1

Perkumpulan Pemuda Leguti Segel Sementara Kantor Apartemen SGV, Ini Alasannya

Kabar6.com

Kabar6-Perkumpulan Pemuda Lengkong Gudang Timur (Leguti) lakukan penyegelan sementara terhadap Kantor Administrasi Apartemen Serpong Green View (SGV) Kota Tangerang Selatan, lantaran kesal diremehkan.

Koordinator Perkumpulan Pemuda Lengkong Gudang Timur Arif mengatakan, penyegelan tersebut, merupakan buntuk tidak adanya kesepahaman dalam media, soal pemecatan sepihak yang dilakukan oleh manajemen.

“Penyegelan ini sebagai evaluasi pada Sabtu kemarin. Kita mau mediasi terkait masalah pemecatan yang secara sepihak. Tapi sampai siang, kita tunggu Bapak Wisnu sebagai Branch Manager SGV, tidak kunjung datang,” ujarnya kepada Kabar6.com ditulis, Selasa (27/4/2021).

Menurut Arif, pihaknya saat ini hanya ingin musyawarah dan ingin tahu mengapa para pemuda yang bekerja di SGV selalu dicari permasalahannya.

“Kita disini cuma mau musyawarah. Kita mau tahu, kenapa pemuda yang bekerja di Apartemen ini, selalu dicari-cari kesalahannya. Terus dipecat, tanpa alasan yang jelas,” terangnya.

Arif menuturkan, penyegelan sementara tersebut dilakukan hingga pihak manajemen Apartemen SGV dapat bertemu dengan para pemuda Leguti, untuk kejelasan persoalan yang tengah dihadapi.

“Penyegelan ini sementara, sampai Pak Wisnu mau bertemu dengan kita. Kita juga mau bekerja secara baik, dengan kenyamanan,” paparnyam

Arif mengatakan, pihaknya saat ini hanya mau musyawarah, karena jika pihak manajemen dan pihaknya tidak bertemu maka kemufakatan tidak bisa dicari.

“Oleh sebab itu, saya menegaskan bahwa, pihak manajemen harus segera bertemu dengan kita, dan beri penjelasan,” tegas Arif.

Hal senada disampaikan perwakilan dari Perkumpulan Pemuda Leguti Sanidin yang menyatakan, ancaman yang seringkali dilontarkan oleh pihak manajemen, terlebih dalam mencari-cari kesalahan pemuda yang bekerja di lokasi tersebut, kerap terdengar.

“Intinya mereka suka mencari-cari kesalahan dari pemuda-pemuda Leguti yang bekerja di Apartemen SGV. Udah sering denger. Makanya, tadi kita samperin manajemen, buat minta kejelasan soal itu (maksud manajemen mencari-cari kesalahan, red),” terang pria yang akrab disapa Gepeng itu.

Gepeng mengatakan, posisi pemuda yang bekerja di Apartemen SGV hanya 40 persen. 60 persen diisi oleh orang-orang dari luar wilayah Leguti. Hal itu, tambah Gepeng, tidak sesuai dengan kesepakatan awal dengan pihak manajemen.

“Ya, kalau ring satu kan harusnya prioritas. Kesepakatannya itu 60 persen pekerja dari lingkungan, 40 persen dari luar. Sekarang kebalik. Ini (kesepakatan pekerja dari lingkungan 60 persen, red), menjadi salah satu tuntutan kita juga ke manajemen,” terangnya.

**Baca juga: Truk Kontener Terperosok di Serpong Akan Dievakuasi Malam Hari

Sementara itu, saat dikonfirmasi Sam salah seorang staf dari Manajemen Apartemen SGV, enggan berkomentar banyak, perihal tuntutan para pemuda Leguti.

