1

Diet Aneh, Hanya Makan Es Krim Berat Badan Crow Turun 14 Kg

Kabar6-Sebagian orang menghindari ngemil es krim saat sedang menjalankan program diet, karena dinilai mengandung banyak gula, lemak, dan kalori. Namun yang dilakukan Anthony Crow (32) justru sebaliknya.

Pria ini mampu menurunkan berat badannya hingga 14 kg hanya dengan menikmati es krim. Dilansir Menshealth, Crow berpikir bahwa seseorang harus memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dari yang dibakar, sehingga makanan apapun tidak mempengaruhi selama jumlah kalorinya masih di bawah kalori yang dibakar.

“Poin dari semua ini adalah untuk membuktikan bahwa cara terbaik untuk diet adalah dengan makan apapun yang kau inginkan tapi tetap bisa menurunkan berat badan,” ujarnya.

Crow memulai program dietnya selama dua minggu dengan menyantap es krim. Namun karena terhalang pekerjaan, program ini sempat berhenti. Meskipun demikian, berat badan Crow justru turun satu kilogram.

Pria ini lantas memulai lagi dietnya selama 100 hari. Selama itu, ia hanya mengonsumsi es krim, alkohol, dan minuman berprotein. Meski sebenarnya tidak sehat bagi tubuh, berat badan Crow justru turun drastis hingga 14 kilogram. ** Baca juga: Berawal dari Salah Sambung, Pasangan Asal India Ini Akhirnya Menikah

Berniat mencoba? (ilj/bbs)




Benarkah dengan Melihat Benda Merah Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?

Kabar6-Merah adalah warna yang menyegarkan sekaligus dijuluki ‘berani’. Ternyata tidak hanya sekadar warna pilihan sebagian orang, sebuah penelitian mengungkapkan, mengubah perangkat makan menjadi warna merah akan mencegah Anda makan berlebihan.

Disebutkan, warna kontras pada makanan di atas piring dapat mengubah kemampuan makan. Dilansir Foxnews, studi ini menimbulkan pertanyaan pada peneliti tentang pengaruh warna piring saat mengkonsumsi makanan. Apakah seseorang akan makan lebih sedikit saat mengonsumsi makanan di atas piring berwarna cerah ataukah ada warna-warna tertentu yang memicu penurunan nafsu makan?

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Appetite mengungkapkan, dengan melihat warna merah, misalnya piring berwarna merah, akan menurunkan jumlah konsumsi makanan Anda. Penelitian ini membandingkan konsumsi tidak hanya makanan, tetapi juga produk ketika sample makanan disajikan di piring merah dengan disajikan dalam piring warna berbeda.

Perbedaan tersebut kemudian diukur berdasarkan intensitas warna di piring dan kontras warna antara warna piring dengan warna makanan makanan atau warna produk sampel.

Hasilnya, semua makanan dan produk yang disajikan di piring berwarna merah lebih sedikit dikonsumsi dibandingkan makanan dan produk yang disajikan dalam piring biru atau putih. Bahkan analisa data dilakukan berdasarkan makanan pilihan peserta, hasilnya tetap saja makanan di piring merah lebih sedikit dikonsumsi.

Warna mempengaruhi emosi seseorang dan dapat menimbulkan reaksi dan tingkah laku tertentu. Efek dari piring merah mungkin terbatas dan spontan. Tetapi penelitian ini mungkin dapat membantu para marketing, pengusaha restoran dan mereka yang terlibat dalam penanganan penurunan berat badan. ** Baca juga: Menurut Studi, Wanita Jomblo Jauh Lebih Bahagia Ketimbang Pria Lajang

Yuk, dicoba.(ilj/bbs)




Tidak Konsumsi Nasi Bikin Orang Tambah Sehat?

Kabar6-Manfaat nasi putih bagi kesehatan manusia utamanya adalah sumber energi yang sangat besar. Namun bagi sebagian orang, terutama yang sedang menjalankan diet, nasi menjadi salah satu ‘musuh’ sehingga harus dihindari.

Alhasil, mereka pun membatasi nasi atau tidak makan nasi sama sekali. Namun benarkah tidak mengonsumsi nasi sama sekali akan membuat tubuh menjadi lebih sehat?

Karbohidrat yang terkandung dalam nasi, dikutip dari NGO, diperlukan tubuh untuk membantu proses pembakaran kalori menjadi energi. Hal ini yang membuat tubuh menjadi lebih kuat ketika melakukan aktivitas.

