1

Penelitian Ungkapkan, Para Pasangan Lansia Ternyata Cukup Sering Bercinta

Kabar6-Selama ini mungkin Anda beranggapan bahwa pasangan lanjut usia (lansia) sudah tidak lagi melakukan kegiatan bercinta. Namun sebuah penelitian baru menemukan, para lansia ternyata cukup sering berhubungan intim, lho.

Untuk mengetahui hal tersebut, melansir womenshealthmag, para ahli melakukan sebuah survei pada lebih dari 6.000 orang pria dan wanita di Inggris yang berusia antara 50-90 tahun tentang kondisi kesehatan organ reproduksinya dan aktivitas seksual mereka sehari-hari. Hasilnya, survei tersebut menunjukkan ada sekira 33 persen pria berusia 70 tahun dan 19 persen pria berusia 80 tahun, yang masih berhubungan intim setidaknya dua kali setiap bulan.

Survei ini juga menunjukkan, ada sekira 36 persen wanita berusia 70 tahun dan 32 persen wanita berusia 80 tahun, yang masih berhubungan intim setidaknya dua kali setiap bulan.

Meskipun hasilnya cukup mengejutkan, secara keseluruhan penelitian ini menemukan bahwa setiap peserta survei semakin jarang berhubungan intim dengan pasangannya seiring dengan semakin bertambahnya usia mereka. Sebagian besarnya dikarenakan berbagai gangguan kesehatan yang terjadi seiring dengan semakin bertambahnya usia mereka seperti radang sendi atau disfungsi ereksi atau kesulitan mencapai orgasme.

Hal mengejutkan lain yang ditemukan para peneliti adalah seiring dengan semakin bertambahnya usia seorang wanita, maka tingkat ketidakpuasan seorang wanita saat berhubungan intim pun akan semakin menurun, sementara para pria justru mengalami hal yang sebaliknya (merasa semakin tidak puas secara seksual seiring dengan semakin bertambahnya usia mereka). ** Baca juga: Yuk, Mulai Kurangi Dengar Musik Lewat Earphone

Dugaan para peneliti, hal ini dikarenakan seks tidak lagi menjadi terlalu penting bagi para wanita seiring dengan semakin bertambahnya usia mereka.(ilj/bbs)




Benarkah Pria yang Malas Gosok Gigi Punya Kemampuan Seks Buruk?

Kabar-Selain membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan serta mencegah timbulnya bau mulut, menggosok gigi ternyata memiliki peran lain, salah satunya adalah bisa mempengaruhi performa Anda saat di ranjang.

Benarkah demikian? Menurut penelitian, melansir Okezone, pria yang tidak menggosok gigi sebanyak dua hari sekali cenderung memiliki performa buruk di ranjang. Kurangnya kehigienisan mulut bisa memicu berbagai macam penyakit gusi, bahkan bisa meningkatkan risiko impotensi hampir tiga kali lipat. Lebih dari satu dari lima orang menderita penyakit gusi. Penyakit ini bisa menyebabkan gusi terluka dan berdarah serta mulut menjadi bau. Lalu jika penyakit ini tidak mendapat perawatan khusus, maka bisa menyebabkan gigi menjadi rusak bahkan sampai gigi copot.

Boffins dari Universitas Jinan di Tiongkok menganalisis hubungan antara kesehatan gigi dengan performa seksual dari 213,076 pria. Mereka menemukan bahwa para pria yang menderita penyakit gusi berpotensi 2,85 kali lebih mungkin menderita disfungsi ereksi.

Penyakit gusi dianggap dapat menurunkan kadar homon seks yaitu hormon testosteron dan bisa meningkatkan peradangan. Seperti impotensi, penyakit gusi juga berkaitan dengan fungsi pembuluh darah yang tidak berjalan dengan baik. “Kebersihan gigi harus menjadi perhatian bagi para dokter ketika menangani pasien yang menderita ED,” kata Dr Xincai Zhou, ketua peneliti.

Penyakit gusi disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi. Oleh karena itu, cara terbaik menghindari penyakit gusi adalah dengan menjaga kebersihan gugu dan mulut.
“Kasus penyakit gusi ringan biasanya dapat ditangani dengan cara `menjaga dan mempertahankan kebersihan mulut,” demikian tulis website NHS.

