1

Angka Pengangguran Terbuka di Lebak Meningkat, Faktornya karena Kemarau Panjang

kabar6.com

Kabar6-Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak menyebut, angka pengangguran terbuka terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dari 7,70 persen pada tahun 2018 meningkat jadi 8,05 persen di tahun 2019,” ungkap Kasi Statistik Sosial BPS Lebak, Ai Budiman kepada wartawan, Selasa (10/12/2019).

Ai menjelaskan, meningkatnya angka pengangguran disebabkan karena faktor kemarau panjang.

**Baca Juga: Pengangguran di Lebak Ditarget Berkurang 4.000 Orang.

“Mayoritas penduduk Lebak kan bekerja di sektor pertanian. Nah, mereka yang biasa bekerja di sektor ini karena kemarau panjang lalu berhenti bekerja,” ujarnya.

“Berbeda ya kalau mereka berhenti karena menunggu panen itu masih dikategorikan bekerja,” tambah dia.

Angka pengangguran yang meningkat sambung Budiman didominasi oleh perempuan.

“Biasanya kan ibu-ibu di pedesaan kalau musim tanam ikut turun ke ladang bantu suami, karena kemarau mereka praktis tidak mengerjakan apa-apa,” terang Budiman.(Nda)




Indomaret Diharapkan Kurangi Pengangguran di Lebak

kabar6.com

Kabar6-Gudang distribusi Indomaret atau PT Indomarco Prismatama di Desa Cibuah, Kecamatan Warunggunung diresmikan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Selasa (10/12/2019).

Itu mengingatkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak membuka lebar keran investasi dengan catatan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

“Dengan keberpihakannya dalam mengangkat potensi produk unggulan UKM dan memberdayakan sumber daya manusia lokal dalam menyerap tenaga kerja, sehingga diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran,” kata Iti.

Hal itu dipastikan oleh Branch Manager PT. Indomarco Prismatama Anggara Wicaksono. Indomarco katanya, akan membawa dampak positif bagi Kabupaten Lebak, dengan meingkatkan taraf hidup masyarakat melalui serapan tenaga kerja lokal.

“Kami mengajak masyarakat bermitra dengan Indomaret dengan beberapa jenis kemitraan yang bisa dijalankan dengan yaitu sewa teras untuk usaha masyarakat sekitar, UKM lokal untuk mengisi produk di dalam toko dan ada juga kemitraan melalui aplikasi online,” papar Anggara.**Baca juga: Wagub Andika: Provinsi Banten Konsen Pembangunan Berbasis Gender.

Untuk diketahui, Indomaret memiliki 150 gerai di Kabupaten Lebak dengan rata-rata satu gerai mempekerjakan 6 orang.(Nda)




Hujan Deras dan Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah di Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan rumah warga di dua kecamatan di Kabupaten Lebak dilaporkan rusak akibat hujan deras disertai angin puting beliung, Selasa (10/12/2019).

“Tim sudah ke lokasi. Data sementara, di Desa Wantisari Kecamatan Leuwidamar 8 rumah rusak, dan di Desa Jayamanik Kecamatan Cimarga 8 rumah. Untuk Desa Sangkamanik masih proses pendataan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Kaprawi

Kencangnya angin juga mengakibatkan tiga pohon dan satu tiang listrik di ruas Jalan Raya Leuwidamar tumbang. Begitu juga dengan jaringan telekomunikasi dan data yang mengalami gangguan pasca hujan dan angin kencang.

**Baca juga: Begini Alasan DPMPTSP Lebak Belum Mau Serahkan Dokumen Perizinan Ritel Modern ke Komisi I.

Terpisah, Sekretaris Desa Sangkanmanik, Amat mengatakan, terdapat 46 rumah yang rusak. Puluhan rumah itu berada di Kampung Janglapa, Kampung Ciawi dan Kampung Cikuparaya.

