1

Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Jampang Cikoneng, BPBD Lebak: Perlu Konsultasi Lagi

Kabar6.com

Kabar6-Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama menyatakan, relokasi warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Jampang Cikoneng, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, perlu dikonsultasi kembali.

“Kami perlu konsultasi lagi soal itu, karena juga akan melihat bagaimana ketersediaan anggaran,” kata Febby kepada Kabar6.com, Rabu, 9 Maret 2022.

Febby menuturkan, saat 2019 lalu, pemerintah menawarkan relokasi kepada 115 pemilik rumah karena berdasarkan kajian Badan Geologi tanah yang dijadikan permukiman warga sudah tidak layak ditempati dan berstatus zona merah pergerakan tanah.

“Kemudian dilakukan musyawarah, ada dua opsi kemudian dipilih opsi kedua yakni relokasi mandiri. Jadi dengan relokasi mandiri itu, pemda memberikan bantuan uang kepada warga untuk mencari tempat baru, namun tanah yang mereka tinggal tetap jadi milik mereka,” terang Febby.

Namun, dari 115 rumah yang ditawari untuk relokasi mandiri, hanya 73 rumah yang saat itu mau relokasi dengan anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah daerah sebesar Rp1,595 miliar. Sementara 42 rumah lainnya memilih tetap di kampung tersebut.

**Baca juga: Kades dan Perangkat Desa di Lebak Belum Divaksin Booster, Usulan ADD Ditunda

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Iya jadi saat itu 42 keluarga itu tidak mau relokasi karena rumah mereka masih aman,” ungkapnya.

“Tentu sekarang yang jadi prioritas kita adalah penyelamatan nyawa dulu, tenda pengungsian sudah dipasang, dan selanjutnya berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait relokasi itu,” kata Febby.(Nda)




Peralihan Musim, BPBD Lebak Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem di saat peralihan musim hujan ke musim kemarau.

“Peralihan musim harus diwaspadai oleh masyarakat karena berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Peningkatan curah hujan dan disertai angin kencang,” kata Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama kepada Kabar6.com, Selasa (1/4/2022).

Terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir juga diminta waspada dan siaga. Warga diharapkan memindahkan harta benda dan dokumen penting ke tempat-tempat yang dirasa aman dari banjir.

“Tidak terkecuali saat malam hari, masyarakat juga harus tetap waspada dan siaga karena bencana juga bisa datang saat kita dalam keadaan beristirahat,” pesan Febby.

**Baca juga: Momentum Isra Mi’raj, Bupati Lebak Ajak Masyarakat Bahu-membahu Tangani COVID-19

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Febby menyebut, terdapat 16 kecamatan yang merupakan daerah rawan banjir. Enam belas kecamatan itu meliputi Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar, Cimarga, Leuwidamar, Cipanas, Bojongmanik, Curugbitung, Muncang, Sobang, Lebak Gedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong, dan Banjarsari.

“Relawan BPBD di 28 kecamatan selalu siap siaga, begitu juga dengan peralatan dan teman-teman di posko utama dalam keadaan standby,” kata dia.(Nda)




BPBD Lebak: Daerah Rawan Banjir Meluas

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Lebak merupakan daerah rawan terjadi bencana banjir.

Hasil pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, 16 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar, Cimarga, Leuwidamar, Cipanas, Bojongmanik, Curugbitung, Muncang, Sobang, Lebak Gedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong, dan Banjarsari.

“Hampir semua kecamatan di kita rawan banjir, memang ada skornya. Tentu yang paling tinggi dan mengkhawatirkan itu banjir perkotaan,” kata Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama, Selasa (1/3/2022).

Febby menyebut, daerah rawan banjir meluas. Banyak daerah yang sebelumnya jarang kebanjiran namun dalam beberapa waktu terakhir menjadi daerah langganan.

“Semakin meluas berdasarkan catatan tahunan, kami sedang menghitung. Daerah-daerah yang tadinya jarang terjadi banjir kemudian sekarang sering penyebabnya karena perubahan kawasan dan drainase,” ungkap Febby.

