1

Dinsos Cek Keberadaan Nenek Hidup Sabatang Kara di Kota Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Soli Rosadi menyatakan akan langsung menindaklanjuti kabar adanya nenek warga RT 01 RW 05, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, yang bernama Hatima.

Menurutnya, bukan hanya itu saja tapi Hatima masih merupakan warga Kota Tangerang yang sudah berusia lansia dan tidak mendapatkan perhatian.

“Tapi semuanya harus ada kerjasama semua pihak. Terutama warga sekitar. Berkat wartawan yang baik hatinya In Shaa Allah malam ini juga kami akan check,” kata Suli saat dikonfirmasi oleh kabar6.com, Jumat (17/4/2020).

Suli mengatakan, akan memastikan terlebih dahulu lansia tersebut apakah memiliki keluarga apa tidak. Namun apabila memiliki keluarga wajib merawatnya.

Kendati demikian, apabila tidak memiliki keluarga akan ditindaklanjuti ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS).

“Tapi kalau masih ada sanak sodaranya wajib memelihara beliau. RPS sekarang di Graha 283. Ada penghuni di sana para lansia 18 orang,” katanya.

Suli menjelaskan, pihaknya sudah menjadikan rutinitas kewajiban sehari-hari untuk melakukan pengecekan pada lansia.

Namun kata Suli, yang manjadi istimewa apabila kalau warga masyarakat Kota Tangerang memberikan infomasi untuk ditindaklanjuti. “Kasus seperti ini harus ada yang memberitahu, sehingga kami bisa bergerak cepat,” jelaskan.

Meski demikian, Tim Reaksi Cepat (TRC), kata Suli, langsung bergerak setelah mendapatkan informasi tersebut dan berkoordinasi dengan TKSK Periuk, yang dibantu oleh Babinsa Kelurahan Periuk untuk mencari dan menelusuri berita tentang lansia yang bernama Hatima itu.**Baca juga: Kisah Nenek Berusia 100 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kota Tangerang.

“Hasil penelusuran, ibu Hatima masih memiliki keluarga dan tergolong keluarga mampu. Kebetulan beliau adalah nenek dari salah satu PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) di Kelurahan Periuk (Bu.dhini),” tandasnya Suli.(Oke)




Pulang Kampung, Ratusan Warga di Malingping Lebak Isolasi Mandiri

Kabar6.com

Kabar6-Isolasi mandiri selama 14 hari menjadi hal yang wajib dilakukan oleh warga yang tinggal di zona merah Covid-19 seperti Jakarta, Tangerang dan Bekasi saat pulang ke kampung halaman.

Hal itu lah yang dilakukan sekitar 200 orang warga Desa Sumberwaras, Kecamatan Malinping, Kabupaten Lebak.

“Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 karena mereka datang dari daerah penyebaran Covid-19. Total ada 200 orang pemudik di 22 RT dan mereka melakukan isolasi diri di rumah masing-masing,” ujar Kepala Desa Sumberwaras, Usup Supardi kepada wartawan, Jum’at (17/4/2020).

Dari 200 orang tersebut, 20 orang di antaranya berstatus orang dalam pemantauan. Pemerintah desa setempat membuka 7 pos khusus untuk memantau kondisi 20 orang tersebut.

” Setiap pemudik harus melapor ke pos selanjutnya menjalani masa isolasi sendiri 14 hari. Pemudik atau warga yang mengalami sakit dengan gejala mirip Covid-19 bisa menghubungi pos untuk dilaporkan ke puskesmas setempat,” terang Usup.

Sosialisasi dan imbauan terus secara masif dilakukan kepada masyarakat desa untuk memutus penyebaran virus dengan menerapkan hidup bersih dan sehat serta mengikuti anjuran pemerintah yakni physical distancing.**Baca juga: Jam Piket 10 Posko Perbatasan di Lebak Ditambah.

“Harapan kami, warga khususnya yang baru pulang kampung mentaati dan mengikuti aturan kesehatan. Mari sama-sama melawan Covid-19 dengan cara yang kita bisa,” katanya.(Nda)




PSBB, Pemkot Tangsel Siapkan Masker

kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menerapkan sistem kasih masker kepada pengendara yang melintas saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Jumat 17 April 2020.

