1

Ucapannya Dipelintir Media, Ketua KPU Gunakan Hak Jawab

Kabar6- Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Muhamad Umar merasa keberatan atas hasil wawancara yang telah diterbitkan disebuah media daring lokal yang menyebutkan bahwa ia tak gentar dipanggil oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.

Pasalnya, ucapannya saat diwawancara berbeda dengan tulisan wartawan yang disuguhkan media tersebut.

“Saya tidak menyebutkan tak gentar jika dipanggil oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten. Pernyataan saya dipelintir dan berpotensi diadu domba,” kata Umar kepada Kabar6.com, Selasa (13/02/2024).

Umar menuturkan, saat diwawancarai wartawan beberapa waktu lalu, dirinya ditanya terkait adanya dugaan mark up anggaran belanja konsumsi Bimtek PPK, PPS, KPPS dan pelantikan KPPS, yang dilaporkan ke Kejati Banten.

“Menjawab pertanyaan itu, saya hanya mengatakan bahwa persoalan keterlambatan pengiriman snack dalam pelantikan KPPS, sudah beres. Selanjutnya, saya menjelaskan terkait adanya laporan ke Kejati Banten, silahkan saja karena masing-masing warga Negara mempunyai hak untuk melapor,” jelasnya.

**Baca Juga: H-1 Pencoblosan, KPU Lebak Musnahkan Ratusan Surat Suara Rusak

Umar mengaku sangat terkejut membaca berita di sebuah media online berjudul ‘Dilaporkan Akibat Mark Up Anggaram, KPU Kabupaten Tangerang Ngaku Siap Hadapi Kejati Banten’. Karena, berita tersebut tidak sesuai dengan ucapanya saat diwawancarai wartawan.

“Kami sangat menyesalkan kenapa media tersebut memuat berita tidak sesuai dengan isi wawancara. Saya merasa pernyataan saya dipelintir dengan narasi mengadu domba. Seolah- olah saya menantang Kejaksaan,” tandasnya.

Lebih lanjut Umar mengatakan, pihaknya mengaku akan melayangkan hak jawab ke media tersebut agar memperbaiki tulisannya.

Namun, langkah itu akan dilakukan setelah rampungnya seluruh tahapan pemilu, karena saat ini dirinya tengah fokus pada penyelenggaraan pemungutan suara.

“Hak jawab nanti akan kita layangkan ke media itu, sekang kami sedang konsen pemilu dulu,” tegasnya.(Tim K6)




Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Tangerang Berganti, Siap Bersinergi dengan Media

Kabar6-Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang, Ate Quesyini Ilyas, resmi berganti tugas setelah menjabat selama beberapa tahun. Ate kini dipindahkan ke posisi Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kabupaten Bogor dalam sebuah rotasi jabatan.

Sementara itu, Doni Saputra, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Cabang Kejari Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, mengambil alih posisi Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Tangerang.

Dalam sebuah pertemuan dengan para insan media, Doni Saputra menyampaikan apresiasinya atas dukungan dan kontribusi jurnalis dalam publikasi kegiatan kejaksaan. Ia berkomitmen untuk melanjutkan dan memperkuat sinergi yang sudah terjalin antara Kejaksaan dan media. Menurutnya, peran media sangat penting dalam menginformasikan program-program Kejari Kabupaten Tangerang, terutama mengingat wilayahnya yang dikenal sebagai “kota seribu industri”.

“Siap melanjutkan dan memperkuat sinergi dengan wartawan. Terimakasih kepada Pak Ate, yang selama ini sudah membangun sinergi dengan wartawan. Dalam menegakkan hukum, kami ingin warga memahami dengan jelas apa yang kami lakukan, dan peran media sangat membantu dalam mengedukasi masyarakat,” ungkap Doni Saputra.

**Baca Juga: Gencar ! Penertiban Pajak Samsat Kota Serang

Sementara itu, Ate Quesyini Ilyas menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh pegawai kejaksaan dan insan media atas segala keterbatasan selama menjabat. Ia mengharapkan agar pejabat yang baru nantinya juga mendapatkan dukungan yang sama.