“Dua rumah rusak berat milik Bidan Yuli dan Eroh. Kemudian atap baja ringan pemancingan milik BUMDes,” katanya.(Nda)




Begini Alasan DPMPTSP Lebak Belum Mau Serahkan Dokumen Perizinan Ritel Modern ke Komisi I

Kabar6.com

Kabar6-Hingga saat ini Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak belum mau menyerahkan seluruh dokumen perizinan gerai ritel modern (Alfamart dan Indomaret) yang telah berdiri ke Komisi I DPRD.

Plt Kepala DPMPTSP Lebak Yosef Mohammad Holis menuturkan, ada beberapa alasan kenapa dokumen perizinan yang diminta belum diserahkan.

“Kami mitra Komisi II bukan Komisi I. Kami juga harus konsultasi lebih dalam karena data yang diminta sangat detail. Mengenai dokumen keseluruhan perusahaan, apakah itu diperbolehkan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik,” kata Yosef, di Rangkasbitung, Selasa (10/12/2019).

Yosef mengaku khawatir jika seluruh dokumen-dokumen perizinan tersebut diserahkan tanpa didasari masalah yang sangat krusial.

“Tanpa ada kasus apapun kami khawatir ya. Kecuali yang minta itu aparat hukum atau Pansus. Ini kan tidak,” ucapnya.

“Kecuali contohnya ada galian pasir yang aktivitasnya berdampak pada kerusakan jalan. Tanpa diminta kami langsung tanya itu perizinannya dan sebagainya. Bukan berarti kami harus menyerahkan seluruh berkas perizinan ke mereka, yang justru bisa menimbulkan masalah baru. Kita ini kan mau menjaga kenyamanan investasi,” papar Yosef.

**Baca Juga: Dokumen Perizinan Minimarket di Lebak Akan Dievaluasi Dewan.

Dia memastikan tidak ada permasalahan pada dokumen perizinan ritel yang telah berdiri.

“Kalau ada masalah kan pasti ada gejolak. Bahwa kemudian ada izin-izin yang disinyalir, kami menghargai izin yang sudah masuk dan telah dikonfirmasi, di lapangan tidak terjadi apa-apa,” tandas Yosef.(Nda)




Tiga Rumah Rusak Diterjang Longsor di Cicarucup Girang

Kabar6.com

Kabar6-Tanah longsor di Kampung Cicarucup Girang, Desa Neglasari, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak.

“Kejadian longsong tebing tanah terjadi pada hari Senin, 9 Desember sekira pukul 16.00 WIB,” kata Ketua Tagana Lebak, Iwan Hermawan, Selasa (10/12/2019).

Dilaporkan, terdapat tiga rumah dengan kondisi rusak berat dan ringan akibat diterjang material longsor.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Kerugian diperkirakan mencapai Rp50 juta. Untuk sementara, keluarga yang kondisi rumahnya rusak berat mengungsi ke rumah saudaranya,” ungkap Iwan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak mengeluarkan inbauan agar masyarakat yang tinggal di perbukitan untuk mewaspadai longsor.

**Baca juga: Pemkab Lebak Sosialisasikan SOP Standar Pelayanan dan Sistem OSS.

“Hasil rapat Badan Geologi, semua diminta waspada, terutama warga yang tinggal di bantaran sungai dan perbukitan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Kaprawi.

Daerah yang rawan terjadi banjir bandang dan longsor di antaranya Cibeber, Banjarsari, Sajira, Muncang, Lebakgedong, Sobang, Leuwidamar, dan Cimarga.

“Kalau hujan lebat lebih dari setengah jam warga sudah harus hati-hati, karena banjir bandang secara tiba-tiba dan membawa material longsor yang bisa merusak rumah,” kata dia mengingatkan.(Nda)




Pemkab Lebak Sosialisasikan SOP Standar Pelayanan dan Sistem OSS

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar Sosialisasi standar operasional (SOP) standar pelayanan (SP) dan sistem online single submission (OSS), di Aula Multatuli, Gedung Setda Lebak, Rangkasbitung, Selasa (10/12/2019).

Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lebak Yosef Mohammad Holis mengatakan, sosialisasi akan memberikan pencerahan bagaimana proses perizinan yang mudah, terjangkau dan transparan.

