1

Selama Ramadan, KBM di Madrasah Diarahkan untuk Meningkatkan Keimanan hingga Keterampilan Ibadah

Kabar6-Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI mengeluarkan edaran yang ditujukan kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi seluruh Indonesia.

Salah satu poin yang tercantum di dalam surat edaran untuk disosialisasikan kepada Kantor Kemenag yang ada di kabupaten dan kota adalah tentang kegiatan pembelajaran di madrasah selama bulan Ramadan 1444 H.

“Sesuai surat edaran yang disosialisasikan kepada kami maka kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar) selama bulan Ramadan diarahkan untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, pendalaman, pemahaman dan keterampilan ibadah,” kata Kepala Kantor Kemenag Lebak, Badrusalam, Rabu (22/3/2023).

Setiap madrasah selama bulan Ramadan dapat menyelenggarakan program bimbingan ibadah dan penguatan kompetensi beragama yang tentunya berkaitan dengan ibadah puasa.

**Baca Juga: Permintaan Tinggi, Harga Daging Kerbau di Lebak Tembus Rp160 Ribu per Kg

“Misalnya selama bulan puasa madrasah menggelar pesantren Ramadan, dan kegiatan- kegiatan pembinaan keagamaan lain. Untuk pengaturan jam belajar, itu diatur oleh masing-masing kepala madrasah dengan menyesuaikan ketetapan dari pemerintah,” terang Badrusalam.

Awal Ramadan yang diperkirakan jatuh pada tanggal 23 Maret 2023, maka kegiatan pembelajaran tatap muka di madrasah pada tanggal tersebut ditiadakan.

“Jadi siswa masuk untuk mengikuti KBM pada tanggal 24 Maret. Kami harap edaran ini dijalankan dengan sebaik mungkin oleh seluruh madrasah di wilayah Lebak,” harap Badrusalam.(Nda)




KBM Kawal Seleksi Kepala Sekolah di Kabupaten Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang saat ini sedang menyeleksi calon kepala sekolah. Pasalnya, sejumlah sekolah yang tidak mempunyai kepala sekolah, sehingga agenda dalam pemilihan kepala sekolah dilakukan.

Tahapan yang dilakukan oleh panitia dalam pemilihan kepala sekolah, sudah ada beberapa yang terpilih, dan sampai saat ini masih ada sebagian yang masih ikut dalam seleksi.

Ketua Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Tangerang, Prasetyo mengatakan bahwa langkah yang sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan sudah baik dan berjalan sesuai dengan prosedur.

“langkah yang sampai saat ini masih terus dilakukan adalah hal baik, karena apabila pemilihan ini tidak dijalankan, maka sekolah-sekolah banyak yang tidak memiliki kepala sekolah, sehingga nantinya berdampak kepada sistem di sekolah tersebut,” ujarnya, Kamis (9/6/2022).

Pemilihan yang masih terus dijalankan, sudah mengikuti prosedural yang berlaku, karena tahapan-tahapan dilakukan dengan baik dan tersistematis.

**Baca juga: Harga Cabai Rawit di Kabupaten Tangerang Tembus Rp 100 Ribu

“KBM akan terus mengawal hal-hal baik yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, kita juga sebagai mahasiswa harus bijak dan objektif dalam menilai sesuatu, karena apabila pemerintah sudah baik maka jangan kita sebut hal tersebut salah,” katanya.

Pemilihan kepala sekolah yang ada di Kabupaten Tangerang semoga bisa cepat selesai, sehingga sistem di sekolah-sekolah bisa berjalan lebih baik dengan adanya kepala sekolah. (Oke)




KBM 100 Persen di Kabupaten Tangerang Mulai 17 Mei 2022

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang akan menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 100 persen mulai Selasa, 17 Mei 2022 mendatang. Adapun kegiatan sekolah usai libur lebaran masuk lagi Kamis lusa.

“Sudah ada, insya Allah mereka akan efektif KBM 100 persen mulai 17 Mei 2022,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Syaifullah kepada kabar6.com, Senin (9/5/2022).

Syaifullah menerangkan, sekolah yang sudah mengajukan permohonan untuk melaksanakan PTM 100 persen sudah banyak. Namun, sekolah yang mengajukan permohonan kepada Disdik Kabupaten Tangerang minimal 20 sekolah dalam seminggu dengan 3 persyaratan.

