Beda Gaya Renang, Beda Pula Jumlah Kalori yang Terbuang

Kabar6-Berenang menjadi salah satu cara ampuh untuk menurunkan berat badan dengan risiko cedera yang rendah. Gerakan renang melibatkan banyak sekali gerakan otot, sehingga mampu membakar banyak kalori.

Pembakaran kalori tergantung dari gaya yang dilakukan, jarak, dan juga kecepatan berenang. Nah, dikutip dari Hellosehat, berikut adalah beberapa gaya berenang dan jumlah kalori yang dibakar:

1. Gaya katak
Otot-otot tubuh bagian atas maupun bawah dalam gaya berenang ini akan sama aktifnya. Saat melakukan tarikan tangan ke depan dada sepenuh tenaga, Anda menggerakan otot pectoralis, yakni otot yang berada di bagian dada Anda, juga otot-otot di lengan Anda termasuk otot bisep.

Gaya katak adalah gaya yang membakar lebih sedikit kalori dibanding gaya renang yang lain. Melakukan langkah-langkah gaya dada secara berulang-ulang hingga 10 menit membakar hingga 60 kalori.

2. Gaya punggung
Gaya punggung melatih otot-otot inti untuk menahan badan bisa seimbang dan lurus di permukaan air. Gerakan tangan berputar ke belakang dalam gaya ini juga membuat otot bisep bergerak paling dominan. Gaya punggung ini dapat membakar 80 kalori dalam 10 menit.

3. Gaya bebas
Gaya bebas memerlukan rotasi dari bahu hingga tangan mampu diayun ke depan sejauh mungkin dan selanjutnya bisa kembali menarik air sekuat tenaga. Otot punggung bagian atas, bahu, latisimus dorcii, pectoralis, deltoid berperan dalam rotasi perputaran tangan gaya bebas. Kalori yang dapat dibakar melalui gaya bebas ini sekira 100 kalori tiap 10 menit.

4. Gaya kupu-kupu
Gaya berenang ini melibatkan semua otot inti tubuh untuk bergerak melawan air. Banyaknya otot-otot besar yang aktif dalam gerakan gaya kupu, membuat gaya ini memicu kerja jantung dan paru-paru lebih berat untuk mendistribusikan oksigen.

Anda pun akan mendapatkan pembakaran kalori terbanyak dari gerakan ini. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang paling ampuh menurunkan berat badan. Selama 10 menit bisa membakar hingga 150 kalori. ** Baca juga: Jika Hal Ini Terjadi, Berarti Diet yang Anda Lakukan Kurang Tepat

Gaya berenang mana yang menjadi favorit Anda?(ilj/bbs)




Derita Sindrom Cotard, Esme Yakin Dirinya Telah Meninggal Dunia

Kabar6-Meskipun sedang tidak dalam kondisi koma, Esme Weijun Wang merasa bahwa dirinya sudah meninggal dunia. Kala itu, wanita asal San Fransisco ini, memberitahukan sang suami bahwa dirinya telah meninggal beberapa bulan lalu, yaitu saat dia berulangkali tak sadarkan diri selama beberapa jam dalam sebuah penerbangan pesawat antarnegara. Setelah berminggu-minggu merasa linglung, Esme pun tiba pada sebuah kesimpulan bahwa dirinya sudah meninggal.

“Saya diyakinkan bahwa saya telah meninggal di penerbangan itu dan saya sudah berada di kehidupan setelah mati. Kala itu saya tidak menyadarinya (bahwa saya masih hidup),” katanya.

Bukannya sedih, Esme malah menganggap kematiannya bisa membuat dia jadi orang yang lebih baik lagi di kehidupan berikutnya. “Saya mulai yakin bahwa saya sudah dalam kondisi tewas, atau sedang berada di neraka. Saya mencoba mencari tahu apa kesalahan yang telah saya lakukan sehingga terperangkap di kehidupan setelah mati. Saya pun merunut kembali kehidupan sebelum saya meninggal tapi tidak terasa nyata. Itulah yang menyiksa saya,” urai Esme.