Saat Anda tidak mengonsumsi nasi sama sekali, tubuh tidak akan mendapat energi untuk beraktivitas secara optimal.

Nah, apa yang terjadi jika kita tidak makan nasi dan sumber karbohidrat lain? Ketika kekurangan karbohidrat, tubuh akan lemas dan mengambil protein dan lemak untuk dijadikan energi. Proses pecahnya lemak untuk dijadikan energi dapat menyebabkan terjadinya penumpukan unsur keton di dalam darah.

Jika dibiarkan terus, kondisi ini bisa berlanjut jadi ketosis, yang dapat menyebabkan gejala pusing, lemas, mual dan dehidrasi. Kekurangan karbohidrat berisiko membuat kekurangan nutrisi lain yang penting untuk fungsi tubuh.

Beberapa efek samping lain jika tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat yaitu kelelahan, sakit kepala, bau mulut, gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare, tubuh kekurangan serat/vitamin/mineral, dan tingkatkan risiko penyakit kronis. ** Baca juga: Berapa pun Mahalnya Biaya Perawatan Kecantikan, Proses Penuaan Tidak Mungkin Dihentikan

Mengonsumsi nasi sesuai porsi atau tidak berlebihan akan membuat berat badan stabil. Jadi, jangan takut makan nasi.(ilj/bbs)




Jangan Remehkan 5 Gejala Tubuh yang Patut Diwaspadai

Kabar6-Seringkali kita mengabaikan beberapa keluhan kesehatan yang dirasakan, karena menganggap hal itu bukanlah penyakit serius. Padahal terdapat beberapa gejala kesehatan yang sebaiknya jangan diabaikan, karena bisa jadi pertanda penyakit serius. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah gejala kesehatan yang harus diwaspadai:

1. Sering buang air kecil
Frekuensi buang air kecil yang meningkat secara tiba-tiba juga harus diwaspadai. Hal ini bisa diakibatkan oleh diabetes atau fibroid rahim Anda menekan kandung kemih. Namun, bisa pula diakibatkan tekanan berat lainnya yang dapat berupa tumor ganas atau kanker.

2. Perut kembung
Perut kembung merupakan hal normal terutama jika memasuki masa menstruasi. Tapi, jika perut Anda kerap terasa kembung tanpa alasan jelas, kemungkinan Anda mengalami kanker ovarium. Hal itu bisa dikarenakan massa yang besar atau cairan menggumpal di area tersebut.

3. Mudah letih
Jika Anda masih merasa letih meskipun sudah tidur delapan jam dan sering merasa lelah hingga sulit beraktivitas, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Ini bisa terjadi karena anemia, depresi, gangguan mood, atau bahkan hipertiroid.

4. Masalah reproduksi
Salah satunya adalah ketika terjadi menstruasi setelah menopause. Hal ini harus diwaspadai karena kemungkinan adanya ketidakseimbangan hormon atau tanda adanya kanker uterus atau endometrium (lapisan rahim).

Sementara untuk wanita segala usia, jika mengalami keputihan yang berbau busuk dan menyebabkan gatal di vagina, sebaiknya jangan diabaikan. Ini bisa menjadi sinyal adanya kanker serviks atau kanker tuba falopi.

5. Berat badan turun
Jika Anda mengalami penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab yang jelas, berhati-hatilah dan segera periksakan ke dokter. Karena ini bisa diakibatkan abnormalitas hormon seperti hipertiroid atau kemungkinan diabetes. Dalam kasus tertentu, penurunan berat badan secara tiba-tiba bisa diakibatkan oleh kanker usus besar. ** Baca juga: Waspadai 3 Benda di Restoran yang Penuh Bakteri

Yuk, lebih peka lagi terhadap beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh.(ilj/bbs)




Tidak Perlu Lakukan Olahraga Berat Setiap Hari untuk Turunkan Berat Badan

Kabar6-Salah satu cara untuk menurunkan berat badan adalah dengan rutin berolahraga. Namun olahraga yang dilakukan secara berlebihan tentu akan membuat Anda kelelahan. Sementara jarang olahraga atau melakukannya dengan intensitas terlalu ringan pun membuat Anda sulit menurunkan berat badan. Apa yang sebaiknya dilakukan?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang instruktur terkenal, dilansir Self, ternyata intensitas olahraga yang baik untuk menurunkan berat badan adalah enam hari dalam seminggu, idealnya dilakukan selama 50 sampai 60 menit.

