1

Korban Covid-19 Bayar Ambulans Rp 15 Juta, Pemkot Tangerang Disebut Kecolongan

Kabar6.com

Kabar6-Ombudsman Banten menyoroti mahalnya tarif ambulans untuk mengangkut jenazah korban corona COVID-19 di Kota Tangerang yang mencapai Rp 15 juta.

Kepala Ombudsman Banten Dedy Irsan mengatakan biaya pemulasaran dan pemakaman korban COVID-19 tidak dipungut biaya apapun alias gratis. “Karena ini merupakan bencana nasional nonalam yang telah ditetapkan oleh Pemerintah pusat dan telah diinstruksikan hingga ke pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota bahwa semua biaya nya akan ditanggung oleh Pemerintah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu 15/4/2020.

Ombudsman Banten akan meminta keterangan kepada beberapa pihak terkait yaitu pihak Tangerang Ambulance Service dan juga RS Bhakti Asih. “Kami ingin tahu persoalan sebenarnya seperti apa hingga terjadi keluarga pasien menggunakan jasa ambulan swasta untuk penanganan korban Covid19,” kata Doddy.

Selain itu Ombudsman Banten juga akan meminta keterangan dari Pemerintah Kota Tangerang terkait bagaimana kontrol yang dilakukan terhadap rumah sakit-rumah sakit yang sudah dijadikan Rumah Sakit rujukan Covid19 di Kota Tangerang.

Menurut Doddy, disetiap daerah Kabupaten/ Kota sudah dibentuk Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (COVID19). Seharusnya, kata dia, Pemerintah kota memiliki kendali terkait penangan Covid-19 ini, koordinasi nya seperti apa dengan RS rujukan lainnya, data data terkait pasien yang PDP dan positif harusnya dibawah kontrol Pemerintah Kota selaku Gugus Tugas baik yang di rawat di RSUD maupun RS swasta yang menjadi RS rujukan. “Inikan namanya Pemkot Tangerang kecolongan hingga ada pasien korban covid19 yang akhirnya meninggal dan ternyata keluarga korban mengeluarkan uang sejumlah 15 juta untuk biaya pemulasaran jenazahnya.”

**Baca juga: ASN Provinsi Banten Bekerja dari Rumah Hingga 13 Mei 2020.

Sebelumny beredar di media sosial dan gambar kuitansi pembayaran ambulans.
Dalam gambar tersebut tertulis harga Rp 15.000.000 untuk pembayaran pemulasaran jenazah dari RS Bhakti Asih dan menggunakan peti jenazah beserta tim COVID-19 tujuan makam tanah 100 Ciledug, Kota Tangerang. (Den)




Pandemi Corona, Pemkot Tangsel Gelar Dzikir Online Bersama

Kabar6.com

Kabar6-Demi mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid19) lebih luas di Kota Tangerang Selatan, pemerintah daerah setempat menggelar dzikir bersama secara online

Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany menjelaskan, selain kebijakan yang terus disesuaikan oleh pemerintah, salah satu upaya yang dilakukan adalah ikhtiar dan tawakal.

Lanjutnya, sesuai dengan visi dan misi Tangsel merupakan kota religius, tentunya salah satu upaya yang dilakukan adalah berdoa.

”Apapun yang terjadi, saat ini tentu saja yang terpenting adalah memastikan bahwa kita tetap berdoa dan bermunajat, kepada Allah. Terutama menjelang bulan Ramadhan,” ujar Airin dalam dzikir bersama virtual yang diselenggarakan menggunakan live streaming. Selasa (21/4/2020).

Airin menambahkan, dirinya yakin di balik mewabahnya Covid19 ini selalu ada hikmah yang harus diambil, seperti banyaknya waktu yang didapatkan oleh masyarakat untuk menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga.

”Intinya, tetap harus ikhtiar dan bersyukur. Dan tetap berusaha membantu pemerintah agar tidak menghabiskan waktu di luar rumah dan melibatkan banyak orang. Tetap di rumah dan membantu pemerintah dalam menerapkan PSBB di Kota Tangsel.” terangnya.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Kota Tangsel, Abdul Rozak menerangkan, di tengah wabah ini tidak bisa menghilangkan upaya umat muslim untuk beramal.

**Baca juga: 36 Ribu Kepala Keluarga di Tangsel Terima Bantuan dari Kemensos.

Abdul melanjutkan, saat ini keterbatasan akses keluar rumah sudah bisa diatasi dengan kemampuan teknologi yang terus berkembang.

