1

Jelang Natal, Elpiji Melon Masih Aman di Tangsel

Kabar6-Meski sejumlah wilayah di Indonesia dikabarkan mulai kesulitan mendapatkan gas elpiji tiga kilogram, namun kondisi tersebut kiranya belum dirasakan oleh warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sejumlah warga di kota pemekaran termuda di Provinsi Banten ini mengaku, bila selain masih mudah mendapatkan gas melon tersebut, harganya juga masih normal sebagaimana biasa Rp20 ribu per kilogram.

“Di sini kita masih aman-aman saja. Harganya juga masih normal alias belum mengalami kenaikan,” ujar Irsa, warga Perumahan Amarapura, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel, kepada kabar6.com, Kamis (7/12/2017).

Hal serupa juga disampaikan Elly Herlina, warga Perumahan Pondok Pakulonan, Kelurahan Pakualam, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel.

“Disni juga masih normal kok. Biasanya, kalau elpiji langka, ibu-ibu di sini pasti paling kenceng ngomelnya,” ujarnya saat dihubungi kabar6.com.

Seperti diketahui, jelang datangnya perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, warga di sejumlah wilayah di Indonesia mulai mengeluhkan kelangkaan gas elpiji. Kalaupun ada, harganya juga melonjak karena sulit mendapatkannya.**Baca juga: PNS di Kota Tangerang Tukar Tabung Gas ‘Melon’ dengan Bright Gas.

Di Kota Tangerang misalnya, kelangkaan gas melon mulai dirasakan warga di RT 01/07 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang.(BL)




PNS di Kota Tangerang Tukar Tabung Gas ‘Melon’ dengan Bright Gas

Kabar6-Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyerbu menukar tabung gas Elpiji bersubsidi tiga kilogram dengan Bright Gas. Dengan penukaran tabung gas tersebut, PNS di Kota Tangerang tidak lagi menggunakan gas bersubsidi.

Hanafi, penyelenggara penukaran tabung gas dari Hiswana Migas mengatakan penukaran tabung gas ini diprioritaskan untuk PNS di Kota Tangerang. Lantaran, banyak PNS yang menggunakan tabung gas bersubsidi.

“Bright Gas berukuran 5,5 kilogram ini tidak bersubsidi,” ungkap Hanafi menjelaskan, Kamis (7/12/2017).**Baca Juga: DPMPTSP Kabupaten Tangerang Gelar Work With Passion.

Hanafi juga mengatakan saat penukaran tabung gas, banyak masyarakat yang bukan dari kalangan PNS ingin menukarkan tabung gasnya. Berdasarkan kesepakatan, masyarakat umum yang ingin menukarkan tabung gasnya dikenakan biaya Rp200 ribu jika menukarkan satu tabung gas bersubsidi dan Rp100 ribu jika menukarkan dua tabung gas bersubsidi dengan satu tabung Bright Gas.

“Gas bersubsidi tiga kilogram saat ini sangat langka di pasaran. Penukaran tabung gas ini sangat membantu masyarakat,” ujar Sunarto, salah seorang warga.(Rani)




DPMPTSP Kabupaten Tangerang Gelar Work With Passion

Kabar6-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang menyelenggarakan Work With Passion atau Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, bertempat Ruang Rapat Utama DPMPTSP Kabupaten Tangerang. Kamis (7/12/2017).

Kepala DPMPTSP Kabupaten Tangerang Nono Sudarno mengatakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ini diharapkan mampu meningkatkan kerja Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur DPMPTSP dan kekompakan dalam melaksanakan tugas pelayanan publik.

“Saya harap kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ini agar bisa memotivasi dalam bekerja serta membangun aparatur dalam rangka memberikan servis pelayanan perizinan dan non perizinan,” ujar Nono.