“Narasumber dari BKPM RI akan menjelaskan bagaimana penerapan sistem online single submission versi 1.1 dan dari Kementerian Kominfo tentang penerapan SiCantik Cloud,” kata Yosef.

Pemerintah daerah kata Yosef akan dimudahkan dengan dua sistem tersebut lantaran tak perlu lagi menyediakan server.

“Semua nanti berbasis cloud, berbasis penyimpanan di atas. Karena dengan dua sistem ini seluruh perizinan ada di sana. Tetapi tetap harus sesuai dengan tata ruang kita, apakah misalnya izin A sesuai dengan tata ruang atau tidak,” ujar Yosef.

Asda II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Lebak Budi Santoso menjelaskan, SOP SP yang telah disusun bersama dengan seluruh stakeholder penting disosialisasikan.

“SOP akan melancarkan tugas aparatur sebagai pelayan, menjadi dasar hukum jika terjadi penyimpangan, memperjelas tahapan, dan mengarahkan pegawai agar lebih disiplin bekerja. Jadi, ini penting disosialisasikan sebagai pedoman kami dalam memperjelas alur bekerja dalam pelayanan,” paparnya.

**Baca juga: Wabup Lebak Berharap Warga Olah Pangan Lokal Jadi Oleh-oleh Wisatawan.

Jika seluruh persyaratan permohonan perizinan sudah ditempuh dan sesuai ketentuan namun belum juga diproses, pemohon kata Budi mempertanyakannya.

“Bisa komplain ke kami langsung atau ke Ombudsman terkait pelayanan publik,” pungkasnya.(Nda)




Wabup Lebak Berharap Warga Olah Pangan Lokal Jadi Oleh-oleh Wisatawan

kabar6.com

Kabar6-Meski tak memiliki objek wisata seperti yang dimiliki wilayah lain, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi berharap, masyarakat mampu mengembangkan pangan lokal menjadi oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, saat membuka Lebak Nutrition Festival yang digelar mahasiswa Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (Uhamka), di Kecamatan Curugbitung, (9/12/2019).

“Meskipun tidak punya objek wisata unggulan, tapi masyarakat dapat berperan dalam menyediakan kebutuhan para wisatawan dengan mengolah pangan lokal menjadi sesuatu yang dapat diminati masyarakat,” katanya.

Terkait dengan kegiatan mahasiswa yang mengusung tema “Mewujudkan Generasi Sehat Bebas Stunting dengan Optimalisasi Pangan Lokal untuk Meuju Curugbitung Unggul”, Ade berharap aneka kuliner lokal bisa berkembang sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Mahasiswa dapat berbagi ilmu dan memberikan arahan kepada masyarakat tentang gizi,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Uhamka DR. Leli Kodariah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan dalam mengkahiri praktik belajar lapangan.**Baca juga: Tarik Investor, Bupati Pandeglang Minta Masyarakat Jaga Ketertiban.

“Kami ingin menguatkan program pemerintah terkait stunting, sehingga anak-anak kami dapat menerapkan hasil studinya di masyarakat,” ucap dia.(Nda)




Polisi dan Kejaksaan Dituntut Tegas Tangani Kasus Korupsi di Lebak

Kabar6-Sudah bukan menjadi rahasia umum banyak proyek pembangunan jalan di Kabupaten Lebak yang baru selesai dibangun tetapi sudah kembali rusak.

Hal itu kata Forum Aksi Mahasiswa Rakyat Banten (Fakrab) karena diduga telah terjadi praktik korupsi pada proses pelaksanaannya.

“Kami melihat masih banyak terjadi dugaan praktik korupsi pada pembangunan baik yang bersumber dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten,” kata Sekjen Fakrab, Dede Yusuf, Senin (9/12/2019).

Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia menjadi momentum yang baik untuk menyampaikan berbagai tuntutan terkait praktik kotor tersebut.

Tak terkecuali anggaran yang dikelola desa yang nilainya hingga miliaran rupiah

“Di beberapa desa menurut kami sangat tidak jelas hasil pembangunannya, dikerjakan asal-asalan dan tidak menguntungkan masyarakat tapi hanya menguntungkan kelompok tertentu saja,” ungkap dia.

