oleh

Rentan Perpecahan, Kapolres Pandeglang Imbau Masyarakat Jaga Persatuan

image_pdfimage_print

Kabar6-Polres Pandeglang menggelar tablig akbar dan istighasah dalam perayaan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Yayasan Sohibul Barokah, Kamis (4/4/2019).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang Gunawan dan Ulama Karismatik Banten, Abuya Muhtadi Dimyati dan ratusan jemaah untuk mendengarkan tausiyah.

Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono menjelaskan, kegiatan tersebut selain mengambil hikmah dari perayaan isra mi’raj Nabi Muhammad SAW guna kemeningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap tanah air.

Sehingga tercipta suasana kondusif di tengah masyarakat terlebih akan menghadapi Pemilu 2019. “Sehingga Pemilu 2019 dapat terlaksana dengan damai dan sejuk,” ungkap Indra.

Indra juga menjelaskan, situasi yang terjadi ditengah masyarakat menjelang Pemilu 2019. Saat ini masyarakat kondisinya rentan terjadi berpecah belah lantaran perbedaan pilihan politik, terlebih maraknya berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hal itu menjadi salah satu faktor gangguan nyata dalam menjaga keamanan.

“Banyak selebaran-selebaran yang tidak tidak bisa dipertanggungjawabkan, hal itu menjadi faktor gangguan nyata, adanya isu-isu yang biasa kita sebut hoaks, terlebih-lebih kita akan menghadapi menjeleng Pemilu 2019,” kata Indra.

Situasi menjelang Pemilu diwarni banyak berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan berisi konten hujatan dan memiliki nilai negatif, bertujuan merugian dan menurunkan elektabilitas salah satu peserta Pemilu 2019. Dengan demikian, Indra berpandangan hal tersebut tak sejalan dengan ajaran agama.

“Dengan demikian hal itu tidak sejalan dengan syariat agama. Dimana agama mengajarkan untuk saling asah, saling asih dan saling asuh serta menumbuhkan hubungan antar sesama. Perbuatan menggunjing antar sesama, memfitnah, menyebarkan berita bohong, guna menimbulkan perpecahan antar sesama merupakan perbuatan yang dilarangan oleh syariat,” beber Indra.

Pelaksanaan Pemilu 2019 menyisakan waktu kurang dua minggu lagi, Indra mengimbau masyarakat jaga persatuan dan ia juga berharap masyarakat untuk datang ke TPS menggunakan hak pilihnya sesuai pilihan masing-masing.

Senada juga disampaikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang, Tubagus Hamdi Ma’ani. Ia juga menyatakan hal yang sama.

Menurutnya perbedaan dalam memilih Kepala Negara merupakan hal yang biasa, tidak perlu dipersoalkan apalagi hingga menimbulkan perpecahan.

“Kini pemilihan kepala negara dan wakil rakyat, saya serahkan kepada aspirasi masing-masing. Tetapi jangan sampai menimbulkan perpecahan,” tuturnya.

Masyarakat diminta untuk meneladani filosofi salat yang mampu mempersatukan berbagai jenis golongan dalam satu wadah tanpa melihat perbedaan etnis maupun pilihan politik.

“Dalam menghadapi Pemilu ini, sesuai dengan bulan Rajab saat ini, umat Islam selalu merayakan Isra Miraj, hikmahnya adalah salat. Dengan melaksanakan salat, maka perpecahan akan terhindari,” bebernya.**Baca juga: Hemat Hingga 32 Persen, Ini Daftar Produk Harga Teman di Giant.

“Disarankan agar semua masyarakat yang sudah punya hak pilih, untuk mendatangi TPS untuk menyalurkan hak pilihnya. Kalau tidak melaksanakan setidaknya dosanya akan terasa lima tahun. Pilih lah calon yang dianggap kredibel dan dinilai mampu membawa rakyat sejahtera,” pinta Ketua Umum PB Malnu Pusat Menes itu.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email