1

Ternyata, Semut Jadi Serangga Paling Dominan di Bumi

Kabar6-Semut memiliki lebih dari 12 ribu spesies yang sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni.

Anggota koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Dimungkinkan pula terdapat kelompok semut penjaga. Satu koloni dapat menguasai daerah yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut termasuk hewan terkuat di dunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak yang mampu menopang beban dengan berat 850 kali berat badannya sendiri.

Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia, Greenland, dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tersebut. Di saat jumlahnya bertambah, mereka dapat membentuk sekira 15-20 persen jumlah biomassa hewan-hewan besar.

Beberapa jenis semut sangat dikenal oleh manusia karena hidup bersama-sama dengan manusia, seperti semut hitam, semut besar, semut merah, semut api, dan semut rangrang.

Dominasi semut juga tercermin dalam jumlah biomasa serangga. Dalam komposisi biomassa serangga di dunia, seperti dikutip dari beberapa sumber, setidaknya sepertiganya terdiri atas semut. Jumlah tersebut cukup besar mengingat jumlah total spesies semut kurang dari dua persen jumlah total spesies serangga. Jumlah spesies semut di dunia diperkirakan sekira 20 ribu dan 12 ribu, di antaranya telah diketahui oleh sains.

Sebagian besar semut berukuran kecil, yaitu dengan panjang kurang dari lima milimeter. Dengan tubuh kecil ini, sumber daya yang diperlukan untuk bertahan hidup relatif kecil pula. Dengan demikian, lebih banyak populasi semut dapat bertahan hidup dalam daerah sempit dibandingkan dengan hewan-hewan yang berukuran lebih besar.

Spesies semut yang hidup berdampingan tersebut memiliki relung ekologis yang berbeda-beda. Perbedaan relung ini mengurangi kompetisi antara koloni semut yang dapat menekan populasi.

Semut menjejakkan kaki-kaki kecilnya di Bumi sejak 90 juta tahun yang lalu, mendahului manusia yang baru muncul sekira 250 ribu tahun lalu. Meskipun demikian, hanya sejak 10 juta tahun lalu jumlah spesies dan populasi semut berkembang dan mencapai kelimpahan seperti saat ini. Dalam sejarah hidupnya yang panjang, spesies-spesies semut berevolusi mengembangkan adaptasi yang kompleks dan menarik dalam hal morfologi, fisiologi, serta perilaku sosial.

Kini semut mencapai dominasi dalam hal jumlah individu dan biomasa hewan daratan. Di habitat alaminya, semut memiliki peran-peran ekologis yang penting. Pada ekosistem daratan, semut adalah pemangsa utama terhadap invertebrata kecil. Semut dapat menggali sejumlah besar tanah sehingga menyebabkan terangkatnya nutrisi tanah.

Semut membentuk simbiosis dengan berbagai serangga, tumbuhan, dan fungi. Tanpa bersimbiosis dengan semut, organisme tersebut akan menurun populasinya hingga punah. Selain sebagai pemangsa, semut juga adalah mangsa yang penting bagi berbagai serangga, laba-laba, reptil, burung, kodok, bahkan bagi tumbuhan karnivora.

Peran yang dijalankan semut sedemikian penting sehingga dikatakan bahwa jika semut punah, ribuan spesies hewan dan tumbuhan akan ikut punah. Bahkan lebih dari itu, hampir semua ekosistem daratan akan melemah karena berkurangnya kompleksitas ekosistem. ** Baca juga: Bagaimana Awal Terbentuknya Simbol Pria & Wanita?

Keberadaan semut ini sering dibandingkan dengan keberadaan manusia serta perusakan alam yang dilakukannya, yaitu bahwa jika manusia punah dari bumi ini, lingkungan akan kembali kepada keseimbangan yang subur dan alami seperti sebelum ledakan populasi manusia terjadi.(ilj/bbs)




Dilihat dari Stasiun Luar Angkasa, Spanyol Jadi Negara Paling Terang di Dunia pada Malam Hari

Kabar6-Fakta yang satu ini mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya. Seperti diketahui, saat malam hari lampu-lampu akan terpancar dan menyala, yang jika dilihat dari ketinggian akan tampak seperti taburan cahaya bintang.

