1

Desa di Polandia Ini Beri Hadiah untuk Warga yang Punya Anak Laki-laki

Kabar6-Hal tak biasa terjadi di Miejsce Odrzanskie. Desa kecil yang terletak di selatan Polandia dan berbatasan dengan Republik Ceko ini menawarkan hadiah bagi warganya yang mempunyai anak laki-laki.

Mengapa demikian? Rupanya dalam sembilan tahun terakhir, melansir Odditycentral, tidak ada anak laki-laki yang lahir di sana. Dan bocah termuda yang ada di desa tersebut berusia 12 tahun. Kebanyakan penduduk dengan total populasi 300 orang itu adalah kaun hawa.

Kepala Desa bernama Rajmund Frischko, mengatakan bahwa anomali itu tidak terjadi baru-baru ini setelah memeriksa catatan sejarah dan akta kelahiran yang ada.

“Di desa ini, anak perempuan yang terus lahir sementara bocah laki-laki begitu jarang. Bagaimana menjelaskan teka-teki ini pun saya tidak tahu,” ujar Frischko.

Kabar tentang anomali itu pun menjadi viral di Polandia, dan menarik perhatian Kepala Genetik Medis Universitas Warsawa, Profesor Rafal Ploski.

Dikatakan, perlu melihat catatan sejarah sekaligus mengecek statistik kelahiran untuk mengungkap apakah orangtua dari gadis itu mempunyai keterkaitan.

“Langkah berikutnya adalah melakukan wawancara akurat dengan orangtua dan anak, dan melihat iklim sekitar. Baru dari sana misteri itu bisa terpecahkan,” jelas Ploski.

Sementara itu, Frischko yang juga ayah dua perempuan ini tidak menyebutkan hadiah apa yang akan diberikan. Ia hanya berjanji akan memberi hadiah yang sangat ‘menarik’. ** Baca juga: Rusia Punya 3 Teknik Pemakaman yang Unik

Hmm…kira-kira apa, ya? (ilj/bbs)




Ada Beberapa Hal yang Diwariskan Orangtua Kepada Anak Mereka

Kabar6-Setiap anak tentu memiliki kemiripan dengan kedua orangtuanya. Entah itu pada wajah, kebiasaan sehari-hari, bahkan gaya tertawa mereka. Namun tahukah Anda, kemiripan tersebut ternyata tidak hanya ciri-ciri fisik saja, lho.

Ada beberapa hal yang diwariskan orangtua pada anak-anak mereka. Melansir Womantalk, ini lima hal yang dimaksud:

1. Tinggi badan
Para ilmuwan memperkirakan, 80 persen tinggi badan seseorang ditentukan oleh urutan variasi DNA yang mereka warisi dari orangtuanya. Tubuh anak bisa tumbuh dengan tinggi sama, lebih tinggi, atau lebih pendek dari ayah maupun ibunya tergantung tinggi kedua orangtuanya.

2. Bentuk payudara
Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Twin Research and and Human Genetics menyebutkan, kemungkinan sekira 56 persen ukuran payudara seseorang juga diturunkan dari orangtua ke anak. Artinya, anak perempuan yang lahir dari seorang ibu dengan payudara besar, kemungkinan akan memiliki ukuran payudara yang besar pula dan sebaliknya.

3. Bentuk rahang, gigi, & masalah mulut
Salah satu masalah kesehatan yang juga diwariskan orangtua kepada anak adalah masalah mulut. Jika seorang ayah punya banyak masalah gigi, kemungkinannya besar bagi anak-anaknya memiliki risiko penyakit yang sama. Segala yang berkaitan dengan mulut diwariskan secara genetis, termasuk bentuk dagu dan rahang, serta gigi dan ukurannya.

4. Warna mata
Pada umumnya anak-anak lahir dengan warna mata yang gelap karena ini merupakan gen yang dominan. Sebaliknya, jarang anak-anak lahir dengan warna mata cerah karena ini merupakan sifat gen yang resesif, sehingga diperlukan keturunan warna mata gelap dari pihak ayah dan ibu untuk bisa memiliki anak yang berwarna mata terang.