Begitupun beberapa persoalan yang dapat diteruskan berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang diduga telah terjadi penyimpangan dan merugikan keuangan negara.

**Baca juga: Bagikan Stiker di Hari Antikorupsi Sedunia, Kejari Lebak Serukan Perang Lawan Korupsi.

“Kami minta pemerintah memperkuat sistem pengawasan dari pusat hingga daerah untuk menutup ruang korupsi terjadi. Polisi dan kejaksaan harus tegas dalam menangani berbagai kasus dugaan korupsi,” desaknya.

Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi aktif mengawasi penggunaan anggaran negara yang mengarah pada tindakan korupsi.

“Salah satu upaya pencegahan dini, kami harap antikorupsi menjadi mata pelajaran,” tutup Dede.(Nda)




Bagikan Stiker di Hari Antikorupsi Sedunia, Kejari Lebak Serukan Perang Lawan Korupsi

Kabar6.com

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Lebak membagi-bagikan stiker kepada masyarakat dalam memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, di Jalan Iko Djatmiko, Rangkasbitung, Senin (9/12/2019).

Kepala Kejari Lebak Lanna Hanny Wanike Pasaribu mengatakan, di Hari Antikorupsi Sedunia, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama memerangi korupsi.”Bersama-sama perang melawan korupsi,” kata Hanny.

**Baca juga: Komunitas Ramaikan Karnaval Budaya di Lebak.

Dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, Hanny mengatakan, pencegahan menjadi hal yang tak kalah penting dilakukan.

“Langkah-langkah preventif ya, edukasi dan penyuluhan hukum sering kami lakukan. Salah satunya program rutinnya adalah jaksa masuk sekolah yang bertujuan membentuk karakter generasi penerus kita sadar dengan hukum,” terang Hanny.(Nda)




Jalur Wisata Negeri di Atas Awan Tertutup Longsor

Kabar6.com

Kabar6-Jalur menuju lokasi wisata Negeri di Atas Awan tertutup material longsor, paska banjir menerjang Kecamatan Bayah dan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, pada Jumat 06 Desember 2019, sekitar pukul 17.30 wib.

“Wisatawan yang akan berwisata tetap waspada dan hati-hati, karena curah hujan cukup tinggi yang mengakibatkan jalan licin, serta beberapa ruas jalan ada tumpahan material tanah merah yang terbawa aliran air,” kata Kasatlantas Polres Lebak, AKP Fikri Ardiansyah, melalui sambungan selulernya, Minggu (08/12/2019).

Wisatawan diimbau untuk tidak menuju lokasi wisata yang viral di media sosial (medsos) tersebut, guna keselamatan Lantaran, kondisi cuaca yang masih di guyur hujan, sehingga dikhawatirkan terjadi bencana susulan.

“Daripada mengakibatkan bahaya yang lebih besar, lebih baik mencari alternatif wisata lainnya,” terangnya.

Tak hanya diterjang banjir bandang pada Jumat, 06 Desember 2019, kedua kecamatan itupun di terjang longsor yang mengakibatkan 12 penambang emas rakyat tertimbun selama dua hari. Hingga pagi tadi bisa diselamatkan.

Bahkan dikabarkan, ratusan rumah menjadi korban ganas nya banjir bandang yang datang pada Jumat sore, sekitar pukul 17.30 wib. Banjir disebabkan hujan yang turun sekitar pukul 14.00 wib hingga 21.00 wib.

**Baca juga: Komunitas Ramaikan Karnaval Budaya di Lebak.

Meski tidak ditutup, lokasi wisata Negeri di atas awan yang viral melalui media sosial (medsos), di jaga oleh pihak kepolisian dan memghimbau masyarakat yang datang untuk berhati-hati selama dilokasi wisata.

“Sementara (personil kepolisian) masih siaga, karena di lokasi juga curah hujan cukup tinggi. Sementara masih normal, tidak ada penutupan akses jalur wisata. Kita tidak melarang, hanya sifatnya menghimbau untuk antisipasi dampak yang ditimbulkan,” jelasnya.(Dhi)