Kasubag Umum dan Kepegawaian DPMPTSP Kabupaten Tangerang Nurbaeti mengatakan peserta yang mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur perizinan sebanyak 60 orang, berasal dari perwakilan pegawai DPMPTSP Kabupaten Tangerang. Dalam Work With Passion ini menghadirkan narasumber Lois Sastrawijaya dari Indonesia’s Motivational Coasch.**Baca Juga: Pemprov Banten Bakal Ambil Alih Pembangunan SDN Sadah

“Saya memberikan motivasi kepada karyawan, bahwa bekerjasama dengan kita belajar. Bekerja itu harus semangat, peduli, inisiatif, solusi, mandiri dan motifatif sehingga kita bisa bekerja tuntas dan akurat dengan servis excellance baik internal dan eksternal,” ujar Lois Sastrawijaya.(/BLhms)




KPAI: Kondisi SDN Sadah Sangat Tidak Manusiawi

Kabar6-Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai Sekolah Dasar negeri (SDN) Sadah yang berdiri di atas bekas kandang kerbau dengan bangunan dari triplek sangatlah tidak manusiawi.

“Lapangan, kantin tak layak. Perpustakaan pun tidak ada,” kata Anggota KPAI Retno Listyarti saat mengunjungi SDN Sadah yang berlokasi di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (07/12/2017).

Retno menjelaskan kalau selama empat bulan dirinya menjabat sebagai komisioner KPAI, SDN Sadah menjadi lokasi pendidikan terburuk yang pernah dilihatnya di seluruh Indonesia.

Seharusnya, Pemkab Serang di bawah kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah, harus secepat mungkin diperbaiki. Lantaran dari enam ruang kelas hanya satu yang masih terlihat bagus dan itupun hanya untuk siswa kelas VI.

“Ruang kepala sekolah juga tidak layak, ya. Karena ruangannya sempit,” terangnya.

Selain berdinding triplek, atap nya pun dari asbes yang membuat siswa dan tenaga pengajar nya terasa panas dan pengap ketika berada di dalam ruangan kelas saat belajar mengajar. Ditambah, banyak kandang ayam dan bebek di sekeliling sekolah berstatus negeri yang kewenangannya berada di Kabupaten Serang itu.

“Kalau masyarakat enggak merasakan. Sudah biasa. Kita yang baru ke sini, terasa banget,” jelasnya.**Baca Juga: Pemprov Banten Bakal Ambil Alih Pembangunan SDN Sadah.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa SDN Sadah pada tahun 2015 menjadi korban relokasi dari Pemkab Serang dibawah pimpinan Ratu Tatu Chasanah karena di atas lahan sekolah tersebut akan dibangun Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Serang. Akibatnya, selama dua tahun itulah para orangtua murid, guru dan masyarakat membangun sekolah semi permanen di bekas lahan kandang kerbau.(dhi)




Pemprov Banten Bakal Ambil Alih Pembangunan SDN Sadah

Kabar6-Dalam akun resmi Instagram pemprov_banten, Wahidin Halim (WH), selaku Gubernur Banten akan mengambil alih pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sadah yang berdiri di atas bekas kandang kambing.

Dirinya pun meminta semua pihak mengentikan perang opini, karena tak akan bisa mengubah sekolah dari bekas kandang kambing menjadi layak.

Dalam akun itu pun tertulis bahwa mantan Walikota Tangerang dua periode itu sedang membebaskan lahan seluas 1.200 meter untuk membangun SDN Sadah.**Baca Juga: Miris, Begini Kondisi SDN Sadah di Kabupaten Serang.

“Dalam kondisi darurat, gubernur boleh membantu pembangunan gedung SD agar lebih cepat. Dana yang diambil bisa dari dana CSR,” tulis postingan yang diunggah pada Rabu, 06 Desember 2017.(dhi)




Akhirnya, Aturan Untuk Warga Non Muslim Rajeg Dibatalkan

Kabar6-Segenap aparatur di Kabupaten Tangerang, akhirnya duduk bersama untuk menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Kantor Desa Rajeg, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (7/12/2017).

Adapun pokok bahasan dalam rakor tersebut adalah, ihwar mencuatnya Berita Acara yang beredar di lingkungan RW 06, yang berisi imbauan tentang Peraturan dan Ketentuan Kegiatan Non Muslim dilingkungan setempat.

Turut hadir dalam Rakor tersebut, Kapolsek Rajeg, Danramil Rajeg, Camat Rajeg, Kepala Kesbangpol Kabupaten Tangerang, Kepala Satpol PP Kepala Satpol PP Kecamatan Rajeg, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kepala Desa Rajeg, Ketua RW 06 Perumahan Bumi Anugerah Sejahtera.

Dalam pertemuan itu juga disepakati bila Berita Acara yang sempat meresahkan warga dilingkungan RW 06, tepatnya di Perumahan Bumi Anugerah Sejahtera dimaksud, masih bersifat rancangan.

