Yes! Bau Badan Pria Bantu Redakan Stres Pasangannya

Kabar6-Memiliki masalah bau badan menjadi hal yang menjengkelkan, terlebih jika Anda aktif berhubungan dengan banyak orang. Namun kini ada kabar gembira, khususnya untuk para pria.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan dari University of British Columbia, Kanada, seperti dilansir Sindonews, menunjukkan bahwa bau badan pria yang melekat pada pakaiannya bisa meredakan stres wanita yang merupakan kekasih mereka. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology ini berfokus untuk mengetahui efek psikologis dari mencium bau pakaian yang dikenakan oleh kekasih dan yang dikenakan oleh orang lain.

Dalam penelitian yang melibatkan 96 pasang kekasih heteroseksual, para pria diminta untuk mengenakan kaus selama 24 jam dan tidak menggunakan minyak wangi pada tubuh atau pakaian yang dikenakan. Selain itu, mereka juga tidak dizinkan merokok atau mengonsumsi makanan yang bisa mempengaruhi bau badan mereka. Setelah 24 jam, kaus dikumpulkan dan disimpan di lemari pendingin agar aromanya tahan lama.

Peneliti lantas mengambil dua kaus dan menyerahkan kepada responden wanita untuk dicium. Kaus pertama milik kekasihnya atau orang asing dan kaus kedua merupakan kaus baru yang belum dikenakan. Responden tidak mengetahui kaus siapa yang mereka cium. Peneliti menilai wanita sebagai objek penelitian lantaran mereka memiliki indera penciuman yang lebih baik ketimbang pria.

Selanjutnya, peneliti meminta para wanita tersebut menjalani sebuah tes yang bertujuan untuk memicu stres. Tes tersebut berupa wawancara kerja dan mengerjakan soal matematika. Peneliti mengukur tingkat stres dan sampel ludah mereka juga diambil untuk mengukur jumlah kortisol, hormon yang berhubungan dengan tingkat stres.

Hasilnya, wanita yang mencium kaus kekasihnya lebih tenang dan tidak stres sebelum dan sesudah menjalani tes. Mencium bau badan kekasih berhubungan dengan rendahnya jumlah hormon kortisol pada darah wanita. Wanita yang mencium kaus kekasihnya dan berhasil mengenali aroma tubuh kekasihnya, memiliki jumlah kortisol yang jauh lebih rendah.

Sebaliknya saat mencium bau badan orang lain, wanita cenderung memiliki jumlah kortisol lebih tinggi atau mengalami stres yang lebih besar ketika menjalani tes. Peneliti menilai bahwa hal ini disebabkan karena manusia atau wanita takut pada orang asing, khususnya pria asing. ** Baca juga: 5 Daftar Makanan Terbaik yang Bisa Dikonsumsi pada Malam Hari

Bagaimana dengan pasangan Anda?(ilj/bbs)




Siapa Sangka Video Call Ternyata Sudah Ada Sejak 1950

Kabar6-Video call (panggilan video) adalah fitur jaringan 3G yang memungkinkan dua penelepon untuk berbicara satu sama lain sementara pada saat yang sama melihat bentuk video langsung telepon masing-masing. Untuk membuat panggilan video, kedua pengguna harus memiliki ponsel 3G yang mendukung fitur ini dan mereka berdua harus berada dalam jangkauan jaringan 3G.

Zaman sekarang, sudah banyak orang yang menggunakan fasilitas video call yang menciptakan kesan ‘lebih dekat’ dengan lawan bicara. Namun tahukah Anda, video call ternyata sudah ada sejak dulu, tepatnya pada 1950? Diansir Dailymail, terdapat cuplikan menarik yang memperlihatkan keheranan seorang wanita saat melakukan panggilan telepon video pada 1950 silam.

Telepon dalam cuplikan yang diambil di kantor Bell Labs di San Francisco ini harganya mencapai Rp600 juta. Rekaman tersebut merupakan bagian dari newsreel pada 1955, yang menunjukkan seorang wanita menggunakan telepon dial-up dengan dua layar kecil di depannya. Wanita tadi bisa dilihat di salah satu layar, dan setelah memanggil nomor yang dibutuhkan, seorang pria tiba-tiba muncul di layar lain sambil mengangkat gagang telepon.

Sebelum menutup telepon, keduanya terlibat pembicaraan singkat. Sementara itu demonstrasi publik pertama dari sebuah panggilan video terjadi pada 1927 dengan sifat satu arah antara Herbert Hoover, sekretaris perdagangan Amerika Serikat, dengan pejabat perusahaan AT & T Amerika di Washington.