“Saya ngga bisa komentar mas. Karena bukan wewenang saya menjawab. Nanti saya akan sampaikan ke manajemen,” tutupnya.(eka)




Lurah Dilengserkan, Berdampak pada Layanan di Lengkong Gudang Timur

Kabar6.com

Kabar6-Warga di sekitar wilayah Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangerang Selatan, mengaku kini kesulitan mendapatkan pelayanan administrasi. Sebab semua stempel pengurus RT dan RW sudah diserahkan ke kelurahan.

“Masa bakti RT sama RW udah habis semua. Jadi enggak berani tanda tangan,” ujar Yusuf(bukan nama sebenarnya), warga RT 001 RW 004 ditemui kabar6.com di kediamannya, Selasa (2/7/2019).

Menurutnya, sejak masa bakti pengurus RT dan RW selesai pelayanan menjadi vakum. Lurah Haryadi Marhali pun terkesan cuek dan tak pernah menggalang komunikasi dengan pengurus lingkungan sekitar.

Yusuf bilang, selama ini terkesan ada jarak antara lurah dengan warga sekitar. “Kalau ada yang nuntut lurah mundur ya enggak bener juga. Itu mah orang yang enggak suka aja,” ujarnya.

Marhali, lanjutnya, tak pernah datang memenuhi undangan warga sekitar. Jika ada acara pengajian atau pesta hajatan selalu absen.

“Cuma memang lurah selama ini kurang sosialisasi sama warga sekitar. Harusnya warga diajak ngomong, ini masa bakti udah selesai mau digimanakan,” ujarnya.

**Baca juga: Lengserkan Lurah, Warga Lengkong Gudang Timur Kompak Lakukan ini.

Terkait dengan masalah itu, sebagian besar pengurus lingkungan di Kelurahan Lengkong Gudang Timur atau dikenal Leguti, Serpong, Kota Tangerang Selatan mendesak agar lurah Haryadi Marhali yang memimpin mereka dicopot dari jabatanya.

Mosi tidak percaya terhadap lurah Haryadi ini mereka sampaikan dalam bentuk menyerahkan stempel dan melayangkan surat ke Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.(Yud)




Lengserkan Lurah, Warga Lengkong Gudang Timur Kompak Lakukan ini

Kabar6.com

Kabar6-Sebagian besar pengurus lingkungan di Kelurahan Lengkong Gudang Timur atau dikenal Leguti, Serpong, Kota Tangerang Selatan mendesak agar Lurah Haryadi Marhali yang memimpin mereka dicopot dari jabatanya.

Mosi tidak percaya terhadap lurah Haryadi ini mereka sampaikan dalam bentuk menyerahkan stempel dan melayangkan surat ke Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.

Saiyan Kesot, Ketua RT 03 RW 04 mengatakan hampir semua kepala lingkungan kompak menyerahkan setempel RT mereka. “RT dan RW yang ada di kampung aja. RT di BSD Astek minimalis tidak,” ujarnya kepada Kabar6.com, Senin (1/7/2019).

Pengurus RT dan RW di Kelurahan Leguti juga melayangkan surat kepada Walikota Airin Rachmi Diany.

Ada empat poin alasan mereka melakukan aksi protes terhadap kepemimpinan lurah Haryadi Marhali hingga berbuntut menyerahkan stempel.

**Baca juga: Hari Ini Paripurna Pengesahan LKPJ APBD 2018 di Tangsel Batal.

1. Keberatan dengan lurah yang sedang bertugas saat ini di Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.

2. Kinerja dan hubungan sosial yang tidak terjalin dengan warga.

3. Bersikap arogansi tidak selayaknya seorang pemimpin.

4. Karena kami sebagai warga negara memandang perlu memohon untuk mengganti lurah yang saat ini sedang bertugas.

Hingga berita ini diturunkan Camat Serpong, Mursinah tak merespon saat dikonfirmasi perihal adanya aksi protes warganya.(yud)




Diduga Terlibat Sex Online, Polsek Serpong Gerebek Belasan Wanita di Apartemen SGV

Kabar6.com

Kabar6-Kepolisian Sektor Serpong lakukan operasi prostitusi di Apartemen Serpong Green View (SGV), Lengkong Gudang Timur, Serpong.

