oleh

Peneliti Ciptakan ‘Otak Mini’ dari Sel 5 Manusia Berbeda Disebut Pertama Di Dunia

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah penemuan baru mengambarkan model otak miniatur yang terbuat dari sel-sel berbagai orang, mampu memberikan gambaran lebih akurat tentang bagaimana otak manusia berkembang dan bereaksi terhadap berbagai obat.

Untuk pertama kalinya, melansir timesofindia, tim peneliti berhasil menumbuhkan model otak 3D menggunakan sel dari beberapa orang, yang disebut sebagai ‘chimeroids’, yaitu variasi dari organoid otak, model 3D kecil terbuat dari jaringan yang meniru struktur dan fungsi otak ukuran penuh.

Dibandingkan dengan model seluler 2D atau hewan seperti tikus laboratorium, model ini lebih akurat mencerminkan biologi manusia. Karena itu, tim peneliti berharap model ini akan mempercepat penelitian dan pengembangan obat.

Biasanya, organoid otak ditumbuhkan dari sel yang dikumpulkan dari satu donor saja. Hal ini berarti mereka tidak dapat menangkap variabilitas genetik yang ada antara individu, yang dapat memengaruhi perkembangan otak dan respons individu terhadap obat-obatan. Membuat chimeroids dapat mengatasi hambatan tersebut.

Tim peneliti mengumpulkan sel induk dari lima orang dan kemudian di laboratorium menggunakan bahan kimia yang mendorong pertumbuhan untuk mendorong mereka tumbuh menjadi organoid otak, masing-masing dengan sel dari satu orang saja.

Setelah organoid terbentuk, tim ilmuwan lantas merobek organoid yang dihasilkan dan mengombinasikan ulang sel-sel di dalamnya untuk membentuk chimeroids. Langkah ini memastikan bahwa setiap chimeroid mengandung jumlah sel yang sama dari masing-masing donor, sehingga mencerminkan variasi genetik yang ada di populasi manusia.

Setelah tiga bulan, chimeroids berdiameter sekira 3-5 milimeter dan mengandung semua jenis sel yang biasanya ditemukan di dalam korteks (lapisan terluar otak) janin. Chimeroids menunjukkan potensi besar dalam membantu memahami lebih baik bagaimana otak manusia berkembang dan merespons obat-obatan.

Tim menemukan, sel-sel yang berasal dari donor yang berbeda merespons obat-obatan ini dengan cara yang berbeda, dalam hal seberapa luas bahan kimia tersebut menghambat pertumbuhan mereka.

Penemuan ini menunjukkan bahwa chimeroids dapat digunakan untuk mempelajari bagaimana faktor genetik memengaruhi respons sel otak terhadap berbagai obat dan bahan kimia.

Dengan semua potensi ini, chimeroids diharapkan dapat mengubah cara kita memahami biologi otak dan mengembangkan terapi baru untuk berbagai penyakit neurologis. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam penelitian medis, membuka jalan bagi pendekatan yang lebih tepat dan personal dalam pengobatan penyakit otak.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email