Demikian halnya, para astronot di ruang angkasa pun bisa melihat Bumi yang diterangi cahaya lampu. Namun setiap negara, melansir Dailymail, memiliki perbedaan terutama dengan jumlah cahaya yang dihasilkannya. Salah satu negara yang sangat terang saat dilihat dari stasiun ruang angkasa internasional (ISS) adalah Spanyol. Tidak seperti negara lainnya di dunia, hampir seluruh daratan Spanyol diterangi gemerlap lampu yang sangat cantik. ** Baca juga: Wadi al-Hitan, Daerah Paling Kering di Dunia dengan Ratusan Tulang Paus

Sebaliknya, Korea Utara hampir gelap gulita di semua tempat. Spanyol, mulai dari Malaga, Madrid hingga Zaragoza terlihat sangat terang. Namun di sisi lain, keindahan lampu-lampu tersebut membawa efek negatif, yaitu emisi yang dihasilkan lebih besar.(ilj/bbs)




Pigmen Merah Muda Cerah Disebut Sebagai Warna Tertua di Dunia Berusia 1,1 Miliar Tahun

Kabar6-Tim peneliti internasional telah berhasil menemukan warna tertua di dunia dalam catatan geologis. Warna yang dimaksud adalah pigmen merah muda cerah yang sudah berusia 1,1 miliar tahun. Warna ini diambil dari bebatuan yang ditemukan jauh di bawah gurun Sahara di Afrika.

Para peneliti, seperti dilansir Grid, kemudian menghancurkan batu-batu tersebut menjadi bubuk. Setelah itu mengekstrak bubuk itu dan menganalisis molekul organisme kuno yang terdapat di dalamnya.

Hasilnya, pigmen merah muda yang cerah adalah fosil dari organisme kuno yang berfotosintetik, yang dulunya menghuni lautan purba dan telah menghilang. Organisme itu bernama cyanobacteria. Pada satu miliar tahun yang lalu, cyanobacteria ini paling banyak menguasai rantai makanan yang paling dasar di lautan. Ukurannya seribu kali lebih kecil dibandingkan dengan alga, yang merupakan rantai makanan yang paling dasar di lautan di masa kini. ** Baca juga: Senjata Polisi di Meksiko Diganti dengan Ketapel & Batu

Meskipun alga termasuk ke dalam makhluk yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, ia masih lebih besar ribuan kali dibanding cyanobacteria. Namun cyanobacteria laut itu mulai lenyap sekira 650 juta tahun yang lalu, ketika alga sudah mulai menyebar dengan cepat dan menyediakan energi yang dibutuhkan untuk proses evolusi ekosistem di Bumi.(ilj/bbs)




Brrr…Suhu di Tempat Ini Minus 98 Derajat Celsius

Kabar6-Sebuah studi terbaru dari data satelit mengungkapkan, suhu pada lembah-lembah di lapisan es Antartika mencapai suhu minus 98 derajat Celsius, lebih rendah dari sebelumnya yang hanya mencapai minus 93 derajat Celsius. Itu berarti wilayah ini semakin dingin.

“Saya belum pernah berada di wilayah sedingin itu, dan saya harap tidak akan pernah mengalaminya,” kata Ted Scambos, salah satu anggota peneliti dari University of Colorado-Boulder.

Ditambahkan, “Setiap napas yang dihirup di sana akan terasa menyakitkan. Anda harus berhati-hati agar udara yang masuk tidak membuat beku tenggorok atau paru-paru.”

Dalam studi ini, melansir Science Alert, tim peneliti melihat data satelit NASA, Terra dan Aqua, serta Polar Operational Enviromental Satellites milik NOAA, dari 2004 hingga 2016. Diketahui, penurunan suhu biasanya terjadi pada malam hari selama musim dingin di belahan Bumi selatan, tepatnya pada Juni, Juli, dan Agustus.

