1

Seorang Wanita di Mesir Gugat Cerai Suaminya Karena Hanya Pakai Celana Dalam di Rumah

Kabar6-Hanya karena alasan sepele, seorang wanita muda di Mesir yang tak diungkap identitasnya, menggugat cerai sang suami, dua bulan setelah mereka menikah.

Usut punya usut, rupanya sang suami gemar keluyuran di dalam rumah mereka dengan hanya mengenakan celana dalam. Wanita itu, melansir Gulfnews, meminta sang suami menjunjung tinggi martabat dan memahami perasaannya ketika wanita itu melihat si pria berjalan-jalan dengan pakaian dalam.

“Saya terus bertanya kepadanya bahwa saya perlu lebih banyak waktu untuk membiasakan diri dan mengatasi rasa malu saya, tetapi tidak berhasil,” kata wanita tadi. ** Baca juga: Negara Mana Saja yang Disebut Miliki Tingkat Bunuh Diri Tertinggi di Dunia?

Namun sang suami menolak untuk melakukannya, “Saya di rumah saya sendiri, jadi saya akan merasa nyaman, dan bagi saya nyaman mengenakan pakaian minimum,” jawab suaminya.

Kemudian pasangan suami istri itu mencapai kompromi setelah sang suami meminta istrinya untuk pergi ke rumah orangtuanya selama beberapa waktu untuk memikirkan kembali dan membuat keputusan.

“Saya pergi ke rumah keluarga saya menunggu dia menelepon atau bertanya tentang saya, tetapi dia tidak pernah melakukannya. Kecerobohannya tentang perasaan saya mendorong saya untuk mengajukan kasus perceraian (khula) ke pengadilan keluarga,” terang wanita itu.

Kasus yang tak biasa ini masih dalam proses pengadilan.(ilj/bbs)




Tak Hanya Nyaman, Kenakan Underwear yang Bagus pun Baik untuk Kesehatan Mental

Kabar6-Pakaian dalam atau underwear, secara historis dipandang hanya untuk keuntungan pasangan. Namun kini, kita berada di masa ketika kaum hawa memberdayakan diri mereka sendiri. Wanita akan mengenakan pakaian dalam yang bagus kapan pun mereka mau, untuk apa yang mereka inginkan.

Namun tidak semua orang menyukai pakaian dalam yang bagus atau mewah. Penelitian empiris terbatas tentang hubungan psikologis dengan pakaian dalam, melansir Huffpost, menunjukkan bahwa banyak orang mendapatkan dorongan kesehatan mental dengan mengenakan pakaian dalam yang bagus dalam kehidupan sehari-hari, bahkan ketika mereka tidak aktif secara seksual. Berikut uraiannya:

1. Mengenakan pakaian dalam yang bagus meningkatkan kepercayaan diri
Mengenakan pakaian dalam berkualitas meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri, bahkan jika tidak ada yang melihatnya.

Mereka percaya diri dapat membuat diri mereka tampil lebih menarik secara fisik, karena masing-masing orang cenderung berdiri, berjalan, berbicara, dan menggerakkan tangan secara berbeda.

Kepercayaan diri dapat membuat diri kita tampak lebih persuasif dan dikaitkan dengan tampilan seksi, yang tergantung pada tujuan, mungkin bisa meningkatkan harga diri dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Mengenakan pakaian dalam yang bagus dapat membangkitkan perasaan feminitas, kebebasan seksual, dan kekuatan. ** Baca juga: Penelitian: ‘Balikan’ dengan Mantan Punya Efek Buruk Bagi Kesehatan

2. Memberi ruang berekspresi dengan bebas sesuai identitas diri
Pakaian adalah kulit kedua dan tampilan luar dari identitas masing-masing orang. Identitas sosial diarahkan ke dunia luar, sedangkan identitas pribadi diarahkan ke bagaimana perasaan kita tentang diri sendiri.

Pakaian dalam memberikan kesempatan untuk mengekspresikan keinginan dan naluri batin, bebas dari kekhawatiran tentang penilaian atau campur tangan orang lain.

Kebebasan ini dapat menjadi terapi bagi pemakainya karena memungkinkan mereka mengenakan pakaian dalam dengan gaya yang merupakan cerminan sejati dari kreativitas dan selera pribadi mereka.

3. Bisa jadi bentuk perawatan diri
Membeli dan mengenakan pakaian dalam yang bagus bisa jadi perawatan diri dan cara mencintai diri sendiri, terutama ketika tidak ada orang yang melihat, karena mereka benar-benar hanya melakukannya untuk diri mereka sendiri.