“Terimakasih dan mohon dibukakan pintu maaf kepada seluruh pegawai dan insan media selama saya menjabat. Anggap saja pejabat yang baru juga sama seperti saya. Jangan dibeda-bedakan,” pungkasnya.

Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang, Fajar Aditya Kusuma, juga memberikan harapannya terkait sinergi antara Kejari dan media.

Fajar berharap Kejari Kabupaten Tangerang dapat menyediakan wadah yang lebih baik bagi para insan media yang bertugas meliput di wilayah tersebut. Selain itu, Fajar juga mengusulkan program tatap muka minimal sebulan sekali untuk lebih mempererat hubungan sinergis antara kejaksaan dan insan media.

Dengan pergantian kepala seksi dan semangat baru dari Doni Saputra, diharapkan sinergi yang lebih kuat antara Kejaksaan dan media akan terus berlanjut. Hal ini diharapkan dapat mendukung transparansi, akuntabilitas, dan keberhasilan program-program penegakan hukum di Kabupaten Tangerang. (Red)




Gelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu 2024, Bawaslu Tangsel: Media Sebagai Sahabat Kami

Kabar6.com

Kabar6-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) gelar sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilu Serentak 2024 bertema ‘Media Sebagai Sahabat Bawaslu’.

Kegiatan tersebut dilakukan di Telaga Seafood, Serpong Utara, Kota Tangsel, Selasa 18 Oktober 2022.

Ketua Bawaslu Kota Tangsel, Muhammad Acep mengatakan, tema media sebagai sahabat Bawaslu adalah karena banyak informasi yang Bawaslu dapat dari para awak media.

“Terkait soal penanganan pelanggaran, bagaimana membuat metode pencegahan, bagaimana membuat rencana kita ke depan, itu banyak juga informasi yang kita ambil dari temen-temen media,” ujarnya saat sambutan.

Menurutnya, ketika Pemilu 2019 dan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020 banyak teman-teman media yang datang ke kantor Bawaslu untuk meminta tanggapan.

Sehingga, saat ini pihaknya membuat skema di dalam bidang hubungan masyarakat (Humas), dimana Humas akan mengupload informasi melalui website dan media sosial.

“Sehingga temen-temen media bisa mengambil di website. Kami memiliki akun medsos baik tiktok, twitter, Facebook, instagram, jadi temen-temen media bisa melihat di medsos ataupun website kita,” jelasnya.

Maka dari itu, Acep mengajak teman-teman, media untuk saling mengenal dengan satu-satu anggota Bawaslu Kota Tangsel, agar tidak terfokus kepada satu orang saja, dan bisa mewawancarai di bidangnya masing-masing.

Acep memaparkan, media menjadi sahabat Bawaslu, karena selama ini mata dari Bawaslu sangat terbatas untuk melihat kejadian di lapangan selama proses Pemilu.

**Baca juga:Puluhan Warga Tangsel Dicatut Parpol, Bawaslu Sarankan Tempuh Pidana

Karena, dipaparkan Acep, pihaknya hanya memiliki 5 personil alias 10 mata saja di tingkat Kota, 3 personil di kecamatan, 1 personil di setiap kelurahan, dan 1 personil di setiap tempat pemungutan suara (TPS).

“Ini masih kurang dalam melakukan pengawasan pemilu, bagaimana menegakkan pemilih yang berkeadilan, bagaimana menciptakan Pemilu yang berintegritas, pemilih yang setara, jika temen-temen media juga tidak memberikan informasi ke kami, lewat pemberitaannya, lewat informasinya,” tutupnya.(eka)




Masyarakat Sudah Lelah, Pengamat Trisakti Minta Media Beritakan Hal Positif

Kabar6.com

Kabar6-Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah meminta kepada para awak media untuk memberitakan hal yang positif soal Covid-19.