Disebutkan dalam penelitian terbaru ini bagaimana rekor terendah di Antartika bisa terjadi, sama seperti ketika langit cerah dan angin tidak terlalu kencang, udara harus sangat kering untuk mendapatkan suhu di bawah nol. Setiap uap air di udara lalu akan memanaskannya.

“Di wilayah tersebut, kami melihat periode udara yang sangat kering. Kondisi ini memungkinkan panas dari permukaan salju memancar ke angkasa dengan lebih mudah,” kata Scambos.

Udara yang sangat kering, selanjutnya masuk ke kantung-kantung es, dan membuatnya semakin dingin. Dikatakn para ilmuwan, suhu mungkin bisa lebih rendah dari sekarang. ** Baca juga: Di Gabon Ada Buaya Berwarna Oranye

“Proses radiasi yang mengontrol rekor permukaan rendah, temperatur udara, dan perubahan komposisi di atmosfer, menyiratkan bahwa di masa depan, kita mungkin mengalami suhu rendah ekstrem lainnya,” demikian tulis peneliti dalam jurnal yang dipublikasikan pada Geophysical Research Letters.(ilj/bbs)




Selamat! Zac Terpilih untuk Tinggal di Mars

Kabar6-Zac Trolley (35), seorang pria asal Calgary, Kanada, terpilih untuk perjalanan satu arah ke planet Mars. Itu artinya, Zac tidak mungkin pulang ke Bumi, dan mau tak mau harus bertahan hidup di Mars.

Kini Zac berada di gurun Utah, Amerika Serikat, untuk menjalani pelatihan dan mempersiapkan hidup di Mars. Dilansir cbc.ca, pria itu akan menghabiskan dua minggu berikutnya di gurun Utah dengan lima orang lainnya. Dalam pelatihan tersebut, Zac akan hidup dalam kondisi terbatas dengan memakai setelan pakaian antariksa, serta harus mendaur ulang air limbah mereka sendiri untuk digunakan lagi.

“Saya telah mendengar cerita tentang orang-orang yang berada di sana selama satu atau dua hari, dan kemudian mengemasi tas mereka dan keluar dari perkemahan karena mereka tak tahan. Ini adalah salah satu tes di mana Anda benar-benar tahu apakah Anda bisa melakukannya atau tidak,” katanya.

Tinggal di lingkungan simulasi padang pasir Utah menjadi ujian pribadi bagi Zac, sekaligus memberikan informasi kepada para peneliti Mars. “Saya akan melakukan simulasi dengan lima orang lain yang belum pernah saya temui sebelumnya.

“Mereka akan mengunci pintu selama dua minggu sehingga kita akan melihat bagaimana keadaannya dan masalah apa yang muncul,” ujar Zac.

Banyak orang bertanya mengapa Zac ingin meninggalkan Bumi untuk tinggal di Mars. Dijelaskan, ini semua tentang mendorong batas-batas penjelajahan umat manusia.

“Pola pikir yang umum adalah bahwa Bumi dibangun untuk kehidupan manusia dan kita hidup dengan baik. Dan semua teknologi ini kita butuhkan untuk tinggal di Mars, jika gagal, kita semua mati. Hal yang sama berlaku untuk Calgary. Jika kita tidak memiliki teknologi di Calgary, kita tidak akan bertahan di musim dingin,” urainya. ** Baca juga: Super! Ilmuwan Irlandia Ubah Air Mata & Liur Jadi Aliran Listrik

Ditambahkan Zacm kita bisa menemukan sesuatu di sekitar sudut yang tidak terduga dan tidak akan tahu sampai kita mulai mencari tahu. Menarik juga.(ilj/bbs)




Pada 2030 Bumi Akan Masuki Zaman Es Mini?

Kabar6-Para ilmuwan memberikan peringatan, dalam sedikit lebih dari satu dekade ke depan, Bumi bisa berada dalam ‘zaman es mini’. Suhu akan mulai turun pada 2021, menurut model matematis dari energi magnetik Matahari.