Pada 1963, para insinyur mengembangkan videophone eksperimental pertama yang dikenal sebagai Picturephone. Selanjutnya pada 1971, Picturephone generasi kedua hadir dalam layanan publik, dirancang untuk menjadi sistem lengkap yang dapat mendukung komunikasi video dua arah melalui sirkuit telepon. Picturephone menggunakan transmisi video yang serupa dengan yang digunakan dalam siaran televisi. ** Baca juga: Ini Rumah Sakit di Swedia yang Layani Pria Korban Pemerkosaan

Layarnya yang digunakan 14 x 12,5 centimeter, memiliki mikrofon berdiri bebas dan tampilan video terpisah. Akhirnya AT & T memutuskan bahwa videophone tidak lebih dari sebuah ‘konsep yang mencari pasar’, dan pada akhir 1970-an hal ini dihentikan.(ilj/bbs)




5 Daftar Makanan Terbaik yang Bisa Dikonsumsi pada Malam Hari

Kabar6-Demi memiliki berat badan ideal, tidak sedikit orang yang rela menahan lapar pada malam hari sehingga seringkali tidur dalam kondisi perut keroncongan. Padahal, kebiasaan ini tidak disarankan karena justru malah bisa mengacaukan program penurunan berat badan.

Hal ini karena dapat membuat tidur menjadi tidak nyaman dan saat terbangun, Anda memiliki keinginan untuk mengonsumsi makanan cepat saji berkalori tinggi. Jadi sebaiknya Anda tidur nyenyak dengan perut yang kenyang. Nah, apa saja makanan terbaik yang bisa dikonsumsi pada malam hari tanpa membuat tubuh melar? Dilansir Boldsky, berikut makanan yang dimaksud:

1. Ceri
Buah ini dapat membantu Anda mendapatkan tidur yang lebih baik, karena mengandung melatonin yaitu hormon yang mengatur tidur. Ceri juga sarat dengan antioksidan yang akan membantu melawan peradangan dan kembung.

2. Yoghurt
Disarankan memilih yoghurt Yunani atau yoghurt buatan alam. Ini adalah salah satu makanan terbaik untuk dikonsumsi pada malam hari karena mengandung protein tinggi dan kadar gula rendah.

Protein akan membuat Anda kenyang lebih lama dan membantu membangun otot tanpa lemak. Kandungan protein dalam yoghurt dapat membantu membakar lemak tubuh dan menurunkan berat badan.

3. Roti gandum & selai kacang
Selai kacang dianggap sebagai salah satu makanan terbaik untuk menurunkan berat badan pada malam hari. Sumber protein nabatinya sangat bagus untuk membantu Anda membangun otot dan lemak tak jenuh tunggal yang sehat, agar tetap kenyang dan mengurangi lemak perut.

4. Susu cokelat
Kalsium yang terkandung dalam susu dapat membantu melelehkan lemak perut. Hasil penelitian mengungkapkan, mengonsumsi kalsium 1000 mg lebih banyak, akan membantu Anda mengurangi lemak 18 pon. Dan kalsium akan terserap lebih baik, berkat kandungan vitamin D susu.

5. Telur rebus
Satu telur besar hanya mengandung 78 kalori dan sangat tinggi nutrisi. Jadi, jika Anda ingin menurunkan berat badan dengan cepat, mengonsumsi telur rebus menjadi salah satu cara termudah untuk menurunkan berat badan. ** Baca juga: Mengantuk di Pagi Hari Tidak Melulu Karena Kurang Tidur

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Serpong, Riwayatmu Dulu

Kabar6-Enam wartawan senior yang pernah satu kantor dengan saya di Rakyat Merdeka (Jawapos Grup), Minggu (21/1/2018) lalu, berkunjung ke rumah saya di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Oleh: Mulia Siregar‎/Wartawan Senior Eks Rakyat Merdeka

Dua jam menunggu, mereka belum juga tiba di rumah. Padahal, sebelumnya mereka mengabari telah ke luar tol Jebun Jeruk dan sedang menuju Serpong. Normalnya, waktu tempuh perjalanan dari Kebon Nanas ke rumah paling lama 30 menit.

Tiba di rumah, mereka mengaku nyasar karena tidak hafal jalan. Semua berubah. Hutan karet, rawa-rawa, hutan pinus dan kelapa gading yang dulu tumbuh di kiri kanan, jalan kini sudah tidak ada lagi. Berganti menjadi perumahan yang tertata rapih. Jalan-jalan berlubang, kini mulus dan lebar.

Sekitar tahun 2.002, saya sering mengajak wartawan dan beberapa redaktur untuk menikmati suasana malam di perkampungan Serpong yang tenang. Jauh dari suara hingar-bingar kendaraan seperti di Jakarta.

Ditingkahi suara jangkrik, kami bergotong royong membersihkan dan membakar ikan yang kami beli dari petani ikan jaring terapung di danau bekas galian pasir, Desa Cihuni.

Ikan bakar dimakan bareng-bareng beralaskan sehelai daun pisang. Bumbu pun seadanya: cabe, tomat, bawang dan kecap manis dicampur menjadi satu. Nikmat.

