1

Di Nigeria, Wanita 57 Tahun yang Telah Menopause Lahirkan Bayi Kembar Tiga

Kabar6-Mukjizat bisa dialami oleh siapa saja yang beruntung. Hal itu juga yang terjadi pada seorang wanita asal Ilorin, Negara Bagian Kwara, Nigeria, bernama Hajia Rasheedat Folashade Ayinde.

Di usianya yang menginjak 57 tahun dan telah dinyatakan menopause, melansir Newtelegraphng, Ayinde melahirkan bayi kembar tiga, dua laki-laki dan satu perempuan, di Rumah Sakit MEBCLEV, Basin Road, Ilorin, dan ditangani Dr Omokanye L. O.

Wanita yang telah menikah selama 34 tahun ini memang pantang menyerah dan terus berusaha serta berdoa agar diberikan keturunan. Hingga akhirnya Tuhan menjawab doanya, pada Ayinde 21 Mei 2022, dia melahirkan bayi kembar tiga, diberi nama Nana Aishat Taiyelolu, Muhammad Awwal Kehinde dan Abdulrasak Eta.

Ayinde adalah seorang Kepala Sekolah di Government Day Secondary School, Sango, di Ilorin. Pada 2021, wanita itu pensiun dari pegawai pemerintah negara bagian setempat. ** Baca juga: Klaim Bikin Wajah Lebih Cantik, Ibu di LA Makan Plasenta Bayinya Sendiri

Dikisahkan, Ayinde gagal dalam pernikahan pertama dan diusir dengan cara yang tidak manusiawi karena kondisinya yang saat itu dianggap ‘mandul’. Pada 2010, Ayinde menikah lagi dengan Alhaji Abolarin Isiaka Ayinde.

“Saya menikah dengan Alhaji Abolarin Isiaka Ayinde beberapa tahun yang lalu, 12 tahun tepatnya, dan sejak kami menunggu Tuhan untuk buah rahim. Berbagai cara sudah kami coba, tapi pas saya pensiun tahun 2021 saya merasa ada sesuatu yang terjadi di perut saya, kemudian pada tahun 2022 ditegaskan oleh dr Omokanye bahwa saya hamil,” tutur Ayinde.

Ditambahkan, “Ketika saya hamil tiga sampai empat bulan, dokter memastikan bahwa saya mengandung (bayi) kembar tiga, dua laki-laki dan satu perempuan, di dalam rahim saya, meskipun dia mengatakan mereka bisa lebih dari tiga karena satu tinggal terpisah, sementara yang lain dua bersama. Dia, bagaimanapun, mengatakan bahwa dia yakin bahwa saya akan memiliki kembar tiga dan saya harus bersiap untuk kembar tiga.”

Persalinan yang dijalani Ayinde melalui operasi caesar karena dokter mengatakan dia tidak bisa mengambil risiko melalui persalinan normal karena usia wanita itu sudah 57 tahun.(ilj/bbs)




Sudah Menopause dan Vasektomi, Wanita Usia 62 Tahun di London Masih Bisa Hamil

Kabar6-Seorang lansia wanita di London, Inggris, bernama Jenny (62) diketahui berbadan dua setelah selama 16 tahun menopause. Tidak hanya itu, Jenny juga telah menjalani operasi vasektomi atau metode sterilisasi permanen 16 tahun silam.

Jenny dan sang suami yang berusia 72 tahun ini menyebut bayi ketiga mereka yang lahir November tahun lalu sebagai keajaiban. “Jadi ini benar-benar bayi ajaib. Kejutan,” demikian unggahan Jenny lewat media sosial.

Kehamilan yang dialami Jenny ini, melansir thesun, disebut sebagai kehamilan geriatrik atau hamil di usia tua. Banyak yang mengecam pasangan ini karena dianggap terlalu tua untuk hamil lagi. Namun, tak sedikit juga netizen yang mendukung kehamilannya. ** Baca juga: Wanita Asal AS Mengaku Sebagai Penjelajah Waktu, Bawa Bukti Foto Pernah ke Mars pada 3812

“Tidak ada yang salah dengan menjadi ibu di usia tua. Aku bahagia untukmu,” tulis salah satu netizen. “Aku hamil dengan anak kembar di umur 42 dan punya anak kelima di umur 40. Tubuhku mengatakan apa yang bisa aku lakukan. Aku tidak memperhatikan hal lain,” komeentar netizen lain.