Hal itu, menurutnya, untuk meningkatkan imun masyarakat, namun tetap berpedoman kepada informasi-informasi sesuai fakta yang ada dilapangan.

Trubus melihat, beberapa pemberitaan positif yang diungkap oleh beberapa media, justru dianggap melawan pemerintah.

“Jadi pemberitaannya harus positif ya kan, optimis lah. Pemberitaan media itu dianggap malah memeperkeruh, padahal mah kita mamberi kritik untuk kebaikan bersama. Karena (masyarakat, red) sudah pada lelah, cape. Jadi masyarakat sudah jenuh, cape. Relaitasnya seperti itu,” ujarnya kepada wartawan, ditulis Selasa (3/8/2021).

Trubus menerangkan, masyarakat juga saat menjalani isolasi mandiri (isoman) banyak yang sembuh. Bahkan, Trubus menjelaskan, warga yang melakukan Isoman dapat menjadi percontohan, seperti yang terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel).

“Terkait dengan warga isoman itu juga role model (percontohan, red), bagaimana isoman yang baik di Tangsel kan gitu. Nah, yang meninggal-meninggal saat isoman itu, sebetulnya karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik,” ungkapnya.

Lanjutnya, karena ada beberapa daerah yang terjadi seperti itu, seperti obat datang terlambat, oksigen, dan lain sebagainya.

“Misalnya obat pesen sekarang, tapi datangnya empat hari mendatang, seperti itu yang banyak meninggal. Jadi, bagaimana sih Isoman disana (Tangsel, red) ini bisa jadi role model (percontohan, red) bagi kota lain,” terangnya.

Kemudian, Trubus menganggap, zona merah di sejumlah wilayah di Provinsi Banten berkaitan erat dengan anggaran yang belum digelontorkan.

Menurutnya, data zona berwarna yang ditayangkan, seharusnya sinkron dengan data yang dimiliki kota kabupaten dibawahnya.

“Seharusnya data itu singkron sehingga informasinya jadi sama. Soal zona merah, berarti ada anggaran yang digelonjorkan. Seharusnya informasinya harus utuh, akurat. Jadi valid gitu lah. Realitasnya seperti itu, zona berwarna dibuat karena berkaitan dengan anggaran,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Puluhan pedagang di Pasar Modern Sektor 2 Bintaro, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan serempak kibarkan bendera putih akibat sepinya pembeli saat berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

**Baca juga: 750 Orang di Ponpes Alsaniyah Serpong Divaksin Covid-19

Anggota Paguyuban Pedagang Pasar Modern Sektor 2 Bintaro, Awit Suraso menuturkan, pengibaran bendera putih itu karena kondisi pasar selama PPKM sangatlah sepi.

“Apalagi ditambah akses menuju ke pasar harus muter karena ditutup ada penyekatan,” ungkapnya saat berbincang dengan sejumlah wartawan, Rabu (28/7/2021).(eka)




Kapolresta Tangerang Gelar Silaturahmi Bersama Unsur Pemerintah

Kabar6.com

Kabar6-Kapolresta Tangerang menggelar pertemuan dan Silaturahmi dengan beberapa elemen baik unsur Pemerintahan, media maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Diantaranya dari Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat Tangerang Raya (ALTAR) yang turut hadir dalam acara yang digelar di ruang Rupatama lantai III Polresta Tangerang, Rabu (7/4/2021).

Perwakilan ALTAR Ahmad Suhud mengatakan, dalam agenda pertemuan dan silaturahmi itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintaro mengajak seluruh elemen baik unsur Pemerintahan, LSM, Ormas untuk saling menjaga sinergitas agar tercipta situasi dan kondisi yang aman

”Pak Kapolresta mengajak kita semua untuk sama sama menjaga kekompakan, kebersamaan, sehingga tercipta situasi yang aman ditengah tengah masyarakat,” ungkap Ahmad Suhud kepada kabar6.com mengutip himbauan Kapolresta Tangerang.