Kebersamaan ini saya ciptakan untuk mencairkan hubungan saya dengan para wartawan. Maklum, sebagian menyebut saya ‘’galak’’ saat menjalankan tugas sebagai Redaktur Eksekutif merangkap Koordinator Liputan. Namun banyak juga yang sepenuhnya menyadari bahwa semua itu saya lakukan untuk mendidik mereka agar lebih profesional.

Kepada wartawan, apalagi pemula, ketika itu selalu saya tekankan, jangan ke kantor sebelum dapat berita bagus atau yang ditugaskan. Namun, jika mendapat berita eksklusif, apalagi menjadi headline, sang wartawan akan mendapat bonus uang yang jumlahnya lumayan besar ketika itu.

Hal ini tentu memacu mereka, berlomba-lomba mendapatkan berita ekslusif dan ‘bernilai tinggi’. Kinerja para wartawan hebat ini terbukti mampu menaikkan tiras Rakyat Merdeka hingga 500-600 ribu per hari, kala itu. Teman-teman saya di redaksi (Putra Nababan, Arif Gunawan, Kiki Iswara, Ludin Panjaitan, Karim Paputungan, dll) juga merupakan pemikir hebat yang bekerja tanpa lelah hingga mengantarkan Rakyat Merdeka sebagai media yang disegani kawan maupun lawan.

Kembali ke pembangunan Serpong. Meski jauh dari kantor di bilangan Pos Pengumben, Keb.Lama, Jakarta Selatan, para wartawan sangat antusias jika diajak bermalam di Serpong. Namun, mereka tidak berani mengendarai sepeda motor sendiri-sendiri, harus konvoi.

Sebab, kala itu begal motor sadis lagi marak di Serpong dan sekitarnya. Pelaku tidak segan-segan membacok korban hingga tewas jika menolak menyerahkan sepeda motornya. Bukan hanya pendatang, warga Serpong pun kerap menjadi korban begal para pelaku yang belakangan dikenal sebagai kelompok Lampung.

Menuju Serpong, mereka harus melewati Ciledug-Alam Sutra yang minim penerangan jalan. Mereka ekstra hati-hati karena kerusakan jalan sangat parah dan berbahaya bagi pengendara, terutama saat musim hujan.

Satu lagi yang ditakutkan adalah ular, terutama cobra, ular belang dan ular tanah. Bisanya rata-rata sangat mematikan. Karena itu, sambil membakar ikan, mata kami tetap waspada agar jangan sampai dipatok ular, terutama ular tanah yang warna kulitnyanya mirip tanah sehingga tidak mudah terlihat.

Ngumpul sambil bakar ikan semakin sering kami lakukan setelah rumah saya yang mungil direnovasi seadanya tahun 2.004. Rumah mungil ini saya beli tahun 2.000 melalui kantor tempat saya bekerja. Biaya renovasi saya dapat dari honor penulisan buku Susilo Bambang Yudhoyono yang berjudul ‘’ SBY Bintang di hati Rakyat’’.

Kalau kemalaman pulang ke Jakarta, teman-teman bisa tidur ngampar di rumah. Kini teman-teman wartawan tersebut sebagian beralih profesi. Ada yang jadi dosen, rektor, pengusaha sukses, politisi, manager bank dan aktivis. Sebagian tetap menekuni dunia jurnalistik dengan posisi minimal redaktur dan pimpinan redaksi.

Tempat Buang Mayat

Saat mengelola rubrik hukum dan kriminal sekitar tahun 1993 di koran Merdeka (milik BM Diah-wartawan senior/mantan Menpen era Soekarno), saya tidak bisa duduk manis di ruang redaksi menunggu berita dari wartawan. Karena terbiasa bekerja ‘’lapangan’’, bila ada peristiwa menarik, saya kerap ‘’turun’’ dan berbagi tugas dengan wartawan di tempat kejadian perkara (TKP).

Endang Sudarma (almarhum) dan Geong Rusdianto (kini di RCTI/MNC Grup), adalah wartawan yang gigih dan menjadi andalan untuk liputan hukum dan kriminal. Karena belum ada handphone, informasi harus diperoleh langsung dari TKP. Hasil liputan bersama wartawan, saya sajikan dalam bentuk laporan utama yang menarik untuk dibaca.

Ketika itu, tidak jarang ditemukan tiga sampai empat mayat tak dikenal di hutan karet di kawasan Serpong. Paling sering di hutan kelapa gading (kini jalan raya di depan Ruko Mendrisio, Paramout Gading Serpong hingga Jl BSD Raya Utama menuju perumahan Puspitek, Desa Medang, Kelurahan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Kondisi mayat rata-rata sangat memprihatinkan dengan sekujur tubuh penuh belatung.