Belasan wanita yang diduga terlibat prostitusi online berhasil digagalkan Polsek Serpong di Apartemen Serpong Green View.

Hal itu dibenarkan AKP Nur Cholis, Wakapolsek Serpong. Dikatakannya, Polsek Serpong melakukan operasi prostitusi di Serpong.

“Untuk detailnya nanti saja ya bang, intinya operasi tersebut benar adanya, nanti biar Kapolsek saja ya bang. Sejak pukul 10.00 WIB siang tadi kami bergerak ke lokasi,” ucap Nur Cholis kepada Kabar6.com, Selasa (28/5/2019).

Menurut saksi mata, Herry (25), dirinya melihat petugas kepolisian sedang mengevakuasi rombongan wanita yang diduga terlibat dalam bisnis sex online.

“Saya lihat polisi menggunakan senjata laras panjang sedang mengeluarkan belasan wanita dari dalam Apartemen SGV. Pas saya Tanya, katanya ada penggerebekan terkait bisnis sex online,” jelas Herry.

**Baca juga: Komunitas Apatas Santuni 100 Yatim di Desa Bojong Loa.

Senada, warga lainnya, Diman menambahkan, Apartemen SGV itu sering jadi lokasi ideal bagi bisnis sex online. “Katanya sih gitu, SGV itu sering dijadikan tempat sex online atau bookingan gitu,” pungkasnya.

Data yang dihimpun di lapangan, penggerebekan dilakukan oleh 40 personel gabungan dan mengamankan 28 orang yang diduga terlibat bisnis sex online. (Adt)




Antisipasi DBD, DPC Partai Berkarya Serpong Lakukan Fogging di Leguti

Kabar6.com

Kabar6-Kepedulian terhadap sesama dan antisipasi wabah penyakit mematikan Demam Berdarah Dengue (DBD), segenap pengurus Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Berkarya Kecamatan Serpong lakukan fogging di RT 001 RW 03 Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (23/1/2019).

Dalam aksi fogging tersebut, ketua DPC Berkarya, Puji Wahyono mengatakan aksinya ini sebagai bentuk kepedulian terhadap warga Leguti.

“Iya, saya dan pengurus di tingkat kecamatan Serpong melakukan fogging ini sebagai bentuk kepedulian partai berkarya, penyakit DBD ini sangat mengancam warga disini,” kata Puji.

**Baca juga: 2019, Ketahanan Pangan jadi Fokus RPJMD di Kabupaten Tangerang.

Kata Puji, salah satu tokoh masyarakat Leguti merupakan kader Partai Berkarya yang menginginkan dilakukannya foging di kawasan tersebut sebagai langkah antisipasi terhadap DBD.

“Bagi Pak Riman, kesehatan dan kenyamanan warga merupakan prioritas. Maka dari itu, kami gerak cepat setelah mendapatkan masukan dari Pak Riman untuk melakukan foging di kawasan itu,” paparnya. (adt)




Prosesi Lepas Sambut Lurah Leguti Berlangsung Haru

kabar6.com

Kabar6-Prosesi lepas sambut di halaman Kantor Kelurahan Lengkong Gudang Timur (Leguti), Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berlangsung khidmat dan penuh haru.

Proses lepas sambut itu karena pergantian kepemimpinan di Kelurahan Leguti, dari Rahmat Kurnia kepada Heyadi Mahali.

Ella (40), yang tak lain adalah istri sekertaris lurah, saat di temui wartawan terlihat meneteskan air mata. Ia mengaku sedih, atas kepergian sosok lurah (Rahmat Kurnia, red) yang di kenal ramah tersebut.