“Usia tidak menjadi halangan kita! Semangat! Aku baru saja mendapatkan anak pertama di usia 45 (bukan karena pilihan tetapi karena berkah),” tambah netizen lainnya.

Ya, anak adalah anugerah.(ilj/bbs)




Ladies, Ikuti 5 Langkah Cegah Osteoporosis

Kabar6-Kondisi berkurangnya kepadatan tulang atau osteoporosis merupakan ancaman serius bagi perempuan. Banyak yang tidak merasa memiliki gejalanya sampai menderita patah tulang. Padahal seiring bertambahnya usia, perempuan makin berisiko tinggi mengalami osteoporosis.

Osteoporosis, diungkapkan direktur International Osteoporosis Foundation bernama John Kanis, adalah ancaman serius pada kesehatan perempuan. Di dunia, satu dari tiga perempuan berusia di atas 50 tahun akan mengalami patah tulang karena osteoporosis.

Sayangnya, masih banyak perempuan yang belum menyadari peningkatan risiko terkena penyakti ini setelah menopause dan gagal melakukan tindak pencegahan.

Saat mencapai menopause, risiko perempuan terkena osteoporosis meningkat karena pengeroposan tulang dan melemahnya kondisi tulang. ** Baca juga: Mana yang Lebih Disarankan untuk Diet, Yoghurt Beku atau Es Krim?

Perempuan berusia di atas 45 tahun banyak yang dirawat di rumah sakit karena osteoporosis, dan penyakit osteoporosis lebih banyak dialami oleh para perempuan tersebut dibandingkan penyakit kronis lain seperti diabetes, serangan jantung, atau kanker payudara.

Lantas, bagaimana mencegah osteoporosis sedini mungkin? Melansir Webmd, berikut lima cara yang bisa dilakukan untuk mencegah osteoporosis:

1. Berolahraga
Perempuan sebaiknya melakukan aktivitas fisik selama 30-40 menit per hari tiap tiga hingga empat kali per pekan. Aktivitas ini bisa kombinasi dari latihan ketahanan dan latihan angkat beban. Berolahraga menjadi kunci penting untuk mencegah osteoporosis.

2. Konsumsi makanan kaya kalsium
Penting bagi perempuan untuk mengonsumsi makanan kaya kalsium dan protein, selain mengonsumsi banyak buah dan sayur. Mendapatkan cukup sinar matahari pagi juga bisa menunjang kebutuhan vitamin D tubuh.

3. Tidak merokok
Untuk melindungi kesehatan tulang, setop merokok. Mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan juga bisa berdampak negatif pada kesehatan tulang.

Selain itu, memiliki tubuh yang terlalu kurus juga tidak baik. Karena perempuan dengan berat badan di bawah normal berisiko tinggi mengalami osteoporosis dibandingkan perempuan dengan berat badan normal.

4. Kenali faktor risiko
Perempuan yang pernah mengalami patah tulang atau punya riwayat keluarga mengidap osteoporosis punya risiko tinggi mengalami ostoeporosis. Selain itu, faktor umum lain yang bisa menyebabkan seorang perempuan makin berisiko tinggi terkena osteoporosis.

Faktor-faktor itu antara lain, mengalami menopause sebelum usia 45 tahun, mengonsumsi obat-obatan yang disebut glucocorticoids, mengalami artritis reumatoid atau gangguan malaserap seperti penyakit seliak atau Crohn. Kenali faktor risiko tersebut untuk membuat kita lebih waspada dalam menjaga kesehatan tulang.

5. Periksakan kesehatan tulang
Saat perempuan mencapai menopause, sebaiknya segera memeriksakan diri untuk mengecek kondisi kesehatan tulang. Perempuang yang mengalami keroposan tulang perlu menjalani perawatan atau pengobatan yang diresepkan oleh dokter.

