1

Pembangunan Underpass Bitung Berdampak Kemacaten Panjang

Kabar6-Pembangunan Underpass Bitung, Kabupaten Tangerang membuat salah satu aktivitas lalulintas terdampak. Salah satunya kemacetan panjang pada saat jam-jam sibuk.

Seperti pantauan kabar6 di lapangan, Senin (20/11/2023) sekitar pukul 07.30 WIB di jalan raya Curug tepatnya depan Markas Damkar atau Kantor BPBD Kabupaten Tangerang, sudah terlihat kemacetan mengular kendaraan roda empat hingga pertigaan Bitung.

Sedangkan, kendaraan roda dua pun mencari celah agar bisa melawati dari kemacetan kendaraan mobil tersebut. Sementara arah sebaliknya terpantau lancar.

**Baca Juga: PAN Kota Tangerang All Out Menangkan Prabowo-Gibran

Kamacetan juga terjadi dari Cikupa tepatnya depan RM Gumarang hingga menuju pintu tol Bitung. Sementara arah sebaliknya terpantau lancar.

“Tadi macetnya dari jembatan dekat rumah makan Gumarang kalau tidak salah sampai ke sini (Bitung),” ujar Nabil, salah seorang pengendara.

Kendati demikian, terpantau juga petugas lalulintas dari kepolisian hingga Dishub pun mengatur lalulintas para pengendara. (Oke)




Bangun Underpass Bitung, Pemkab Tangerang November 2023 Teken Kontrak

Kabar6-Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah mengatakan, pembangunan jalur kendaraan lintas bawah atau underpass Bitung, Kecamatan Curug, sudah 65 persen. dan direncanakan November akan berfungsi.

“Yang underpass Bitung itu sudah 65 persen, dan sudah on progres, insyaallah komusining di akhir September nanti, fungsional kemungkinan nanti kontrak di bulan November,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (1/7/2023).

**Baca Juga: Stiker Posko Pengaduan PTSL di Tangsel, Aktivis: Sekarang Pasang Besok Dicopot

Ia menyatakan, untuk pembebasan lahannya ada titik bidang lahan yang belum selesai. Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten sudah punya tata cara dalam menyelesaikan jikapun nantinya jalur musyawarah belum selesai.

“Masih ada satu insya Allah yang akan bebaskan lahan warga itu dinas perkim,” jelasnya

Diketahui, Jalan Raya Bitung Tangerang akan dibangun underpass oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.

Pemkab Tangerang melalui dinas perumahan dan permukiman telah melakukan pembebasan lahan dengan membayar tanah dan bangunan milik warga sekitar seluas 11.259 meter. (Rez)




Gudang Bahan Kimia PT Indofood Tbk Bitung Terbakar Hebat

Kabar6.com

Kabar6-Pabrik PT Indofood Tbk yang berada di Jalan Raya Serang-Bitung, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, terbakar, Senin, (8/2/2021)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, kebakaran terjadi pada pukul 14.00 WIB di bagian gedung tempat pembuatan pembungkus makanan.

“Yang terbakar itu gedung bagian belakang. Dimana disana merupakan tempat pembuatan bungkus makanan, dan disana itu banyak tersimpan cairan kimia jadi api cepat merambat dan melahap abis satu gedung itu,” katanya.

Lanjut dia, hingga saat ini kebakaran diduga akibat adanya konsleting listrik mengingat di gedung tersebut juga terdapat alat-alat pembuat bungkus makanan.

**Baca juga: Dilanda Banjir, Warga Kresek Tak Mau Mengungsi

“Dugaan sementara konsleting listrik, tapi masih kami cari tahu, karena sampai saat ini tim masih melakukan pendinginan. Dan dalam hal ini,” ujarnya.