**Baca juga: Rotasi Pimpinan Kelurahan Leguti, Asda Teddy: ASN Siap Ditempatkan Dimanapun.

“Saya pribadi cukup sedih, jika mengingat moment kebersamaan dengan beliau ada masa-masa dimana kami sudah seperti keluarga dekat, bukan hanya sekedar sebagai pimpinan, tapi juga sebagai keluarga yang peduli satu sama lain,” ungkap Ella, Kamis (29/11/2018).

Prosesi lepas sambut yang berlangsung di pelataran kantor kelurahan Lengkong Gudang Timur, Jalan Raya Astek, kecamatan Serpong tersebut di penuhi hadiah cendramata dari segala unsur perangkat kelurahan. (adt)




Kelurahan Leguti Sesalkan Sikap Ahli Waris

kabar6.com

Kabar6-Aksi damai sebagian warga Lengkong Gudang Timur (Leguti) Serpong yang mengatasnamakan ahli waris, di Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel), mengundang reaksi dari Kelurahan Leguti.

Kepala seksi pemerintahan Kelurahan Leguti, Andi Suhandi menyayangkan sikap ahli waris dan pengacaranya.

“Saya sungguh kecewa dengan sikap pengacara dan juga ahli waris, saya merasa dibohongi bang. Padahal kami sudah sepakat akan ada pertemuan membahas surat keterangan yang diminta ahli waris. Kok malah demo,” keluh Andi, Jumat (12/10/2018).

**Baca juga: Persoalkan Tanah Warisan, Warga Leguti Aksi Damai di Pemkot Tangsel.

Andi menambahkan, pada aksi damai yang digelar sejumlah warga Leguti itu, seolah-olah pendemo meniadakan peran kelurahan dalam pelayanan. (adt)




Soal Tanah Warisan, Warga Leguti Aksi Damai di Pemkot Tangsel

kabar6.com

Kabar6-Di anggap tidak maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, puluhan warga Lengkong Gudang Timur (Leguti), Serpong, gelar aksi damai di gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jalan Pamulang 2, Maruga, Serua, Ciputat, Jumat (12/10/2018).

Aksi damai warga Leguti yang dijaga puluhan aparat kepolisian itu, meminta agar Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, membantu menyelesaikan permasalahan pelayanan publik.

Di dampingi oleh adik dan juga pengacaranya, Mawardi, koordinator aksi warga Leguti menjelaskan, pihaknya tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal.

“Alhamdullilah, selama 2 tahun akhirnya baru saya pegang surat ini, namun ini belum selesai mas, kan masih banyak yang di perlukan guna memperjuangkan hak-hak ibu saya, seperti tanda tangan berbagai pihak lagi,” kata Mawardi, Jumat (12/10/2018).

Sementara itu, di hadapan 3 pilar dan pengacara Mawardi, pihak Kelurahan Lengkong Gudang Timur yang di wakilkan oleh Andi Suhandi, kepala seksi pemerintahan mengatakan data tanah yang di minta banyak salah alamat.

Kata Andi, banyak kesalahan alamat yang di ajukan oleh pihak Mawardi dan pengacaranya, contohnya ibu Karsih ini berdomisili di RT 01/02, bukan 002/003.

**Baca juga: Mirah Kecewa Berat, Fahmi Bawa Sajam Hendak Tawuran.

“Dan sudah pasti banyak kesalahannya, sebagai organisasi perangkat daerah (OPD), kelurahan sudah meluruskan dalam memberikan pelayanan, kami kurang apalagi,” tegasnya. (Adt)




Komposisi Pekerja Lokal, Lurah Leguti Data Ulang Warga

kabar6.com

Kabar6-Walaupun sudah mengikuti training kelayakan keamanan yang dilakukan pemenang tender jasa sekuriti di Apartemen Serpong Green View (SGV), PT Satria Dharma Nusantara (SDN) tak kunjung pekerjakan 18 pemuda Lengkong Gudang Timur (Leguti), Tangerang Selatan (Tangsel).

Lurah Leguti, Rahmad Kurnia memaparkan, perusahaan diharapkan melakukan rekrutmen pegawai dengan komposisi 60 berbanding 40. Enam puluh persen untuk pegawai dari daerah sekitar dan sisanya pekerja dari wilayah lain.