Hal itu disampaikan langsung oleh Walikota Tangsel saat memantau kesiapan PSBB di titik poin Gading Serpong, Pakualam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

“Yang pasti kita imbau lah, tapi kalau masih ada masker kita kasih, kalau sudah tak ada kita suruh pulang bawa masker,” ujarnya di lokasi, Jumat (17/4/2020).**Baca juga: Pantau Kesiapan PSBB, Begini Kata Airin.

Selain menyiapkan masker, di 7 titik poin Kota Tangerang Selatan akan ada thermogun.(eka)




Pantau Kesiapan PSBB, Begini Kata Airin

kabar6.com

Kabar6-Menjelang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany memantau langsung kesiapan PSBB di titik poin Gading Serpong, Jumat 17 April 2020.

Airin mengatakan, posko Gading Serpong adalah posko yang akan buka selama 24 jam.

“Harapannya kan mulai pukul 00.00 itu mulai bergerak,” ujarnya di Lampu Merah Pertigaan Gading Serpong, Pakualam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Jumat (17/4/2020).

Airin menerangkan, pemberlakuan PSBB ini pihaknya belajar dari DKI dan Jawa Barat yang terlebih dahulu menerapkan PSBB di wilayahnya.

Airin mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama lakukan disiplin, karena keberhasilan PSBB adalah keberhasilan bersama.

“Tidak mungkin saya sendiri, tidak mungkin pak kapolres sendiri, pak dandim sendiri harus dipahami ini untuk kebersamaan dan ini untuk masyarakat,” tutupnya.**Baca juga: Besok PSBB Kota Tangerang, Ini Pesan Walikota Arief.

Diketahui, PSBB di Tangerang Raya akan dimulai tengah malam ini.(eka)




Banjir Rendam Rumah, Warga Aweh Lebak Salahkan Pengembang Perumahan

Kabar6.com

Kabar6-Banjir merendam sejumlah rumah di Kampung Babakan Kalapa, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak setelah diguyur hujan lebat, Jum’at (17/4/2020) malam.

Menurut warga, banjir tersebut disebabkan tidak ada lagi drainase alias saluran air sejak perumahan Ares Residence mulai dibangun. Akibat tidak ada saluran, air hujan menggenang permukiman hingga masuk ke dalam rumah.

“Karena enggak ada drainase, air jadi ke permukiman, dulu ada (Drainase) tapi sekarang ditutup. Padahal, sebelum-sebelumnya enggak pernah banjir, ini sejak enggak ada drainase,” ungkap Nurabidin.

Tidak adanya drainase sehingga berdampak banjir membuat warga sengsara. Apalagi, jika banjir terjadi pada malam hari di saat waktu istirahat.

“Di depan semata kaki tapi di dapur sampai selutut. Bayangin coba malam-malam gini kita harus bersih-bersih rumah. Puluhan tahun saya baru ngalamin banjir kayak begini,” cetusnya.

Dia pun mempertanyakan soal izin lingkungan pembangunan perumahan tersebut. Sebagai warga yang bersebelahan dengan pembangunan, Nurabidin tak pernah menandatangani pernyataan atas izin pembangunan tersebut.

**Baca juga: Jam Piket 10 Posko Perbatasan di Lebak Ditambah.

“Iya, ini perumahan ada izinnya enggak sih. Soalnya kami belum pernah tanda tangan pernyataan untuk perizinan,” ungkapnya.

Kabar6.com masih berupaya untuk mendapat penjelasan dari pihak pengembang Ares Residence.(Nda)




Seorang Pria Ditemukan Tewas Dalam Mobil di Karawaci

kabar6.com

Kabar6-Jumron Effendi (52), warga Kampung Rawacana Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Karawaci, Jumat (17/4/2020).

Kanit Reskrim Polsek Karawaci, IPTU Prapto Lasono mengatakan penyebab meninggalnya korban yang ditemukan dalam mobil bernomor polisi B 1063 CQQ, diduga karena serangan jantung.

“Diduga mengalami serangan jantung,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (17/4/2020).

Menurut Prapto, penemuan jenazah ini bermula saat pihaknya melakukan patroli diwilayah itu dan melihat mobil yang berhenti dijalan.

“Ditanya tidak jawab-jawab, terus di cek nadi tidak ada denyut nya,” jelas Prapto.**Baca juga: Besok PSBB Kota Tangerang, Ini Pesan Walikota Arief.