Secara ilmiah, seperti dilansir Womenshealthmag, kondisi yang dialami Esme disebut dengan sindrom Cotard, yaitu gangguan mental langka yang membuat penderitanya berpikir mereka telah mati. Esme bukan orang pertama yang mengalami sindrom ini, karena sebelumnya juga ditemukan beberapa kasus serupa.

Menurut Pedro Morgado, M.D., Ph.D., seorang psikiater di Hospital de Braga, Portugal yang mendalami sindrom Cotard, penyakit ini hanya terjadi pada kurang dari satu persen orang yang menderita depresi. Para dokter belum mengetahui penyebabnya, tapi disinyalir kondisi ini sangat berhubungan dengan gangguan mental lain seperti depresi, schizophrenia atau pada orang yang mengalami trauma akibat cedera otak.

Pada kasus Esme, ia didiagnosa menderita schizoaffective di tahun yang sama saat kejadian tersebut. Schizoaffective merupakan salah satu jenis gangguan bipolar yang membuat penderitanya mengalami perubahan mood yang ekstrem dan drastis. ** Baca juga: Ikut Kontes Kecantikan, Unta di Arab Disuntik Botox

Orang yang menderita sindrom Cotard tidak tahu ada sesuatu yang hilang dari dirinya, secara mental, sehingga mereka benar-benar percaya telah meninggal. Sindrom ini bisa hilang dengan penanganan yang tepat dari dokter ahli.(ilj/bbs)




Jika Hal Ini Terjadi, Berarti Diet yang Anda Lakukan Kurang Tepat

Kabar6-Tidak sedikit orang yang melakukan diet demi mencapai berat badan ideal. Sayangnya, banyak juga yang kurang menyadari apakah diet yang dijalankan tadi sehat atau justru membahayakan tubuh.

Mungkin Anda belum mengetahui bahwa tubuh manusia memiliki caranya sendiri untuk ‘memberitahu’ efek diet yang sedang dijalani. Dikutip dari Klikdokter, berikut adalah beberapa tanda yang mengisyaratkan bahwa diet yang Anda lakukan kurang tepat:

1. Bau mulut
Bau mulut bisa terjadi akibat proses metabolisme yang disebut ketosis. Ketika tubuh tidak memiliki cukup glukosa untuk energi, tubuh membakar lemak yang tersimpan sebagai gantinya, dan proses ini menghasilkan pembentukan asam yang disebut keton. Nh, keton inilah yang bisa membuat napas mengeluarkan aroma busuk. Orang yang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat lebih mungkin mendapatkan keton saat mereka bernapas.

2. Rambut menipis
Selain memproduksi sel darah merah, zat besi juga berguna untuk menyimpan dan membawa oksigen ke dalam darah. Saat tubuh kekurangan zat besi, gejala yang akan terlihat adalah menipisnya rambut dan tubuh selalu merasa lesu.

3. Sembelit
Kondisi ini menunjukkan bahwa Anda membutuhkan serat dan air. Ketika sembelit, tingkatkan asupan air sambil menambahkan beberapa makanan berserat tinggi seperti gandum, buah, dan kacang-kacangan dalam menu diet Anda.

4. Kelelahan
Usai mengonsumsi karbohidrat kompleks (misalnya seperti gula) seringkali tubuh mendadak terasa lesu dan kurang berenergi. Kondisi ini terjadi karena gula meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Untuk menstabilkan energi, pilih makanan ringan yang dapat melepaskan energi secara perlahan, seperti pisang dan kacang-kacangan. ** Baca juga: Menu Sarapan yang Sebaiknya Dihindari Jika Anda Ingin Turunkan Berat Badan

Diet tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus diimbangi dengan olahraga. Jangan lupa jug berkonsultasi dengan ahli nutrisi agar Anda tidak salah menjalani diet.(ilj/bbs)