Berusaha secara sadar untuk merasa dan berpenampilan menarik, entah itu dengan pakaian dalam, perona mata, atau kaus kaki, adalah cara untuk merawat diri sendiri.

4. Mendapatkan rasa kendali
Mengenakan pakaian dalam berkualitas di balik pakaian juga dapat menciptakan rasa kekuatan dan kendali.

5. Menemukan validasi internal
Merasa nyaman dengan apa yang kamu kenakan, meski tidak terlihat, memungkinkan Anda merasakan validasi secara internal daripada mencarinya dari orang lain.

Bagaimana dengan Anda?(ilj/Ilus)




Perusahaan di Denmark Tawarkan Produk Pakaian Dalam yang Tak Perlu Sering Dicuci

Kabar6-Sebuah perusahaan dari Denmark bernama Organic Basics, menawarkan solusi berupa produk pakaian dalam yang bisa tidak dicuci selama berminggu-minggu, tanpa risiko penyakit.

Co-founder dari Organics Basics bernama Mads Fibiger Rassmusen, melansir eveningstandards, mengatakan bahwa produk itu diciptakan berdasarkan pengalamannya. Rassmusen dan partnernya merasa standar pembuatan pakaian dalam sangatlah buruk, dan tidak sesuai dengan standar pembuatan pakaian yang etis serta ramah lingkungan.

Karena itu, Organic Basics didirikan untuk membuat pakaian dalam yang lebih baik secara kualitas dan secara etis.

Pada permukaan produk, mereka turut menambahkan unsur perak yang dapat membunuh 99,9 persen bakteri yang menempel dan menyingkirkan bau menyengat yang ditimbulkan keringat.

Saat menginovasikan produk ini, mereka terinspirasi dari NASA yang menggunakan perak untuk menjernihkan air minum yang dikonsumsi para astronot. ** Baca juga: Seorang Wanita di India Gugat Pangeran Harry dari Inggris karena Tidak Menikahinya

Selain tidak rentan dihinggapi oleh kotoran dan bau tidak sedap, pakaian-pakaian ramah lingkungan yang diproduksi oleh Organic Basic pun memiliki struktur permukaan yang memberi kesejukan bagi para penggunanya.

Tidak heran produk ini banyak diminati, karena selain nyaman dipakai, pakaian ini juga mengurangi waktu yang biasa orang habiskan untuk mencuci pakaian dalam.

Terlebih, Organic Basic mendeklarasikan bahwa produk ramah lingkungan ini dapat membantu penghematan sumber daya air yang pada umumnya digunakan untuk mencuci pakaian dalam.

Berminat membeli?(ilj/bbs)




Salah Pilih ‘Daleman’ Bisa Bahayakan Kesehatan

Kabar6-Sebelum mengenakan pakaian sehari-hari atau untuk bepergian, kita tentu akan memakai pakaian dalam atau underwear. Namun tahukah Anda, menggunakan pakaian dalam tertentu ternyata dapat berbahaya bagi kesehatan?

Benarkah demikian? Melansir huffpost, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan banyak orang dalam memilih pakaian dalam yang digunakannya. Apa saja kesalahan yang dimaksud?

1. Terlalu ketat
Pakaian dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan pada kulit, sehingga menimbulkan iritasi pada Miss V, terutama bila Anda sudah memasuki masa menopause. Hal ini karena dinding Miss V cenderung lebih tipis saat seorang wanita sudah memasuki masa menopause.

2. Bertujuan untuk merampingkan bentuk tubuh
Berbagai jenis pakaian dalam yang bertujuan untuk merampingkan bentuk tubuh dapat menyebabkan menurunnya sirkulasi darah ke tubuh bagian bawah dan terjepitnya saraf. Hal ini dapat menyebabkan tubuh bagian bawah Anda mengalami kesemutan atau bahkan mati rasa.

3. Berbahan sintetik dan sutra
Pastikan pakaian dalam Anda, apa pun bahannya, memiliki bahan katun pada bagian Miss V, sehingga area intim Anda dapat ‘bernapas’.

Pastikan Anda menghindari pakaian dalam berbahan sintetik dan sutra karena keduanya tidak dapat membuat kulit dan area intim bernapas, sehingga menjadi lebih lembap. Hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur atau bakteri.

4. G-string
Pakaian dalam berbentuk G-string dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur atau bakteri, karena pakaian dalam ini dapat menghantarkan bakteri dari anus ke kemaluan.

5. Jarang mengganti pakaian dalam
Pria dan wanita yang mudah berkeringat, harus mengganti pakaian dalamnya secara teratur, setidaknya dua kali sehari. Selain itu, segera ganti pakaian dalam Anda setelah berolahraga.

