1

Catat, Ini Titik Rawan Kecelakaan Menuju Anyer dan Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Sepanjang tahun 2019, Satlantas Polres Cilegon mencatat ada tiga daerah yang menjadi lokasi black spot atau titik rawan kecelakaan lalu lintas. Masyarakat yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Merak dan berwisata ke daerah Anyer hingga Carita pun dibimbau lebih berhati-hati dalam berkendara.

Ruas jalan itu ada di Jalan Raya Cilegon-Ciwandan, tepatnya disekitar Kecamatan Ciwandan, mengakibatkan nyawa melayang sebanyak enam orang. Hal ini di akibatkan berpindah jalur secara mendadak dan tidak berhati-hati, melaju dengan kecepatan tinggi, hingga menyalip kendaraan yang tidak aman.

Di lokasi tersebut, umumnya terjadi tabrakan ‘adu kebo’ dan tabrak samping. Jalur tersebut merupakan jalan utama menuju lokasi Wisata Anyer hingga Carita.

Kemudian di jalur menuju Pelabuhan Merak, tepatnya di Jalan Raya Cilegon-Merak, tepatnya disekitar Kecamatan Grogol. Dilokasi tersebut, tercatat sebanyak lima nyawa melayang dak luka ringan satu, sepanjang tahun 2019 ini.

“Peristiwanya rata-rata berkendara dengan kecepatan tinggi, kemudian terjadi tabrakan depan dengan depan kemudian menyalip tidak aman,” kata Kasatlantas Polres Cilegon, AKP Ali Rahman, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Senin (30/12/2019).

Titik black spot terahir ada di Jalan Raya Cilegon atau di pusat Kota Cilegon, yang mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan dua luka ringan. Disini, kerap terjadi kendaraan rem blong, kebut-kebutan hingga cara berkendara yang tidak aman. Kerpa terjadi tabrakan ‘adu kebo’ atau tabrak depan.

**Baca juga: Nikmati Malam Tahun Baru di Pantai Anyer dan Sawarna.

Pihak kepolisian mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang berulang di tahun 2020 mendatang.

“Kita berkoordinasi dengan Dishub untuk memasang garis kejut, memasang rambu dan lampu di titik black spot,” jelasnya.(Dhi)




Malam Tahun Baru, Truk Dilarang Melintas di Tiga Jalan di Banten ini

Kabar6.com

Kabar6-Pemprov Banten akan memberlakukan larangan operasional bagi kendaraan truk untuk melintas di tiga ruas jalan pada malam pergantian tahun 2019-2020.

Tiga ruas jalan itu adalah jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak, Jalan Nasional Serang-Tangerang dan jalan Gerem (Merak). “Larangan melintas bagi kendaraan truk jelang pergantian tahun 2019 di Banten akan diberlakukan mulai sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2020,” kata Kepala Dinas Perhubungan Tri Nurtopo, Kamis 26/12/2019.

Menurut Nurtopo, larangan melintas kendaraan berat ini untuk mengantisipasi kemacetan dan keamanan berlalu lintas selama arus mudik Natal dan Tahun Baru.

Menurut dia, pengamanan arus kendaraan dan jalur mudik jelang pergantian tahun 2019 di Provinsi Banten tidak hanya dilakukan pada ruas jalan yang rawan kemacetan saja.

**Baca juga: Keluh Kesah Warga Pandeglang ke Anggota DPR: Seputar Ketimpangan Pembangunan.

Namun, pada sejumlah pusat keramaian dan tempat-tempat pariwisata juga tidak luput dari perhatian dari pihak berwenang.

“Yang serba repot itu yang pasar tumpah. Dipasang media gak boleh, dijagain orang ribut atau gimana gitu,” keluhnya.(Den)




Menhub Budi Dapat Keluhan Penumpang, Antrian Sampai Satu Jam

kabar6.com

Kabar6-Menhub, Budi Karyasumadi mendapatkan keluhan dari penumpang kapal KMP Sebuku, bahwa antrian untuk masuk ke dalam kapal sampai satu jam lamanya. Namun sela diperjalanan, baik di dalam ruas tol dan jalan arteri, tidak mendapatkan kemacetan.

Budi berharap pihak pengelola pelabuhan mempercepat proses tiketing dan bongkar muat kapal, sehingga mengurangi lamanya antrian untuk masuk ke dalam kapal.