Antisipasi tulang kuat dengan pola hidup sehat.(ilj/bbs)




Ladies, Pastikan Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini Agar Tubuh Selalu Sehat

Kabar6-Ada banyak fase yang normalnya dilalui kaum wanita. Mulai dari haid, kehamilan, hingga menopause. Nah, dalam fase ini hormon dalam tubuh wanita tidak seimbang.

Tidak hanya itu, seiring bertambahnya usia, tubuh juga mengalami berbagai perubahan. Karena itulah, ssupan makanan jadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Melansir Aura, tujuh jenis makanan yang disarankan selalu ada dalam menu harian Anda. Apa sajakah itu?

1. Zat besi
Kekurangan darah selama masa haid rentan menyebabkan anemia. Atasi dengan konsumsi makanan kaya zat besi. Sayuran hijau dan biji-bijian utuh (whole grain) merupakan sumber zat besi.

2. Folic acid
Vitamin B9 atau folic acid cocok dikonsumsi terutama untuk wanita yang sedang berusaha hamil. Folic acid bisa mencegah masalah saraf dan mengurangi risiko penyakit jantung. Beberapa makanan yang kaya folic acid antara lain buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan sereal.

3. Kalsium
Kekurangan kalsium tidak hanya menyebabkan masalah pada tulang, tapi juga memicu sindrom ovarium polikistik. Sindrom ini akan mengganggu siklus haid dan memengaruhi tingkat kesuburan. Selain susu, brokoli dan almond juga kaya akan kalsium.

4. Vitamin B
Konsumsi ikan, sereal dan kacang-kacangan secara rutin untuk mencegah masalah pada hormon, karena makanan tersebut kaya akan vitamin B.

5. Zinc
Makanan kaya zinc membantu menjaga sistem imun dan perkembangan sel dalam tubuh, antara lain seperti flax seed dan biji labu.

6. Yodium
Kandungan yodium pada stroberi akan menjaga berat badan dan tingkat kesuburan wanita. ** Baca juga: Peneliti Jepang: Virus Corona Dapat Bertahan di Kulit Hingga 9 Jam

7. Vitamin D
Agar kesehatan tulang semakin maksimal, jangan lupa mengonsumsi makanan kaya vitamin D, seperti kuning telur, jamur, dan keju.

Perhatikan kandungan nutrisi dalam makanan harian Anda, sehingga terhindar dari sejumlah masalah kesehatan.(ilj/bbs)




Dengarkan Beberapa Hal yang ‘Dikatakan’ Keringat Anda

Kabar6-Keringat biasanya dikaitkan dengan olahraga atau udara panas. Di sisi lain, keringat sebenarnya merupakan salah satu cara untuk mendinginkan tubuh.

Saat suhu tubuh meningkat, sistem saraf akan mengirimkan sinyal pada kelenjar keringat, sehingga Anda pun akan segera berkeringat. Dan saat keringat Anda menguap, maka suhu tubuh pun akan menurun.

Selain sebagai ‘alat pendingin’ tubuh, melansir Prevention, keringat juga dapat ‘memberitahukan’ berbagai hal lain mengenai kesehatan dan tubuh Anda. Apa sajakah itu?

1. Anda hamil atau memasuki masa menopause
Berbagai hal yang mempengaruhi sistem endokrin (kelenjar yang berfungsi untuk memproduksi hormon) di dalam tubuh Anda dapat membuat keringat menjadi lebih banyak daripada biasanya.

Hotflash merupakan salah satu gejala menopause yang dialami oleh sekira 85 persen wanita, tetapi wanita hamil juga dapat mengalaminya. Hal ini karena perubahan kadar hormonal dapat mengganggu kemampuan otak untuk mengatur suhu, di mana otak salah mengartikan kondisi Anda sebagai ‘terlalu panas’, dan memicu keluarnya keringat untuk ‘mendinginkan’ tubuh, walaupun Anda sedang berada di ruangan AC.

2. Stres
Jika belakangan ini tubuh menjadi lebih bau daripada biasanya, maka Anda mungkin sedang stres atau cemas. Pada kondisi normal, keringat yang Anda produksi sebagian besar hanya terdiri dari air dan garam dan diproduksi oleh kelenjar ekrin di seluruh tubuh.