6. Salah Pilih Deterjen
Bingung mengapa area intim Anda terasa gatal tanpa penyebab yang jelas? Hal ini mungkin karena Anda mengalami dermatitis kontak akibat memilih deterjen yang salah.

Area intim merupakan bagian tubuh yang lebih sensitif daripada bagian tubuh lainnya. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih deterjen. ** Baca juga: 4 Bakteri yang Sering Sebabkan Keracunan Makanan

Hal yang harus diingat, untuk wanita jangan menggunakan pantyliner yang mengandung pewangi, karena hal ini juga dapat mengiritasi area intim.(ilj/bbs)




Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Memilih Pakaian Dalam

Kabar6-Pakaian dalam merupakan hal penting yang digunakan sehari-hari, salah satunya demi kenyamanan. Namun menggunakan pakaian dalam tertentu, ternyata dapat berbahaya bagi kesehatan Anda, lho. Bagaimana bisa?

Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam memilih pakaian dalam, melansir huffpost, yang berbahaya bagi kesehatan. Apa sajakah itu?

1. Terlalu ketat
Pakaian dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan pada kulit, yang akan menimbulkan iritasi pada Miss, terutama bila Anda sudah memasuki masa menopause, karena dinding Miss V cenderung lebih tipis saat seorang wanita sudah memasuki masa menopause.

2. Ingin rampingkan bentuk tubuh
Berbagai jenis pakaian dalam yang bertujuan untuk merampingkan bentuk tubuh dapat menyebabkan menurunnya sirkulasi darah ke tubuh bagian bawah dan terjepitnya saraf. Hal ini dapat menyebabkan tubuh bagian bawah Anda mengalami kesemutan atau bahkan mati rasa.

3. Berbahan sintetik dan sutra
Pastikan pakaian dalam Anda, apa pun bahannya, memiliki bahan katun pada bagian Miss V, sehingga dapat ‘bernapas’. Pastikan Anda menghindari pakaian dalam berbahan sintetik dan sutra, karena keduanya tidak dapat membuat kulit dan kemaluan bernapas, sehingga menjadi lebih lembap, yang akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur atau bakteri.

4. G-String
Pakaian dalam berbentuk G-string dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur atau bakteri, karena pakaian dalam ini dapat menghantarkan bakteri dari anus ke kemaluan.

5. Gunakan pakaian dalam di malam hari
Meskipun hal ini tergantung pada selera masing-masing, para ahli menganjurkan agar setiap orang, baik pria maupun wanita, untuk tidak menggunakan pakaian dalam saat tidur, bahkan bila memungkinkan tanpa pakaian sama sekali. Hal ini bertujuan agar seluruh bagian tubuh Anda dapat bernapas dengan lebih baik saat tidur.

6.  Jarang ganti pakaian dalam
Pria dan wanita yang mudah berkeringat, harus mengganti pakaian dalamnya secara teratur, setidaknya dua kali sehari. Selain itu, segera ganti pakaian dalam Anda setelah berolahraga.

Selain itu, dianjurkan agar orang yang mudah berkeringat tidak menggunakan pakaian dalam berbahan katun karena katun cenderung tetap basah begitu mereka basah.

7. Salah pilih deterjen
Bingung mengapa kemaluan Anda terasa gatal tanpa penyebab yang jelas? Hal ini mungkin dikarenakan Anda mengalami dermatitis kontak karena memilih deterjen yang salah.

Kemaluan merupakan bagian tubuh yang lebih sensitif daripada bagian tubuh lainnya. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih deterjen. ** Baca juga: Stres Karena Tidak Berolahraga, Normalkah?

Selain itu, jangan sering gunakan pantyliner yang mengandung pewangi karena hal ini juga dapat mengiritasi daerah kemaluan.(ilj/bbs)




Jangan Cuci Underwear Bersamaan dengan Baju Lainnya

Kabar6-Dengan alasan praktis atau malas memisahkan, seringkali Anda mencampur cucian underwear atau pakaian dalam dengan baju lainnya. Padahal, ada risiko yang mengintai ketika Anda mencuci baju bersamaan dengan pakaian dalam.

Karena itulah disarankan agar underwear dan baju lainnya dicuci secara terpisah. Mengapa demikian? Melansir DetikHealth, berikut alasannya:

1. Butuh suhu pencucian berbeda
Temperatur ideal untuk mencuci pakaian adalah 15 derajat Celcius. Tetapi untuk membunuh kuman yang menempel pada baju, terutama underwear dibutuhkan suhu minimum 40 derajat Celcius.