”Karena itu, dengan adanya dzikir online bersama ini. Kita bisa memastikan bahwa dalam situasi apapun kita tetap bisa bermunajat dan berdoa agar wabah ini segera berakhir dan kita bisa bersama-sama menjalankan ibadah di masjid-masjid,” tutupnya.(eka)




ASN Provinsi Banten Bekerja dari Rumah Hingga 13 Mei 2020

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim menginstruksikan kepada sekretaris daerah untuk mengeluarkan surat edaran perpanjangan waktu kerja dari rumah atau work from home hingga 13 Mei 2020 mendatang. Kebijakan itu untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Karena pandemi masih terjadi. Bahkan, tiga wilayah di Banten kini tengah diberlakukan oembatasan sosial berskala besar. Maka, saya instruksikan Sekda agar ASN dilingkungan Pemprov Banten kembali bekerja dari rumah hingga 13 Mei 2020 mendatang sesuai arahan MenPAN-RB,” katanya, Selasa (21/4/2020).

Terkait dengan pemberlakuan PSBB di wilayah Tangerang Raya, lanjut Gubernur WH, maka ASN yang berdomisili di wilayah tersebut agar dapat memenuhi segala ketentuan yang tercantum dalam kebijakan PSBB.
Diperpanjang, ASN Provinsi Banten Bekerja Dari Rumah Hingga 13 Mei

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah untuk mengeluarkan Surat Edaran (SE) perpanjangan waktu kerja dari rumah atau work from home (WFH) kepada seluruh ASN dilingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten hingga 13 Mei 2020 mendatang.

Hal itu untuk memutus rantai penularan covid-19 agar bisa terus ditekan.

“Karena pandemi masih terjadi. Bahkan, tiga wilayah di Banten kini tengah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Maka, saya instruksikan Sekda agar ASN dilingkungan Pemprov Banten kembali bekerja dari rumah hingga 13 Mei 2020 mendatang sesuai arahan MenPAN-RB,” katanya, Selasa (21/4/2020).

Terkait dengan pemberlakuan PSBB di wilayah Tangerang Raya, lanjut Gubernur, maka ASN yang berdomisili di wilayah tersebut agar dapat memenuhi segala ketentuan yang tercantum dalam kebijakan PSBB.

Sekda Banten, Al Muktabar mengatakan, menindaklanjuti instruksi Gubernur tersebut, pihaknya mengaku telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 800/899-BKD/2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten tertanggal 20 April 2020.

Dimana, didalam SE tersebut, dijelaskan bahwa masa pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/tempat tinggal (WFH) bagi ASN serta pengaturan lainnya sebagaimana Surat Edaran Sekda Provinsi Banten Nomor 800/789-BKD/2020 tanggal 30 Maret 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Bagi ASN di Lingkungan Pemprov Banten, diperpanjang sampai dengan 13 Mei 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan.

**Baca juga: Siapa Jamin Pendidikan Empat Anak Almarhum Ibu Yulie?.

Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan hasil tracking dan tracing nantinya nomor di sekitar pasien positif Covid-19 yang terdeteksi akan diberikan peringatan untuk segera menjalankan protokol kesehatan. Aplikasi ini juga digunakan untuk memonitor pendatang dari luar negeri dan pos lintas batas.

“Oleh karenanya, seluruh ASN juga diharapkan agar dapat mengajak seluruh anggota keluarga, kerabat dan tetangga untuk dapat mengunduh aplikasi tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19 di Provinsi Banten,”tuturnya.(Den)




Ahli Gizi Sebut, Puasa Selama Pandemi COVID-19 Dapat Tingkatkan Ketahanan Tubuh

Kabar6-Menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi COVID-19 memang menjadi tantangan tersendiri. Namun kabar baiknya, puasa ternyata dapat meningkatkan imunitas tubuh seseorang.

Imunitas tubuh merupakan benteng utama tubuh manusia untuk mencegah penularan penyakit. Meskipun demikian, ada sejumlah syarat tertentu agar puasa tersebut bermanfaat positif bagi imunitas tubuh pada khususnya.

Hal pertama, melansir Grid, puasa harus dijalankan dengan benar. Setidaknya, hal tersebut bisa bermanfaat positif bagi ketahanan tubuh manusia. Berpuasa dengan benar dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel manusia yang rusak. Selain itu, berpuasa juga bisa mengurangi massa lemak, khususnya lemak-lemak jahat pada tubuh.

Syarat puasa yang benar di antaranya adalah makan dan minum secara benar dan seimbang. Di tengah pandemi seperti saat ini, Anda diimbau untuk tidak melupakan sahur dan berbuka puasa dengan makan dan minum bergizi sekaligus seimbang.

