oleh

Ilmuwan Lakukan Beberapa Modifikasi, Ginjal Manusia Ditumbuhkan pada Babi

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah penelitian yang sudah dipublikasikan dalam jurnal Cell Stem Cell menerangkan, tim ilmuwan melakukan beberapa modifikasi, yaitu ginjal yang hampir 50-60 persen seperti ginjal manusia ditumbuhkan di dalam tubuh babi.

Apa yang dilakukan para ilmuwan tersebut menjadi menarik sebab ginjal adalah salah satu organ yang paling banyak ditransplantasi. Melansir Smithsonianmag, upaya sebelumnya untuk memproduksi chimera mengalami kesulitan karena sel babi mengungguli sel manusia (lebih ke babi). Selain itu, sel kedua spesies memiliki kebutuhan fisiologis yang berbeda dan spesifik. Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian ini melakukan beberapa modifikasi.

Dengan menggunakan CRISPR (Clustered regularly interspaced short palindromic repeats), yaitu bagian dari DNA prokariota yang mengandung urutan dasar pendek, berulang, para ilmuwan merekayasa genetika embrio babi agar bergantung pada sel manusia dengan gen untuk perkembangan ginjal, sehingga sel manusia tidak bisa kalah bersaing. Mereka juga menggunakan sel induk manusia yang dirancang untuk berintegrasi lebih baik dengan sel babi.

Embrio yang dihasilkan dikultur dalam nutrisi yang dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan kedua spesies dan 1.820 di antaranya kemudian dipindahkan ke induk babi pengganti. Setelah 25 atau 28 hari, embrio dikeluarkan untuk dianalisis.

Dari lima embrio yang berhasil diekstraksi, para peneliti menemukan bahwa semuanya memiliki struktur ginjal yang normal untuk tahap perkembangannya.

“Kami menemukan bahwa jika Anda membuat ceruk pada embrio babi, maka sel manusia secara alami masuk ke dalam ruang tersebut,” kata penulis Zhen Dai. “Kami hanya melihat sangat sedikit sel saraf manusia di otak dan sumsum tulang belakang dan tidak ada sel manusia di punggung genital, yang menunjukkan bahwa sel induk berpotensi majemuk manusia tidak berdiferensiasi menjadi sel germinal.”

Meskipun hasil penelitian ini membuka harapan baru, masih ada jalan panjang yang harus ditempuh guna mematangkan penelitian tersebut. Misalnya masalah ginjal yang dimanusiakan dalam penelitian ini hanya berisi satu subset sel manusia, sehingga ini dapat memicu penolakan kekebalan jika ginjal tersebut tumbuh dewasa dan ditransplantasikan.

“Karena organ tidak hanya terdiri dari satu garis keturunan sel, untuk mendapatkan organ yang segala sesuatunya berasal dari manusia, kita mungkin perlu merekayasa babi dengan cara yang jauh lebih kompleks dan hal ini juga membawa beberapa tantangan tambahan,” terang Miguel A. Esteban, senior penulis.

Mengenai apakah tantangan-tantangan ini dapat diatasi dan memberikan solusi yang solid terhadap kekurangan organ donor, hanya waktu yang dapat menjawabnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email