5. Risiko penyakit
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa beberapa risiko penyakit ‘diwariskan oleh orangtua kepada sebagian anak-anak mereka. Ini terjadi karena setiap anak mewarisi dua salinan gen orangtuanya.

Jika struktur DNA orangtua yang diwarisi itu sudah mengalami kerusakan, seperti terkena paparan kimia atau hal lain, inilah yang menyebabkan risiko berbagai penyakit turunan pada anak setelah dilahirkan. ** Baca juga: Rutin Minum Air Putih Sebelum Makan Ampuh Turunkan Berat Badan?

Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)




Igbo Ora di Nigeria Dapat Julukan Sebagai ‘Ibu Kota Kembar Dunia’

Kabar6-Tingkat kelahiran anak kembar di wilayah Nigeria tercatat paling tinggi di dunia. Salah satunya terdapat di kota kecil bernama Igbo Ora, yang terletak di barat daya Nigeria.

Kot tersebut, melansir MSN, terkenal dengan anak-anaknya yang terlahir kembar. Karena itulh, kelahiran anak kembar menjadi hal lumrah bagi kelompok etnis Yoruba. Sebuah studi pada 1970-an yang dilakukan oleh ilmuan Inggris menemukan, sekira 50 pasang anak kembar lahir dari setiap 1.000 kelahiran di Igbo Ora. Saking banyaknya anak kembar yang dilahirkan, Igbo Ora dijuluki sebagai ‘Ibu Kota Kembar Dunia’.

Namun hingga kini belum diketahui secara pasti mengapa tingkat kelahiran anak kembar sangat tinggi di sana. “Ada begitu banyak anak kembar karena daun okra yang kita makan,” kata Kehinde Oyedepo, salah satu anak kembar di Igbo Ora.

Disebutkan, rebusan daun okra yang harus segera diminum dan tak pernah disimpan lama dipercaya sebagai penyebab kelahiran kembar di seantero kota. Teori lain menyebutkan, hidangan lokal Amala yang terbuat dari ubi dan tepung singkong turut menjadi salah satu penyebabnya. Konon, ubi rambat mendorong produksi gonadotropin, zat kimia yang merangsang produksi sel telur.

Namun ahli ginekologi bernama Ekujumi Olarenwaju tidak sependapat dengan kedua teori tadi. Salah satu alasan yang masuk akal, menurut Ekujumi adalah sifat genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. “Mereka memiliki gen yang terkumpul dan terkonsentrasi di lingkungan itu,” kata Ekujumi.

Hal yang menarik, dari 100 anak sekolah menengah yang berkumpul saat waktu istirahat sekolah-sekolah yang ada di Igbo Ora, bisa terlihat sembilan pasang anak kembar. ** Baca juga: Terkait Kanker Langka, Prancis Larang Implan Payudara

Lucu juga, ya.(ilj/bbs)




Pakar Sebutkan, Kemungkinan Insomnia Ada dalam Gen Anda

Kabar6-Apakah Anda termasuk orang yang mengalami insomnia, dan selalu tidak berhasil mengatasi hal itu meskipun sudah mencoba berbagai cara? Menurut sebuah penelitian, ada kemungkinan insomnia itu sudah ada dalam gen tubuh Anda.