Salah satu cara menjaga kebersihan mulut adalah dengan menggosok gigi sebanyak dua kali sehari dan melakukan flossing secara rutin. Anda juga harus memastikan datang dan melakukan regular dental check-up. ** Baca juga: 5 Hal yang Bisa Sebabkan Sembelit

Para perokok, pecandu minuman keras, penderita diabetes, dan orang-orang dengan tekanan darah tinggi juga memiliki kecenderungan terserang penyakit gusi dan impotensi. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine.(ilj/bbs)




Makanan yang Baik Dikonsumsi Sebelum & Sesudah Bercinta

Kabar6-Sudah menjadi rahasia umum, bercinta dapat membuat Anda merasa sangat lelah. Karena itulah dibutuhkan stamina fit, yang bisa didapat dari makanan sehari-hari.

Ada beberapa jenis makanan yang dapat membantu menjaga stamina. Melansir Healthmeup, ini dia jenis makanan yang dapat Anda konsumsi untuk meningkatkan tenaga dan stamina tubuh sebelum dan setelah bercinta.(ilj/bbs)

1. Bayam
Bayam merupalan salah satu sayuran yang dapat meningkatkan stimulasi seksual, baik dikonsumsi sebelum Anda bercinta.

2. Teh
Teh hijau atau teh hitam dapat membantu meningkatkan tenaga dan meningkatkan gairah seksual Anda. Teh baik dikonsumsi sebelum Anda bercinta.

3. Semangka
Sepotong semangka dapat membantu meningkatkan stimulasi seksual karena semangka dapat membantu meningkatkan aliran darah dengan membuat pembuluh darah menjadi lebih rileks. Selain itu, semangka juga mengandung sitrulin yang dapat meningkatkan gairah seks Anda. Semangka baik dikonsumsi sebelum berhubungan seks.

4. Jeruk
Jeruk dan jeruk bali mengandung cukup banyak vitamin C, dapat membantu meningkatkan jumlah sperma dan kecepatan pergerakan sperma.

5. Apel
Konsumsi apel sebelum bercinta dapat membantu mengatasi bau mulut dan membersihkan berbagai sisa makanan yang masih menempel pada gigi.

6. Jahe
Mengonsumsi jahe bersamaan dengan air lemon dapat membantu meningkatkan sirkulasi tubuh, terutama sirkulasi darah ke daerah kemaluan. Selain itu, jahe juga dapat membantu meningkatkan gairah seksual Anda.

7. Seafood
Berbagai jenis seafood atau makanan laut seperti kepiting, lobster, dan udang; dapat meningkatkan gairah seksual Anda, karena berbagai jenis makanan ini dapat meningkatkan kadar serotonin di dalam otak.

8. Telur
Telur merupakan salah satu jenis makanan yang dapat meningkatkan gairah seks dan mengurangi stres. Selain itu, telur pun masih memiliki berbagai manfaat lain bagi kesehatan Anda.

9. Anggur merah
Selain dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan membuat kulit Anda tampak lebih indah, minuman yang satu ini juga dapat membantu meningkatkan gairah seks Anda, karena dapat meningkatkan aliran darah ke daerah kemaluan.

10. Daging merah
Mengonsumsi daging merah tanpa lemak dapat membantu menurunkan resiko terjadinya disfungsi ereksi. Selain itu, daging merah juga mengandung berbagai mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu zat besi, protein, dan seng.

11. Pisang
Mengonsumsi pisang dan segelas air putih dapat mencegah terjadinya kram otot atau kram otot selama dan setelah bercinta.

12. Ikan
Berbagai jenis ikan yang mengandung banyak asam lemak omega 3 seperti salmon dan tuna dapat membantu meningkatkan kadar dopamin di dalam otak, yang dapat meningkatkan gairah seksual Anda.

13. Oatmeal
Selain merupakan salah satu menu sarapan yang sehat, oatmeal ternyata juga dapat meningkatkan kadar testosteron pada pria, yang dapat meningkatkan gairah seksual seorang pria. Selain itu, oatmeal juga membuat Anda memiliki cukup banyak tenaga sehingga hubungan seks pun dapat berlangsung lebih lama.

14. Tiram
Tiram merupakan salah satu jenis afrodisiak yang cukup populer. Tiram telah terbukti dapat meningkatkan gairah seksual seorang pria dengan cara meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh. Selain mampu meningkatkan gairah seks, tiram juga mengandung seng, yang dapat memperlancar sirkulasi darah di dalam tubuh. ** Baca juga: Turunkan Berat Badan Saat Tidur, Begini Caranya

Tertarik mencoba? (ilj/bbs)




Ini Lho 5 Fakta Kesuburan Pria

Kabar6-Selama ini masalah kesuburan lebih sering dikaitkan dengan wanita. Padahal, sistem reproduksi dan kesuburan menyangkut pria dan wanita. Pria sudah subur semenjak pubertas dan tidak akan pernah berhenti sampai masa tua.

