oleh

Sanichar, Bocah yang Dibesarkan Kawanan Serigala di Hutan Uttar Pradesh

image_pdfimage_print

Kabar6-Sekelompok pemburu menemukan Dina Sanichar, bocah laki-laki yang dibesarkan oleh kawanan serigala di hutan Uttar Pradesh, India, pada 1867 silam, dalam kondisi terbaring dalam sebuah gua.

Awalnya, melansir allthatsinteresting, para pemburu hendak menyergap sesosok makhluk mencurigakan dijaga oleh seekor serigala, namun tak lama mereka segera menyadari bahwa makhluk itu ternyata bukanlah seekor hewan, melainkan seorang anak laki-laki, dengan usia tidak lebih dari enam tahun. Bocah laki-laki itu tidak mendekati para pemburu, apalagi menjawab pertanyaan mereka.

Para pemburu akhirnya membawa anak itu ke Panti Asuhan Misi Sikandra di Kota Agra. Namun, karena dia tidak memiliki nama, para misionaris akhirnya memberi nama Dina Sanichar, diambil dari kata bahasa Hindi yang berarti hari Sabtu, yakni di mana mereka menemukannya di gua.

Para misionaris mencoba mengajari Dina semua hal yang tidak pernah dipelajari, mulai dari berjalan dan berbicara. Namun, jurang pemisah antara perilaku manusia dan naluri hewan ternyata terlalu lebar untuk diatasi seorang Sanichar.

Bocah itu ‘berjuang’ untuk menyesuaikan diri dengan dunia manusia. Selama tinggal di Panti Asuhan Misi Sikandra, Sanichar diberi nama kedua sebagai ‘Bocah Serigala’. Para misionaris berpikir itu cocok untuknya karena mereka percaya, dia dibesarkan oleh hewan liar dan tidak pernah mengalami kontak manusia selama hidupnya.

Menurut catatan mereka, perilaku Sanichar lebih mirip hewan ketimbang manusia. Dia berjalan dengan empat kaki dan mengalami kesulitan berdiri dengan kedua kakinya sendiri. Sanichar makan daging mentah, dan menggerogoti tulang untuk mengasah giginya.

“Sangat mengejutkan ketika melihat Sanichar ternyata berjalan dengan empat kaki,” kata pengawas panti asuhan, Erhardt Lewis. “Sebelum makan atau mencicipi makanan apa pun, Sanichar mencium baunya. Dan ketika mereka tidak menyukai baunya, mereka membuangnya.”

Sanichar juga tidak mengerti tanda tangan. Orang yang tidak berbicara dalam bahasa yang sama, biasanya dapat memahami satu sama lain hanya dengan menunjuk berbagai objek dengan jari mereka. Tetapi karena serigala tidak menunjuk (atau memiliki jari, dalam hal ini) gerakan universal ini mungkin tidak berarti baginya.

Meski Dina Sanichar akhirnya belajar memahami para misionaris, dia tidak pernah belajar berbicara sendiri dalam bahasa mereka. Mungkin karena suara ucapan manusia terlalu asing baginya.

Sanichar belajar bagaimana berdiri tegak, bahkan menurut para misionaris, dia mulai berpakaian sendiri. Beberapa orang mengatakan Sanichar bahkan mengambil sifat paling manusiawi dari semuanya yaitu merokok. Setiap kali ingin mengekspresikan dirinya, Sanichar akan mengeram atau melolong laiknya serigala.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email