“Tadi ada sedikit catatan antrian satu jam, itu harus di improve, ada pelayanan kesehatan. Apa yang harus dilakukan, tentu ada mekanisme tiketing yang cepat, kedua jumlah gate yang banyak, just in case, banyak disediakan parking bay, kita sediakan minumnya dan sebagainya,” kata Menhub, Budi Karyasumadi, usai menyapa penumpang kapal KMP Sebuku, di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (24/12/2019).

Budi mengapresiasi jajaran satuan lalulintas (Satlantas) Kota Cilegon dan Polda Banten yang telah mengatur lalu lintas dengan tertib dan lancar, sehingga tidak ada kemacetan maupun kepadatan kendaraan diluar Pelabuhan Merak.

Menhub berharap hal itu tetap dipertahankan, hingga libur natal dan tahun baru (Nataru) selesai dilaksanakan. Sehingga masyarakat dapat berlibur dengan nyaman.

“Oleh karena demikian, kami minta pelayanan ini harus dilakukan secara konsisten dan melihat apa saja yang menjadi domain kita. Tadi dalam bahasa polisi sudah mengatur lalin dengan baik. Namun demikian kami tetap beri catatan kepada Kakorlantas, ASDP untuk bersedia atau mempersiapkan apabila terjadi suatu lonjakan penumpang di satu titik tertentu, atau hari tertentu, katakanlah, tahun baru atau tanggal 31 (Desember 2019 hingga 01 Januari 2020),” terangnya.

Budi Karyasumadi menyampaikan pesan Presiden Jokowi, agar kepolisian hingga ASDP Indonesia Ferry, mempertahankan kelancaran arus kendaraan dan masyarakat selamat libur Nataru. Terutama keselamatan dan kenyamanan pengendara yang akan pergi berlibur ke daerah wisata.

**Baca juga: Cara Balai Karantina Pertanian Dorong Ekspor Emping Banten ke Amerika.

Jika diperlukan melakukan rekayasa hingga penyekatan lalu lintas, untuk menghindari macet total, maka bisa dilakukan oleh pihak kepolisian.

“Saya sampaikan baik sekali. Pak Presiden minta, enggak ada masalah berarti bagi yang mudik. Terkahir, Karoklantas dan Kapolda (Banten), lakukan upaya ketika ada antrian, dengan penyekatan atau pengalihan,” jelasnya.(Dhi)




Terminal Eksekutif Merak Dipenuhi Sampah, ASDP: Dari Sungai

Kabar6.com

Kabar6-Menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru), perairan di Dermaga VI yang disebut sebagai Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak, dipenuhi sampah. Aneka sampah berupa plastik hingga ranting pohon memenuhi permukaan laut di sekitar dermaga eksekutif itu.

Menanggapi masalah ini, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak mengklaim, sampah tersebut berasal dari sungai yang hulunya di pegunungan disekitar Pelabuhan Merak.” Saat hujan turun, sampah itu terbawa hingga ke laut dan masuk ke areal Pelabuhan Merak,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Solikin ditemui di Dermaga VI Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (16/12/2019).

Menurut Solikin, sungai tersebut dikotori oleh warga.”Itu gunung, hujan, jadi ini adalah sungai yang kotor lari ke laut. Jadi masyarakat harus faham tentang itu, supaya sungai nya tidak dikotori, (sampahnya) lari ke laut. Karena sampah-sampah ini datangnya dari sungai, bukan dari kapal, kapal sangat standar internasional,” katanya.

**Baca juga: Tenggak Minuman Keras Dioplos Thinner, Remaja di Serang Tewas.

Pria berkacamata yang puluhan tahun menghabiskan hidupnya di atas kapal, dengan pangkatnya sebagai Captain kapal ini meminta agar masyarakat peduli dan menjaga kebersihan lingkungannya. Seperti tidak membuang sampah ke sungai, sehingga tidak mengotori laut disekitar Pelabuhan Merak.

“Jadi dengan sangat hormat, masyarakat peduli dengan lingkungannya, sungainya jangan dikotorin,” terangnya. (Dhi)




Awas, Cuaca Buruk Hadang Libur Nataru di Banten

Kabar6.com

Kabar6-Masyarakat diharapkan berhati-hati saat libur natal dan tahun baru (Nataru). Karena diprediksi akan terjadi hujan ringan hingga sedang sekaligus gelombang tinggi di perairan Jawa, terutama di perairan wilayah Banten Selatan, ketinggian gelombang diprediksi mencapai empat meter.