Untuk selanjutnya, lembar berita acara dimaksud dicabut dan dibatalkan, selain itu Rakor juga memastikan bila kegiatan rutin warga dapat berlangsung sebagaimana mestinya, sesuai norma yang ada, adapun kegiatan kemasyarakatan saat ini dan seterusnya yang berkaitan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan dikoordinasikan dengan Ketua Rt, RW, Kepala Desa, dan unsur Muspika setempat.

Rakor juga memasatikan akan memberikan perlindungan kepada siapa pun masyarakat yang melakukan kegiatan ibadah maupun kegiatan kemasyamkatan lainnya serta setiap persoalan yang muncul akan diselesaikan secara musyawarah dan mengkoordinasikannya secara berjenjang.

Dalam Rakor juga disepakati bila aparat terkait akan mengedepankan hukum dan menujunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman negara yang patut dipatuhi.

Keputusan Rakor selanjutnya dituangkan dalam sebuah Surat Pernyataan dan Komitmen Bersama sebagai bentuk penyelesaian permasalahan.

Adapun Surat Pernyataan dan Komitmen tersebut ditandatangani oleh Kepala Desa Rajeg, Yanto Firmanto, Camat Rajeg, H Ahmad Patoni, Kasatpol PP Kabupaten Tangerang, Yusuf Herawan, Danramil Rajeg Kapt Kav M Bakir, Kepala Kesbangpol Kabupaten Tangerang, Ahmad Hidayat, serta Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Tangerang, Rudi Gunawijaya juga Kapolresta Tangerang
AKBP HM Sabilul Alif.

Seperti diketahui, Berita Acara tentang Peraturan dan Ketentuan Kegiatan Non Muslim dilingkungan di RW 06 Perumahan Bumi Anugerah Sejahtera, Desa Rajeg, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, sempat menghebohkan warga.**Baca juga: Bupati Zaki Bakal Panggil Aparat Di Desa Rajeg.

Terlebih lagi, Berita acara dimaksud juga sempat viral di media sosial, karena berisi aturan yang cenderung tidak berpihak kepada masyarakat.(Sly)




Banjir di Dadap, Merupakan Rob Terlama

Kabar6-Banjir akibat naiknya permukaan air laut (Rob) yang merendam tiga Rukun Warga (RW) di Kampung Baru, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, kiranya merupakan banjir Rob yang terlama terjadi sejak beberapa tahun terakhir.

Demikian dikatakan Jahrudin, Ketua RT02/RW03, Kampung Baru, kepada kabar6.com, Kamis(7/12/2017). “Rob kali ini yang terlama, hampir empat hari,” ujarnya.

Menurutnya, bila merujuk tahun-tahun sebelumnya, Rob paling lama bertahan cuma 2 hari. Dan, biasanya setelah itu banjir akan kembali surut dan warga bisa beraktivitas kembali.

“Tapi kali ini, sudah mau empat hari, banjir Rob belum surut juga. Kita khawatir Rob ini berkepanjangan,” ujar Jahrudin lagi.

Hal senada juga dikatakan Asep, warga korban banjir lainnya. Rob yang berkepanjangan melumpuhkan aktivitas warga.**Baca juga: Warga Dadap Korban Rob Mulai Terserang Penyakit.

“Kalau terus gak bisa kerja, nanti keluarga kita makan apa,” ujarnya sembari berharap Rob bisa segera surut.**Baca juga: 3 RW Di Kelurahan Dadap Diterjang Rob.

Pantauan kabar6.com dilokasi Kamis (7/12/2017), warga korban banjir kini mulai diserang penyakit flu dan gatal-gatal. Tak hanya itu, banjir setinggi 70 sentimeter tersebut juga melumpuhkan seluruh aktivitas warga.(Vero)




Satpol PP Bubarkan Gerombolan Pelajar Nongkrong di Depan Mal Bale Kota

Kabar6-Petugas Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol PP) Kota Tangerang memeriksa gerombolan pelajar yang tengah asyik nongkrong di depan Mal Bale Kota, Kamis (7/12/2017).

Tak hanya itu, petugas Satpol PP juga memeriksa sekujur tubuh dan tas yang dibawa pelajar. Pemeriksaan dilakukan guna mewaspadai adanya pelajar yang membawa senjata tajam untuk melakukan tawuran.