“Komposisi itu sejalan dengan penjabaran Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang tenaga kerja,” kata Rahmad Kurnia kepada kabar6.com, Kamis (11/10/2018).

Hal itu juga, lanjut Rahmad Kurnia, berlaku bagi Apartemen Serpong Green View dan PT SDN selaku pemenang tender.

“Kami akan melakukan pendataan ulang, berapa banyak warga Leguti yang bekerja di Apartemen SGV. Komposisi 60 persen itu tak hanya untuk jasa pengamanan saja, tapi juga untuk bidang lainnya,” tegas Rahmad.

Sementara, Sekretaris Camat Serpong, M Supriyadi menegaskan, pihaknya akan berupaya melakukan komunikasi ke Building Managemen Apartemen SGV dan PT SDN.

“Saya akan terus mengingatkan agar Apartemen SGV dan PT SDN menjalankan komitmen yang telah disepakati bersama. Termasuk didalamnya mempekerjakan kembali 18 pemuda Leguti,” papar Supriyadi.

Salah seorang warga Leguti, Komarudin mengeluhkan sikap PT SDN yang hingga saat ini belum juga mempekerjakan dirinya dan 17 pemuda Leguti lainnya.

“Saya bersama 5 rekan lainnya sudah sempat ikut training kelayakan keamanan yang dilakukan PT SDN. Tapi hingga saat ini belum ada kelanjutan pembahasan tentang penempatan kerja, apalagi masalah upah kami,” ketus Komarudin.

Komarudin bingung, dia bersama 17 pemuda Leguti lainnya telah menganggur selama 1 bulan lebih tanpa ada kejelasan untuk penempatan kerja kembali dari PT SDN.

**Baca juga: Dianggap Abaikan Komitmen, Sekcam Serpong Geruduk Apartemen SGV.

“Saya merasa di PHP in sama PT SDN, hingga saat ini tak ada kejelasan terkait nasib saya dan kawan-kawan,” keluhnya. (tim K6)




PT SDN Tak Kunjung Pekerjakan 18 Pemuda Leguti

kabar6.com

Kabar6-Ada tiga poin yang disepakati pada komitmen yang digelar 2 Oktober 2018 kemarin. Mencabut laporan polisi, penempatan tenaga kerja bagi 18 pemuda Lengkong Gudang Timur (Leguti) dan gaji yang mengacu kepada UMP Tahun 2018 sebesar Rp3.7 juta.

Namun hingga saat ini, PT Satria Dharma Nusantara (SDN) sebagai pemenang tender jasa sekuriti di Apartemen Serpong Green View (SGV) belum juga menempatkan 18 pemuda Leguti yang sebelumnya di rumahkan.

Menurut Andi, Kasi Pemerintahan pada Kelurahan Leguti, pihaknya telah beberapa kali coba komunikasi dengan pihak PT SDN. Namun, hingga saat ini tidak ada progress yang didapatkan.

“Saya kecewa dengan sikap Mustihar perwakilan dari PT SDN. Setiap diundang pertemuan kedinasan selalu punya alasan yang tidak masuk akal,” kata Andi kepada kabar6.com, Sabtu (6/10/2018).

Parahnya lagi, setiap dihubungi pihak kelurahan untuk membahas kelanjutan penempatan 18 pemuda Leguti, Mustihar selalu menghindar dengan alasan yang seakan-akan dibuat-buat.

“Saya diundang dalam rangka apa ya pak,” terang Andi menirukan pembicaraan Mustihar yang selalu memiliki alasan yang tidak jelas.

**Baca juga: SGV dan PT SDN Diharap Jalankan Komitmen.

Padahal, menurut Andi, Mustihar itu ikut dalam rapat yang membuahkan tiga poin kesepakatan pada 2 Oktober 2018 kemarin itu. (tim K6)