Mungkin karena jauh dari permukiman penduduk, ditambah rimbunnya hutan pohon karet/pinus/kelapa gading dan tanah yang penuh rawa menjadikan kawasan ini aman bagi pelaku untuk membuang jenasah korban yang sebelumnya dihabisi di tempat lain. Tingginya tingkat kriminalitas di kawasan Serpong dan sekitarnya mengakibatkan banyak warga lebih suka bercengkrama di rumah atau dengan tetangga dekat pada malam hari.

Hingga tahun 1980-1990-an, Serpong sangat jarang diberitakan media massa, kecuali soal maraknya begal, mayat tak dikenal, kegiatan pemerintahan di kantor Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) serta peringatan Peristiwa Lengkong setiap tanggal 25 Januari yang kerap dihadiri veteran tokoh-tokoh nasional.

Pertempuran Lengkong (25 Januari 1946) adalah peristiwa bersejarah dan heroik para pahlawan kita melawan pasukan Jepang di Desa Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan.

Lurah Musa dan Ular Siluman

Kala itu, Serpong adalah daerah terpencil dan merupakan hamparan hutan karet/pinus, kelapa gading dan rawa-rawa. Jumlah sekolah dan Puskesmas sangat minim. Rumah Sakit yang ada hanya RS Ashobirin. Tidak ada bioskop atau tempat hiburan. Hiburan warga kala itu antara lain pemutaran film layar tancap. Itu pun bila ada warga menggelar hajatan.

Mata pencaharian warga umumnya pegawai perkebunan karet, bertani padi, dan berdagang. Tidak banyak hasil yang bisa diharapkan dari gaji sebagai pegawai perkebunan, atau bercocok tanam di lahan milik sendiri. Sebab, persawahan di daerah ini umumnya tadah hujan.

Panen hanya setahun sekali. Begitu pun hasil kebun, meski panen lumayan banyak, warga terkendala alat transportasi sulit untuk menjual ke pasar lama di Tangerang.

Kalau tidak ada keperluan penting, warga Cihuni, Cigaten, Kampung Sawah, Kampung Bugur, Pondok Jengkol, Curug Sangereng, Rawa Buaya, sebisa mungkin menghindari bepergian ke Tangerang.

Untuk ke Tangerang, mereka harus naik getek karena daerah tersebut terbelah oleh kali Cisadane yang cukup lebar. Jembatan penyeberangan hanya ada di Cisauk Serpong yang dibangun masa penjajahan Belanda.

Salah seorang warga Pondok Jengkol, Jaro Gani menuturkan, ia dan keluarga pergi ke Tangerang hanya saat menjelang Lebaran untuk beli baju baru. Namun mereka harus naik getek yang disediakan Haji Endi secara cuma-cuma untuk menyeberangkan warga ke Jl Raya Serpong.

Haji Endi dikenal banyak orang sebagai tuan tanah yang baik hati, ringan tangan dan kerap menolong warga sekitar. Pak Haji yang masih kerabat dekat artis Jaja Miharja ini mengupah seorang petugas getek untuk menolong warga yang hendak menyeberangi sungai dari Desa Cihuni menuju Jl Raya Serpong, jalan raya satu-satunya ketika itu.

Kedua wilayah tersebut baru ‘’terhubung’’ setelah tiga jembatan besar – mampu dilewati truk bermuatan berat– selesai dibangun tahun 1990-an. Ketiga jembatan berlokasi di Jl SKKT, Desa Cihuni, yang dibangun oleh SK Keris, di pintu masuk perumahan Gading Serpong, dan Jl Grand Boulevard BSD.

Lain lagi cerita Emak Jum, warga Pondok Jengkol. Nenek berusia sekitar 70 tahun ini merupakan pegawai perkebunan di kawasan Gading Serpong. Pimpinannya ketika itu adalah Lurah Musa yang merangkap sebagai mandor karet.

Tugas utama Lurah Musa adalah mengamankan getah karet dari ‘’gangguan’’ kelompok Mat Hitam yang masa itu sangat ditakuti. Pihak perkebunan menunjuk Lurah Musa karena dianggap cukup sakti dan sanggup menghadapi kelompok Mat Hitam.

Menurut Emak Jum, guna mengamankan kebun karet, Lurah Musa memelihara ribuan pasukan siluman berwujud ular tanah. Boleh percaya atau tidak, Mak Jum bercerita menyaksikan langsung, bagaimana Lurah Musa berbicara pada ular siluman tersebut seolah-oleh berhadapan dengan manusia.

Pernah suatu hari, Lurah Musa mendatangi dan mendamprat seorang warga karena hendak membunuh ratusan ular tanah. Warga tersebut menjebak ratusan ular tanah dengan meletakkan tape dalam satu lubang. Ular tanah tersebut akhirnya dilepaskan.

Oleh sang Lurah, rombongan ular tanah disuruh pulang dengan berbaris. Sayang kebenaran cerita ini tidak dapat saya konfirmasi karena Lurah Musa sudah wafat.