Hal ini jauh lebih baik dibandingkan Anda melakukan olahraga lebih dari satu jam dalam sehari namun tidak secara rutin. Ya, untuk menurunkan berat badan, sebuah kerutinan akan membantu metabolisme tubuh sehingga terjadi pembakaran kalori yang memuaskan.

Anda tidak perlu melakukan olahraga berat setiap harinya, dan disarankan untuk melakukan olahraga berat selama tiga hari secara selang-seling, dan tiga hari lainnya melakukan olahraga yang lebih ringan.

Selain membantu membakar kalori dengan baik, hal ini akan membantu Anda menjadi lebih konsisten dalam melakukan olahraga. ** Baca juga: Cantik dengan Konsumsi 6 Jenis Sayuran yang Menyehatkan

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Yes! Gaya Makan Lesehan Ternyata Bisa Bantu Kurangi Berat Badan

Kabar6-Beberapa restoran atau tempat makan seringkali menyediakan ruang makan lesehan atau mereka memang memiliki konsep seperti itu. Lesehan adalah makan sembari duduk di tikar atau lantai.

Tidak sekadar makan sambil duduk di lantai, ternyata gaya makan lesehan dapat membantu Anda mengurangi berat badan, selain rutin berolahraga, melakukan diet dan selektif dalam memilih asupan gizi.

Kebiasaan makan lesehan, dikutip dari majalahkartini, bisa membuat saraf vagus dalam tubuh berfungsi lebih maksimal.

Saat Anda merasa kenyang, saraf vagus ini akan langsung mengeluarkan sinyal yang bertugas memberi peringatan pada tubuh, sehingga tidak akan lagi makan dengan porsi yang berlebihan. Berat badan tidak akan bertambah karena makanan yang masuk ke dalam tubuh langsung diolah menjadi tenaga. ** Baca juga: Kurangi Ngemil di Malam Hari dengan 5 Cara Sederhana Ini

Sebelum makan di lantai atau lesehan, Anda juga harus memperhatikan tempat tersebut terlebih dahulu, termasuk juga masalah kebersihannya, ya.(ilj/bbs)




Kebiasaan Begadang Bisa Picu Obesitas

Kabar6-Sebagian orang sering ‘melek’ hingga menjelang subuh atau disebut juga begadang, karena kebiasaan atau memang tuntutan pekerjaan. Nah, peneliti kembali menemukan bahaya dari kebiasaan begadang atau kurang tidur ini. Disebutkan, orang yang kurang tidur dari sembilan jam semalam, lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan.

Peneliti dari Universiry of Leeds Inggris, dilansir Zeenews, menganalisis 1.615 usia dewasa yang melaporkan berapa lama mereka tidur dan menyimpan catatan asupan makanan. Dalam penelitian itu juga diambil sampel darah, berat badan, lingkar pinggang serta tekanan darah.

Hasilnya, ditemukan adanya hubungan antara berapa lama waktu tidur dan parameter biologis utama tersebut. Orang yang tidur rata-rata enam jam semalam memiliki ukuran pinggang tiga sentimeter lebih besar dibandingkan mereka yang tidur sembilan jam semalam.

Selain itu, tidur lebih pendek juga berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol baik HDL pada darah responden. Kondisi ini pun dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Diketahui, kolesterol HDL merupakan kolesterol baik yang bisa menghilangkan lemak perut dari peredaran darah. Artinya, jika kadar kolesterol HDL tinggi maka Anda akan terlindungi dari masalah penyakit jantung.

“Karena kami menemukan bahwa orang dewasa yang melaporkan tidur kurang dari teman sebayanya cenderung kelebihan berat badan atau obesitas, temuan kami menyoroti pentingnya tidur yang cukup,” jelas Laura Hardie dari University of Leeds.

Hingga kini jumlah orang dewasa dengan obesitas di seluruh dunia tercatat mengalami peningkatan dua kali lipat sejak 1980. Obesitas juga bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, khususnya diabetes tipe 2.