Penelitian baru yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Exeter dan Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, itu melansir harperbazaar, telah menunjuk 57 area gen yang berhubungan dengan insomnia, yang berarti genetika Anda bisa menjadi penyebab masalah insomnia yang dialami. Penemuan ini mengubah pemikiran yang selama ini menghubungkan kalau insomnia diakibatkan oleh gaya hidup atau faktor psikologis, seperti stres atau depresi.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Genetics itu menganalisis data dari 450 ribu orang, dan buktinya menunjukkan bahwa gangguan tidur adalah sesuatu yang dapat diwarisi dari orangtua. ** Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Merasa lapar Sebelum Berolahraga

“Temuan kami mengonfirmasi bahwa ada peran genetika dalam gejala insomnia dan itu berkembang pada empat lokus gen yang sebelumnya ditemukan untuk kondisi ini,” jelas Jacqueline M. Lane, penulis utama penelitian. Ditambahkan, “Semua wilayah yang diidentifikasi ini membantu kami memahami mengapa beberapa orang mengalami insomnia, jalur dan sistem mana yang terpengaruh, dan menunjukkan kemungkinan target terapi baru.”

Jadi apabila merasa sudah mencoba semua cara untuk menghilangkan insomnia, tetapi tidak juga berhasil, berarti insomnia yang dialami adalah turunan dan sudah ada dalam gen Anda.(ilj/bbs)




Mengerikan, Para Peneliti Ciptakan Monster Mini Berkepala Banyak Lewat Rekayasa Genetik

Kabar6-Monster yang merupakan hydra atau hewan air tawar kecil hasil rekayasa genetik, dibuat oleh para peneliti dalam sebuah laboratorium. Monster mini ini memiliki banyak kepala.

Diketahui, hydra dapat meregenerasi bagian tubuhnya menjadi individeu baru dengan sempurna, yang memiliki satu kaki, satu tubuh kurus panjang, dan satu kepala tentakel. Melansir sooperboy, dengan perubahan genetik tunggal, para peneliti membuat hydra mengerikan yang menumbuhkan beberapa kepala, berfungsi penuh di seluruh tubuh mereka. Monster ini mirip dengan hewan yang dinamai monster Yunani kuno dengan enam hingga sembilan kepala. Hydra berkepala banyak tersebut bukan hanya rekayasa ilmiah. Untuk pertama kalinya, para peneliti telah menemukan apa yang menjaga regenerasi kepala hydra.

Temuan ini dapat menginformasikan segalanya, mulai dari studi perkembangan manusia hingga penelitian kanker. Meskipun hydra adalah hewan sederhana, menumbuhkan kembali bagian tubuh bukanlah pencapaian kecil.

Dengan setiap regenerasi, hewan harus menyusun rencana tubuhnya sehingga hanya satu kepala, hanya satu kaki, atau cakram dasar, dan kecambah di bagian bawah. Para peneliti memiliki beberapa bagian dari teka-teki ini. Mereka tahu gen Wnt3 sangat penting untuk mendorong pertumbuhan kepala.

Para penelitin pun harus mengetahui ada beberapa pemeriksaan molekuler pada Wnt3. Mereka juga tahu bahwa reseptor dan aktivator genetik tertentu, yang disebut beta-catenin / TCF, diaktifkan oleh Wnt3 untuk memulai proses pertumbuhan kepala.

Itu juga berlaku pada mamalia, termasuk manusia. Gen tersebut tampaknya mempengaruhi perkembangan embrionik, yang berarti memahami fungsinya dapat membantu para ilmuwan memahami apa yang mengendalikan perkembangan manusia purba. ** Baca juga: Ada Makna Khusus di Balik Tangan Mengepal Saat Ucapkan Imlek

Menurut salah seorang peneliti bernama Galliot, penelitian medis semacam itu masih jauh di masa depan. Namun kepala-kepala yang tubuh pada hydra menunjukkan jalan. “Apa yang kita pelajari dari organisme sederhana seperti ini memberi tahu kita tes seperti apa yang bisa kita lakukan pada mamalia untuk memahami lebih baik,” jelasnya. “Itu memberi kita arahan.” (ilj/bbs)




Tragis, Tewas Setelah Lakukan Percobaan Suntik Tubuhnya dengan Obat Herpes

Kabar6-Aaron Traywick (28), pakar biomedis yang juga merupakan CEO dari Ascendance Biomedical, pernah menggemparkan dunia medis karena menyuntikkan obat herpes yang masih belum teruji pada tubuhnya sendiri.

