oleh

Penguin Berdiri di Rute Landasan Sebabkan Pesawat di Selandia Baru Terlambat Terbang 20 Menit

image_pdfimage_print

Kabar6-Seekor penguin biru, dikenal oleh masyarakat lokal dengan sebutan korora, membuat penerbangan di Bandara Wellington beberapa waktu lalu terhambat.

Apa yang telah terjadi? Rupanya, melansir People, penguin tersebut terlihat berdiri di depan pesawat Chatham 521 ketika hendak lepas landas sekira pukul 13.00 waktu setempat, hingga mengakibatkan jadwal penerbangan menjadi terlambat sekira 20 menit. Bukannya kesal, para penumpang pesawat malah dengan senang hati menunggu staf bandara mengangkut penguin itu dengan handuk.

Petugas Margasatwa Bandara, Jack Howarth, mengatakan bahwa penguin kecil ini merupakan pemandangan yang sangat tidak biasa muncul di siang hari dan di darat. Howarth menduga, hewan tersebut mungkin terganggu oleh suhu permukaan yang tinggi.

“Sensor landasan pacu kami membaca 50 derajat, jadi tidak mengherankan jika mereka tidak terlalu senang,” kata Howarth.

Penguin itu kemudian dibawa ke rumah sakit hewan di Kebun Binatang Wellington untuk menjalani perawatan usai terpapar suhu tinggi.

“Kami tidak yakin sudah berapa lama mereka terkena sinar matahari tanpa perlindungan, jadi saya pikir yang terbaik adalah membawanya ke The Nest di Kebun Binatang Wellington karena mereka telah membantu kami memulihkan satwa liar lainnya di masa lalu. Mereka dengan senang hati membawanya untuk menenangkan diri dan memantau kondisinya lebih lanjut,” terang Howarth.

Penguin yang lantas diberi nama ‘Manu’ ini adalah burung pertama yang dilihat staf di bandara. Diperkirakan hewan itu mengakses landasan pacu melalui lubang di pagar, yang menurut Howarth akan segera diperbaiki.

“Sensor kami mendeteksi banyak hal, tapi bukan penguin. Mereka sangat langka, dan dalam kasus ini, pilotlah yang melihat penyusup tersebut,” ujar Howarth.

Manu dilaporkan saat ini dalam kondisi baik-baik saja, makan dengan normal bahkan nampak bersantai di salah satu sarang di kebun binatang.

Juru bicara Kebun Binatang Wellington mengatakan, penguin tersebut baru saja menetas dan ‘berusia sekira enam minggu ketika ditemukan, dan baru saja berkembang biak’, diperkirakan berasal dari Teluk Lyall.

“Meskipun kurus, lapar, dan berat badannya di bawah normal, anak (penguin) tersebut dalam keadaan sehat,” kata Howarth lagi.

Program pemulihan Kebun Binatang The Nest Te Kōhanga memiliki koloni kecil penguin biru, atau kororā. Meskipun beberapa kawanan penguin penyelamat tidak dapat dilepaskan karena cedera yang mereka alami, Manu diharapkan dapat kembali ke pelabuhan dalam beberapa minggu ke depan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email