Api berhasil dipadamkan selama satu jam, dan kini masih dalam proses pendinginan. Dalam hal ini, sebanyak 20 petugas diterjunkan dan 4 mobil pemadam kebakaran.(Vee)




PT Torabika Eka Semesta Lakukan Bedah Rumah Warga Bitung Melalui Program CSR

Kabar6-PT Torabika Eka Semesta melalui program CSR melakukan bedah rumah tidak layak huni menjadi layak huni di kampung Pulo RT 013/05 Desa Bitung Jaya Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang , Jumat (8/1/2021).

Diketahui pemilik rumah tersebut bernama Muhammad Soleh yang merupakan ketua RT 013/05 Desa Bitung Jaya dengan kondisi rumah yang tidak layak huni.

Teja Manager PT Torabika Eka Semesta menjelaskan program CSR setiap tahunnya kami berbagi dengan lingkungan terdekat perusahaan, Mayora group selalu berbagi dengan warga sekitar, kami juga memberikan sosialisasi dan pelatihan cara hidup sehat, rapi dan bersih.

“Semoga rumah yang telah selesai di bedah ini bermanfaat untuk pak Soleh dan keluarga, kami sangat terharu melihat senang dan bahagianya mereka setelah rumah yang tadinya tidak layak menjadi layak huni,”ucap Teja.

Sementara Kades Bitung Jaya, Dahlan mengatakan program yang dijalankan oleh PT Torabika Eka Semesta ini sangat menyentuh ke lapisan bawah masyarakat dan sangat membantu masyarakat.

“Alhamdulillah rumah pak RT Soleh sudah selesai di bedah , Semoga program tersebut dapat terus berjalan dan terus tunjukan kepedulian kepada masyarakat,” tuturnya. ** Baca juga: PT Torabika Eka Semesta Bedah Rumah Janda Anak 4

Sementara itu Muhammad Soleh pemilik rumah menyampaikan ucapan terimakasih kepada PT Torabika Eka Semesta yang telah memberikan bantuan , semoga ini sangat bermanfaat bagi keluarga kami.

“Alhamdulillah rumah kami sudah berbeda kondisinya, dari yang bocor dan terkesan tak terurus kini menjadi nyaman dan aman untuk dihuni, syukur kepada Allah SWT pihak PT Torabika mau melihat kondisi kami,” pungkasnya (Han).




Sudah Sampai Cimone, Ribuan Buruh Berhasil Lolos dari Jalan Alternetif Menuju Istana

Kabar6.com

Kabar6-Ribuan buruh yang akan unjuk rasa ke Istana Negara di Jakarta lolos dari sekat petugas di Jalan Raya Tangerang-Jakarta Km 11,4, tepatnya di Kawasan Turbin Bitung Cikupa, Kabupaten Tangerang, Kamis (22/10/2020).

Koordinator aksi buruh dari Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) Hadi mengatakan, posisi kawan-kawan sudah di Cimone. Karena mereka tahu banyak sekat di kawasan Turbin Bitung, para buruh mengambil jalan alternative menuju Jakarta.

“Posisi sudah lewat di Kawasan Cimone. Kami tadi lewat jalan alternatif karena tahu di Kawasan Bitung dilakukan penyekatan,” kata Hadi, melalui sambungan telepon, Kamis (22/10/2020).

Sebanyak 1.500 buruh asal Kabupaten Tangerang sudah berhasil lolos dari penyekatan. Nantinya, buruh asal Kabupaten Tangerang ini akan bersatu dengan belasan ribu buruh asal Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan menuju Istana Negara, Jakarta untuk menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

**Baca juga: Tak Mampu Bertahan di Jalan Raya Serang yang Ditutup Polisi, Buruh Bubar.

“Kami tetap berjuang agar Presiden mengeluarkan Peraturan Perganti Undang-Undang atau Perppu Omnibus Law Cipta Kerja,” pungkasnya. (vee)




Viral di Medsos, Dua Terduga Pemalak di Bitung Ditangkap Polisi

Kabar6.com

Kabar6-Anggota Reskrim Polsek Curug berhasil memgamankan dua orang pria yang diduga melakukan tidakan premanisme di sekitar pintu keluar tol Bitung, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Sabtu (18/10/2020).