Kesuburan manusia bergantung pada faktor gizi, perilaku seksual, budaya, naluri, endokrinologi, waktu, ekonomi, gaya hidup, dan emosi. Nah apa saja sih fakta penting perihal kesuburan pria? Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah lima fakta yang dimaksud:

1. Gaya hidup sangat pengaruhi kesuburan pria
Tidak hanya faktor genetik, gaya hidup juga bisa menentukan kesuburan pria. Sejumlah penelitian membuktikan, merokok, terlalu sering konsumsi alkohol, kurang berolahraga, atau terlalu sering berolahraga keras akan meningkatkan risiko kesuburan.

2. Pria juga miliki batas waktu
Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa wanita memiliki ‘batas waktu’ kesuburan. Ternyata, pria pun punya batas waktu kesuburan, meskipun tidak seperti wanita yang dibatasi usia. Berbagai penelitian telah menguak bahwa kualitas sperma dan kesuburan pria akan terus menurun seiring bertambahnya usia.

3. Pria yang tak subur biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun
Pada wanita, Anda bisa melihat beberapa gejala tidak subur seperti misalnya menstruasi tidak teratur. Namun dalam kebanyakan kasus, masalah kesuburan pria tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun.

Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang pria menjadi kurang subur. Di antaranya disfungsi ereksi (impotensi), nyeri, bengkak, ada benjolan di area testis, atau riwayat terkena penyakit menular seksual.

4. Masalah kesuburan pria ternyata cukup umum
Bila Anda dan pasangan sulit memiliki keturunan, biasanya yang lebih sering dikhawatirkan adalah wanita yang tidak subur atau mandul. Padahal, tak seperti dugaan pada umumnya, masalah kesuburan pada pria peluangnya sama besar dengan masalah kesuburan wanita.

Dirangkum dari berbagai survei, sejumlah sepertiga pasangan yang tidak subur disebabkan oleh masalah reproduksi pria. Sepertiga lainnya disebabkan oleh masalah reproduksi wanita dan sepertiga sisanya disebabkan oleh masalah reproduksi keduanya, baik pria dan wanita.

5. Suhu panas adalah ‘musuh’ sperma
Suhu panas bisa merusak kualitas sperma Anda. Jadi, usahakan agar sehari-hari Anda tidak berada di ruangan panas terlalu lama. Agar sperma tidak rusak karena terpapar suhu panas, sebaiknya Anda juga tidak menggunakan celana yang terlalu ketat, berendam lama-lama di air panas, masuk ke sauna, duduk melipat kaki terlalu lama, serta duduk memangku laptop. ** Baca juga: Pilih Sumber Karbohidrat yang Tepat Saat Diet

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Jangan Letakkan Ponsel di Bawah Bantal Saat Tidur

Kabar6-Tidak sedikit orang, mungkin juga Anda, yang memiliki kebiasaan meletakkan ponsel di bawah bantal saat akan beranjak tidur pada malam hari. Padahal, kebiasaan tersebut tidak baik bahkan membahayakan kesehatan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengimbau agar orang meletakkan ponsel mereka dalam jarak yang tidak terlalu dekat ketika sedang tidur, karena ponsel memancarkan radiasi berbahaya yang dapat merusak otak. Dilansir Sindonews, transmisi sinyal ponsel sebesar 900 MHz bisa berdampak buruk bagi fungsi sistem tubuh Anda, yang dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri otot dan masalah kesehatan lainnya.

Disebutkan dalam studi, radiasi ponsel terkait dengan disfungsi ereksi. Radiasi ponsel bisa menurunkan jumlah sperma dan mobilitas. Selain itu, cahaya biru yang dipancarkan dari ponsel juga bisa menghalangi produksi hormon penginduksi tidur, yang juga disebut sebagai melatonin.

Hal ini mengganggu ritme sirkadian dan mungkin mengalami kesulitan tidur. Cahaya biru memancarkan panjang gelombang yang serupa dengan cahaya matahari dan membuat indera kita berpikir bahwa itu masih siang hari.

WHO menyarankan agar ponsel dijauhkan dara anak-anak, karena kulit kepala dan tengkorak mereka lebih tipis dibanding orang dewasa dan lebih rentan terhadap radiasi. ** Baca juga: Penelitian: Lemak Miliki Manfaat Cegah Tubuh dari Infeksi

Dianjurkan juga agar menggunakan earphone atau speakerphone saat Anda berbicara di telepon dan hindari meletakkan ponsel di dekat Anda saat tidur.(ilj/bbs)




Hah, Bersepeda Sebabkan Disfungsi Ereksi?