Terlepas dari benar atau tidaknya cerita Emak Jum, warga sekitar mengungkapkan, sejak dijaga Lurah Musa, perkebunan karet aman dari pencurian. Pasca Lurah Musa wafat, tidak ada tokoh yang mengurusi kebon karet lagi dan dibiarkan terlantar hingga penuh semak belukar.

Peran Soeharto dalam Pembangunan Serpong

Bila melintas di Jalan Alam Sutera Boulevard, Jl Raya Serpong, Jl Pahlawan Seribu, Jl Raya Gading Serpong dan Jalan BSD Raya Utama, banyak yang tidak percaya, betapa dulu kawasan ini merupakan hutan karet, hutan kelapa gading dan semak belukar.

Hutan karet dan rawa kini berubah menjadi jalan lebar dan mulus. Ribuan ruko dan pusat perbelanjaan berdiri kokoh. Ada Summarecon Mall Serpong, IKEA Alam Sutra, WTC, ITC, Giant, Teras Kota dan AEON. Restoran dengan aneka masakan nikmat juga terdapat di sepanjang Jl Raya Serpong.

Kehadiran pusat perbelanjaan, restoran, pertokoan dan perkantoran di Serpong tentu saja mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja warga sekitar dan daerah lainnya. Kini, selain menjadi penyangga ibukota, Serpong menjadi berubah menjadi pusat bisnis baru.

Salah satu pusat perbelanjaan terbaru diQ-Big Mall BSD yang menarik perhatian saya dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat BSD dan sekitarnya adalah Lulu Hypermarket milik investor asal Uni Emirad. Berbeda dengan hypermarket lainnya, nuansa Timur Tengah dan Islam sungguh terasa.

Saat berbelaja, konsumen dimanjakan dengan lantunan indah pengajian. Begitu pula saat waktu masuk salat, Lulu memperdengarkan suara azan.

Soeharto
Keberadaan Serpong sebagai salah satu penyangga ibukota tidak lepas dari peranan Pemerintahan Soeharto guna mengurangi ‘’beban’’ Jakarta yang sudah terlalu sumpek.

Pembangunan Serpong sebagai penyangga ibukota diawali dengan peresmian Kota Mandiri Serpong Damai, 16 Januari 1989. Presiden Soeharto kala itu sampai mengutus lima pembantunya untuk menghadiri acara peresmian.

Mereka adalah Menteri Dalam Negeri Rudini, Menteri Perumahan Rakyat Siswono Yudohusodo, Menteri Pekerjaan Umum Radinal Mochtar, Menteri Tenaga Kerja Cosmas Batubara, Menteri Perhubungan Azwar Anas. Hadir juga Gubernur Jawa Barat Yogie S Memet dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Surjadi Soedirdja.

Kepada wartawan kala itu Menteri Perumahan Rakyat Siswono Yudohusodo mengatakan, pembangunan kota mandiri Bumi Serpong Damai sangat resiko.

Sebab nilai investasi yang ditanam kala itu sangat besar, mencapai Rp 3,2 triliun. Apalagi Serpong kala itu terasa jauh dari Jakarta karena jalan raya menuju BSD masih minim.

Namun kerisauan Siswono tidak terbukti. Bahkan pengusaha property rame-rame mengikuti jejak BSD membangun perumahan di kawasan Serpong. Hal ini tentu berdampak pada kenaikan harga tanah di kawasan Serpong.

Banyak warga di Serpong kaya mendadak karena menjual tanahnya kepada pengembang dengan kenaikan harga mencapai ratusan persen. Mereka membangun atau membeli rumah yang lebih layak. Sisa penjualan tanah mereka gunakan untuk modal usaha.

Namun banyak juga teman saya menggunakan uangnya untuk berfoya-foya atau menikah lagi. Sayangnya, setelah uangnya habis, sang istri muda menceraikannya. Menyesal? Tentu, tapi sudah terlambat.

Pasar Tradisional Modern
Hal lain yang menarik perhatian saya adalah keberadaan Pasar Tradisional Modern. Ada empat pasar tradisional modern: Pasar Sinpansa (Summarecon), Pasar Modern Paramount, Pasar Modern Alam Sutra, dan Pasar Modern BSD City.

Di pasar ini, selain menjajakan kebutuhan rumah tangga, juga tersedia jajanan tradisional. Suasana di pasar modern terasa nyaman karena bersih dari sampah dan lalat. Uniknya, ciri khas pasar tradisionalnya tetap dipertahankan, tetap ada tawar menawar, meski semua sudah berkonsep modern.

Salah satu pasar yang cukup menarik perhatian saya adalah Pasar Modern BSD City yang setiap hari ramai dikunjungi pembeli, utamanya akhir pekan. Pasar Modern BSD City ini mampu bersaing dengan peritel raksasa yang ada. Saat ini, ada sekitar 800 pelaku UMKM terlibat di dalamnya.

Hebatnya lagi, beberapa pedagang di pasar ini beromzet puluhan juta per hari. Bahkan ada yang sukses mengekspor dagangannya hingga ke luar negeri.