Di samping itu, sahur dengan gizi yang lengkap dan simbang juga menentukan. Terutama, dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi sayuran yang mengandung banyak antioksidan.

Lebih baik lagi apabila sebelum imsak, disempatkan untuk mengonsumsi buah-buahan. Tentunya agar hal tersebut bisa meningkatkan daya tahan tubuh saat sedang berpuasa.

Makan yang seimbang terdiri dari karbohidrat, lemak yang baik, protein hewani dan nabati serta sayur, sehingga membuat daya tahan tubuh kita meningkat. ** Baca juga: Kebiasaan Sepele yang Ternyata Bantu Jaga Kebersihan Rumah di Saat Pandemi COVID-19

Sambut puasa Ramadan dengan kesiapan fisik dan mental yang terjaga.(ilj/bbs)




Tidak Sadar Terinfeksi COVID-19, Seorang Ibu Tulari 17 Anaknya

Kabar6-Brittany Jencik tidak pernah menyangka akan mengalami musibah yang membuat keluarga besarnya menderita. Wanita asal Penfield, New York, ini tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi COVID-19.

Hal yang mengejutkan, melansir mirror.co.uk, Jencik menularkan virus itu kepada sebanyak 17 orang anaknya. Jencik diketahui terinfeksi COVID-19 tanpa gejala apa pun. Dikatakan, anak-anaknya yang sebagian adalah adopsi, mulai menunjukkan gejala terkena COVID-19 saat dia sedang sangat kesakitan.

“Aku sangat khawatir aku tidak akan lagi menjadi orang yang sama,” kata ibu dari 18 anak itu. ** Baca juga: Alamak, Reporter Ini Tak Sengaja Tampilkan Suami Mandi Saat Sedang Syuting dari Rumah

Diakui Jencik, ia sama sekali tidak mengetahui dari mana atau kapan dirinya tertular COVID-19. Namun Jencik beruntung, virus tersebut tak merenggut nyawanya. Dia kini sedang dalam tahap penyembuhan setelah berminggu-minggu mengisolasi diri.

Demi mencegah dirinya dan anak-anaknya kembali tertular COVID-19, Jencik pun memanggil tim disinfektan ke rumah. Selama dua jam, seluruh bagian rumahnya disemprot oleh tim disinfektan.

“Aku melakukan ini karena ingin melindungi orang yang aku cintai sebaik mungkin,” ujarnya.(ilj/bbs)




Kebiasaan Sepele yang Ternyata Bantu Jaga Kebersihan Rumah di Saat Pandemi COVID-19

Kabar6-Menjaga kebersihan rumah menjadi hal yang harus diperhatikan, terlebih di tengah pandemi COVID-19 ini. Salah satunya dengan menggunakan disinfektan untuk membersihkan benda-benda yang mungkin sering dipegang, sehingga kesehatan keluarga jadi lebih terjaga.

Ada sejumlah kebiasaan sepele, yang apabila rutin dilakukan dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dalam rumah. Melansir realsimple, ini kebiasaan kecil yang mungkin tanpa disadari dapat membantu menjaga rumah jadi lebih bersih:

1. Lepas sepatu
Sebuah studi baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengungkapkan, sepatu berpotensi berfungsi sebagai pembawa virus.

Namun, sebelum adanya virus corona ini, penelitian telah menunjukkan bahwa sepatu mampu menyebarkan kuman di sekitar rumah. Jadi, penting untuk melepas sepatu sebelum masuk ke rumah, dan menggantinya dengan mengenakan sandal khusus rumah yang bersih.

2. Tutup toilet sebelum disiram
Penelitian telah menjelaskan mengenai risiko ‘bulu toilet’ atau aerosol yang dihasilkan saat Anda menyiram toilet. Apabila membiarkan tutupnya terbuka saat Anda menyiram, aerosol yang dilepaskan ke udara dapat mendarat di permukaan terdekat yang mungkin disentuh orang lain.

Jadi, untuk mencegah penyebaran bakteri, tutuplah selalu toilet sebelum disiram, dan pastikan menyimpan sikat gigi sejauh mungkin dari toilet.

3. Tidak bawa ponsel ke kamar mandi
Mungkin Anda sering membawa ponsel saat pergi ke kamar mandi. Padahal, kebiasaan ini dapat membuat bakteri-bakteri menempel pada ponsel, lho. Apabila Anda membawanya, penting untuk mendisinfeksi ponsel, demi membunuh bakteri yang menempel.