Komandan Kompi Satpol PP Kota Tangerang, Erik mengatakan, pemeriksaan para pelajar tersebut guna mengantisipasi terjadinya tawuran.

“Tadi kita curiga saat mendapati para pelajar sedang nongkrong bergerombol. Makanya kita lakukan pemeriksaan,” ujar Erik lagi.

Sementara, salah seorang pelajar yang diperiksa mengaku, bila mereka sengaja mangkal dilokasi guna menunggu truk yang melintas dan bisa membawa mereka pulang.**Baca juga: 3 Penderita Difteri Diisolasi di RSUD Tangerang.

Pasalnya, para pelajar tersebut mengaku kehabisan uang untuk pulang. Hingga mereka berencana ingin menyetop truk untuk nebeng pulang.**Baca juga: 3 RW Di Kelurahan Dadap Diterjang Rob.

Selanjutnya, setelah dipastikan tidak ada pelajar yang membawa senjata tajam, petugas akhirnya menghalau para pelajar tersebut untuk meningalkan lokasi dan segera pulang ke rumah masing-masing.(vero)




Damkar Tangerang Tampik Keluhan Warga Soal Bantuan Belum Datang

Kabar6-Pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang, menampik tudingan warga ihwal belum adanya bantuan kepada warga Kampung Baru, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang dilanda banjir Rob.

Komandan Pos Damkar Pakuhaji dan Kosambi, Oni Sahroni menegaskan, bila kemarin, pihak Badan penanggulangan Bencana Darah (BPBD) telah mengirim bantuan logistik untuk warga korban Rob.

“Bantuan logistik yang diberikan kemarin berupa mie instan, air mineral, hingga selimut,” ujarnya saat ditemui kabar6.com, di lokasi banjir Kampung Baru, Kamis (7/12/2017).

Oni bahkan menyebut, bantuan logistik dimaksud diserahkan langsung kpeada pihak pengurus Rukun Warga (RW). “Bantuan sudah disalurkan oleh BPBD,” ujarnya.**Baca juga: Warga Dadap Korban Rob Mulai Terserang Penyakit.

Pantauan kabar6.com dilokasi Kamis (7/12/2017), warga korban banjir kini mulai diserang penyakit flu dan gatal-gatal. Tak hanya itu, banjir setinggi 70 centi meter tersebut juga melumpuhkan seluruh aktivitas warga.**Baca juga: Warga Korban Rob Mengeluh, Bantuan Belum Datang.

Kini, ratusan warga korban banjir diwilayah tersebut membutuhkan bantuan berupa tenda, logistik maupun obat-obatan. Itu mengingat kini sebagian warga mulai terserang penyakit flu dan gatal-gatal.(Vero)




BNN Kota Tangerang Butuh Personel di Bagian Pemberantasan

Kabar6-Hingga kini, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang kekurangan personel. Kekurangan personel terjadi di BNN Kota Tangerang pada bagian pemberantasan

Kepala BNN Kota Tangerang, AKBP Ahmad F Hidayat mengakui personel bidang pemberantasan belum terisi, dan dukungan anggaran hibah dari Pemerintah Kota Tangerang belum mampu menambah personel.

“Kekurangan personel bidang pemberantasan belum terisi. Butuh penambahan anggota khususnya dari kepolisian” ujarnya, Kamis (7/12/2017)..

kebutuhan utama yang ada di BNN Kota Tangerang menurut Ahmad adalah petugas pemberantasan, penyidikan dan petugas lapangan yang terlatih, untuk upaya penangkapan terhadap pengedar narkoba. Kondisi tersebut berdampak pada upaya pemberantasan peredaran narkoba di wilayah Kota Yangerang yang belum maksimal selama ini.**Baca Juga: 3 Penderita Difteri Diisolasi di RSUD Tangerang.

“Upaya pemberantasan selama ini masih bergantung kepada petugas bantuan dari satuan narkoba Polrestro Tangerang Kota dan BNN Provinsi Banten. Diharapkan ada perhatian dari Polda Metro Jaya atau Polres Metro Tangerang Kota untuk bersedia memperbantukan personelnya di BNN Kota Tangerang”, tambahnya.(az/tmn)