Untuk itulah alasan kenapa harus memisahkan cucian pakaian dalam dengan menggunakan air panas untuk membunuh kuman supaya lebih higienis.

2. Risiko kontaminasi kuman
Anak-anak mudah terkena infeksi daripada orang dewasa. Dan cara mencuci yang buruk bisa jadi sarana penularan kuman. Para ahli riset menyarankan untuk mencuci baju dengan air bertemperatur 60 derajat Celcius jika ada anggota keluarga yang sakit untuk membunuh kuman-kuman.

3. Sebagian besar dari kita menjaga dapur tetap bersih
Terkadang ada asisten rumah tangga yang mencuci lap dapur dicampur dengan pakaian dalam. Jika tidak memisahkan saat mencuci lap dapur, kita dapat terinfeksi Staphylococcus aureus dan E.coli kemudian menular ke peralatan dapur yang kita pakai.

4. Jenis deterjennya berbeda
Sebagian besar dari kita mengandalkan deterjen jenis keras untuk membersihkan pakaian. Namun deterjen jenis ini pun tidak membuat pakaian terbebas dari kuman.

Anda harus menggunakan deterjen dengan pemutih jika tidak menggunakan air yang sangat panas untuk membersihkan pakaian dalam. ** Baca juga: Wanita Lebih Suka Pria yang Gemar Olahraga

Jika kemungkinan infeksi yang tinggi, Anda harus melakukannya bersamaan. Anda juga dapat menggunakan disinfektan laundry jika mencuci dengan air dingin.

Jadi pisahkan underwear dan baju lainnya saat mencuci, ya.(ilj/bbs)




Seorang Wanita Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun Karena Tak Pakai Baju di Rumahnya Sendiri

Kabar6-Lantaran hanya memakai pakaian dalam di rumahnya sendiri, seorang wanita bernama Tilli Buchanan (27) terancam hukuman penjara. Tidak tanggung-tanggung wanita asal Utah, Amerika Serikat, itu terancam hukuman penjara selama 10 tahun.

Peristiwa ini, melansir sltrib, berawal saat Tilli dan suaminya memasang sebuah insulasi baru di garasi rumahnya. Saat itu kondisi memang sangat panas, sehingga pasangan suami istri (pasutri) ini menanggalkan baju mereka dan hanya memakai underwear alias pakaian dalam.

Tak lama kemudian, anak-anak tiri Tilli masuk ke garasi. Tilli mengatakan kepada anak-anak tirinya, tak perlu malu karena ayah mereka juga tidak pakai baju.

Rupanya, kejadian tersebut sampai ke telinga ibu kandung anak-anak tadi. Keruan saja sang ibu terkejut, sehingga membuat pengaduan yang berakhir dengan penangkapan Tilli.

Menurut wakil jaksa penuntut dari kota West Valley, AS, Corey Sherwin, Tilli membuka baju di depan anak-anak tirinya itu. Tilli bahkan meminta sang suami agar melepas celananya dan menunjukkan alat kelamin padanya.

Kasus penuntutan ini pun berlanjut dengan dugaan bahwa Tilli berada di bawah pengaruh alkohol. Dan, kasus ini dianggap serius dengan tiga dakwaan mesum melibatkan anak yang merupakan pelanggaran kelas A. ** Baca juga: Seorang Siswa SMP Lapor Polisi Karena Sang Ibu Ganggu Waktu Belajarnya

Tilli yang dianggap cabul itu pun terancam hukuman penjara 10 tahun.(ilj/bbs)




Pria Ini Dituduh Mengutil Gara-gara Punya Mr.P Besar

Kabar6-Sebuah kejadian memalukan sekaligus menggelikan terjadi di sebuah toko pakaian dalam. Seorang pria dituduh mengutil setelah staf toko tersebut mencurigai tonjolan besar di celananya, tepat pada bagian Mr.P.

Pria asal Inggris bernama Steve Whitehurst (47), melansir thesun, mengaku tengah membeli barang dengan harga Rp 6,9 juta bersama pacarnya. Tiba-tiba, seorang manajer menyalakan alarm toko tersebut dan menanyai tentang tonjolan di celana Steve.

“Manajer mulai berdebat dengan saya. Dia tidak akan membiarkan saya pergi. Saya terus mengatakan kepadanya bahwa itu adalah Mr.P saya,” kata Steve.

Karena tidak dipercaya, Steve terpaksa menurunkan celana jinsnya di hadapan banyak orang dan hanya menyisakan celana pendeknya. Namun manajer tersebut tetap saja tidak mempercayai Steve.