Mungkin ini kebiasaan yang sulit dihilangkan. Namun untuk menjaga kebersihan, ada baiknya untuk tidak membawa ponsel ke kamar mandi. ** Baca juga: Menurut Ahli Gizi, Begini Masak Telur Paling Sehat

4. Bersihkan tas belanja
Di saat seperti ini, penting untuk mencuci tas belanjaan yang dapat digunakan kembali. Jika Anda meletakkan tas-tas itu di meja dapur tanpa membersihkannya terlebih dahulu, bakteri atau pun virus bisa berakhir di permukaan meja dapur. Membersihkan tas belanja secara menyeluruh adalah hal yang sangat penting saat ini.

Selalu jaga kebersihan agar terhindar dari kuman, virus, dan bakteri.(ilj/bbs)




Alamak, Reporter Ini Tak Sengaja Tampilkan Suami Mandi Saat Sedang Syuting dari Rumah

Kabar6-Work from home sudah menjadi bagian keseharian para pekerja kantor yang kini harus melakukan aktivitas atau sejumlah pekerjaan dari rumah, selama pandemi COVID-19.

Sama halnya, seorang reporter bernama Melinda Meza pun harus syuting dari rumah karena mematuhi aturan lockdown. Namun siapa sangka, apa yang dilakukan Melinda ini justru menjadi perbincangan online, karena tanpa sengaja menampilkan suaminya yang sedang mandi.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir Yahoo, kejadian berawal ketika Melinda yang merupakan koresponden untuk stasiun televisi KCRA 3 di Sacremento, California, AS, ini melakukan syuting di rumahnya sendiri, dan menunjukkan kepada pemirsa bagaimana cara menata rambut di tengah pandemi COVID-19.

Saat itu tak ada yang salah dengan laporan Melinda. Wanita tersebut menampilkan cara memotong poni kepada para penonton yang dilakukan dalam kamar mandi.

Tak lama kemudian, seorang pemirsa menemukan hal yang janggal dari videonya. Ketika syuting dengan latar belakang kaca, pemirsa tadi melihat ada refleksi pria sedang mandi. Mereka pun menduga jika itu adalah suami Melinda, Mike de Lambert.

Keruan saja, hal ini pun menjadi viral ketika seorang netizen melaporkan sekaligus mengunggah fotonya ke Twitter. Netizen tadi menuliskan, “Beritahu ketika kalian melihatnya”.

Foto dengan bagian yang diblur membuat banyak netizen memberi tanggapan beragam. Postingan itu pun telah di-retweet sebanyak 24 ribu kali dan disukai 160 ribu kali. ** Baca juga: Jake dan Hannah, Pasangan Transgender Pertama di Inggris yang Lahirkan Anak Biologis

“Omg tolong bilang tidak bukan suaminya,” tulis orang yang mengira pria itu adalah Mike. Tapi ada juga yang bercanda bahwa mungkin saja itu adalah pria lain. “Aku berharap suaminya tidak melihat ini.”

“Mereka sudah pasti sedang berada di kamar mandi. Kita melihat refleksinya di cermin ke dua yang ada di pintu kamar mandi. Dia tidak bergerak karena tidak ingin terlihat di cermin besar di belakang wanita itu, tidak tahu bahwa ia terlihat di cermin kedua,” tulis netizen lain yang menganalisa situasi.

Waduh, malunya…(ilj/bbs)




Menurut Ahli Gizi, Begini Masak Telur Paling Sehat

Kabar6-Karena sifatnya mengenyangkan, telur menjadi menu favorit untuk sarapan atau makan siang dan malam, terlebih bagi Anda yang saat ini sedang menjalankan program diet sehat.

Sayangnya, saat diolah dengan bahan makanan lain, tingkat kesehatan telur tentu saja jadi berkurang. Dalam sebuah wawancara, melansir Womantalk, seorang praktisi dan pakar diet asal Australia bernama Joel Feren, menjawab pertanyaan seputar cara memasak telur paling sehat.

“Merebus atau mengukus telur adalah cara paling sehat untuk mengolah telur, karena tidak ada ekstra lemak yang ditambahkan di sini. Anda hanya menggunakan air atau uap air untuk memasaknya,” jelas Feren. ** Baca juga: Masak di Rumah Selama Pandemi COVID-19 Punya Sejumlah Manfaat Bagi Kesehatan Mental

Dilanjutkan, “Telur orak-arik adalah cara masak kedua paling sehat, sedang telur ceplok adalah urutan ketiga. Biasanya, saya hanya menggunakan oil spray untuk membatasi pemakaian minyak goreng. Anda benar-benar hanya memerlukan permukaan anti lengket untuk memasak telur, cukup olesi wajan dengan sedikit minyak goreng, dan hindari menuang minyak goreng untuk melakukan deep fry.”