Termasuk kondisi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang tahun lalu sempat meletus dan menimbulkan tsunami dipesisir Selat Sunda. Himbauan ini terutama dikhususkan bagi perlintasan kapal dan wisatawan yang akan berlibur disekitar perairan Selat Sunda.

“Masalahnya, tantangan kita hanya di cuaca, ramalan (BMKG) kemarin itu angin (kencang) dan gelombang (tinggi). Mudah-mudahan ramalan tentang GAK itu tidak terjadi, karena agak deket-deket dengan disini (Pelabuhan Merak),” kata Kakorlantas Polri, Irjen Pol Istiono, usai pemaparan arus lalu lintas (lalin) libur natal dan tahun baru (Nataru) di atas kapal Ro-Ro Batu Mandi, di Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (16/12/2019).

Kondisi arus lalin di Pelabuhan Merak dan Bakauheni diprediksi akan mengalami peningkatan, lantaran jalur Trans Sumatera telah bisa dilalui oleh masyarakat. Bahkan, mampu memotong waktu tempuh yang dahulu selama 10 jam, menjadi sekitar empat jam lamanya.

“Saya yakin tantangannya waktu tempur ke Lampung menuju Palembang sangat pendek, dari 10 jam, sekarang hanya 3 sampai 4 jam. Pasti yang dulunya enggak pengen mudik, jadi mudik, jadi agak sedikit banyak (mempengaruhi kepadatan arus lalin),” terangnya.

Begitupun harapan dari Dirlantas Polda Banten, kondisi cuaca saat libur Nataru dalam kondisi baik, meski diprediksi akan terjadi hujan ringan hingga sedang dan amcaman gelombang tinggi, terutama di wilayah Selat Sunda bagian Selatan yang ketinggiannya mencapai empat meter.

**Baca juga: Jelang Nataru, PT ASDP Operasikan 20 Vending Mesin di Pelabuhan Merak.

Tak hanya itu, pasar tumpah disepanjang jalan utama dari wilayah Tangerang hingga Kota Serang akan diberi pembatas antara pasar dengan akses jalan, sehingga tidak mengganggu arus lalulintas kendaraan. Beberapa lokasi pasar tumpah yang berada di jalur utama dari Kota Tangerang menuju lokasi wisata yakni, Pasar Kemis, Pasar Tambak, Pasar Ciruas, Pasar Ciomas hingga Pasar Padarincang.

“Ini kerja tim, ASDP, Dishub, dan semuanya. Harapannya cuaca mendukung, karena belakangan cuaca sudah mulai turun hujan. Penanganan pasar tumpah sudah ada protapnya, kita tempatkan personel kakau perlu rekayasa lalin akan kita lakukan, tapi sampai sekarang belum pernah kita lakukan. Sementara kita lakukan kanalisasi saja, supaya kendaraan tidak melakukan ngetem (menunggu penumpang) khusunya kendaraan angkot dan kita sudah koordinasi dengan Dishub,” kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Wibowo, ditempat yang sama, Senin (16/12/2019).(Dhi)




Lebaran 2019, Volume Kendaraan di Tol Tangerang-Merak Naik 1 Persen

kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 2.391.653 kendaraan melintas di Tol Tangerang-Merak pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini periode H-10 sampai H+6 sebanyak.

Jumlah ini, kata Kepala Divisi Humas dan Hukum PT Marga Mandalasakti (MMS) Indah Permanasari meningkat 1,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Naik 1,0 persen,” ujarnya, Jum’at 14/6/2019.

Menurut Indah, puncak arus balik 2019 di tol Tangerang-Merak terjadi pada H+3 atau 9 Juni 2019. Saat itu, sebanyak 151.067 kendaraan atau meningkat 9,34 persen dibandingkan dengan periode puncak arus balik 2018 dan meningkat 3,65 dari lalu lintas harian rata rata (LHR).

Pada Rabu 12 Juni 2019, atau H+6 Lebaran tercatat 50.857 kendaraan kembali dari Sumatera masuk ke tol Tangerang-Merak atau meningkat 24 persen dari periode yang sama tahun lalu atau meningkat 3,5 persen dari LHR.

**Baca Juga:Begini Persiapan Tol Tangerang-Merak Hadapi Arus Balik Lebaran.

Adapun puncak arus mudik tahun ini, kata Indah, terjadi pada H-7 atau 29 Mei 2019 dimana ada 172.768 kendaraan atau meningkat 3,94 persen dibandingkan dengan periode puncak arus mudik 2018 dan meningkat 18,54 dari LHR.