**Baca juga: PPP Lebak Ingatkan KPM BPNT Bebas Belanja Sembako di Mana Pun

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Febby mengimbau agar masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan siaga.

“Terutama waspada saat malam hari, karena bencana bisa terjadi kapan saja, bahkan di saat kita sedang istirahat,” katanya.(Nda)




BPBD Lebak Petakan Daerah Rawan Kekeringan dan Krisis Air Bersih, Ada 15 Kecamatan

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak memetakan daerah-daerah yang rawan terjadi kekeringan dan krisis air bersih tahun 2022.

“Betul, sudah dipetakan mana saja daerah rawan terjadi kekeringan dan berpotensi mengalami krisis air bersih tahun ini,” kata Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama kepada Kabar6.com, Kamis (17/2/2022).

Dari hasil pemetaan, 15 dari 28 kecamatan di Lebak masuk dalam kategori daerah rawan kekeringan dan krisis air bersih.

“Kecamatan Cimarga, Kalanganyar, Cibadak, Warunggunung, Sajira, Muncang, Maja, Cirinten, Cileles, Banjarsari, Wanasalam, Cihara, Bayah, Cilograng dan Wanasalam. Ada 31 desa, dan paling banyak desa di Warunggunung dan Cileles,” urai Febby.

**Baca juga: Masyarakat Bayah Demo PT Cemindo Gemilang karena Rusak Lingkungan

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Kata dia, kebutuhan rata-rata air bersih di 31 desa tersebut 4.000 sampai 15.000 liter per hari. Meski prediksi BMKG tidak ada potensi kemarau berkepanjangan, namun distribusi air bersih sudah dipersiapkan mengantisipasi terjadinya kekeringan ekstrem.

“OPD teknis juga sedang didorong untuk membuat sarana MCK dan air bersih, termasuk Dinas PU tahun ini akan membangun 7 embung untuk menampung air mengantisipasi kekeringan.” kata Febby.(Nda)




BPBD Lebak Siapkan Bantuan Logistik untuk Warga Isoman Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Kasus Covid-19 di Kabupaten Lebak kembali naik. Tercatat, 85 orang terkonfirmasi positif dan beberapa di antaranya diduga terpapar varian Omicron.

Selain dirawat di rumah sakit umum dan rumah isolasi terpusat, warga yang positif namun tidak bergejala sama sekali melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, bantuan logistik bagi warga yang melakukan isoman kembali dilanjutkan menyusul meningkatnya kasus.

“Kita pakai buffer stock yang ada di BPBD. Kurang lebih untuk 500 sampai 1000 orang saya yakin bisa mencukupi,” kata Febby kepada Kabar6.com, Selasa (1/2/2022).

Jika masih tidak mencukupi karena peningkatan kasus yang sangat drastis, maka ada BTT (Bantuan tidak terduga) yang bisa digunakan oleh pemerintah daerah.

“Ya kalau angkanya terus naik, kami konsultasi dengan pimpinan. Masih ada BTT, tetapi semoga stock yang tersedia mencukupi,” ujar Febby.

Pemkab Lebak akan mengeluarkan edaran mengenai mana saja pasien yang harus ditangani di rumah sakit, rumah isolasi atau cukup menjalani isolasi mandiri.

“Contoh kemarin, ada 2 pasien setelah dirawat di rumah sakit dan sudah mengalami perbaikan kesehatan tetapi harus menjalani isolasi dulu di rumah isolasi sebelum kembali ke rumah,” terang Febby.

**Baca juga: Lebak Catat 85 Kasus Covid-19 dalam Sepekan, 1 Orang Meninggal Dunia

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

Terpenting sambung Febby saat ini bagaimana semaksimal mungkin melacak penyebaran kasus. Terlebih tak sedikit warga yang diduga sudah terpapar Omicron.

“Memang banyak juga dari kasus itu mereka berdomisili di luar Lebak. Tetapi ada juga yang warga asli,” katanya.(Nda)




Masa Tanggap Darurat Gempa Berakhir Hari Ini, Lebak Transisi Kepemulihan Dini

Kabar6.com

Kabar6-Status masa tanggap darurat bencana gempa yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak pada 14 Januari 2022 lalu berakhir hari ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, status tanggap darurat akibat gempa Magnitudo 6,6 tidak diperpanjang.