Jadi, apabila diolah sendiri yaitu tanpa tambahan susu, butter, krim, atau keju, telur adalah bahan makanan yang sangat sehat. Telur yang diolah dengan cara benar, tentu akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.(ilj/bbs)




Dewan Lebak: Mulai 5 Mei Penyaluran Sembako Tak Boleh Sistem Paket

kabar6.com

Kabar6-Anggota DPRD Kabupaten Lebak Fraksi PPP Musa Weliansyah, menegaskan, mulai 5 Mei 2020, e-Warong selaku penyalur bantuan Program Sembako tak boleh lagi menyalurkan bahan pangan dengan sistem paket. Setiap bulan, komoditas dijual e-Warong dari tanggal 5 sampai 10.

“Karena 403 e-Warong di Lebak dipastikan menandatangani pakta integritas yang salah satu poinnya tidak akan melakukan pemaketan dalam penyaluran. Barang yang disediakan sesuai dengan permintaan KPM (Keluarga penerima manfaat),” kata Musa saat dihubungi, Kabar6.com, Selasa (21/4/2020).

“Program sembako ini pesan dulu, kemudian barang datang. Cocok dibayar oleh KPM, kalau tidak ya dikembalikan,” sambungnya.

Bahan pokok yang dijual e-Warong juga tidak boleh di atas harga pasar dan menjaga kualitas komoditas. Kata dia, pada awal Mei 2020, beras mutu terbaik tak mungkin melebihi Harga Rp10.500/Kg, telur Rp25.000/Kg, ayam Rp20.000/kg, tongkol Rp22.500/Kg.

“Semua harga komoditi tidak boleh lebih mahal dari tukang sayur keliling seperti yang terjadi sebelumnya,” ujarnya.

“Jika pakta integritas dilanggar bisa dipidana,” sambung Musa.

Dia menjelaskan, MoU yang dilakukan e-Warong dengan supplier adalah wanprestasi, menguntungkan sebelah pihak e-Warong dan sebaliknya KPM dirugikan dengan harga komoditi di atas harga pasar dan sistem paket.**Baca juga: Jokowi Larang Mudik, Begini Tuntutan Kepala Desa di Lebak.

“Untuk itu e-Warong kami harap membatalkan MoU yang Wanprestasi dan melangar Pedum sembako 2020. Supplier yang membuat MoU adalah supplier calo. Ini harus kita awasi bersama dan jangan takut melapor,” tegasnya.(Nda)




Siapa Jamin Pendidikan Empat Anak Almarhum Ibu Yulie?

Kabar6.com

Kabar6-Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten berharap pemerintah bisa menjamin pendidikan empat Ibu Yulie hingga besar nanti. Sehingga masa depannya terjamin melalui pendidikan yang baik.

“Anak almarhumah ini harus jadi perhatian pemerintah kedepan, karena masih ada yang sekolah, ada yang putus sekolah, tentu harapan kami anak ini tetap bersekolah, sehingga dinas terkait harus mempersiapkam bantuan itu,” kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten, Uut Lutfi, ditemui dirumah duka Ibu Yuli, di Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, Selasa (21/04/2020).

Pemkot Serang dan Pemprov Banten harus menggandeng semua elemen dan relawan untuk mencari tahu keluarga mana saja yang benar-benar membutuhkan dan belum tersentuh bantuan.

Sehingga kasus Ibu Yuli yang harus menahan lapar dengan meminum air galon selama dua hari sebelum mendapatkan bantuan hingga akhirnya meninggal dunia pada Senin, 21 April 2020 pukul 15.00 WIB tidak lagi terulang.

“Kasus ini mudah-mudahan kasus terakhir. Pemerintah, satgasnya harus bisa bekerjasama dengan peran pemuda, keluarga mana yang membutuhkan bantuan, harus dikasih bantuan. Jangan sampai setelah keninggal, pemerintah merasa kecolongan,” jelasnya.

Termasuk memperhatikan tumbuh kembang dan kesehatan anak bungsu almarhum yang masih berusia tujuh bulan, agar tidak kekurangan gizi dan pendidikannya terjamin hingga besar nanti.

Selain itu, dampak psikologis dan sosialnya juga harus diperhatikan oleh pemerintah Kota Serang maupun Pemprov Banten.**Baca juga: Berkas Permohonan Bantuan Ibu Yulie Ditolak Pemerintah.

“Termasuk anak yang paling bungsu, 7 bulan, harus diperhatikan masa kembang nya. Sekarang sedang di urus bibi nya, pengakuan bapaknya,” terangnya.(Dhi)