Dalam Rangka Memenuhi undangan sekaligus Silaturrahmi tersebut lanjut Ahmad Suhud, Kapolresta Tangerang mengapresiasi keberadaan ALTAR di Kabupaten Tangerang

“ALTAR mantap, mari kita sama-sama jaga kondusifitas ya mas, mari kita sama sama membangun Komunikasi dengan baik dan tetap menjaga kondusifitas,” kata Suhud mengutip.

Sementara itu perwakilan media online Derapfakta.com Zul Karnain yang juga tergabung dalam ALTAR mengatakan, dalam perbincangan tadi, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menyampaikan, terimakasih terhadap ALTAR juga dengan rekan-rekan LSM yang lain yang ada di Kabupaten Tangerang agar bekerjasama dan membangun hubungan baik dengan Polresta Tangerang.

**Baca juga: Guru Besar Abuya Uci Meninggal Dunia, Kabupaten Tangerang Berduka

“Selama ini sinergitas yang sudah terbangun antara Polresta Tangerang bersama rekan-rekan LSM, sudah terbangun dengan baik dan hal ini perlu ditingkatkan lagi,” ucap Pimpred Derapfakta yang kerap disapa bang Dewo

Menurunkan, banyak informasi dan program kegiatan yang dilakukan Polresta Tangerang yang sampai ke masyarakat, ini berkat bantuan rekan-rekan LSM baik dengan awak media yang lain.(Han)




Kembangkan Bisnis, Dosen UMT Dorong Pelaku UMKM Gunakan Media

Kabar6.com

Kabar6 – Puluhan generasi Z atau yang lebih dikenal dengan generasi milenial merupakan masyarakat digital. Mereka terbiasa hidup dengan internet, game, dan gadget. Hal tersebut membuat sejumlah Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Muhamaddiyah Tangerang (UMT) menggelar seminar dalam implementasi pengabdian ke masyarakat di Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Seminar tersebut membahas tentang Bisnis dan Kewirausahaan dengan mengusung tema ‘Pemanfaatan media sosial untuk pengembangan UMKM’.

Wakil Dekan 1 FEB UMT, Dr Mikrad mengatakan, pihaknya dalam implementasi pengabdian kepada masyarakat memberikan pelatihan serta praktik bisnis dan kewirausahaan dengan menggunakan media digital yang semakin berkembang.

“Kita berikan juga praktik laporan keuangan digital, marketing digital semua bisa dimanfaatkan cukup melalui android,” ujarnya sesuai seminar, Sabtu (22/2/2020).

Selain itu, ia menyatakan pemanfaatan media dalam praktek berbisnis sangatlah penting. Sebab pemanfaatan media cukup besar untuk mempengaruhi pasar, saat ini pelaku usaha harus masuk ranah tersebut.

“Kedepannya bisnis itu lebih banyak dibantu sama media teknologi dan informasi. Oleh sebab itu segala bentuk media harus kita manfaatkan. Baik media marketing sampai pencatatan-catatan harus menggunakan teknologi. Kalau tidak kita akan ketinggalan,” katanya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Desa Sukadamai, Abdul Rauf mengatakan, seminar tersebut diikuti sebanyak 40 orang peserta dari kalangan milenial baik yang sudah punya usaha maupun yang punya rencana buka usaha setelah ikut pelatihan itu. Diharapkan pelatihan tersebut bermanfaat buat masyarakat dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mereka masih banyak menggunakan cara-cara konvensional, dengan adanya seminar media digital seperti Facebook ads maupun Instagram dan lainnya, diharapkan dapat meningkatkan kemajuan bisnis mereka. Sehingga bisa meningkatkan hasil keuntungan,” ujarnya.

**Baca juga: Kirana Agustina Ajak Masyarakat Indonesia Kurangi Penggunaan Plastik.

Kendati demikian, salah satu peserta seminar Winda mengatakan, saat ini dirinya masih dalam tahap merintis usaha online shop. Setelah mendapatkan seminar tersebut, kata dia, untuk lebih gencar lagi menerapkan ilmu yang didapatkan.