Muhammad Syafik (30 tahun), misalnya. Siapa yang menyangka bila dengan hanya berdagang ayam potong, pendapatan Syafik bisa mencapai Rp17 juta hingga Rp20 juta per hari? Apa kiat dan dari mana pengetahuan berdagang diperoleh? Ternyata mengikuti pelatihan melalui program Pasar Rakyat Scholl yang diselenggarakan PT BSD, pengelola Pasar Modern City.

Pedagang lain di Pasar Modern BSD City yang juga sukses saya adalah Tawi. Dengan hanya bermodalkan satu juta rupiah, pria asal Pekalongan kelahiran tahun 1970 ini sukses mengekspor tempe hingga ke Taiwan dan Hongkong.

Dari hasil penjualan tempe di lapaknya, Tawi mampu meraih untung bersih Rp3 sampai 4 juta per hari. Itu belum termasuk untung yang diraih dari hasil ekspor tempe ke luar negeri. Lagi-lagi pengetahuan dan kiat suksesnya sama dengan Muhammad Syafik: mengikuti pelatihan yang diselenggarakan PT BSD.

Tetap Religius
Meski berkembang pesat menjadi kota mandiri, menurut pengamatan saya, warga Serpong tetap religius. Terbukti dengan makin banyaknya tempat ibadah di Serpong dan sekitarnya. Masjid, misalnya.

Tercatat ada puluhan masjid besar di BSD City. Sebut saja, Masjid Al Hakim Kencana Loka BSD City, Masjid Al-Aqsha De Latinos, BSD City, Masjid Baitussalam, The Green, BSD City, Masjid Al-Ikhlash Sektor 1,6 BSD City, Masjid An Nahl The Icon BSD City, Masjid Al Falah German Centre BSD City, Masjid Asy-Syarif Al-Azhar BSD City, Masjid Al Hidayah Sektor 1.3 BSD City, Masjid Giant BSD City, Sentra Masjid BSD City, Masjid Al-Ukhuwah The Icon BSD, Masjid Ar Rahman BSD City, Masjid Al IKhlas Q-Big BSD City, Masjid Ulul Albab BSD City.

Keberadaan tempat ibadah tersebut tidak lepas dari sumbangsih warga BSD dan sekitarnya serta besarnya perhatian PT BSD. Sudah puluhan masjid dan mushola direnovasi PT BSD lewat program bedah masjid.

Puluhan sekolah elite Islam kini juga hadir di BSD City, di antaranya: Sekolah Islam Al Azhar, SD Al-Fath, KB-TK Islam Raudhah, TK Al-Fath, KB-TK Islam Terpadu Ar-Raihan, SD Islam Cikal Harapan-1, Sekolah Insan Cendekia Madani, Sekolah Islam Terpadu Permata Gemilang, Sekolah Islam Terpadu Aulady, Global Islamic School, Sinar Cendekia Integrated Islamic School.

Setiap tahun, menjelang Lebaran, PT BSD menggelar Festival Ramadhan. Diisi dengan berbagai perlombaan yang melibatkan anak-anak, acara ini selalu meriah. Ada lomba Tahfidz Al-Quran, lomba Da’i cilik, lomba busana muslim, dll. Selain memberi hadiah kepada peserta, panitia juga menyerahkan santunan kepada anak yatim.

Untuk kegiatan pendidikan, BSD City memberikan pelatihan bahasa isyarat bagi komunitas tuli dan dengar kepada warga sekitar (Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang). PT BSD juga memberikan bantuan untuk kaum dhuafa dan bea siswa bagi anak-anak yang membutuhkan di lingkungan sekitar.

Menariknya, bekerjasama dengan GeeksFarm, PT BSD juga memberi beasiswa pelatihan programmer dan pelatihan web mobile developer. PT BSD juga menggandeng Purwadhika untuk mendidik anak-anak berprestasi putus sekolah agar menjadi ahli IT/programmer komputer, web mobile developer yang siap kerja.

Menyaksikan langsung tahapan perkembangan Serpong hingga menjadi kota mandiri, adalah kenangan terindah bagi saya. Jujur, saya tidak menyesal pindah dari Jakarta ke Serpong.(Tulisan kiriman)

Isi berita kiriman diluar tanggungjawab Redaksi.




Kejari Kabupaten Tangerang Terima SPDP Kasus Tali Pocong

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus pencurian tali pocong dengan tersangka Mohammad Urfan alias Petruk yang ditangani Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Kabupaten Tangerang Pradhana Probo Setyarjo mengatakan, SPDP kasus pencurian tali pocong almarhum M Suhendra di Pemakaman Taman Abadi, RT002/003 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel, diterima sejak 18 Januari 2018 silam.

Saat ini, pihaknya juga telah menunjuk dua Jaksa Penuntut Umum (JPU), diantaranya Sammy dan Malda untuk menangani perkara tersebut.