“Pertama sekolah harus mengajukan dinas pendidikan untuk melaksanakan PTM 100 persen,” terangnya.

**Baca juga: Polda Banten Siapkan Skema One Way atau Contra Flow di Tol Jakarta – Merak

Kedua, lanjut Syaifullah, setiap sekolah diharuskan persentase vaksinasi kedua minimal 85 persen.

“Dan ketiga jika sekolah sudah boleh melaksanakan PTM 100 persen sekolah harus menerapkan prokes,” jelasnya. (Rez)




KBM Setelah Libur Lebaran Dimulai 12 Mei, Dindik Lebak: PTM 50 Persen

Kabar6.com

Kabar6-Kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di sekolah pasca libur Lebaran 2022 yang semula akan dimulai pada Senin (9/5/2022) diperpanjang hingga Kamis (12/5/2022).

Diperpanjangnya libur sekolah tersebut untuk membantu mengurai kepadatan lalu lintas pada arus balik Lebaran.

“Iya itu menjadi keputusan Kementerian Pendidikan, insya Allah KBM sekolah di semua jenjang baru akan dimulai pada tanggal 12 Mei 2022,” kata Kabid SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak, Ibnu Wahidin dihubungi Kabar6.com, Minggu (8/5/2022).

Dindik Lebak, ujar Ibnu, telah menyampaikan perpanjangan libur tersebut ke seluruh sekolah.

“Sudah, Pak Kadis langsung yang menyampaikan,” ucap Ibnu.

Terkait dengan KBM di sekolah, Ibnu menuturkan, meski Lebak PPKM berada pada level 2, masih dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yakni 50 persen.

“Dilihat dari kondisi (COVID), memang bisa 100 persen, tetapi kita masih menerapkan PTM 50 persen,” ujar Ibnu.

**Baca juga: Kemenkumham Banten Tinjau Layanan di Lapas Rangkasbitung Pasca Lebaran

Begitu juga kegiatan pembelajaran tatap muka di madrasah di wilayah Kabupaten Lebak yang dimulai pada tanggal 12 Mei. Hal itu sesuai dengan surat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI.

“Surat edaran itu yang menjadi dasar pembelajaran untuk siswa-siswi madrasah se-Kabupaten Lebak masuk tanggal 12 Mei 2022,” kata Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Lebak, Humaedi Hakim.(Nda)




Soal Dugaan Kasus Pembacokan di Unpam, KBM: Kami Tak Bawa Senjata

Kabar6.com

Kabar6-Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Pamulang (Unpam) angkat bicara soal adanya tuduhan terhadap pihaknya karena diduga melakukan pembacokan terhadap Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM).

Komandan Presidium KBM Unpam, Adit menerangkan, pada waktu kejadian di Kantin depan Unpam Kampus Viktor itu, pihaknya akui tak membawa senjata tajam maupun api.

Bahkan menurutnya, pihaknya hanya ingin mengklarifikasi terhadap HMTE terkait masalah penyebaran pamflet larangan aksi pada 7 Oktober 2021 lalu dengan baik-baik.

“(KBM Unpam, red) Tidak membawa sajam seklipun, tidak melakukan pembacokan, tidak melakukan apa,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Kabar6.com, Selasa (12/10/2021).

Adit membantah jika KBM Unpam menyerang HMTE dan HMM secara personal, ataupun tidak terjadi dua arah. Menurutnya, pihaknya juga diserang terlebih dahulu, dan dari pihaknya juga ada yang terluka akibat insiden itu.

“Ada 1 orang (KBM terluka, red), tapi lebih tonjokan dimuka. Tapi mungkin ditanyakan lebih parah mana? Mungkin lebih parah dari Ketua Umum Hima Elektro, cuman harus ditekankan dari kita, kita tidak melakukan penyerangan,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dua mahasiswa dari Universitas Pamulang menjadi korban pembacokan dan pengeroyokan oleh sejumlah oknum yang diduga dilakukan oleh organisasi eksternal di area Kampus Unpam Viktor, Serpong sekira pukul 14.00 WIB, 10 Oktober 2021.

Saksi mata berinisial S menerangkan, pembacokan itu terjadi kepada Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM).