Prapto mengatakan, saat ini jenazah tersebut dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih. Sementara untuk mobil milik jenazah tersebut diderek menuju ke Polsek Karawaci untuk diamankan.(Oke)




Jam Piket 10 Posko Perbatasan di Lebak Ditambah

kabar6.com

Kabar6-Jam piket di 10 posko pemantauan Covid-19 di wilayah perbatasan Kabupaten Lebak ditambah dari sebelumnya 16 jam menjadi 24 jam.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi, mengatakan, penambahan jam piket personel agar pencegahan penyebaran Covid-19 semakin maksimal.

“Ada penambahan jam piket yang semula hanya 16 jam atau dibagi dua shift, sekarang menjadi 24 jam dengan tiga shift,” kata Kaprawi, Jum’at (17/4/2020).

Kaprawi menegaskan, penambahan jam piket personel di seluruh posko pemantauan bukan bertujuan penyekatan atau melarang pendatang masuk ke wilayah Lebak.

“Ini agar upaya pencegahan penyebaran Covid-19 semakin optimal,” ujar Kaprawi.

Lebih lanjut dikatakan Kaprawi, jam piket yang yang menjadi 24 jam untuk mengantisipasi pula masyarakat yang tetap memaksa mudik saat menjelang bulan puasa dan Idul Fitri. Meski sebenarnya, pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak pulang kampung.

“Memang diimbau agar warga tidak mudik, tetapi karena sudah menjadi tradisi bukan tidak mungkin banyak juga yang tetap mudik dengan memanfaatkan waktu malam dan dini hari,” katanya.

Pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah perbatasan Lebak dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke kendaraan dan mengukur suhu tubuh pengendara serta penumpang.**Baca juga: Jelang Ramadhan, Disperindag Lebak Akan Gelar Operasi Pasar.

Adapun 10 titik posko perbatasan tersebut berada di:

1. Perbatasan Rangkasbitung-Citeras (Serang)
2. Perbatasan Rangkasbitung-Pandeglang
3. Perbatasan Cibadak-Serang (Tunjug Teja).
4. Perbatasan Maja-Kabupaten Tangerang (Cisoka)
5. Perbatasan Curugbitung-Koleang-Jasinga
6. Perbatasan Cipanas-Bogor (Jasinga)
7. Perbatasan Banjarsari-Pandeglang (Jalupang)
8. Perbatasan Wanasalam-Pandeglang (Cikeusik)
9. Perbatasan Cibeber-Sukabumi (Cikadu)
10. Perbatasan Cilograng-Sukabumi.(Nda)




Besok PSBB Kota Tangerang, Ini Pesan Walikota Arief

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah berpesan agar seluruh masyarakat di Kota Tangerang disiplin dan taat mengikuti aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan mulai tengah malam nanti, atau Sabtu 18 April 2020, pukul 00.01.

“Ingat, PSBB bukanlah kepentingan pemerintah baik pusat atau daerah, tapi kepentingan kita bersama dalam membasmi pandemi covid-19 yang sedang terjadi, untuk itu sekali lagi saya minta agar warga dapat mengikuti aturan mainnya” ujarnya saat melakukan cek poin di Jalan MH. Thamrin, Jumat (17/4/2020).

Selama PSBB berlangsung 14 hari kedepan atau sampai 1 Mei 2020, ada puluhah cek poin yang telah siapkan Pemerintah Kota Tangerang.

Sebanyak 15 cek poin di jalan utama, 33 jalan lingkungan, 2 terminal dan 4 stasiun. Cek poin tersebut itu akan dijaga ketat oleh petugas gabungan mulai dari TNI-Polri, Satpol PP, Dijas Perhubungan dan BPBD Kota Tangerang.**Baca juga: Kisah Nenek Berusia 100 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kota Tangerang.

“Para petugas akan melakukan pengecekan terhadap para pengendara yang masuk dan keluar Kota Tangerang,” kata Arief.(Oke)




Kisah Nenek Berusia 100 Tahun Hidup Sebatang Kara di Kota Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Hatima, nenek yang berusia 100 tahun itu hanya duduk termangu di kediamannya yang sempit di RT 01 RW 05 Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Kakinya sudah tak mampu lagi menopang tubuhnya untuk berjalan dan melakukan banyak aktivitas. “Gak bisa jalan. Tidak kuat jalan sudah tua,” katanya dengan nada lirih saat Kabar6.com berkunjung ke rumahnya, Jumat 17/4/2020.