Polsek Tigaraksa Sikapi Kasus Ancaman Pembunuhan Relawan KIPP

kabar6.com
Kabar6-Kepolisian Sektor (Polsek) Tigaraksa menerima laporan Ahmad Suhud (31), relawan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Tangerang yang diduga diancam dibunuh oleh seorang pria berinisial JU di kantor Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Kamis (25/1/2018).
“Ya laporan soal kasus itu telah kami terima dan akan segera ditindaklanjuti,” ungkap Kapolsek Tigaraksa Kompol Dodid Prastowo, kepada Kabar6.com, malam tadi.
Namun, kata Dodid, sebelum memproses laporan itu pihaknya akan mempelajari serta menyelidiki lebih jauh tentang kasus dugaan ancaman pembunuhan tersebut.
Saat ini, pihak Penyidik telah menyita barang bukti kemeja warna putih biru milik korban yang kancingnya terlepas.
“Terlapor akan kami panggil dan mintai keterangan dulu, kalau memang terbukti dan kuat unsurnya maka kasus ini akan dilanjutkan. Pada intinya, semua laporan warga tetap kami layani,” katanya.
Infromasi yang dihimpun Kabar6.com, ancaman pembunuhan itu terjadi didepan Balai Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, saat berlangsungnya acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
Sekira Pukul 11.00 WIB, Suhud yang tengah berbincang bersama teman- temannya didepan kantor desa Taban didatangi AS rekan JU dari ruangan PKK.
Selang beberapa menit kemudian JU ikut menghampiri Suhud dengan menyapa dan langsung menarik kerah baju korban.
Melihat kejadian itu, Asbari Sekretaris Desa (Sekdes) Taban, melerai keduanya. Alhasil, aksi JU sempat terhenti dan duduk kembali ke kursinya.
Tak puas dengan aksinya yang pertama, JU akhiranya kembali naik pitam dan menarik kerah baju Suhud untuk kedua kalinya hingga kancingnya terlepas.
Setelah itu keluar kata- kata bernada provokatif dari AS “Udah Ro bunuh saja”.
JU, makin panas lalu pergi meninggalkan lokasi kejadian, sambil berkata “Saya golok kamu dan saya akan ambil golok”. Merasa keselamatannya terancam, korban akhirnya bergegas meningalkan lokasi.**Baca juga: Ngeri…! Relawan KIPP Tangerang Mau Dibunuh.
“Kalau menurut pengakuan pelapor, penyebabnya karena ada berita tentang temuan KIPP di media massa terkait temuan KIPP soal pengurus Parpol jadi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Jambe. Tapi kami tidak masuk keranah itu, kami hanya memproses sesuai dugaan tindak pidananya saja,” tutur Kapolsek Dodid.(Bam/Tim K6)



Ngeri…! Relawan KIPP Tangerang Mau Dibunuh

Relawan

Kabar6-Ahmad Suhud (31), relawan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kabupaten Tangerang diancam dibunuh oleh seorang pria berinisial JU di Kantor Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Kamis (25/1/2018).

Peristiwa yang sempat menghebohkan peserta Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tersebut, diketahui berlangsung sekira Pukul 11.00 WIB, siang tadi.

“Hari ini sudah terjadi kekerasan fisik dan ancaman pembunuhan terhadap relawan KIPP di Jambe,” ungkap Ketua KIPP Kabupaten Tangerang Zulpikar, kepada Kabar6.com, melalui pesan WhatsApp, malam ini.

Menurut Zulpikar, pascakejadian itu pihaknya bersama korban langsung mendatangi Mapolsek Tigaraksa, guna melaporkan kejadian yang mengancam nyawa anggotanya.

“Kita sudah lapor ke Polisi,” ujar Zulpikar, sembari menjelaskan bahwa kasus ancaman pembunuhan itu diduga sangat erat kaitannya dengan pemberitaan media massa tentang temuan KIPP soal pengurus Parpol jadi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Jambe.