Kondisi ini akan menyebabkan sebuah fenomena yang dikenal sebagai ‘Minimum Maunder’, yang sebelumnya telah dikenal sebagai zaman es mini, terjadi antara tahun 1646 dan 1715. Bahkan, menyebabkan Sungai Thames London membeku.

Studi tersebut, seperti dilansir Dailymail, mengungkapkan bahwa antara 2020 dan 2030 siklus matahari akan membuat zaman es kembali muncul. Model siklus matahari ini menghasilkan prediksi akurat, tentang penyimpangan yang tak terduga dalam ‘detak jantung’ 11 tahun matahari.

Ini menarik efek dinamo di dua lapisan matahari, satu di dekat permukaan dan satu berada jauh di dalam zona konveksinya. Penelitian yang dipimpin oleh profesor matematika, Valentina Zharkova, di Universitas Northumbria mengembangkan penelitian sebelumnya, yang memprediksi gelombang magnetik yang dihasilkan oleh matahari.

Namun Zharkova telah memperingatkan modelnya tidak bisa dijadikan bukti zaman es mini terjadi karena pemanasan global. “Saya harap pemanasan global akan ditimpa oleh efek ini, memberi manusia dan bumi 30 tahun untuk memilah polusi,” katanya.

Selama siklus 26 tahunan yang mencakup dekade ini dari tahun 2030-2040, kedua gelombang akan menjadi tidak sinkron. Dan ini akan menyebabkan penurunan aktivitas matahari yang signifikan.

Prediksi dari model tersebut menunjukkan, bahwa aktivitas matahari akan turun 60 persen selama tahun 2030-an. Hingga kondisi yang terakhir terlihat adalah ‘zaman es mini’, yang dimulai pada 1645.

Dr Zharkova menerbitkan penelitian sebelumnya tentang fenomena ini, pada 2015. Ini adalah 172 tahun sejak seorang ilmuwan pertama kali melihat, bahwa aktivitas matahari bervariasi selama satu siklus, yang berlangsung sekira 10-12 tahun. Tapi setiap siklus sedikit berbeda, dan tidak satu pun model benar-benar menjelaskan fluktuasi. ** Baca juga: Terlalu Sempurna, Foto SIM Lily Jadi Viral

Banyak fisikawan telah menempatkan penyebab siklus matahari turun, di antaranya konveksi cairan jauh di dalam matahari. Apakah Bumi akan kembali ke zaman es mini? Hanya waktu yang bisa menjawab.(ilj/bbs)




Asteroid Selebar 700 Meter yang Mirip Tengkorak Sedang Dekati Bumi

Kabar6-Sebuah asteroid dengan lebar 700 meter yang terlihat sangat mirip tengkorak, sedang mendekati Bumi. Bahkan, jalur orbitnya pun cukup dekat. Batu angkasa ini pertama kali melewati dan ‘dekat’ ke Bumi pada kecepatan 125.500 kilometer per jam, dengan jarak sekira 499 ribu kilometer, yang terjadi pada 31 Oktober 2015 silam.

Asteroid ini, dilansir Dailymail, ditetapkan akan kembali pada November 2018 mendatang, sehingga memberi kesempatan bagi para ilmuwan untuk mempelajari fenomena aneh tersebut. Para ahli yang mempelajari flyby pada 2015 dari objek tersebut, baru-baru ini menerbitkan sebuah makalah yang merinci pengamatan mereka. Termasuk di dalamnya ada waktu kapan mereka akan kembali mendekati Bumi.

Para ilmuwan menggunakan observatorium di seluruh dunia, termasuk dari Hawaii, yang menggunakan teleskop Pan-STARRS untuk menemukan asteroid ini. Batu karang yang dikenal sebagai 2015 TB145 ini akan terbang pada jarak yang kurang dramatis daripada yang terakhir.