Namun saat merasa stres, maka keringat akan diproduksi oleh kelenjar apokring, yang hanya terdapat di beberapa bagian tubuh, termasuk ketiak.

Keringat tipe ini mengandung lemak dan protein yang bercampur dengan bakteri pada kulit Anda, yang akan menyebabkan timbulnya batu tidak sedap. Hal yang sama juga akan terjadi saat Anda merasa takut dan cemas.

3. Bahagia atau takut
Orang-orang di sekitar Anda dapat mengetahui apa yang sedang Anda rasakan dengan mencium bau keringat Anda. Dalam sebuah penelitian, para ahli menemukan bahwa saat keringat Anda berasal dari rasa takut, maka orang yang menciumnya pun akan menunjukkan ekpresi yang hampir sama dengan rasa takut. Namun bila keringat Anda muncul akibat rasa bahagia, maka orang yang menciumnya pun akan tersenyum.

4. Heatstroke
Cuaca sangat panas namun Anda justru tidak berkeringat dan mulai merasa pusing, kondisi ini dikenal dengan nama anhidrosis atau ketidakmampuan untuk membentuk keringat secara normal.

Hal tersebut dapat sangat berbahaya karena akan menghambat tubuh untuk mendinginkan dirinya. Jika Anda terus berjemur dan tidak mengonsumsi cukup air, maka dapat mengalami serangan heatstroke.

Solusinya, segera berteduh atau masuk ke ruangan AC dan teguk minuman dingin yang tidak mengandung kafein atau alkohol. Jika kondisi Anda tidak juga membaik, segera cari bantuan medis.

Anhidrosis biasanya disebabkan oleh kerusakan saraf, obat-obatan tertentu, atau kelainan yang diturunkan, dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan jantung dan heatstroke.

5. Konsumsi makanan yang salah
Jika keringat berbau amis seperti ikan, mungkin Anda menderita suatu kelainan genetik langka yang disebut dengan trimetilaminuria. Artinya, tubuh Anda tidak dapat memetabolisme trimetilamin, yang diproduksi saat tubuh mencerna makanan tertentu seperti telur, kacang, dan ikan.

Tubuh Anda justru akan mengeluarkan trimetilamin ini melalui keringat, air kemih, dan napas Anda, yang akan membuat keringat dan mulut Anda berbau amis, tetapi bukan berbau busuk. Segera periksakan diri Anda bila mengalami kelainan ini.

6. Perlu lebih banyak minum air putih saat berolahraga
Apakah mata Anda terasa sangat perih saat terkena keringat Anda atau saat keringat mengering kulit terasa berkerak atau tampak bercak putih pada wajah Anda?

Bila ya, maka Anda mungkin memiliki keringat yang mengandung lebih banyak garam daripada orang lain. ** Baca juga: Hati-hati, Krim Pemutih Mengandung Merkuri Bisa Rusak Saraf

Hal ini biasa ditemukan pada orang yang mengonsumsi banyak air putih di siang hari dan hanya mengkonsumsi sedikit garam dalam makanannya. Anda mungkin perlu mengonsumsi minuman yang mengandung elektrolit untuk menggantikan cairan tubuh dan garam yang hilang.(ilj/bbs)




Kenali 7 Gejala Masa Transisi Menjelang Menopause

Kabar6-Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal 12 bulan.

Gejala menopause yang dialami setiap wanita bisa berbeda-beda. Nah, sebelum memasuki masa menopause, wanita akan melewati fase perimenopause terlebih dahulu.

Perimenopause adalah periode transisi yang dialami oleh semua wanita saat akan memasuki masa berakhirnya menstruasi atau menopause. Biasanya fase ini dialami oleh wanita pada rentang usia 30-40 tahun. Melansir Womantalk, berikut beberapa gejala perimenopause yang paling umum:

1. Penurunan produksi estrogen
Pada fase perimenopause ini, indung telur atau ovarium akan memproduksi lebih sedikit estrogen secara bertahap. Pada 1-2 tahun terakhir masa perimenopause, produksi estrogen akan menurun secara drastis, yang lalu disusul dengan masa menopause, yaitu ketika ovarium sama sekali berhenti melepaskan sel telur.