Zulpikar menjelaskan, dirinya berharap laporan itu segera ditindaklanjuti oleh pihak Penyidik Polsek Tigaraksa.

Pasalnya, kasus itu dinilai cukup serius dan mengancam independensi pelaksanaan Pilkada Kabupaten Tangerang.**Baca juga: Polda Banten Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa di Lebak.

“Kami berharap laporan itu segera diproses dan ditindaklanjuti,” katanya.(Bam/Tim K6)




Polda Banten Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa di Lebak

Kabar6-Polda Banten memberikan bantuan sembako terhadap korban gempa di Lebak, Kamis (25/1/2018).

Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo​ mengatakan bantuan kali ini dilakukan rasa bentuk kepedulian polisi terhadap korban yang tertimpa gempa.

“Bantuan yang kami berikan adalah Sembako, pakaian dan obat-obatan agar bermanfa’at, dedangkan untuk bantuan uang dan materiil bahan bangunan agar segera untuk memperbaiki rumahnya,” jelasnya.

Lanjutnya, bantuan yang diberikan diantaranya 20.000 kilogram beras, 500 kilogram gula, telor 31 peti, Aqua 160 dus, sayuran sawi 50 kilogram, bumbu dapur, tempe tahu, krupuk, Minyak goreng 540 liter, Mie Instan 40 dus, Roti 400 potong, Biskuit 3.000 bungkus, makanan T2, uang sebesar Rp30 Juta, Semen 500 sak, 3.000 batu bata, Pasir dan kayu kaso dua truk serta asbes satu truk.

“Bantuan ini dilakukan salahsatunya untuk sedikit meringankan korban, agar merasa tenang dan nyaman walau terkena musibah,” ujarnya.

Kabid Humas AKBP Zainudin menambahkan, bahwa selain Kapolda, PJU Polda Banten, Ketua Bayangkari Polda Banten, Polres Lebak dan Pengurus Pusat Yayasan Kemala Bhayangkari ikut memberikan bantuan tersebut.

“Kami melakukan biar mereka merasa bahwa kami (Polisi) ini ada untuk mereka. Kami ingin selalu bersama Rakyat baik dalam keadaan suka maupun duka,” terangnya.**Baca Juga: Pemkab Tangerang Desak Pusat Segera Sahkan RUU SDA.

Sementara itu, Camat Lebak Gedong HE Wahyudin sangat mengapresiasi pemberian bantuan ini.” Saya pribadi dan atas nama korban mengucapkan banyak terimakasih atas pemberian pak Kapolda dan Jajarannya, sebab bantuan ini adalah sangat berharga buat kami,” ucapnya.(Bam/Mus)




Rakor, KPU Kota Tangerang Bahas Aturan Kampanye Pilkada 2018

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh jajaran KPU Kota Tangerang, pada Kamis (25/01/2018).

Rakor yang bertempat di ruang rapat KPU Kota Tangerang itu dilakukan untuk mensosialisasikan aturan teknis dalam tahapan kampanye pemilihan Walikota dan wakil Walikota (Pilkada) Kota Tangerang.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, tim pemenangan pasangan calon (paslon), perwakilan seluruh partai politik (parpol) pendukung, serta perwakilan dari Pemerintahan, Kepolisian dan TNI.

Ketua KPU Kota Tangerang Sanusi mengatakan bahwa ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam aturan teknis kampanye.

“Dalam hal penjelasan soal kampanye ada di PKPU 4 2017, harapan kami semua yg ada disini bisa sama-sama mempelajari, karena ada 7 (tujuh) poin yg penting diperhatikan,” ujar Sanusi dalam rakor yang digelar di ruang rapat KPU Kota Tangerang.

Dalam rakor tersebut, Sanusi juga menjelaskan bahwa adanya perubahan terkait teknis kampanye calon kepala daerah.