Kapolsek Curug Kompol MH Panjaitan mengatakan, penangkapan kedua pria tersebut berawal dari viralnya informasi bahwa di sekitar pintu keluar tol Bitung marak terjadi pemalakan terhadap pengendara mobil yang melintas.

“Kemarin siang kami dapat informasi bahwa ada tindakan pemalakan terhadap pengendara mobil di Bitung. Kamudian anggota kami melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan dua pelaku berinisial MA dan DS,” kata MH Panjaitan kepada Kabar6.com, Minggu (18/10/2020).

Saat dilakukan introgasi, Kapolsek menyebut, kedua pelaku mengakui telah melakukan perbuatan tersebut dengan cara menyemprotkan pengharum ruangan kedalam kendaraan truk.

“Jadi modusnya dengan menyemprotkan pengharum ruangan kedalam mobil truk, kemudian dengan tidak memaksa menerima imbalan dari pengendara secara sukarela,” jelasnya.

Dari kedua pelaku, lanjut MH Panjaitan, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 56 ribu, dua batang rokok dan satu botol pengharum ruangan.

**Baca juga: 4 Kamar Kontrakan Di Cikupa Ludes Dilahap Si Jago Merah.

“Keduanya saat ini sudah kami amankan di Mapolsek Curug dan dilakukan pemeriksaan rapid tes. Selanjutnya kami lakukan pencarian terhadap korban pemalakan,” pungkasnya. (vee)




Akibat Akses Disekat, Aksi Lempar Batu Warnai Demo Batalkan UU Cipta Kerja di Bitung

Kabar6.com

Kabar6- Aksi lempar batu mewarnai demo menolak pengesahan RUU Omnibus Law menjadi UU Cipta Kerja di Perbatasan Gumarang Jalan Raya Serang Km 11,4 Bitung, Kecamatan Cikupa, Tangerang, dimana polisi menyekat akses menuju Jakarta, Kamis, (8/10/2020).

Hal itu setelah, petugas meminta agar peserta aksi unjuk rasa yang berasal dari unsur pelajar SMK ataupun STM untuk memisahkan diri dari kelompok buruh. Saat berhasil dipisahkan, salah satu pelajar melakukan perlawanan hingga menyulut emosi pelajar lainnya.

**Baca juga: Pelajar Digiring ke Pospol Tigaraksa Hendak Demo di DPR RI, Polisi: Akan Diberi Arahan.

Melihat hal itu, aksi lempar batu pun terjadi. Petugas kepolisian langsung mengamankan para pelajar yang memberontak dan berusaha melarikan diri ke arah kelompok buruh.

Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Ade Ary meminta agar buruh bisa tenang dan tidak terprovikasi dengan adanya perlawanan para pelajar. “Kami minta tenang, kami hanya amankan, mereka tidak akan kami apa-apakan, semuanya aman,” ujarnya.

Saat ini situasi telah kondusif dan petugas masih terus menjaga area penyekatan yang akan mengarah ke Jakarta. (vee)




Agar Tak Kemana-mana, Ribuan Buruh Demo Tolak UU Omnisbus Law Dicegat Polisi di Bitung

Kabar6.com

Kabar6- Aksi ribuan buruh yang tergabung dalam beberapa serikat pekerja di Tangerang yang menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) di cegat polisi di Jalan Raya Bitung Kecamatan Curug, Kabupaten Tangeran, Banten agar demo tak bergerak kemana-mana, Selasa (6/10/2020).

Polisi mencegat ribuan buruh selama lebih 30 menit dengan menyiapkan anggotanya lengkap, seperti kendaraan water canon dan barakuda dan ratusan personil polisi.

Residium Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) Hadi Murdiyanto mengatakan, perjalanan ribuan buruh dari arah Cikupa menuju bawah Tol Bitung di cegat oleh pihak kepolisian. Sehingga tidak bisa bergerak kemana-mana. Menurut Hadi, pihaknya akan tetap terus memperjuangkan hak para buruh dengan menolak UU Omnibus Law Ciptaker.

