30 persen merupakan sakit kepala migrain.

Pada sebagian orang, serangan migrain dapat muncul hanya beberapa kali dalam setahun. Namun pada penderita lainnya, migrain dapat muncul hingga beberapa kali dalam seminggu. Pada kasus tertentu, nyeri dapat muncul di kedua sisi kepala dan bahkan menyerang leher penderita.

Beberapa penyebab migrain yang sering disebutkan adalah stres dan minuman alkohol. Namun selain itu, seperti dilansir grid.id, ada hal lain yang memicu migrain dan jarang diketahui banyak orang. Apa sajakah itu?

1. Pil kontrasepsi
Seorang wanita biasanya sakit migrain ketika datang bulan. Bahkan, beberapa mengalami migrain sebelum datang bulan.

Menurut direktur asosiasi University of Cincinnati’s Helath Headache & Facial Pain Center, dr. Brinder Vij, perubahan estrogen memang bakal memicu migrain pada wanita. Dan untuk beberapa alasan, pil kontrasepsi hormonal membuat gejalanya lebih buruk bagi sebagian orang.

2. Makanan asin
Makanan asin dapat mempengaruhi tekanan darah. Lebih spesifiknya, makanan asin meningkatkan jumlah natrium dalam aliran darah.

Selain itu juga mengacaukan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan air. Tubuh bisa saja merespon hal tersebut dengan tekanan darah tinggi dan bisa menyebabkan migrain.

3. Keju
Zat tiramin yang ada dalam keju diduga berkaitan dengan penyakit migrain. Hasilnya pun bisa berbeda-beda pada setiap orang.

Beberapa pasian bisa langsung migrain setelah makan keju, sementara yang lainnya tidak.

4. Pemanis buatan
Banyak makanan dan minuman yang olahannya ditambah dengan pemanis buatan. Seperti halnya minuman sachet yang didalamnya ada pemanis buatan (aspartam).

Dr. Katherine S. Carroll, ahli saraf dan migrain di Northwetern Memorial Hospital mengatakan, pemanis buatan menurunkan kadar serotonin dalam tubuh seseorang. Hal itu yang akhirnya memicu pelepasan neuropeptida dan reaksi migrain.

5. Jet lag
Menurut Carroll, jet lag merupakan masalah besar. Segala bentuk gangguan tidur, termasuk jet lag juga dapat memicu migrain.

Tekanan udara di kabin saat penerbangan juga berpengaruh. Itu bisa menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang menjadi bagian dari respons migrain.

6. Perubahan cuaca
Saat cuaca berganti, perubahan tekanan barometrik dan atmosfer juga terjadi. Hal itu berkaitan langsung dengan migrain. Terlebih ketika cuaca sedang terik. Biasanya, cuaca menjadi salah satu penyebab yang paling sering dikeluhkan.

7. Melewatkan jadwal makan
Jadwal makan yang teratur sangat penting bagi penderita migrain. Melewatkan jadwal makan dapat menurunkan kadar gula darah dan itu menyebabkan perubahan kimiawi dalam tubuh. ** Baca juga: 8 Sayuran yang Ternyata Bisa Bikin Perut Kembung

Apakah salah satu dari ketujuh hal di atas pernah Anda alami? (ilj/bbs)




Ingin Sehat & Berumur Panjang? Hindari 5 Jenis Makanan Ini

Kabar6-Apa yang dikonsumsi sehari-hari mencerminkan kesehatan tubuh seseorang. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang berumur panjang juga berasal dari makanan dan minuman yang dimakan. Karena itulah seperti dikutip dari Detik, Anda sebaiknya menghindari beberapa jenis makanan agar tetap sehat dan berumur panjang. Ini dia lima makanan yang dimaksud:

1. Daging olahan
Jennifer Clemente, seorang ahli gizi klinis, mengatakan bahwa mengonsumsi daging olahan secara berlebihan akan menyebabkan ketidakseimbangan pada tubuh. “Konsumsi berlebihan (daging olahan) mengubah komposisi mikroba usus mikro, menyebabkan ketidakseimbangan yang dapat menggeser tubuh ke kondisi peradangan kronis,” urainya. Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menegaskan bahwa daging olahan dapat menyebabkan kanker karena mengandung karsinogenik.

2. Pemanis buatan
Makanan dan minuman manis dapat mengubah mood menjadi baik, bahkan bisa mengurangi stres. Namun tahukah Anda jika berlebihan mengonsumsi pemanis buatan tidak membuat tubuh menjadi sehat?

Dr Scott Schreiber, dokter chiropractic dan ahli nutrisi klinis, pemanis buatan dapat memicu berbagai penyakit. “Pemanis buatan telah terlibat dalam diabetes, penurunan neurologis, masalah hati, dan lain-lain. Pemanis buatan juga terbukti memicu disbiosis atau ketidakseimbangan tingkat bakteri pelindung mikroba usus,” katanya.

3. Produk susu
Kandungan kalsium dalam susu memang baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang. Namun juga mengandung lemak jenuh, gula, residu antibiotik yang sebenarnya tidak baik bagi kesehatan. “Ini membuat sistem pencernaan yang tidak baik, berkontribusi pada penyakit jantung, diabetes, jerawat, dan penambahan berat badan,” jelas Jennifer Clemente.

4. Soda
Soda mengandung kadar gula yang tinggi yang berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes. “Minum soda pada dasarnya seperti meminum gula sederhana yang dikombinasikan dengan bahan kimia. Karena gula sederhana itu menyebabkan respon insulin cepat (dengan lonjakan gula darah),” kata dr Candice Seti, psikolog klinis dan ahli nutrisi bersertifikat.

Ditambahkan Seti, mengonsumsi soda berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin dan sindrom metabolik. Ia juga menghubungkan dengan risiko demensia, asam urat, penyakit jantung, dan obesitas.

5. Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng pasti mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh berasal dari produk hewani, tetapi beberapa produk juga berasal dari nabati, seperti minyak kelapa dan minyak sawit. Sedangkan lemak trans adalah lemak tak jenuh yang dihidrogenasi, yaitu proses pengubahan minyak cair menjadi lemak padat.

Lemak trans ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Karena itu, kurangi mengonsumsi makanan yang digoreng. ** Baca juga: Rajin Konsumsi Sayuran Hijau Cegah Anda Cepat Pikun

Yuk, mulai jalankan pola hidup sehat.(ilj/bbs)