Hatima yang hidup sejak jaman penjajahan Jepang itu hidup sebatang kara. Kondisinya sangat memprihatinkan. Kelima anaknya tinggal di luar kota semua dan tidak pernah menengok nenek ini.

Tak ada perabotan atau barang berharga di rumahnya yang berukuran sekitar 5 × 6 meter itu. Rumah ini, menurut Hatima, dibangun atas swadaya masyarakat yang iba melihatnya. “Itupun hanya dapat pemberian warga,” katanya.

Untuk bertahan hidup, Hatima hanya mengharapkan bantuan dan belas kasih warga sekitar. “Saya dapat dikasih sama tetangga,” ucapnya. Biasanya, kata dia, jika dapat bantuan sembako dari tetangganya ia minta masakan sekaligus.”Karena tidak bisa masak lagi,” jelasnya.

Mirisnya, Hatima mengaku belum pernah merasakan nikmatnya bantuan kebutuhan bahan pokok sehari-hari dari Pemerintah. Selain bahan pokok, akses kesehatan pun tidak pernah ia rasakan.

Apalagi di tengah gencarnya pemerintah melakukan pendataan dan besarnya anggaran bantuan sosial dampak wabah Corona saat ini, Hatima berharap, pemerintah bisa memperhatikannya.

“Saya berharap mendapatkan akses kesehatan dan bantuan untuk kehidupan sehari-hari,” ujarnya.**Baca juga: Ini Jumlah Penerima Bansos Terdampak Corona di 3 Desa Kecamatan Solear.

Menurutnya yang paling dibutuhkanya saat ini adalah kebutuhan makan minum dan akses kesehatan. “Saya maunya makan buah-buahan saja. Tetapi tidak ada gimana,” kata Hatima.(Oke)




Ini Jumlah Penerima Bansos Terdampak Corona di 3 Desa Kecamatan Solear

Kabar6.com

Kabar6-Tiga Desa di Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang terus melakukan pendataan terkait bantuan sosial yang akan diberikan kepada warga terdampak Covid-19. Ada kuota 1.500 kepala keluarga yang harus dibagikan ke penerima di Desa Cikuya, Pesanggrahan dan Cikasungka.

Kepala Desa Cikuya, Ade Safei mengatakan bantuan sosial akan diberikan ke 42 Rukun Tetangga.” Cuma ada yang 1 RW jumlah RTnya lebih banyak, jadi agak beda,” katanya, Jumat 17/4/2020.

Sementara itu di Desa Pasanggrahan yang memiliki 12 RW dan 69 RT, diperkirakan setiap RT calon penerima bantuan terdampak Covid-19 sebanyak 20 KK” Dari 12 RW dan 69 RT yang ada di Desa Pasanggrahan, lebih kurang 20 KK perRT calon penerima bantuan terdampak Covid-19,” kata Pegawai Kantor Desa Pasanggrahan, Suyatno.

Menurut Suyatno, pihaknya sangat hati-hati dalam melakukan pendataan pasalnya, masih banyak warga dikampung yang tidak memiliki kelengkapan data.” Banyak problem terkait pendataan, makanya saya sering menghimbau warga agar segera perbaiki data atau tertib administrasi, ya kaitannya seperti ini, penerimaan bantuan sosial seperti ini,” paparnya.

Sementara itu Taufik ketua RT 03 RW 01 mengaku kesulitan mendata dan memilih warganya yang menjadi calon penerima bantuan terdampak Covid-19.” Saya bingung memilihnya, kenapa engga semua ya, kan semuanya juga terdampak Covid-19 dan PSBB ini,” keluh Taufik ketua RT di Perumahan Guru Pasanggrahan.**Baca juga: Tergantung di Sutet Setinggi 15 Meter, Nadin: Jangan Bilang Ayah Ya.

Informasi yang dihimpun di Desa Cikasungka terdapat 12 RW dan 82 RT dan perRT 18 KK calon penerima bantuan terdampak Covid-19 dari 1.500 KK (kuota) yang tersedia.(Tim K6)