“Kami dicegat oleh kepolisian yang sudah. Kami akan terus memperjuangkan hak para buruh. Kami juga tidak akan melawan rekan sesama anak bangsa (Polisi) yang bertugas mengamankan aksi buruh nasional ini,” kata Hadi saat ditemui di lapangan.

**Baca juga: Aktivitas Perusahaan Lumpuh, Ratusan Karyawan PT Mutiara Hexagon Bertahan Mogok Kerja.

Diberitakan sebelumnya, ribuan buruh dari berbagai aliansi serikat pekerja di wilayah Kabupaten Tangerang tiba di depan Kantor Bupati Tangerang untuk menyuarakan penolakan terhadap pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja, Selasa (6/10/2020). (vee)




Korsleting, Lapak Penyulingan Limbah Oli Bekas di Bitung Terbakar

Kabar6.com

Kabar6-Sebidang lahan yang dijadikan lapak limbah penyulingan oli bekas di Jalan Raya Bitung RT 06 RW 01, Desa Kadu, Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang terbakar, Kamis (2/7/2020).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, kebakaran di lapak penyulingan oli tersebut cukup besar sehingga menimbulkan asap tebal berwarna hitam pekat.

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” katanya kepada Kabar6.com. Kosrudin bilang, pihaknya mengerahkan empat unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil tangki air.

“Dugaan sementara penyebab kebakaran dari korsleting listrik,” ujarnya. Akibatnya lapak seluas 500 meter persegi milik Sumaini terbakar ludes.

“Karena kebakarannya cukup besar jadi seluruh lapak habis terbakar dan kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta,” ungkapnya.

**Baca juga: Warga Curhat, Dampak SMA Negeri di Curug Langka.

Kosrudin mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dan selalu memastikan keadaan instalasi listrik di rumah maupun tempat usahanya dalam keadaan aman.

“Saya kembali mengimbau kepada masyarakat untuk sering memeriksa instalasi listrik, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya. (Vee)




Dana Lahan Pembebasan Terowongan Bitung Rp 10 Miliar Terancam Tak Terserap

Kabar6-Anggaran pembebasan lahan pembangunan terowongan atau underpass Bitung, Kecamatan Curug, Kabupten Tangerang sebesar Rp 10 miliar dalam APBD 2019 terancam tidak terserap.

Hal ini terjadi karena hingga saat ini tim appraisal atau tim penilai independen yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang belum menentukan harga lahan di lokasi tersebut.

Kepala Bidang Pertanahan pada Dinas Pemukiman, Pertanahan dan Pemakaman (DPPP) Kabupten Tangerang, Dadan Dermawan membenarkan dana Rp 10 miliar itu terancam tidak terserap.”Keterlambatan pembebasan lahan di lokasi itu karena masih dalam proses penilaian tim appraisal,” ujarnya Kamis 5/12/2019.

Tim appraisal, kata dia, masih melakukan penilaian, tapi hingga saat ini belum bisa menentukan berapa harga tanah permeternya.

Menurut Dadan, setelah tim appraisal menentukan harga lahan dilokasi. Kemudian, akan diadakan musyawarah dengan masyarakat yang menjadi korban pengusuran. Dadan berharap, proses pembebasan lahan untuk pembangunan underpass itu tidak mengalami hambatan.

**Baca juga: Tujuh Finalis Raih Penghargaan Perempuan Inspiratif Kabupaten Tangerang 2019.

“Kami targetkan, Desember ini, pembebasan lahan underpass sudah selesai. Sehingga, pembangunan fisiknya bisa dilakukan,” ujarnya.

Dadan menambahkan, pembangunan fisik underpass itu akan dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Peumahan Rakayat (Kemen PUPR). Sementara Pemkab Tangerang hanya melakukan pembebasan lahanya.(Vee)