“Ya SPDP kasus pencurian tali pocong sudah kami terima dari Penyidik Polres Tangsel. Sekarang, ada dua Jaksa yang tangani kasus itu,” ungkap Pradhana, kepada Kabar6.com, Rabu (24/1/2018).

Diberitakan sebelumnya, Polres Tangsel mengungkap kasus pencurian tali pocong almarhum M Suhendra di Pemakaman Taman Abadi RT002/003 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel.**Baca juga: Ini Alasan Petruk Bongkar Makam dan Curi Tali Pocong di Ciputat.

Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto mengatakan pihaknya berhasil menangkap pelaku pencuri tali pocong Mohammad Urfan alias Petruk pada 5 Januari 2018.**Baca juga: Pencuri Tali Pocong Gali Makam Pakai Batang Kayu Selama 3 Jam.

“Pelaku ini teman dekat almarhum semasa hidup. Saat Suhendra meninggal timbul niat dari pelaku untuk mengambil empat tali pocong almarhum,” ungkap Fadli menjelaskan dalam siaran persnya, Senin (8/1/2017).**Baca juga: Polres Tangsel Tangkap Pencuri Tali Pocong di Ciputat.

Atas perbuatannya, pelaku diancam pasal pencurian dengan pemberatan dan atau perusakan fasilitas pemakaman sesuai dengan Pasal 363 KUHP dan atau Pasal 279 KUHP.(Tim K6)




Ini Metode Polresta Tangerang Tekan Angka Kecelakaan Lalulintas

Kabar6-Upaya menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalulintas, Satlantas Polresta Tangerang akan gencar melakukan Razia dengan cara Hunting System.

Kasatlantas Polresta Tangerang Kompol Ari Satmoko mengatakan, upaya tersebut dilakukan dengan cara mobail berkeliling di wilayah hukumnya.

“Hunting System atau penindakan tegas dengan kasat mata dengan cara tilang di tempat,” terang Ari kepada kabar6.com, Rabu (24/1/2018).

Lanjutnya, hal itu dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap masyarakat yang tidak mentaati peraturan lalulintas.**Baca Juga: Warga Harus Peduli Keberadaan Tumpukan Sampah di Tigaraksa.

“Operasi hunting merupakan metode yang kami terapkan dalam bentuk patroli mobile system rutin dilakukan, diantaranya untuk mencari dan menemukan serta langsung menindak ditempat setiap pelanggaran lalulintas,” tegasnya. (Bam)




Warga Harus Peduli Keberadaan Tumpukan Sampah di Tigaraksa

Kabar6-Masyarakat diajak untuk ikut peduli dengan keberadaan tumpukan sampah di dekat lingkungan Sekolah Yayasan Fioretti Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang Saifullah mengatakan pihaknya butuh kerjasama masyarakat untuk tidak menjadikan lokasi tersebut untuk pembuangan sampah.

“Kalau keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) tersebut tidak mau dipindahkan lebih baik ditutup dari pada menimbulkan masalah pada warga sekitar,” ungkapnya kepada kabar6.com, Rabu (24/1/2018).**Baca Juga: Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa Lebak.

Sementara itu, bila keberadaan TPS itu masih dipertahankan, maka seharusnya ada usulan RT atau RW untuk pertanggungjawaban keberadaannya.(Bam)




Presiden Jokowi Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa Lebak

Kabar6-Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Sosial (Mensos), Idrus Marham, menyalurkan bantuan bagi korban gempa bumi Banten.

Presiden memberikan bantuan berupa beras, selimut, matras, paket lauk pauk, foodware, tenda gulung, velbed, sandang dan santunan ahli waris.

“Dari semalam kita sudah berkordinasi dengan pihak provinsi maupun kabupaten untuk memberikan bantuan,” kata Idrus Marham melalui rilis yang dikirim oleh Humas Pemkab Lebak, Rabu (24/01/2018).

Bantuan itu diberikan oleh Idrus Marham secara simbolis ke Bupati Lebak, Itu Octavia Jayabaya. Menurut Idrus, bantuan itu berdasarkan perintah langsung dari Presiden Jokowi.

“Arahan pak presiden itu, harus diilihat langsung seperti apa, pokoknya pastikan tidak ada anak bangsa yang tidak terurusi,” terangnya.

Pemprov Banten sendiri telah menyalurkan sejumlah bantuan berupa beras, selimut, matras, lauk pauk, tenda gunung, serta bantuan lainnya dengan nilai mencapai Rp 230 juta rupiah.

“Teman relawan dari Tagana sudah ada 215 personil yang siap di Kabupaten Lebak dan 40 personil lainnya dari Kabupaten Lebak,” kata Andika Hazrumy, Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Rabu (24/01/2018).

Bupati Lebak, Itu Octavia Jayabaya, meminta masyarakat untuk terus waspada, jika terjadi gempa bumi susulan. Mengingat, hingga saat ini, belum ditemukan alat untuk mendeteksi kapan terjadinya gempa bumi.