2. Berlangsung selama 4-10 tahun
Perimenopause ditandai dengan ketidakstabilan hormon reproduksi. Masa peralihan ini dapat berlangsung selama 4-10 tahun sebelum periode menopause terjadi, yaitu ketika indung telur berhenti melepaskan sel telur.

3. Menstruasi mulai tidak teratur
Pada fase perimenopause, menstruasi bisa berlangsung lebih lama dengan darah yang mengalir lebih deras. Beberapa bulan lainnya mungkin durasi haid lebih pendek dan ringan. Jumlah hari antarsiklus menstruasi satu dengan yang lainnya pun dapat bertambah maupun berkurang.

4. Penurunan gairah seksual
Seiring bertambahnya usia, sebagian wanita yang memasuki masa perimenopause mengalami penurunan hasrat seksual. Ini terjadi salah satunya akibat ketidakstabilan hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron, yang membuat Anda tidak begitu bergairah untuk berhubungan intim.

5. Hot flushes
Hot flushes adalah hawa panas yang terasa di tubuh hingga membuat Anda berkeringat, meski suhu udara di sekitar terbilang tidak tinggi. Ini adalah gejala yang paling umum dari perimenopause dan umumnya gejala ini akan berlangsung selama bertahun-tahun. Jika terjadi pada malam hari, hawa panas yang terasa di tubuh akan membuat Anda berkeringat, dan disebut keringat malam.

6. Masih berpeluang hamil
Meskipun selama fase perimenopause ini hormon reproduksi mengalami penurunan, bukan berarti Anda tidak bisa memiliki anak sama sekali. Selama Anda masih mengalami haid, sekalipun tidak teratur, sel telur masih bisa dibuahi sehingga Anda masih berpeluang untuk hamil.

7. Kepadatan tulang menurun
Massa tulang juga akan mengalami penurunan pada fase ini, yang terjadi akibat penurunan produksi hormon estrogen. Penurunan kepadatan tulang inilah yang kemudian bisa meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita.

Untuk memperlambat prosesnya, pastikan untuk rajin berolahraga dan mencukupi kebutuhan kalsium serta Vitamin D harian Anda. ** Baca juga: Sejumlah Makanan yang Baik untuk Atasi Kulit Sangat Kering

Asupan nutrisi yang cukup dalam menu harian, rutin berolahraga dan menjalani pola hidup sehat akan membuat Anda menjalani fase perimenopause dengan tenang.(ilj/bbs)




Ini Alasan Wanita Lebih Memilih Pria yang Lebih Tua

Kabar6-Meskipun cinta tidak mengenal usia, seringkali kita merasa penasaran, mengapa seorang wanita lebih memilih untuk menjalin asmara dengan pria yang usianya lebih tua belasan tahun darinya?

Para psikolog evolusioner, melansir kelascinta, mengatakan bahwa wanita muda sering menjalin hubungan dengan pria yang jauh lebih tua dari dirinya karena faktor fertilitas atau kesuburan. Wanita memiliki waktu fertilitas dari masa pubertas sampai menopause. Sedangkan masa kesuburan pria lebih lama, dari waktu pubertas sampai usia tua.

Mungkin dapat dikatakan, ada manfaat strategis untuk wanita saat berhubungan dengan pria yang lebih tua. Pasangan pria memiliki lebih banyak waktu untuk stabilisasi sehingga dianggap sebagai pasangan dan ayah yang penuh vitalitas dan bersemangat.

Sebuah penelitian pada 2010 yang dilakukan para ahli dari University of Dundee di Skotlandia, mengungkapkan alasan wanita muda lebih memilih berpacaran atau menikah dengan pria yang berusia jauh lebih tua dari diri mereka.

Ditemukan, fenomena ini berhubungan dengan kondisi wanita yang makin mapan dalam keuangan. Para peneliti berpendapat, saat seorang wanita semakin mapan dan mandiri dalam masalah finansial, selera mereka terhadap pria pun berubah. Wanita ini lebih tertarik dengan pria yang lebih tua dan lebih menarik dari segi penampilan. ** Baca juga: Pria Justru Tidak Tertarik pada Wanita yang ‘Mengejarnya’?