“Ada banyak hal yang berubah terkait kampanye calon kepala daerah. Pada pilkada serentak ini, seluruh urusan kampanye paslon mulai dari alat peraga dan lainnya itu sudah menjadi kewenangan KPU,” jelasnya.

Saat memaparkan di depan seluruh peserta rapat, Sanusi menyampaikan secara gamblang terkait seluruh aturan kampanye.

Beberapa aturan yang dipaparkan, di antaranya aturan pengadaan alat peraga kampanye, aturan penyebaran alat peraga kampanye pasangan calon (paslon), jumlah dan isi baliho-baliho kampanye paslon.

“Artinya sangat banyak regulasi yang wajib dipahami agar tidak terjadi kesalahan. Kampanye ini bagian yang sangat penting,” ujarnya.**Baca juga: Pengurus Parpol Jadi PPDP di Jambe, Begini Kata KPU Kabupaten Tangerang.

Adapun terkait ukuran Bahan Kampanye (BK) yang diatur dalam Petunjuk Teknis (juknis) kampanye KPU Kota Tangerang adalah sebagai berikut;

a. Selebaran (Ukuran 8,25 cm x 21cm) untuk 200.000 kepala keluarga.
b. Brosur (Ukuran Posisi Terbuka 21 cm x 29,7 cm), (Ukuran Posisi Terlipat 21 cm x 10 cm) untuk 200.000 kepala keluarga.
c. Pamflet (Ukuran 21 cm x 29,7 cm) untuk 200.000 kepala keluarga.
d. Poster (Ukuran 40 cm x 60 cm) untuk 200.000 kepala keluarga.

Adapun ukuran desain Alat Peraga Kampanye (APK) yang ditetapkan KPU Kota Tangerang adalah sebagai berikut;

a. Baliho/Billboard/Videotron (Ukuran 3 m x 5 m) pemasangan Tingkat Kota, sebanyak 5 buah.
b. Umbul-umbul (Ukuran 5 m x 1,15 m) pemasangan Tingkat Kecamatan sebanyak 160 buah.
c. Spanduk (Ukuran 1,5 m x 5 m) pemasangan Tingkat Kelurahan sebanyak 208 buah.

Untuk diketahui, masa kampanye Pilkada serentak 2018 akan berlangsung sejak 15 Februari hingga 23 Juni 2018. Dalam tahapan ini seluruh pasangan calon akan menggelar kampanye di tengah masyarakat.(BL/Hms)




Bupati Zaki Ajak Warga Kampanyekan Slogan Dua Anak Cukup

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang berharap Jambore Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) 2018, bisa menjadi moment diskusi bagi para pesertanya, menambah wawasan serta menguatkan jalinan komunikasi antar petugas Keluarga Berencana (KB).

Demikian pesan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, bagi seluruh peserta Jambore IMP 2018 yang dihelat di Hotel Yasmin, Puncak, Bogor, pada Kamis (25/1/2018).

Zaki bahkan mengingatkan, bila dimasa lalu Program KB cukup ampuh mengendalikan pertumbuhan penduduk di Indonesia. Sukses tersebut bahkan juga diakui dunia.

Sementara, kondisi saat ini, kegiatan edukasi, informasi dan komunikasi terhadap program KB dan Kependudukan dan Keluarga Berencan (KKB) di tanah air tengah mengalami penurunan baik entensitas maupun mutu.

“Dengan terselenggaranya kegiatan JAmbore IMP ini, diharapkan memberi pengaruh positif dan berdampak langsung pada para peserta dan masyarakat yang pada akhirnya berhasilnya pembangunan program KB nantinya,” katanya.**Baca juga: Jambore IMP, Upaya Pemkab Tangerang Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk.

Zaki juga mengajak seluruh warga untuk bisa bersama-sama dan terpadu mendorong setiap keluarga untuk menanamkan slogan 2 anak cukup, sebagai gaya hidup dan budaya masyarakat Kabupaten Tangerang.‎(Mer)




Jambore IMP, Upaya Pemkab Tangerang Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk

Kabar6-Dinas Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten tangerang menggelar Jambore Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) 2018.