Indah memastikan layanan arus mudik, wisata dan balik Lebaran 1440 H/2019 Astra Tol Tangerang-Merak yang berlangsung pada H-10 sampai 26 Mei 2019 sampau H+3 atau 9 Juni 2019 terpantau lancar dan terkendali. (GFM)




MMS : 43 Persen Kendaraan Belum Kembali

Kabar6.com

Kabar6-Operator Tol Tangerang-Merak, PT Marga Mandala Sakti mencatat sebanyak 43 persen kendaraan yang melintas pada arus mudik Lebaran 2019 belum kembali hingga 9 Juni 2019 atau H+3 Lebaran.

“Pada 9 Juni 2019 lalu lintas mencapai 150.625 kendaraan atau meningkat 21,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Kepala Divisi Humas dan Hukum PT MMS, Indah Permanasari, Rabu 12/6/2019.

Indah mengatakan puncak arus mudik di Tol Tangerang-Merak terjadi pada H-7 atau 29 Mei 2019 dengan total lalu lintas mencapai rekor terbaru sebanyak 172.768 kendaraan.

Jumlah kendaraan ini, kata Indah, meningkat 18,54 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) 145.749 kendaraan. Hal ini merupakan pencapaian rekor baru trafik lalu lintas tertinggi sepanjang pencatatan data trafik, sebelumnya pada tanggal 3 Mei 2019 menyentuh 171.775 kendaraan.

Berdasarkan perhitungan MMS, kata Indah, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, juga terdapat peningkatan sebanyak 6,02 persen atau 162.964 kendaran.

**Baca Juga:Meningkat 18,53 Persen, Volume Kendaraan di Tol Tangerang Merak Pecahkan Rekor Baru.

Arus wisata lebaran kali ini juga mencatatkan peningkatan sebesar 6,99 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau rata-rata sebanyak 125.590 melintas Tol Tangerang-Merak pada hari pertama dan kedua lebaran.

Kendaraan terlihat ramai pada arah destinasi wisata yaitu di Gerbang Serang Timur, Serang Barat dan Cilegon Timur.

Berdasarkan data tersebut, kata Indah dapat diasumsikan masih ada 43 persen kendaraan yang belum kembali. Hal ini dihitung berdasarkan selisih kendaraan golongan 1 exit Merak dari Cikupa. (GFM)




Meningkat 18,53 Persen, Volume Kendaraan di Tol Tangerang Merak Pecahkan Rekor Baru

kabar6.com

Kabar6-Jumlah kendaraan yang melintas di Tol Tangerang-Merak atau PT pada arus mudik Lebaran 2019 memecahkan rekor baru dengan peningkatan hingga 18,54 persen.

Kepala Divisi Humas dan Hukum PT MMS, Indah Permanasari mengatakan puncak arus mudik di Tol Tangerang-Merak terjadi pada H-7 atau 29 Mei 2019 dengan total lalu lintas mencapai rekor terbaru sebanyak 172.768 kendaraan.

Jumlah kendaraan ini, kata Indah, meningkat 18,54 persen dari lalu lintas harian rata-rata (LHR) 145.749 kendaraan. “Hal ini merupakan pencapaian rekor baru trafik lalu lintas tertinggi sepanjang pencatatan data trafik, sebelumnya pada tanggal 3 Mei 2019 menyentuh 171.775 kendaraan,” ujarnya Rabu 12/6/2019.

**Baca Juga:Dishub Kabupaten Tangerang Siap Amankan Arus Balik Lebaran.

Berdasarkan perhitungan MMS, kata Indah, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, juga terdapat peningkatan sebanyak 6,02 persen atau 162.964 kendaran. Arus wisata lebaran kali ini juga mencatatkan peningkatan sebesar 6,99 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu atau rata-rata sebanyak 125.590 melintas Tol Tangerang-Merak pada hari pertama dan kedua lebaran. Kendaraan terlihat ramai pada arah destinasi wisata yaitu di Gerbang Serang Timur, Serang Barat dan Cilegon Timur. (GFM)




Kemenhub Ungkap Penyebab Kemacetan Parah di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono menyebutkan kemacetan panjang yang terjadi di Pelabuhan Merak pada tanggal 29-30 Mei 2019, disebabkan lambannya pendataan penumpang atau manifest dan transaksi e-money saat pembelian tiket.