Aaron meninggal dunia saat berada di dalam tangka flotasi, peralatan kedap udara yang diisi dengan air asin yang ditujukan untuk mempengaruhi sensorik atau indera dalam tubuh manusia. Belum jelas apa yang membuat Aaron meninggal, namun banyak pihak yang menduga jika pria itu meninggal akibat dari tindakan nekatnya saat melakukan percobaan.

Pada 4 Februari 2018 lalu, melansir livescience, Aaron mengatakan bahwa ia sudah menemukan obat herpes. Meskipun belum teruji secara klinis, obat ini disuntikkan ke dalam tubuhnya sendiri demi membuktikan khasiatnya dalam sebuah video yang disiarkan melalui media sosial Facebook. Sementara itu, Ascendance Biomedical mengeluarkan pernyataan yang tak kalah menghebohkan pada 2017 lalu, yakni mengklaim telah menemukan perawatan gen untuk HIV. Dengan adanya hal ini, maka DNA penderita HIV akan mengalami perubahan yang bisa membuatnya menyembuhkan diri.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah memberikan peringatan pada perusahaan milik Aaron untuk tidak sembarangan dalam mengeluarkan klaim akan obat-obat tertentu. Pihak FDA mengangap percobaan yang dilakukan pada salah seorang penderita HIV bernama Tristan Roberts tidak bisa dijadikan bukti tentang manfaat dari pengobatan ini. ** Baca juga: Gara-gara Camilan, Seorang Turis Nyaris Kehilangan Nyawa

Pihak FDA menekankan bahwa untuk memastikan obat atau terapi baru bisa mengatasi penyakit tertentu, maka obat dan terapi ini harus melalui berbagai pengujian. Jika tidak sampai menjalani berbagai hal tersebut, maka obat dan terapi ini dianggap sebagai barang ilegal.(ilj/bbs)




Waspada, Pembungkus Makanan Dapat Ganggu Kesehatan

Kabar6-Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa angka kanker prostat yang terus meningkat pada beberapa tahun belakangan ini mungkin berhubungan dengan sebuah bahan kimia yang banyak digunakan dalam pembungkus makanan dan makanan kaleng.

Bisphenol A merupakan suatu bahan kimia yang banyak digunakan oleh pabrik pembuat berbagai jenis botol plastik, tempat makan plastik, pembungkus makanan, dan makanan kaleng. Para ahli, melansir Menshealth, sebenarnya telah lama menduga bahwa bisphenol A dapat mengganggu hormon seks manusia, yang mungkin turut berperan dalam peningkatan kasus kanker prostat belakangan ini.

Seorang ahli biologi di the University of Missouri mengatakan, permasalahan ini telah dimulai sejak bayi masih berada di dalam kandungan sang ibu, dan dampaknya baru akan terlihat bertahun-tahun setelah bayi lahir. Masuknya dosis kecil tetapi sering dari bisphenol A pada makanan wanita hamil diduga dapat menyebabkan terjadinya berbagai perubahan mikroskopis pada sel-sel tubuh.

Para ahli mengatakan bahwa berbagai perubahan ini biasanya tidak terdeteksi saat bayi baru lahir. Gejala biasanya baru mulai terlihat bertahun-tahun kemudian dalam bentuk berbagai perubahan di uretra (suatu saluran yang menghubungkan antara kandung kemih dengan lubang kencing), pembesaran kelenjar prostat, dan kanker prostat.