Asteroid ini akan mengorbit melewati Bumi pada jarak sekira 105 kali bulan ke Bumi. Sementara pada awalnya, hanya berjarak 1,3 kali bulan ke Bumi. Para astronom yang menganalisa pembacaan 2015 menemukan, asteroid tersebut memiliki rotasi setiap 2,94 jam.

Benda berukuran antara 625 dan 700 meter ini, bentuknya adalah elipsoid yang sedikit diratakan. Dan poros rotasinya kira-kira tegak lurus terhadap Bumi, pada saat jarak terdekatnya.

Asteroid 2015 TB145 ditemukan pada 10 Oktober 2015 silam oleh Pan-STARRS-1 (Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System) Hawaii di Haleakala, Maui, bagian dari Program Observasi Near-Earth Object Observations (NEOO) yang didanai NASA. ** Baca juga: Dikira Mangsa, Ular Piton Ini Serang Sepatu Kets

Karena orbitnya yang tidak menentu, NASA tidak yakin ke mana asteroid ini akan pergi. Namun dikatakan, asteroid ini tidak akan menghantam Bumi.(ilj/bbs)




Gros, Fisikawan Jerman yang Ingin Ciptakan Planet Berpenghuni di Luar Angkasa

Kabar6-Seorang fisikawan teoritis di Goethe University di Frankfurt bernama Profesor Claudius Gros, mengklaim bahwa kehidupan dapat diciptakan ke benda angkasa di luar tata surya, dengan ‘menanamkan kehidupan’ di atasnya.

Pertama adalah dengan mengidentifikasi planet-planet yang tidak dapat dihuni secara permanen, namun dapat mendukung kehidupan untuk sementara. Seperti yang baru-baru ini ditemukan mengorbit sebuah bintang terdekat bernama Trappist-1.

“Hidup memang bisa diciptakan di planet-planet ini, tapi tidak ada waktu untuk tumbuh dan berkembang secara mandiri,” kata Gros, seperti dilansir mirror.co.uk.

Gros menyarankan untuk mengirim pesawat luar angkasa tak berawak antar bintang ke planet-planet ini. Pesawat ruang angkasa itu perlu dilengkapi dengan layar magnetis, sehingga bisa berhenti begitu sampai di tempat tujuan.

Layar ini, dikutip dari Intisari, akan menghasilkan gesekan dengan proton, yang memungkinkan pesawat tersebut melambat dalam perjalanan. Pesawat ruang angkasa akan dilengkapi dengan laboratorium gen otomatis.

Pada saat kedatangan, laboratorium ini akan mensintesis pilihan organisme sel tunggal, dengan tujuan membangun ekosfer di planet sasaran. Hal ini kemudian dapat berkembang secara mandiri dan mungkin berevolusi menjadi bentuk kehidupan yang kompleks, menciptakan Bumi kedua di tempat lain di luar angkasa.

“Dengan cara ini, kita bisa melompati kira-kira empat miliar tahun yang diperlukan di Bumi untuk mencapai tahap perkembangan Prakambrium di mana dunia hewan berkembang sekira 500 juta tahun yang lalu,” jelas Gros. ** Baca juga: Selama 18 Tahun Jadi Sopir, Dipak Tidak Pernah Membunyikan Klakson

Gros tidak memberikan skala waktu untuk proyeknya ini, karena dapat menempuh beratus juta tahun untuk mengembangkannya. (ilj/bbs)




Hah, Ada Alien Terekam Kamera Saat Memasuki Atmosfer Bumi?

Kabar6-Sebuah rekaman yang diambil oleh astronot Italia bernama Paolo Nespoli dari Stasiun Luar Angkasa Internasional menunjukkan detik-detik objek misterius masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan kilat.

Menurut dugaan para ahli, dilansir Earther, objek misterius tersebut adalah meteor yang jatuh ke Bumi dengan kecepatan 85 mil per jam. Beda pendapat, menurut Scure Team, situs yang mengekspos tentang UFO, objek tersebut adalah tekonologi rahasia milik pemerintah.

Dalam sebuah video yang diunggah Tyler ke YouTube, pengelola situs tersebut, mengungapkan bahwa ia curiga bahwa objek ini bukan meteor karena kecepatannya yang sangat tinggi.