“Seru sih, dapat ilmu baru, inspirasi biar lebih menerapkan ilmu yang didapatkan dari seminar ini. Soalnya saat ini saya masih belajar jualan online shop. Seminar ini sangat bermanfaat sekali bagi kami,” tandasnya. (Vee)




Bawaslu Kota Serang Jaring Kritikan dan Masukan dari Media

Kabar6.com

Kabar6-Dalam meningkatkan kinerja Bawaslu Kota Serang terus melakukan terobosan, salah satunya dengan menjaring masukan dan kritikan dari berbagai kalangan, termasuk media, agar kedepan nantinya, kinerja Bawaslu Kota Serang bisa terus ditingkatkan.

Ketua Bawaslu Kota Serang, Rudi Hartono mengatakan, meski di Kota Serang tidak sedang melaksanakan Pilkada dan Pemilu. Namun, hal itu tidak lantas membuat pihaknya berdiam diri.

Menurutnya, melalui tahapan penjaringan dari kalangan media tersebut, diharapakan kedepan nantinya Bawaslu Kota Serang bisa lebih siap lagi sebelum melakukan pengawasan gelaran Pilkada maupun Pemilu yang akan datang.

“Karena melalui koreksi, masukan, kritik ini lah kita akan terus berbenah, meski tidak sedang menggelar Pilkada maupun Pemilu. Dengan begitu, apabila saatnya nanti, kita bisa lebih siap lagi,” kata Rudi, Senin (16/12/2019).

Berbagai kalangan media, mulai surat kabar cetak maupun elektonik berkumpul di sektariat Bawaslu Kota Serang, menyampaikan kritikan maupun masukannya selama gelaran Pemilu 2019 kemarin agar menjadi menjadi koreksi.

Melalui penjaringan awak media tersebut, sambung Rudi, diharapakan kedepan nantinya, Bawaslu Kota Serang bisa lebih detail lagi dalam menyikapi setiap persoalan yang asa, termasuk hingga kepelosok daerah dalam memberikan pengawasan termasuk mengedukasi kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan politik di daerahnya masing-masing yang sedang menggelar Pilkada maupun Pemilu.

Menurutnya, wartawan dinilai lebih dekat dengan kondisi dilapangan, sehingga wartawan bisa menyampaikan masukan atas segala sesuatu yang dilihatnya secara objektif kepada Bawaslu Kota Serang khususnya, demi peningkatan kinerja Bawaslu Kota Serang kedepan nantinya, agar bisa lebih baik lagi dalam mengatasi setiap persoalan terkecil sekalipun.

**Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas Berkurang Di Kota Serang.

“Sengaja meminta masukan dari media, mulai dari kritikan dan saran,karena media dianggap lebih netral, khususnya terkait kinerja Bawaslu kota Serang saat pemilu 2019 kemarin. Kita juga bersedia di kritik baik masukan positif maupun negatif dari kalangan masyarakat, agar Bawaslu lebih baik lagi,” ungkapnya.

Karena kritikan dan masukan konstruktif pastinya akan membangun Bawaslu Kota Serang, yang lebih baik lagi.(Den)




Awak Media Tidak Bisa Masuk Saat Pelantikan 153 Kades di Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Tidak ingin ketinggalan dalam momen bersejarah, ribuan massa pendukung dari masing-masing Kepala Desa (Kades) terpilih pada Pilkades serentak pada 1 Desember 2019 lalu, kini mereka ikut menyaksikan acara pelantikan Kadesnya, Rabu (11/12/2019).

Ribuan massa itu hanya bisa menyaksikan dari luar gedung GSG bahkan sejumlah awak mediapun tidak bisa masuk untuk meliput karene dijaga ketat oleh sejumlah pihak keamanan dengan alasan ruangan gedung penuh hanya di peruntukan Kades terpilih beserta istri.