“Berapa banyak tidur yang kita butuhkan berbeda setiap orang. Tapi, konsensus waktu tidur paling baik saat ini adalah 7-9 jam untuk kebanyakan orang dewasa,” tambah Laura. ** Baca juga: Risiko yang Akan Terjadi Jika Anda Gemar Ngemil Tengah Malam

Jadi cukupkan waktu tidur Anda agar terhindar dari obesitas.(ilj/bbs)




Kebiasaan Sehari-hari yang Berpengaruh pada Kenaikan Berat Badan

Kabar6-Saat berniat menurunkan berat badan, sebagian besar orang cenderung hanya fokus menyingkirkan beberapa jenis makanan yang biasa dikonsumsi. Padahal, itu saja tidak cukup untuk mengendalikan kenaikan bobot tubuh.

“Kesalahan terbesar yang dilakukan orang saat mereka mencoba menurunkan berat badan adalah memulai hari mereka dengan awal yang salah,” kata Susan Peirce Thompson, Ph.D, Presiden Institute for Sustainable Weight Loss.

Sebenarnya apa saja sih kebiasaan sehari-hari yang dapat mempengaruhi kenaikan berat badan? Dilansir Womens Health Magazine, berikut adalah lima kebiasaan yang dimaksud:

1. Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan karena kadar hormon kortisol, perangsang nafsu makan di tubuh bertambah. Sebuah studi pada jurnal PLOS One menemukan, tidur lebih dari 10 jam semalam dapat meningkatkan risiko berat badan ideal lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam semalam.

2. Kurang sinar matahari
Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One mengungkapkan, jika membiarkan tirai ditutup setelah bangun, Anda bisa kehilangan manfaat penurunan berat badan dari sinar matahari.

Penulis penelitian mengatakan, orang yang mendapat sinar matahari di pagi hari memiliki berat tubuh ideal yang jauh lebih rendah ketimbang mereka yang tidak mendapatkan sinar matahari, terlepas dari seberapa banyak mereka makan.

Menurut penelitian, hanya 20 sampai 30 menit sinar matahari masuk untuk mempengaruhi berat tubuh ideal Anda, bahkan saat mendung. Itu karena tubuh menyelaraskan jam internal Anda termasuk metabolisme serta pembakaran kalori dengan menggunakan gelombang cahaya biru dari matahari pagi.

3. Tempat tidur berantakan
Survei National Sleep Foundation menemukan bahwa merapikan tempat tidur dapat membuat Anda tidur lebih nyenyak dibandingkan mereka yang tidak merapikan tempat tidurnya.

Tidur nyenyak berkaitan dengan berat badan yang lebih rendah. Menurut Charles Duhigg, penulis The Power of Habit, merapikan tempat tidur di pagi hari dapat menciptakan perilaku baik lainnya, seperti mengemas makan siang sehat.

4. Malas timbang berat badan
Riset di Universitas Cornell melacak 162 wanita dan pria yang kelebihan berat badan selama dua tahun. Mereka menemukan bahwa orang yang menimbang berat badan mereka setiap hari lebih berhasil menurunkan berat badan dan mempertahankannya.

Lisa Jones, R.D., juru bicara Akademi Nutrisi dan Dietetics Pennsylvania, mengatakan bahwa waktu terbaik untuk menimbang berat badan adalah di pagi hari, saat berat badan berada pada titik terendah.

5. Porsi sarapan sedikit
Riset dari Universitas Tel Aviv menemukan, pelaku diet rendah kalori mengonsumsi sarapan seimbang dengan kandungan 600 kalori yang terdiri dari protein tanpa lemak, karbohidrat, dan sedikit makanan manis.

Sarapan seimbang, dapat mengurangi tingkat kelaparan dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan rendah kalori atau sarapan dengan kandungan 300 kalori. ** Baca juga: Kenali 6 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin B12

Ubah lima kebiasaan kurang baik di atas agar berat badan dapat terkendali.(ilj/bbs)




4 Efek Buruk Terlalu Sering Tidur Larut Malam

Kabar6-Apakah Anda termasuk orang yang terbiasa tidur larut malam? Jika ya, mulai saat ini sebaiknya kurangi bahkan tinggalkan kebiasaan tersebut agar tidak mengalami beberapa masalah kesehatan.

Sebuah penelitian membuktikan, kurang tidur dapat melemahkan kinerja otak. Dengan waktu tidur yang cukup, otak menstimulasi reaksi yang berperan dalam proses penguatan memori. Tak hanya itu, dilansir she.id, berikut adalah empat efek buruk jika Anda sering tidur larut malam:

1. Lemahkan sistem kekebalan tubuh
Kebiasaan tidur telat bisa menghancurkan leukosit atau sel darah putih, dan menyebabkan sistem inum menurun. Berkurangnya leukosit dalam darah membuat tubuh rentan dengan penyakit dan infeksi.