“Memang itu (meteor) terlihat bergerak dengan kecepatan 85 mil per jam. Tapi ketika kita memperhitungkan seberapa cepat Bumi berputar, apakah itu tidak dipercepat, itu seharusnya akan terlihat bergerak lebih lambat,” urainya.

Tyler pun membandingkan penampakan objek tersebut dengan foto meteor yang jatuh ke Bumi pada 2011 lalu saat terjadi hujan meteor Perseid. Hasilnya, penampakan objek ini berbeda dengan meteor yang jatuh beberapa tahun silam. ** Baca juga: Gagal Oplas, Kim Diceraikan Sang Suami

Meskipun demikian, sejauh ini belum diketahui secara jelas benda apakah itu. Namun menurut Nespoli, objek tersebut bisa jadi adalah puing-puing ruang angkasa yang jatuh ke Bumi.(ilj/bbs)




Negara yang Sudah ‘Raib’ dari Peta Dunia

Kabar6-Peta dunia adalah peta permukaan Bumi yang dapat dibuat menggunakan berbagai proyeksi peta. Peta Dunia dapat berupa peta politik maupun fisik. Tujuan utama peta politik adalah menunjukkan batas teritorial. Sementara tujuan peta fisik untuk menampilkan fitur geografi seperti pegunungan, jenis tanah atau penggunaan tanah.

Jika sebuah negara sudah terdapat dalam peta dunia, artinya negara tersebut memang sudah diakui keberadaannya. Namun tahukah Anda, dikutip dari berbagai sumber, ternyata terdapat empat negara yang sudah tidak ada dalam peta dunia, lho. Negara mana saja yang dimaksud?

1. Jerman Timur
Usai Perang Dunia II, negara Jerman terpecah menjadi dua yakni Jerman Barat dan Jerman Timur. Tepat pada 3 Oktober 1990, beberapa wilayah dari Jerman Timur memutuskan untuk bergabung dengan Jerman Barat. Hal ini menjadi latar belakang bergabungnya kembali Jerman Barat dan Jerman Timur. Kemudian tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur pun ikut diruntuhkan.

2. Uni Soviet
Beberapa negara di dunia yang berpihak pada Uni Soviet pada masa kejayaannya dikenal dengan sebutan gerakan Blok Timur. Seiring waktu, kekuatan Uni Soviet pun mulai memudar. Negara ini terpecah menjadi 15 bagian yakni Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizstan, Latvia, Lituania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.

3. Yugoslavia
Dulu di Eropa terdapat negara yang bernama Yugoslavia. Negara ini hancur karena perang saudara yang berkepanjangan. Akibatnya, Yugoslavia terpecah menjadi beberapa negara, yakni Slovenia, Kroasia, Makedonia, Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro, dan Kosovo.

4. Sikkim
Negara ini berdiri dari abad 8-20 Masehi, dan kemudian menghilang karena rakyatnya mengalami kemiskinan. Alhasil, negara Sikkim pun memutuskan untuk bergabung dengan India.

5. Ottoman-Empire
Negara Ottoman-Empire sempat berjaya selama enam abad lamanya. Ottoman-Empire pernah menguasai sejumlah wilayah, yakni mulai dari Maroko sampai Teluk Persia, hingga ke utara Hungaria. Namun kejayaan Ottoman-Empire runtuh karena terjadi perang saudara. Negara ini sekarang dikenal dengan nama Turki.

6. Cekoslovakia
Negara Cekoslovakia termasuk dalam benua Eropa yang berdiri pada 1918 hingga 1992. Tepat pada 1993, Cekoslovakia mengalami perpecahan menjadi Republik Ceko di bagian barat dan Slowakia di bagian timur. ** Baca juga: Booby Trap Bra Jadi Senjata untuk Hindari Pelecehan Seksual

Runtuhnya sebuah negara sebagian memang disebabkan karena terjadinya perang saudara atau bencana alam.(ilj/bbs)