“Saya minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” kata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak, Rabu (24/01/2018).

Bantuan lainnya datang dari Polda Banten, yang memberikan bantuan berupa Beras 20.000 kilogram, Gula 500 kilogram, Telur Ayam 31 peti, Air Mineral 160 dus, Sayuran mayur, bumbu dapur, tahu tempe hingga kerupuk seberat 50 kilogram, Minyak Goreng 540 liter, Mie Instan 40 dus, Roti 400 potong hingga Biskuit 3.000 bungkus.

Selain itu, Polda Banten pun menerjunkan satu kompi Brimob dan satu peleton Shabara untuk membantu warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Lebak.**Baca Juga: Rumah Suku Baduy Dipercaya Tahan Gempa.

Sedangkan berdasarkan data dari Korem 064/Maulana Yusuf, terdata satu korban jiwa atas tragedi gempa bumi, bernama Nama Karyana (40), yang merupakan warga Kampung Cikaung, RT 02 RW 04, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

Lalu korban luka berat satu orang atas nama Ulum (62), yang mengalami patah tulang, merupakan warga Desa Cilograng, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.(dhi)




Rumah Suku Baduy Dipercaya Tahan Gempa

Kabar6-Suku Baduy memiliki cara tradisional membangun rumah tahan gempa. Cara ini telah dilakukan secara turun-temurun sejak ratusan tahun lamanya.

Diperkampungan Baduy, tidak mengalami kerusakan apapun, meski gempa yang terjadi pada Selasa 23 Januari 2018, berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) dan gempa susulan pada Rabu 24 Januari 2018 berkekuatan 5,1 SR.

Perumahan di Suku Baduy Dalam maupun Suku Baduy Luar di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, tak mengalami kerusakan saat diguncang gempa.

“Rumah kita kan panggung. Jadi kalaua ada gempa, ngikutin aja goyang-goyang, tapi enggak kayak tembok, kalau tembok goyang retak, kalau rumah panggung kita, ngikutin goyang-goyang,” kata Mulyono, Suku Baduy Luar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Rabu (24/01/2018).

Urang Kanekes yang kerap disebut Suku Baduy, kini sedang menjalani ritual Puasa Kawalu selama tiga bulan dan tidak boleh dikunjungi orang luar itu, tetap bisa hidup dengan tenang meski gempa mengguncang wilayahnya.

“(Warga) Pada kaget, cuma kan rumah kita anti gempa. Kerasa (goncangan), tapi enggak ada kerusakan,” terangnya.

Kerusakan kecil hanya terjadi di terminal Ciboleger, tempat terakhir wisatawan menggunakan kendaraannya. Dimana, patung selamat datang Suku Baduy, hanya runtuh sedikit.**Baca Juga: Gempa Susulan di Lebak, Bangunan Rusak Bertambah.

“Kalau Ciboleger banyak kerusakan-kerusakan kecil. Kalau (di dalam perkampungan) Baduy enggak ada (kerusakan),” jelasnya.(dhi)




Gempa Susulan di Lebak, Bangunan Rusak Bertambah

Kabar6-Kabupaten Lebak, Banten, kembali diguncang gempa susulan, berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR). Lokasi terdampak gempa pun meluas, dari sebelumnya hanya di 62 desa, kini bertambah menjadi 74 desa.

“Kebetulan kita kedatangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk melihat pasca bencana, sedang melakukan pengecekan langsung,” kata Kaprawi, Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Banten, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Rabu (24/01/2018).

Sedangkan jumlah rumah rusak, dari sebelumnya 1.158, kini bertambah menjadi 1.189 unit. Dampak dari gempa itu diperkirakan akan terus bertambah, seiring masih dilakukannya pendataan oleh RT, RW BPBD, TNI, Polri hingga masyarakat.

Kerusakan jembatan dan jalan, hingga kini terus dilakukan pengecekan dan penghitungan. Mengingat Kabupaten Lebak memiliki ribuan jembatan gantung dan permanen.

“Infrastruktur, sedang dalam tahap pengecekan petugas, RT, RW, desa, bersama sama. Fasos fasum belum masuk. Yang masuk pemukiman dulu,” terangnya.

Gempa susulan kali ini terjadi di 7.16LS – 106.07 BT, berjarak 69 Kilometer arah Barat Daya, berkedalaman 33 Kilometer dan tidak berpotensi tsunami.**Baca Juga: Lebak Kembali Diguncang Gempa Susulan

Sebelumnya sempat diberitakan gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang Kabupaten Lebak, Banten, pada Selasa 23 Januari 2018. Lalu terjadi gempa susulan lebih dari 20 kali. Siang ini, gempa kembali mengguncang Kabupaten Lebak dengan kekuatan 5,1 SR yang mengagetkan warga, terutama korban terdampak gempa.(dhi)