oleh

Berkas Permohonan Bantuan Ibu Yulie Ditolak Pemerintah

image_pdfimage_print

Kabar6-Agus Jakaria, Ketua RT 03 RW 07, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, mengaku pernah membawa berkas keluarga almarhum Ibu Yuli ke pemerintah untuk mendapatkan bantuan sosial (Bansos).

Namun data keluarga itu ditolak, lantaran tertulis bekerja sebagai petugas kebersihan yang dikira mendapatkan gaji setiap bulan.

Benar memang sang suami, Mohamad Holik bekerja sebagai “petugas kebersihan” yang mencari barang bekas dan layak jual dari tempat sampah atau tepatnya pemulung.

“Saya bawa data 15 Kepala Keluarga (KK), 5 KK saya bawa lagi karena tidak masuk kategori, disitu termasuk Pak Holik, karena status pekerjaannya sebagai kebersihan. Saya bawa berkasnya ke Kesos, saya bilang ke almarhum berkasnya saya bawa lagi,” kata Ketua RT 03, Agus Jakaria, ditemui dikediaman Ibu Yulie, Selasa (21/04/2020).

Agus menjelaskan bahwa bantuan datang ke keluarga Ibu Yuli sejak Sabtu, 18 April 2020, usai ramai diberitakan oleh awak media bahwa keluarga itu sempat menahan lapar dengan meminum air galon selama dua hari. Bantuan diberikan langsung ke Ibu Yuli oleh para relawan.

“(Bantuan dari pemerintah) belum ada, adanya Sabtu, datangnya bantuan banyak sore nya,” terangnya.

Agus Jakaria menjelaskan, bahwa adik dari Ibu Yuli pernah bercerita kepada dirinya, almarhum sempat mengalami sakit kepala pada Minggu, 19 April 2020 dan tidak bisa tidur di malam harinya. Kemudian pada Senin, 20 April 2020 sekitar pukul 15.00 wib, Ibu Yulie menghembuskan nafas terakhirnya.**Baca juga: Kata Lurah Lontar Baru Soal Keluarga Yuli Kelaparan.

“Saya pernah ngobrol sama adiknya, ada keluhan di kepala, kurang tidur, kata Pak (petugas) Puskesmas (ingin ketemu dengan adiknya) untuk wawancara dengan adiknya, pingin tahun keluhannya (almarhum),” jelasnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email