Kabar6-Bersepeda merupakan jenis olahraga ringan, sehingga lebih mudah untuk dilakukan dan dapat menjaga kesehatan sendi. Sepeda membantu membentuk tubuh dan memberikan energi, mengurangi selulit di paha, melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan perlindungan tubuh terhadap berbagai penyakit seperti diabetes karena membantu menurunkan berat badan, membantu mengurangi kadar stres, dan baik untuk kesehatan kardio (jantung).

Namun hal ini ternyata tidak berlaku untuk kesehatan organ intim pria. Majalah Australia Good Health, sebagaimana dilansir Details, memuat artikel berjudul ‘Delapan Hal yang Membunuh Kehidupan Seks’, dan bersepeda masuk dalam daftar tersebut.

Dr David Edwards, dokter umum dan spesialis kesehatan seksual, menguraikan bahwa bentuk sudut sadel sepeda yang kaku memberi tekanan pada saraf dan arteri di seluruh pangkal paha. Tekanan tersebut dapat mengurangi aliran darah ke organ intim pria dan menyebabkan memar.

Salah satu fokusnya adalah saraf pudenda. Jika saraf ini memar, disfungsi ereksi bisa terjadi. Lebih jauh bahkan bisa menyebabkan impotensi selama dua tahun. “Jika bersepeda membuat Anda menjadi kesemutan atau mati rasa di bagian selangkangan, coba atur kembali sadelnya,” katanya.

Ditambahkan, bentuk kursi sepeda yang baik adalah memiliki alur di bagian tengah untuk mengurangi tekanan pada saraf pudenda. Anda juga bisa menempelkan pelapis dari gel sebagai alas tambahan. ** Baca juga: Nah! Tanda Orang Depresi Bisa Dianalisa dari Unggahannya di Medsos

Jadi bersepeda pun harus memperhatikan kenyamanan organ intim, ya.(ilj/bbs)




Apa yang Akan Terjadi Jika Pasutri Tidak Aktif Bercinta dalam Jangka Lama?

Kabar6-Salah satu hal penting yang rutin dilakukan pasangan suami istri (pasutri) adalah aktivitas seksual. Sejumlah penelitian membuktikan, bercinta membawa dampak positif terhadap kehidupan seseorang, antara lain meningkatkan mood atau mengurangi depresi.

Namun rasa bosan atau stres karena pekerjaan hingga konflik rumah tangga yang sering terjadi, dapat berpengaruh pada kehidupan seksual pasutri. Apa yang akan terjadi jika pasutri tidak aktif bercinta dalam jangka lama? Dilansir Bustle, berikut uraiannya:

1. Disfungsi ereksi
Kondisi ini dialami oleh pria. Padahal, ejakulasi dapat mengurangi risiko terjadinya kanker prostat.

2. Miss V kering
Bercinta secara teratur merupakan langkah untuk menstimulasi organ seksual. Pelumas alami Miss V bisa didapatkan dari cairan saat terjadi rangsangan seksual. Namun jika tidak bercinta dalam waktu lama, diperlukan usaha ekstra pada hubungan seks selanjutnya.

3. Sistem kekebalan tubuh menurun
Tidak ada aktivitas seksual dalam kurun waktu tertentu membuat tubuh akan lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi karena penurunan kekebalan tubuh. Selain itu, kesehatan kardiovaskular juga akan terganggu. Bercinta secara tidak langsung melatih kesehatan jantung dengan gerakan yang dilakukan.

4. Gairah yang menurun
Beberapa ahli mengatakan, tidak bercinta dalam jangka lama akan mengurangi hasrat seksual karena tubuh meredam respons hormonal terhadap gairah. Tak hanya itu, Anda kemungkinan rentan terhadap depresi dan kekecewaan. Tentunya hal itu berpengaruh pula terhadap gairah bercinta selanjutnya.

5. Jadi kurang cerdas
Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa aktivitas seksual meningkatkan pertumbuhan neuron di hippocampus otak. Tidak bercinta dalam waktu lama membuat otak tidak bertumbuh, sehingga kecerdasan menjadi berkurang. Meskipun Anda menjadi produktif dengan banyak berpikir, hal itu tidak berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan otak. ** Baca juga: Stop 7 Kebiasaan Ini Jelang Usia 40-an

Bercinta pada pasutri tidak sekadar pada kepuasan, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan.(ilj/bbs)