**Baca juga: Nyatakan Sikap Atas Adanya Dugaan Kasus Pembacokan, Unpam: Sanksi Pemberhentian

Awal mula kejadian, dijelaskannya, diduga salah satu organ eksternal bernama KBM Unpam tidak terima dengan tersebarnya flyer penolakan dan larangan aksi demo pada 7 Oktober 2021 lalu.

“Dengan adanya larangan tersebut HMTE Unpam kemudian menjadi incaran dari KBM Unpam. Karena dianggap menghalang-halangi aksi mereka,” ujarnya kepada wartawan, Senin (11/10/2021).(eka)




Wantimpres: KBM Tatap Muka Tetap Patuhi Prokes Covid-19

Kabar6.com

Kabar6 – Pemerintah berencana akan menggelar belajar tatap muka pada bulan Juni mendatang. Wantimpres menjelaskan kalah prises belajar mengajar yang akan dilaksanakan, upaya mempertahankan karakter dan budaya bangsa Indonesia yang kuat dalam bersosialisasi.

“Pendidikan juga harus membentuk karakter anak bangsa, tapi juga budaya kita Indonesia yang memiliki karakter, yang mempengaruhi eksistensi sebuah bangsa,” kata anggota Wantimpres, Mardiono, di Kota Serang, Banten, Rabu (24/03/2021).

Pentingnya pendidikan bagi sebuah bangsa ditengah pandemi covid-19, harus dibarengi dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Sehingga kelanjutan pendidikan dan menekan penularan corona bisa jalan beriringan.

Selama pandemi, pola hidup berubah menjadi new normal. Meski awalnya banyak yang kaget dan menolak, namun kini masyarakat sudah mulai terbiasa memakai masker, menjaga jarak atau tidak berkerumun hingga menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan.

**Baca juga: Tilang Elektronik Efektif Berlaku 01 April Di Kota Serang

“Begitu ada wabah, semua berubah. Anak-anak ini di depan laptop, belajar disitu. Kalau dulu, mandi dulu, pakai baju apa, sudah pantas atau belum, itu yang membuat karakter,” terangnya.(Dhi)




Dindik Sebut 90 Persen Sekolah di Lebak Siap Gelar KBM Tatap Muka, dengan Catatan

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten Wilayah Lebak Sirojudin Alfarisy menyebut, hampir seluruh SMA/SMK di Lebak sudah siap menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

“Dari informasi yang disampaikan kepala sekolah, hampir 90 persen sekolah di Lebak siap melaksanakan KBM tatap muka,” kata Sirojudin kepada wartawan di Rangkasbitung, kemarin.

Meski masih dalam situasi pandemi, pemerintah memang berharap KBM tatap muka bisa dilaksanakan pada bulan Juli 2021.

Untuk itu Dindik mengingatkan kepada para kepala sekolah untuk menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, seperti tempat cuci tangan, masker, dan mengatur jarak tempat duduk siswa di dalam ruang kelas. Pelaksanaan KBM tatap muka harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Karena menurut Sirojudin, bisa dilaksanakan atau tidaknya KBM tatap muka akan sangat tergantung dengan kesiapan masing-masing sekolah dalam menjalankan protokol kesehatan.

**Baca juga: Pabrik Pengolah Kelapa Sawit di Cijaku Lebak Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Miliar

“Dibuka atau tidak sekolah tatap muka tergantung dari kesiapan sekolah. Karena, nanti ada tim verifikasi yang datang ke sekolah untuk menilai layak tidaknya sekolah itu menggelar KBM tatap muka,” jelas dia.(Nda)




Jelang KBM Tatap Muka, Pemkab Tangerang Siapkan Mekanisme Khusus

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang menyiapkan mekanisme khusus jelang diterapkannya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka yang rencananya dimulai Desember 2020 nanti.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Saifullah mengatakan, nantinya setiap kelas akan berisikan 30 persen dari kapasitas aslinya. Dalam satu hari, hanya ada satu tingkatan yang akan melakukan KMB tatap muka, sedangkan sisanya melakukan sistem online.

“Pada Juli 2020, kita sudah siapkan mekanisme sekolah tatap muka dengan isi kelas 50 persen dari kapasitas aslinya. Lalu, akan pakai sistem absen dengan ganjil genap. Tapi, sekarang kita ubah lagi, dimana isi kelas hanya 30 persen dan jadwal masuknya per tingkatan,” katanya, Senin, (16/11/2020).