Akhirnya, Steve mengajak seorang penjaga keamanan pria ke dalam bilik untuk memperlihatkan bahwa tidak ada apa pun yang disembunyikannya. Steve mengaku bahwa ‘tonjolan’ itu hanyalah Mr.P miliknya yang memiliki ukuran panjang sekira 25,4 cm.

“Saya mendengarnya (manajer toko-red) berkata, ‘Tolong katakan padaku dia punya sesuatu di sana,’ dan pria itu berkata, ‘Tidak’,” jelas Steve.

Namun pihak toko membela diri dengan mengatakan, mereka memiliki alasan kuat untuk mencurigai Steve. Menurut staf toko tadi, Steve tampak sering mengambil dan menjatuhkan barang-barang. ** Baca juga: Kota Astana Punya Bangunan Teraneh di Dunia

Para staf menemukan label elektronik yang hilang di jaket yang dicoba Steve. “Ketika mereka memojokkannya, dia (Steve-red) menjadi sangat kasar,” kata salah satu staf.

Oalaah…(ilj/bbs)




Sebuah Rumah Mode Keluarkan Koleksi Unik, Bra untuk Pria

Kabar6-Rumah mode bernama HommeMystere tampaknya ingin mendobrak anggapan bahwa bra hanya milik kaum hawa. Saat ini diyakini semakin banyak pria yang mencoba eksplorasi cara berpakaian, termasuk mengenakan bra.

Karena itulah, melansir Independent, HommeMystere menciptakan bra untuk pria yang bentuknya tak jauh berbeda dengan jenis bra wanita. Bra pria ini sebenarnya diluncurkan pertama kali pada 2009 lalu. Kemunculannya kala itu dengan tujuan untuk memuaskan hasrat pria dengan kegemaran yang unik, yaitu ingin bisa mengenakan bra.

Bra tersebut memiliki detail brokat dan berbahan lace, persis seperti bra wanita, termasuk pemilihan warnanya. Bra ini juga memiliki ukuran, termasuk karakter empuk yang nyaman dikenakan.

Untuk celana dalamnya, HommeMystere membuat celana dalam dengan aksen brokat di sisi Mr. P dan warna yang dipilih sangat cerah. Tidak hanya menjual pakaian dalam pria yang unik, brand yang berbasis di Amerika Serikat itu juga menjual baju tidur berbahan sutra, boneka bayi, dan bodysuits.

Harga bra untuk pria dibanderol seharga Rp143 ribu hingga Rp427 ribuan. Barang yang dibeli dari situs web dapat dikirimkan ke seluruh dunia termasuk Inggris, AS, Prancis, Jerman, Hong Kong, dan Selandia Baru. ** Baca juga: Selama 30 Tahun Derita Sakit Kepala, Ternyata Ada Cacing ‘Bersarang’ dalam Otak

Yakin mau mencoba? (ilj/bbs)




Cerai Gara-gara Suami Gemar Kenakan Pakaian Dalam Wanita

Kabar6-Umumnya perceraian terjadi karena sudah tidak ada lagi kecocokan di antara pasangan suami istri (pasutri) yang disebabkan beberapa hal, antara lai masalah ekonomi, perselingkuhan, perbedaan prinsip, dan lain sebagainya.

Namun perceraian pasutri ini sungguh berbeda. Melansir Dailymail, seorang wanita asal Turki mengajukan gugatan cerai lantaran sang suami kerap menggunakan pakaian dalam wanita. Wanita yang tdak disebutkan namanya itu mengaku bahwa suaminya telah bersikap aneh sejak dua tahun terakhir. Tak hanya mengenakan pakaian dalam wanita, pria itu juga semakin suka memakai make up dan merias wajahnya.

Hal yang mengesalkan, teguran yang diberikan wanita tadi kepada suaminya justru membuat mereka bertengkar. Pengacara wanita itu mengungkapkan, kliennya mengaku bahwa sang suami juga kerap berlaku kasar setiap kali ia mencoba melarang memakai pakaian dalam.

“Klien saya jadi depresi, stres berat dan tak kuasa melihat tingkah suaminya. Ia sudah tak sanggup lagi mempertahankan pernikahan ini. Ia pun menyebutkan bahwa ia curiga suaminya memiliki kelainan orientasi seksual,” kata pengacara wanita itu.

Diketahui, pasutri ini sudah menikah selama sembilan tahun. Kini mereka telah mantap untuk bercerai. Sayang, ada satu masalah yang hingga kini belum terselesaikan, yaitu sang suami tidak mau membayar kompensasi atas klaim kerugian yang dirasakan pihak istri. ** Baca juga: Dibutuhkan 60 Orang Penjilat Cokelat di Italia

Oalaah…(ilj/bbs)