“Tidak diperpanjang. Sekarang status kita adalah transisi kepemulihan dini,” kata Febby kepada Kabar6.com, Kamis (27/1/2022).

Febby menerangkan dalam status transisi kepemulihan dini selama 1 bulan, bantuan logistik tetap didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak gempa.

**Baca Juga: Dinkes Lebak Kirim 16 Sampel Suspek Omicron ke Balitbang Kemenkes

“Distribusi logistik masih tetap kami salurkan karena rumah warga yang rusak akibat gempa masih belum jelas statusnya, apakah (Bantuannya) stimulan, pembangunan atau seperti apa. Kalau sudah jelas dan selesai semua barulah dicabut status transisi dan masuk ke rehabilitasi dan rekonstruksi,” jelas Febby.

Sebelumnya, Pemkab Lebak telah melakukan verifikasi terhadap 282 bangunan rumah yang rusak akibat gempa.

Dari hasil verifikasi, 215 rumah yang masuk dalam kriteria penilaian dengan rincian rusak berat (RR) 15 rumah, rusak sedang (RS) 73 rumah dan 127 rusak ringan (RR). Sementara sisanya, yakni 67 rumah dinyatakan oleh verifikator tak masuk kriteria.

“Yang 215 sudah divalidasi oleh kecamatan dan sisanya yakni usulan baru sebayak 57 rumah hari ini dilakukan verifikasinya,” kata Febby.(Nda)




BPBD Lebak Kasih Saran soal Catin Diminta Sedekah Bibit Pohon saat Daftar Nikah

Kabar6.com

Kabar6-Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak mengimbau kepada para calon pengantin (Catin) untuk bersedekah dengan membawa tiga bibit pohon saat akan mendaftar nikah.

Kemenag mengatakan bahwa imbauan tersebut bagian dari upaya mengajak masyarakat untuk ikut peduli terhadap lingkungan, terutama dalam mencegah banjir dan longsor. Tidak ada kewajiban dalam imbauan tersebut.

Kepala BPBD Lebak Febby Rizki Pratama punya saran kepada catin yang memang mau membawa bibit pohon saat mengurus pendaftaran nikah di KUA.

“Saran saya kalau memang mau, pepohonannya jenis tanama keras yang fungsinya bisa mencegah banjir dan longsor. Bisa juga vetiver atau akar wangi yang juga punya manfaat baik untuk lingkungan,” terang Febby kepada Kabar6.com, Rabu (26/1/2022).

Selain pemilihan jenis tanaman yang dapat membantu memperkuat struktur tanah, Febby berharap lokasi penanaman bibit pohon memang di lokasi yang memang masuk dalam kategori rawan pergerakan tanah dan longsor atau di lahan miring.

**Baca juga:Verifikasi 282 Rumah di Lebak Terdampak Gempa, 67 di Antaranya Tak Masuk Kriteria

**Cek Youtube:Saksikan Podcast 5W1H, Edisi Ramai-ramai Isu Kota Tangerang Tengah

Dia menyebut, dari 28 kecamatan di Lebak, terdapat 16 kecamatan yang merupakan wilayah rawan terjadi longsor.

“Jenis tanaman-tanaman keras atau juga vetiver ini bisa mencegah itu, salah satunya seperti yang ditanam di wilayah Lebakgedong,” katanya.(Nda)




Pohon Tumbang di Warunggunung, BPBD Lebak Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

Kabar6.com

Kabar6-Sebuah pohon tumbang di Jalan Raya Rangkasbitung-Serang tepatnya di Warunggunung, Kabupaten Lebak, Selasa (25/1/2022) sekira pukul 08.30 WIB.

Beruntung meski melintang jelan, pohon tidak menimpa pengendara kendaraan yang lalu lalang di ruas jalan tersebut. Namun, terjadi kemacetan panjang mencapai 4 kilometer serta beberapa ranting pohon masuk ke halaman rumah warga.