2. Rentan risiko diabetes
Rusaknya hormon dalam tubuh, maka insulin yang dihasilkan juga berkurang. Dan hal ini membuat tubuh rentan terhadap glukosa, dan bisa menjadi penyebab diabetes.

3. Sulit kontrol nafsu makan
Ketika seseorang kurang tidur maka hormon kortisol dalam darah meningkat, sehingga keinginan mengonsumsi makanan selalu muncul. Ini yang membuat berat badan sulit dikontrol.

Studi menunjukkan, orang dengan metabolisme lambat dan kelebihan berat badan memiliki masalah kurang tidur. Nafsu makan akan kacau ketika seseorang mengalami sulit tidur. Untuk itu diperlukan siklus yang baik. Mulailah mengatur kebiasaan tidur agar hormon-hormon itu berfungsi dengan baik.

4. Risiko jantung & stroke
Fungsi jantung pun akan terganggu bila masih terbiasa tidur larut malam. Selain itu kebiasaan ini akan berdampak jangka panjang berisiko gagal jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. ** Baca juga: Selain Tidak Sehat, Kurang Tidur Bisa Sebabkan Seseorang Mudah Tersinggung

Yuk, tinggalkan kebiasaan yang dapat merusak kesehatan Anda.(ilj/bbs)




Langsing dengan Beberapa Sayuran yang Bantu Turunkan Berat Badan

Kabar6-Diet saja tidak cukup untuk mengurangi kenaikan berat badan. Anda pun sebaiknya menerapkan kebiasaan sehat seperti olahraga rutin serta mengonsumsi buah dan sayur-sayuran.

Kedua jenis makanan tersebut mengandung serat, mineral dan vitamin. Serat yang dimiliki sayuran tentu lebih banyak dibandingkan buah. Nah, sayuran apa saja yang bisa membantu Anda menurunkan berat badan? Dilansir Healthline, berikut adalah lima sayuran yang dimaksud:

1. Bayam
Sayuran berwarna hijau ini mengandung vitamin A, E, C dan K dan nutrisi lainnya seperti mangan, tembaga, kalium, fosfor, zat besi, kalsium, folat serta riboflavin. Selain itu, bayam memiliki kandungan serat dan air yang tinggi sehingga menjaga saluran pencernaan dan lancar buang air besar (BAB).

Bila ingin mendapatkan manfaat bayam untuk menurunkan berat badan, Anda harus menyiapkan 500 gram sayuran bayam dalam menu diet rutin.

2. Paprika merah
Merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat mempercepat metabolisme tubuh dan kandungan vitamin C mampu menjaga kekebalan tubuh.

3. Bawang putih & bawang merah
Keluarga bawang-bawangan yang mencakup daun bawang, bawang putih, dan bawang merah dikatakan mengandung sulfida alil, yang membantu menurunkan berat badan tapi juga memainkan peran penting dalam menurunkan kadar tekanan darah.

4. Sayuran dengan kadar air tinggi
Sayuran yang memiliki kadar air tinggi membantu menjaga tubuh Anda agar tetap terhidrasi. Selain itu, kandungan air yang tinggi akan membuat Anda merasa lebih kenyang dalam waktu yang lama dan proses pembuangan yang lebih lanca, sehingga sayuran yang mengandung kadar air tinggi dapat membantu menurunkan berat badan. Sayuran tersebut seperti terong, labu kuning, bawang, zucchini, mentimun, dan tomat.

5. Brokoli
Kandungan brokoli adalah 40 persen protein dan 60 persen karbohidrat. Selain itu mengandung vitamin, mineral, dan air. Kandungan karbohidrat kompleks dalam brokoli dapat membantu mengisi perut dan membuat Anda merasa kenyang untuk waktu yang lama.

Karena karbohidrat kompleks akan dilepaskan secara perlahan-lahan dan membantu tubuh menyimpan energi yang cukup. Bukan hanya itu brokoli juga mengandung nutrisi penting seperti selenium, fosfor, magnesium, zat besi, kalsium, asam pantotenat dan thiamin. ** Baca juga: Keinginan Konsumsi Junk Food Bisa Dipicu dari 5 Kebiasaan Buruk Berikut

Selamat mencoba.(ilj/bbs)