Contohnya, rinci Saifullah, di jenjang Sekolah Dasar (SD), di hari Senin akan diikuti kelas 1, lalu besoknya kelas 2, dan begitu seterusnya sampai hari Sabtu. Sementara untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat, kemungkinan per tingkatannya akan masuk dua kali. Karena SMP itu hanya tiga tingkatan,” ujarnya.

Dia pun memastikan, jika sistem tersebut sudah diselaraskan dengan fasilitas kelas yang dimiliki setiap sekolah. Kemudian, pihaknya juga memangkas waktu kegiatan belajar mengajar sistem tatap muka.

“Kita pastikan fasilitas kelasnya cukup, karena kan per tingkatan. Lalu, untuk waktu belajar hanya 8 jam, tidak pakai jam istirahat, karena untuk meminimalisir interaksi,” ungkapnya.

**Baca juga: Gandeng PMI Kabupaten Tangerang, Muhammadiyah Solear Gelar Donor Darah

Seperti diberitakan Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut bila sekolah tatap muka akan dimulai Desember 2020. Syaratnya di kota atau kabupaten tersebut telah masuk dalam zona hijau penyebaran Covid-19. (vee)




6 SMP di Lebak Siap Lakukan KBM Tatap Muka dengan Protokol Kesehatan Ketat

Kabar6.com

Kabar6-Enam sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Lebak dianggap sudah siap melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di masa adaptasi kebiasaan baru pandemi Covid-19.

“Ya, 6 sekolah sudah siap (Tatap muka) mulai tanggal 18 Agustus,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak, Wawan Ruswandi saat dihubungi Kabar6.com, Senin (10/8/2020).

Dindik Lebak juga sudah membahas terkait anjuran Satgas Penanganan Covid-19 mengenai simulasi sebelum KBM tatap muka dilakukan.

“Sudah, sudah dibahas,” ujar Wawan.

Enam sekolah yang siap melaksanakan KBM tatap muka itu berada di zona hijau.

“SMPN Satap 3 Sobang, SMPN Satap 1 Cigemblong, SMPN 6 Gunungkencana, SMPN 3 Cirinten, SMPN 3 Bojongmanik dan SMPN Satap 5 Leuwidamar,” urai Kabid Pendidikan SMP Dindik Lebak, Didi Rustiadi.

**Baca juga: Pengendara Nissan Terrano Tabrak 4 Motor di Lebak Anggota Ormas.

Sebelum menetapkan sekolah yang melaksanakan KBM tatap muka, Dindik Lebak terlebih dahulu membahas dengn Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten.

“Yang hadir saat itu Jubir Satgas dr Firman.  Belaiu menyampaikan bahwa 6 sekolah tersebut boleh melakukan KBM tatap muka dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” terang Didi.(Nda)




Agustus, 6 Sekolah di Lebak Uji Coba KBM Tatap Muka

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lebak menargetkan, kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah bisa mulai dilakukan pada pertengahan Agustus.

“Mudah-mudahan kalau perkembangan (Covid-19 membaik), di pertengahan Agustus kita bisa mulai,” kata Kepala Dindikbud Lebak, Wawan Ruswandi, kepada wartawan seusai rapat dengan Komisi III DPRD Lebak, Kamis (23/7/2020).

Dari hasil inventarisir yang dilakukan, ada 11 sekolah menengah pertama (SMP) yang berada di beberapa wilayah dengan status zona hijau Covid-19. Namun, dari 11 sekolah tersebut, hanya 6 sekolah yang dianggap siap melakukan KBM tatap muka.

“Karena dalam SKB 4 menteri persyaratannya tidak mudah, yaitu harus memiliki daftar periksa protokol kesehatan siswa dan guru, seperti memakai masker minimal 2 lapis dan harus diganti 4 jam sekali, jaga jarak minimal 1,5 meter serta sarana prasarana bersih dan lain sebagainya,” papar Wawan.

**Baca juga: Pedagang Positif Covid-19 Pasar di Lebak Ditutup.

Untuk tahap pertama, KBM tatap muka baru akan dilakukan di tingkat SMP. Satu bulan kemudian barulah tingkat sekolah dasar (SD) dan tingkat PAUD pada 1 bulan berikutnya.

“Saya berharap sebelum dilaksanakannya kebijakan ini, DPRD dan Gugus Tugas ikut terlibat dalam kajian rencana tersebut,” katanya.(Nda)