“Pohon tumbang akibat curah hujan yang tinggi dan angin, ditambah lagi karena usia pohon yang memang sudah cukup tua,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama.

Kurang lebih 30 menit, proses evakuasi pohon selesai dilakukan oleh tim BPBD dibantu anggota polisi, TNI dan masyarakat.

Terkait itu, Febby mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat disertai angin dan petir.

**Baca juga:Pedagang Minta Kios di Pantai Sawarna Direlokasi karena Sepi, Disbudpar: Bukan Solusi

**Cek Youtube:Saksikan Podcast 5W1H, Edisi Ramai-ramai Isu Kota Tangerang Tengah

“Ada peringatan dini cuaca ekstrem tiga hari ke depan dari BMKG diperkirakan terjadi curah hujan tinggi, angin kencang dan petir. Jadi kami imbau masyarakat mewaspadai dan hati-hati, terutama petir dan pohon tumbang,” terang Febby.

Dia mengimbau masyarakat supaya tidak berteduh di bawah pohon saat terjadi hujan lebat apalagi disertai angin kencang.

“Hindari berteduh di bawah pohon, karena khawatir tumbang dan petir. Tiga hari ke depan kami minta warga mewaspadai dan hati-hati,” imbau Febby.(Nda)




Pemkab Lebak Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Gempa hingga 27 Januari

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat, 274 rumah dengan rincian 16 rusak berat, 32 rusak sedang dan 226 rusak ringan serta 8 sekolah, 5 tempat ibadah dan 1 kantor desa rusak akibat gempa bermagnitudo 6,6 yang terjadi pada Jumat (14/1/2022).

Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak Budi Santoso mengatakan, pemerintah kabupaten telah menetapkan status tanggap darurat bencana yang dimulai sejak tanggal 14 hingga 27 Januari 2022.

“Melihat eskalasi dan dampak dari bencana gempa yang sangat luas, jumlah warga yang terdampak dan kerusakan rumah maupun infrastruktur, Pemkab Lebak menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari,” kata Budi kepada wartawan, Minggu (16/1/2022).

**Baca Juga: PUPR Lebak Identifikasi Kerusakan akibat Gempa

Selama masa tanggap darurat, Pemkab Lebak akan fokus kepada upaya-upaya pemulihan penanganan pascagempa.

“Mulai dari pendistribusian logistik seperti makanan, sembako, dan kebutuhan lain yang menjadi kebutuhan dasar warga korban gempa bumi,” terang Budi.

Budi mengatakan, BPBD Lebak telah mendistribusikan bantuan kedaruratan kepada masyarakat terdampak bencana. Bantuan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap siaga, dan tidak panik ketika terjadi gempa susulan,” pesan Budi.(Nda)




BPBD Lebak Minta Warga Waspada Peningkatan Curah Hujan 3 Hari ke Depan

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta masyarakat untuk mewaspadai peningkatan curah hujan yang masih berpotensi terjadi dalam 3 hari ke depan.

Sebelumnya, pada Rabu (12/1/2022), hujan lebat menyebabkan banjir di beberapa titik wilayah perkotaan Rangkasbitung. Dilaporkan, 3 kelurahan dan 3 desa terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi, serta sejumlah titik ruas jalan tergenang.

“BMKG memprakirakan bahwa potensi curah hujan lebat yang bisa disertai angin kencang dari tanggal 9-15 Januari dapat terjadi di sejumlah daerah, salah satunya Banten. Untuk itu kami minta masyarakat waspada akan terjadi potensi cuaca ekstrem,” kata Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama saat dihubungi Kabar6.com, Kamis (13/1/2022).

Cuaca ekstrem terang Febby berpotensi menimbulkan bencana Hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung.

**Baca juga: RKPD 2023, Kualitas Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Jadi Prioritas Pemkab Lebak

Karena bencana dapat terjadi kapan saja, Febby berharap kewaspadaan masyarakat juga ditingkatkan jika terjadi hujan lebat saat tengah malam.

“Bencana sering kali juga terjadi di saat kita sedang istirahat di malam hari, jadi ketika hujan lebat kita tetap harus ekstra waspada,” ucapnya.(Nda)