“Pemudik banyak yang belum paham, sehingga terjadi antrian panjang,” ujarnya saat meninjau Pelabuhan Merak, pada Senin dini hari (03/06/2019).

Menurut Djoko, masyarakat sepertinya belum siap dengan penerapan sistem elektronik. Baik saat pembelian tiket maupun pendataan penumpang kapal dengan scanner e-KTP.

“Ini memang baru diterapkan, dan kerap terjadi kegagapan dalam pengguna jasa,” katanya.

Kemacetan panjang mengular hingga 10 kilometer pada 29-30 juni atau pada H-6 dan H-5 Lebaran. Saat macet panjang, ruas tol Tangerang-Merak di Gerbang Tol (GT) Merak ditutup, kendaraan di alihkan keluar dari Cilegon Timur.

Kemudian Jalan Cikuasa Atas di jadikan kantung parkir. Kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak, di arahkan keluar dari Jalan Cikuasa Atas dan masuk tol melalui GT Cilegon Barat.

Hingga akhirnya kebijakan manifest, pendataan penumpang dengan scan e-KTP harus dihentikan sementara untuk mempercepat proses masuknya pemudik ke dalam kapal di Pelabuhan Merak.

**Baca Juga:Sistem Pengaturan Masuk Kapal di Pelabuhan Merak Kacau, Pemudik Merasa Dipingpong.

Sedangkan pembelian tiket melalui transaksi uang elektronik atau e-money, PT ASDP Indonesia Ferry memberikan kelonggaran. Jika ada pemudik yang tak memiliki e-money, bisa membayar dengan uang cash.

“Dan itu sudah bisa di atasi, sehingga treatment nya kembali ke sistem yang terupgrade (kembali secara manual) dan masyarakat bisa mengikuti,” kata Djoko. (Ndi)




ASDP Siapkan Tiga Kapal Gratis Ke Palu Dan Donggala

Kabar6-PT ASDP Ferry Indonesia menyediakan tiga kapal gratis, untuk mengangkut masyarakat dengan tujuan Palu dan Donggala, untuk menengok kondisi keluarga yang terkena musibah gempa dan tsunami.

Selain itu, tiga kapal ASDP juga akan mengangkut bantuan logistik bagi korban bencana alam yang menewaskan ratusan orang.

“Semoga dengan dukungan penyediaan kapal ASDP, dapat menjadi alternatif transportasi bantuan logistik bencana alam ini dan dapat membantu proses penanganan pascagempa, sehingga kondisi masyarakat dapat segera pulih,” kata Imelda Alimi, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Senin (01/10/2018).

Tiga kapal yang disediakan oleh ASDP yakni KMP Julung-julung berangkat dari Pelabuhan Taipa, Sulawesi Tengah.

Lalu ada KMP Drajat Paciran dan kaoal kargo, KM Melinda 01 berangkat dari Tanjung Perak, langsung ke Taipa, Sulawesi Tengah.

KMP Julung-Julung berukuran 600 GRT, jenis kapal roro dengan kapasitas penumpang sekitar 185 orang dan tujuh unit kendaraan kecil. Lalu, KMP Drajat Paciran berukuran 2.900 GRT yang merupakan kapal jenis roro yang dapat mengangkut 350 orang penumpang dan 40 unit kendaraan campuran.

Sedangkan KM Melinda 01 merupakan jenis kapal general cargo memiliki kapasitas muatan logistik hingga 1.000 ton.

KMP Julung-Julung membawa barang kebutuhan pokok dan air bersih, telah berangkat pada Senin, 01 Otkober 2018 pukul 12.00 WITA dari Pelabuhan Toli-toli, dengan waktu tempuh 22 jam sampai ke lokasi bencana.

KM Melinda 01 rencananya akan berangkat pada 04 Oktober 2018, dengan memuat bantuan logistik.**Baca Juga: WBP Rutan Jambe Ikut Upacara Hari Kesaktian Pancasila.

Lalu KMP Drajat Paciran akan dengan memuat logistik bantuan, akan berangkat pada 05 Oktober 2018. Waktu tempuhnya mencapai 55 jam ke lokasi bencana.

“Sesampai di pelabuhan, kami telah berkoordinasi dengan stakeholder termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat, agar pendistribusian barang-barang bantuan dapat segera dilakukan dengan cepat dan tepat,” tandasnya.(dhi)