Berbagai perubahan di atas terjadi karena bisphenol A menyebabkan terjadinya perubahan genetik (mutasi genetik) pada gen yang berfungsi untuk mengatur pembelahan sel. Alhasil, pembelahan sel pun akan meningkat seiring dengan semakin bertambahnya usia seorang pria. Pembelahan sel yang melebihi batas normal inilah yang merupakan dasar dari terjadinya kanker. ** Baca juga: Makanan Diet yang Bikin Mata Sehat

Selain turut berperan dalam terjadinya kanker prostat, para ahli juga menemukan bahwa paparan bisphenol A dalam dosis kecil ternyata berhubungan dengan terjadinya obesitas dan sindrom ovarium polikistik pada wanita.(ilj/bbs)




Alami Kelainan Langka, Remaja 17 Tahun Ini Miliki Tubuh Berusia 100 Tahun

Kabar6-Hayley Okines, remaja putri asal East Sussex, Inggris, menjadi pusat perhatian dunia internasional setelah didiagnosa menderita suatu penyakit langka yang membuat tubuhnya menyerupai orang yang telah berusia 100 tahun.

Okines yang telah meninggal dunia pada usia 17 tahun ini, melansir SheKnows, menderita sindrom Hutchinson-Gilford progeria, suatu gangguan medis yang menyebabkan penderitanya menua delapan kali lebih cepat ketimbang kondisi normal. Menurut the National Institutes of Health (NIH), gangguan ini hanya terjadi pada satu orang bayi baru lahir di antara empat juta bayi baru lahir di seluruh dunia, dan hingga saat ini hanya sekira 130 kasus yang dilaporkan sejak gangguan ini pertama kali ditemukan pada 1886.

Meskipun kondisi ini tidak mengganggu kemampuan perkembangan intelektual atau kemampuan motorik penderita, tetap akan menyebabkan terjadinya kerontokkan rambut, kulit yang tampak berkeriput seperti orang tua, kelainan sendi, dan hilangnya banyak lapisan lemak di bawah kulit. Gejala biasanya akan mulai tampak saat bayi memasuki masa kanak-kanak.

Sindrom progeria, menurut NIH, merupakan gangguan genetik, autosomal dominan, yang diakibatkan oleh mutasi pada gen LMNA dan hampir selalu terjadi pada orang-orang yang tidak memiliki keluarga yang menderita sindrom ini. Untuk membuat masyarakat menjadi lebih waspada dan mengetahui adanya gangguan ini, Okines menulis sebuah buku autobiografi saat ia berusia 14 tahun yang berjudul ‘Old Before My Time’. ** Baca juga: Alami Kelainan Langka, Remaja 17 Tahun Ini Miliki Tubuh Berusia 100 Tahun

Buku ini berisi semua detail tentang pengalamannya terhadap sindrom progeria ini. Selamat jalan Okines.(ilj/bbs)




Hasil Penelitian: Depresi Sebabkan DNA Lebih Tua 8 Bulan

Kabar6-Nyaris sebagian orang pernah mengalami depresi, yang bisa menyebabkan banyak dampak buruk. Salah satunya, menurut sebuah penelitian dari Amsterdam University Medical Center di Belanda, adalah DNA yang lebih tua delapan bulan.

Dalam studi yang dipublikasikan American Journal of Psychiatry itu, melansir tempo.co, para peneliti memeriksa DNA dari 811 orang dengan depresi, dan 319 orang tanpa depresi. Para partisipan ini tergabung dalam Netherlands Study of Depression and Anxiety.

Dengan menggunakan sampel darah, mereka meneliti bagaimana DNA partisipan berubah seiring usia. Mereka menemukan, epigenetik berubah lebih cepat pada mereka yang mengalami depresi. Epigenetik merupakan studi mengenai perubahan ekspresi gen yang tidak mempengaruhi urutan DNA. Perubahan ekspresi gen bisa terjadi akibat dari banyak faktor, termasuk lingkungan dan gaya hidup.

Dalam beberapa kasus depresi berat, usia biologis bahkan bisa 10-15 tahun lebih tua dari usia kronologis. Studi ini juga menemukan bahwa mereka yang mengalami trauma masa kecil secara biologis rata-rata 1,06 tahun lebih tua daripada mereka yang tidak mengalami trauma.