Kegiatan yang dihelat di Hotel Yasmin, Puncak, Bogor, pada Kamis (25/1/2018) itu, bertujuan untuk mendukung percepatan pencapaian perwujudan keluarga kecil bahagia dan sejahtera, serta meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB di Kabupaten Tangerang.

Sedianya, Jambore IMP diikuti oleh 379 kader dari Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), Tribina Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), Bina Keluarga Lanbsia (BKL), Bina Keluarga Balita (BKB) dan PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja).

Ya, ratusan kader tersebut berasal dari tiap desa dan kecamatan di Kabupaten Tangerang, masing- masing satu orang keterwakilan.

Kepala DPPKB Kabupaten Tangerang,Teteng Jumara mengatakan, Jambore sebagai ajang tukar menukar informasi, pengalaman dan pengetahuan antar petugas KB dari berbagai daerah di Kabupaten Tangerang.

Dijelaskannya, Jambore IMP tersebut diharap dapat makin meningkatkan kualitas dan kemampuan petugas KB di lapangan dalam menunjang program-program DPPKB.

“Kegiatan jambore IMP ini sangatlah penting dan strategis, sebagai bentuk komitmen kita dalam memantapkan peran, tugas dan kepedulian dalam peningkatan kinerja pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) di Indonesia khususnya di Kabupaten Tangerang,” ujarnya.

Teteng mengatakan, DPPKB berusaha untuk menekan laju pertumbuhan pendudukan Kabupaten Tangerang yang saat ini terbesar di Provinsi Banten.**Baca juga: Pemkab Tangerang Desak Pusat Segera Sahkan RUU SDA.

Dalam kegiatan itu, lanjut Teteng, pihaknya bersama ratusan kader akan meningkatkan jumlah peserta KB baru dan menjaga kelangsungan ber-KB pasangan usia subur atau peserta KB aktif yang ada di Kabupaten Kabupaten Tangerang.**Baca Juga: Lerai Keributan di Organ Tunggal, Karnadi Malah Dikeroyok 5 Pemuda.

“Terutama metode kontrasepsi jangka panjang atau dengan menggunakan Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP),” ujarnya.(Mer)




Pemkab Tangerang Desak Pusat Segera Sahkan RUU SDA

Kabar6-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mendesak Pemerintah Pusat agar segera mengesahkan rancangan Undang-Undang (RUU) yang mengatur tentang pengolahan dan pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA).

Pasalnya, regulasi lama seperti UU Pengairan Nomor 11/1974, sebagai pengganti UU Sumber Daya Air (SDA) Nomor 7/2004 yang telah dihapus Mahkamah Konstitusi (MK), dianggap sudah tidak relevan lagi untuk digunakan saat ini.

“Kami sudah sampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera), untuk segera menyelesaikan UU dan aturan- aturan dalam rangka penggunaan sumber daya air dan juga pengelolaan air bersih dan air minum perpipaan,” ungkap Bupati Zaki, kepada wartawan, usai acara ground breaking pembangunan Intake dan Istalasi Pengolahan Air (IPA) Solear Cabang Tigaraksa yang digelar PDAM TKR, Kamis (25/1/2018).

Dengan adanya aturan hukum baru itu, kata Zaki, diharapkan bisa menjadi jembatan untuk pengelolaan air bersih dan air minum perpipaan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tangerang.

Disamping itu, keberadaan regulasi baru itu juga diyakini mampu mengakomodir kepentingan masyarakat dan pemerintah daerah dalam merealisasikan program- program pembangunan yang telah direncanakan.**Baca Juga: Polresta Tangerang Mediasi 3 Kelompok Bertikai di Cikupa.

“UU itu memang harus segera disahkan, supaya pengelolaan air bersih dan air minum lebih jelas arahnya dan lebih relevan dengan perkembangan zaman,” katanya (Bam/Tim K6)