Berapa beda usia Anda dan pasangan?(ilj/bbs)




Wanita Lebih Sering Terserang Migrain

Kabar6-Nyaris sebagian besar orang pernah mengalami migrain atau sakit kepala sebelah. Hal yang mungkin belum Anda ketahui, kaum hawa ternyata berisiko 3-4 kali lebih tinggi terserang migrain ketimbang pria.

Selain itu, wanita juga mengalami serangan yang lebih sering dan durasi yang lebih lama dibanding pria. Migrain merupakan kondisi gangguan sakit kepala primer dan  salah satu penyebab paling umum dari sakit kepala.

Migrain pada wanita dicatat setelah tahun-tahun pra-pubertas dan terus meningkat selama tahun-tahun reproduksi, hingga menopause, dan setelah itu cenderung menurun. Faktanya, data menunjukkan bahwa hormonlah yang berperan dalam mempengaruhi wanita dengan frekuensi migrain yang lebih besar.

Sekira satu dari lima wanita, melansir Sindonews, menderita migrain pada suatu waktu selama kelompok usia reproduksi (yaitu menarche hingga menopause tahun) dan lebih sering terjadi jika ada anggota keluarga yang juga menderita migrain. Wanita memiliki beberapa fase sepanjang hidup di mana migrain diketahui berfluktuasi. Hal yang perlu diperhatikan adalah peningkatan sakit kepala pada hari-hari perimenstrual (tiga hari sebelum dan sesudah menstruasi).

Kondisi ini disebut migrain menstruasi atau migrain katamenial. Bahkan, peningkatan frekuensi yang tiba-tiba selama menarche, menopause, peristiwa-peristiwa yang membuat stres, dan pada beberapa wanita selama konsumsi pil kontrasepsi oral (OCP) mendukung hipotesis bahwa fluktuasi hormon inilah yang menyebabkan eksaserbasi.

Studi menunjukkan itu adalah estrogen dan bukan progesteron yang kemungkinan menghasilkan peristiwa patofisiologis di atas. ** Baca juga: Ada Beberapa Hal yang Diwariskan Orangtua Kepada Anak Mereka

Dr Azad Irani, DNB (Neurology), Associate Klinis, Departemen Neurologi di Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Jaslok, Mumbai, menjelaskan bahwa bukan hanya lingkungan hormonal yang mempengaruhi migrain dan efek-efek terkaitnya pada tubuh manusia.(ilj/bbs)




Jangan Terlalu Sering Konsumsi Kentang Goreng

Kabar6-Kentang goreng menjadi salah satu makanan yang banyak digemari, karena rasanya yang gurih, terlebih bila dimakan bersama dengan sambal atau saus. Makanan ini juga akan membuat Anda ketagihan.

Meskipun menjadi makanan yang banyak digemari, kentang goreng sebenarnya tinggi kalori. Karena itulah Anda disarankan agar tidak terlalu sering makan kentang goreng. Melansir Fitnea, kentang goreng memiliki kandungan karbohidrat sederhana, yang mudah diubah menjadi gula dalam tubuh, sehingga membuat tubuh mudah menyerap dan mencernanya menjadi energi.

Atau sebaliknya, justru menyimpannya menjadi lemak apabila Anda tidak menggunakan energi tersebut. Apabila tidak berolahraga dengan teratur, maka konsumsi kentang goreng akan membuat Anda mengalami peningkatan berat badan yang signifikan dan cepat.

Selain itu, kebanyakan orang Indonesia memiliki kebiasaan makan kentang goreng dengan nasi, sehingga konsumsi karbohidrat menjadi terlalu berlebihan. Konsumsi karbohidrat berlebihan menyebabkan kadar insulin dalam tubuh melonjak dengan cepat yang meningkatkan risiko penyakit kencing manis.

Kentang goreng mengandung lemak trans. Konsumsi lemak trans sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat yaitu LDL dan menurunkan jumlah kolesterol baik dalam tubuh yaitu HDL.

Mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak trans yang berlebih akan meningkatkan risiko serangan penyakit jantung, kencing manis dan kanker. Tidak hanya itu, kentang goreng juga memiliki tingkat acrylamide yang begitu tinggi. Zat tersebut diketahui dapat memicu munculnya serangan kanker payudara, terutama bagi para wanita yang menjelang masa menopause.