“Faktanya, jam epigenetik, pola modifikasi DNA tubuh merupakan indikator usia biologis. Jam ini tampak lebih cepat pada mereka yang mengalami depresi atau stres,” kata Laura Han, ketua studi. ** Baca juga: Ini Lho Olahraga untuk Anda yang Bernapas Pendek

Penemuan ini menyoroti efek biologis dari trauma dan pentingnya tindakan pencegahan serta terapi dini saat depresi muncul. Namun, perlu lebih banyak penelitian untuk memperkuat penemuan, terutama yang mengarah pada kesimpulan apakah trauma menyebabkan penuaan epigenetik.(ilj/bbs)




Idap Sindrom Langka Bikin Bocah 6 Tahun Ini Sering Terjatuh

Kabar6-Sejak berusia dua tahun, Will Woleben (6) mulai mengalami keanehan yaitu kerap tersandung dan jatuh. Terkadang, ia terjatuh di lantai karena tidak bisa bergerak.
Setelah empat bulan mengunjungi berbagai dokter dan menjalani serangkaian tes, melansir theasianparent, bocah asal Texas ini akhirnya didiagnosis dengan sindrom Leigh, yaitu gangguan neurodegeneratif yang langka dan menurun.

Alhasil, kemampuan berbicara dan mobilitasnya jadi terhambat. Saat ini, harapan terakhir Will untuk menghambat perkembangan sindrom tersebut adalah dengan mengumpulkan dana sebesar sekira Rp4 miliar untuk biaya pengobatan.

Menurut Genetics Home Reference, sindrom Leigh adalah gangguan neurologis berat yang disebabkan oleh mutasi pada satu dari 75 gen lebih. Gen yang terkait dengan sindrom Leigh ditemukan di mitokondria, yang dikenal sebagai ‘pusat kekuatan sel’, seperti bagian yang memberikan energi pada sel. Biasanya mitokondria mengubah makanan menjadi energi, tetapi cacat genetik menghambatnya. Karena itulah, sel-sel dalam tubuh pun mulai mati.

Timbulnya tanda-tanda penyakit ini bisa dimulai kapan saja, dari usia tiga bulan hingga dua tahun, dan mencakup hilangnya keterampilan motorik, seperti buruknya kontrol kepala dan kemampuan mengisap.

Secara bertahap, sistem saraf akan merosot dan anak-anak akan kehilangan kemampuan mental dan gerakan yang progresif. Mereka mungkin juga akan mengalami cacat intelektual.

Penyakit ini mempengaruhi sekira satu dari 40 ribu anak di Amerika Serikat, tetapi mereka yang didiagnosis biasanya tidak hidup melewati usia 10 tahun. Selain itu, banyak pula yang meninggal saat lahir dan sebagian besar meninggal pada usia tiga tahun akibat masalah pernapasan. Kondisi ini sangat mengerikan.

Menurut United Mitochondrial Disease Foundation, saat ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan sindrom Leigh. Umumnya, perawatan yang dilakukan dimaksudkan hanya untuk mengendalikan gejala saja.

Beberapa bulan setelah didagnosis, tanda-tanda penyakit Will semakin banyak yang muncul. Otot kaki dan lengan Will mulai melemah, kemampuan bicaranya mulai berkurang, dan ia membutuhkan selang makanan karena tidak bisa menelan.

Saat ini, Will sedang dalam perawatan terapi wicara dan terapi fisik untuk membantu memperbaiki kemampuan bicaranya, serta memperkuat otot lengannya. ** Baca juga: Syarat Tinggal di Villa Las Estrellas, Anda Harus Hilangkan Salah Satu Bagian Usus

Hingga saat ini, Will masih berjuang mengumpulkan biaya untuk memulai penelitian tersebut. Untuk mengumpulkan dana tersebut, orangtua Will bekerjasama dengan keluarga lainnya yang memiliki anak-anak penyandang sindrom Leigh melalui sebuah wadah.(ilj/bbs)