**Baca juga: Pelantikan 153 Kades Terpilih Kabupaten Tangerang, Ratusan Personil Disiagakan.

“Orang kita cuma mau meliput, ko ngga bisa ya pa,” ujar Burhanuddin salah satu media online kepada petugas yang jaga saat pelantikan Kades.

Kendati demikian acara pelantikan 153 Kades terpilih di Kabupaten Tangerang 2019 berjalan lancar, terpantau di lokasi situasi kondusif. (Ris)




Wahidin Halim Akui Publikasi Pemberitaan Pemprov Banten Masih Lemah

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim mengaku publikasi pemberitaan dilingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Banten belum maksimal.

Hal itu diakuinya usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Banten dengan agenda pembacaan pendapat Gubernur Banten tentang pandangan fraksi-fraksi tentang nota pengantar RAPBD Banten tahun anggaran 2010.

“Iya kurang dipublikasi tuh,” kata WH, seraya menunjung kepada Kadis Informatika, Statistik dan Persandian Banten, Selasa (15/10/2019).

Dirinya juga mempertanyakan penyebabnya, apakah karena kurang komunikasinya antara Kominfo Banten dengan wartawan atau ada prihal lain.

“Penyebabnya kenapa?, apa kadisnya atau kamunya (menunjuk kearah wartawan,red) yang harus diganti?,” katanya sambil berseloroh.**Baca juga: Layanan Kesehatan Gratis, RS Bhayangkara Polda Banten Gelar Bakti Sosial.

Atas kondisi itu, dirinya melimpahkan kepada Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumi agar mencarikan solusinya, agar program-program dan kegiatan dilingkungan Pemprov Banten kedepan bisa diekspose dan terua ditingkatkan.(Den)




Pelaku Media di Tangerang Diminta Kemas Berita Sesuai Kaidah Jurnalistik

Kabar6.com

Kabar6-Bahasa yang digunakan pelaku media di Tangerang dianggap masih belum memenuhi kaidah bahasa jurnalistik. Demikian dikatakan Ketua Dewan Bahasa Banten Luthfi Baihaqi saat memberikan materi pengantar dalam Penyuluhan Bahasa Indonesia untuk Pelaku Media di Kota Tangerang, Rabu (9/10/2019).

Menurut Luthfi, wartawan adalah ujung tombak Dewan Bahasa dalam menyampaikan penggunaan bahasa Indonesia yang taat kaidah kepada masyarakat. Wartawan juga banyak membantu Dewan Bahasa dalam memasyarakatkan padanan istilah-istilah asing yang semakin marak berkat pengaruh media sosial.

“Beberapa padanan istilah asing yang sekarang populer di masyarakat, seperti unduh, unggah, gawai, itu karena peran wartawan juga,” ujar Luthfi.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor PWI Kabupaten Tangerang, Cikokol itu dibuka Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Tangerang Mulyani.

Dalam sambutannya, Mulyani menyatakan bahwa kerja sama antara Diskominfo dan wartawan sangat penting mengingat bidang keduanya sangat bersinggungan.

Materi Penerapan Kaidah Ejaan Bahasa Indonesia di Media Massa disampaikan Aat Surya Safaat, wartawan senior dari Kantor Berita Antara sekaligus Asesor Wartawan Utama pada Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Menurut Aat, wartawan mesti cerdas dan jujur dalam menyampaikan berita. Wartawan bukan hanya menggelontorkan berita apa adanya, tetapi dituntut untuk mengemasnya agar lebih menampilkan sisi positif sebuah peristiwa.

**Baca juga: Polresta Bandara Sebut Jasa Pembuatan Dokumen Rp800 Ribu.

“Seburuk apa pun kondisi sebuah peristiwa di lapangan, wartawan pasti menemukan cara untuk mengemasnya secara santun dan bermartabat,” tuturnya.

Penyuluhan yang diikui 40 pelaku media massa dari Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang itu berlangsung 3 hari, 9–11 Oktober 2019.(Vee)