Makanan yang digoreng memang biasanya akan terasa lebih enak dan gurih. Namun makanan yang digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak jahat. Apabila Anda sering mengonsumsi makanan yang digoreng, maka dapat menyebabkan penumpukan lemak pada pembuluh darah yang semakin lama akan menyumbat pembuluh darah, dan memicu terjadinya penyakit akibat gangguan pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner dan stroke.

Selain itu, penumpukan lemak jahat pada tubuh akan berpengaruh pada meningkatnya kadar kolesterol dan kadar trigliserida yang memicu kerusakan hati dan pankreas, hal ini nantinya akan mengarah pada gangguan hormon insulin dan memicu terjadinya kencing manis. ** Baca juga: Tidak Hanya di Luar, Tabir Surya pun Penting Digunakan dalam Ruangan

Nah, bila Anda memang penggemar kentang goreng, ada baiknya membuat sendiri dengan menggunakan minyak zaitun. Hindari makan kentang goreng bersama dengan nasi, dan jangan makan saat malam hari. Tidak disarankan juga terlalu sering makan kentang goreng agar tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Konsumsi Makanan Berdasarkan Usia

Kabar6-Pada dasarnya, perubahan yang terjadi pada tubuh merupakan cara untuk memberitahukan kondisi Anda yang sesungguhnya. Di sisi lain, tidak sedikit wanita yang mencoba agar tetap awet muda dengan melakukan beberapa perawatan atau pencegahan, antara lain seperti botox, transplantasi rambut bahkan operasi plastik.

Nah, bagaimana cara alami agar tetap awet muda dari luar dan dalam? Salah satunya adalah dengan melakukan diet atau pola makanan yang sehat sesuai dengan usia Anda.
Melansir idiva, begini konsumsi makanan yang berdasarkan usia wanita:

1. Usia 30 tahun
Menginjak usia 30 tahun merupakan mimpi buruk untuk setiap wanita muda. Mereka mulai khawatir dengan perubahan kulit, rambut dan biasanya terjadi penambahan berat badan. Untuk menghindari hal ini biasanya mereka akan mulai melakukan diet ketat yang justru berbahaya.

Apabila Anda memang ingin menurunkan berat badan jauh lebih baik Anda beralih ke diet kaya protein dibanding Anda hanya makan sayuran pada saat sarapan, makan siang dan makan malam.

Selain itu olahraga teratur dan menghindari konsumsi alkohol akan membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Konsumsi sayuran adalah hal yang baik, namun apabila hanya konsumsi sayuran maka kebutuhan gizi lain tidak akan terpenuhi. Sebaiknya Anda menghindari lemak jenuh yang banyak terdapat di mentega dan keju.

2. Usia 40 tahun
Usia 40 tahun merupakan masa di mana terjadi perubahan emosi besar-besaran yang dialami wanita. Saat ini adalah periode menjelang menopause. Pada usia ini disarankan untuk banyak konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Hindari konsumsi lemak jenuh dan minuman berkarbonasi.

3. Usia 50 tahun
Masalah radang sendi adalah masalah yang paling sering dialami oleh wanita usia 50 tahun. Untuk membantu menangani masalah radang sendi adalah dengan konsumsi asam lemak omega-3 banyak terdapat di dalam ikan salmon, kacanng mede dan juga banyak konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C dan makanan yang mengandung zat besi. Minum teh hijau atau teh hitam juga akan membantu.

4. Usia 60 tahun.
Masalah utama yang dihadapi wanita usia 60 tahun adalah pergeseran tulang panggul, patah tulang, darah tinggi dan gangguan tiroid. Perbanyak konsumsi asam lemak omega-3 dari ikan salmon. Banyak konsumsi buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak dan produk susu bebas lemak. Jalankan diet rendah lemak dan tinggi serat. ** Baca juga: Apa Penyebab Selalu Merasa Lapar?

Jadi, beda usia memang beda pola dietnya. Pola diet yang seimbang dan sesuai dengan kebutuham tubuh akan membantu menjaga kesehatan.(ilj/bbs)