1

Suami Bantah Yuli Nuramelia Meninggal Karena Kelaparan

Kabar6.com

Kabar6-Muhamad Holik, suami Yuli Nuramelia membantah jika istrinya meninggal karena kelaparan.

Bantahan ini disampaikan Holik melalui surat pernyataan dan video yang beredar luas di media sosial.

Berikut isi lengkap surat pernyataan yang beredar di medsos:

Saya Muhamad Holik suami dari almarhumah Ibu Yuli Nur Amelia ingin mengklarifikasi bahwa pemberitaan yang beredar di media sosial, media online dan media elektronik yang memberitakan bahwa istri saya meninggal karena kelaparan atau tidak makan selama dua hari itu tidak benar. Tetap istri saya menjnggal karena kecapean atau kelelahan.

Demikian surat pernyataan klarifikasi Ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari siapapun.

**Baca juga: Warganya Dikabarkan Meninggal Kelaparan, Wali Kota Serang Bilang ini.

Selain melalui surat itu, Holik menyampaikan pernyataan yang sama dalam bentuk video. Isi pernyataanya sama dengan surat itu.

Yuli, warga Kelurahan Lontar Baru, Kota Serang wafat pada Senin 20 April meninggalkan suami dab empat orang anak. Meninggalnya perempuan 43 tahun ini menjadi sorotan karena dikabarkan kelaparan dan dua hari hanya minum air golon. (Dhi)




DKI Jakarta Perpanjang PSBB, Bupati Zaki : Lihat Situasi Kondisi

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta secara resmi memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hingga 22 Mei 2020 mendatang.

Perpanjangan PSBB selama 28 hari itu, tentunya akan berpengaruh langsung dengan sejumlah daerah penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Sementara, untuk wilayah Tangerang Raya yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, terhitung baru sekitar lima hari memberlakukan aturan PSBB untuk memutus rantai penyebaran covid19.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, sebelum memutuskan untuk mengikuti langkah DKI Jakarta, pihaknya akan melihat dahulu situasi dan kondisinya.

**Baca juga: Door To Door, Alfamart Serahkan Bantuan Sembako ke Warga.

Pasalnya, pemberlakuan PSBB di wilayah Tangerang Raya belum genap sat pekan dilaksanakan.

“Lihat dulu sikonnya nanti. Belum juga 1 minggu,” ungkap Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, kepada Kabar6.com, Rabu (22/4/2020). (Tim K6)




Warganya Dikabarkan Meninggal Kelaparan, Wali Kota Serang Bilang ini

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Serang Syafrudin memastikan terus memantau keluarga Yuli Nuramelia yang dikabarkan meninggal karena kelaparan di tengah pandemi Corona. “Keberlangsungan keluarga tentunya nanti akan kita pantau,” ujarnya Rabu 22/4/2020.

Yuli, warga Kelurahan Lontar Baru, Kota Serang wafat pada Senin 20 April meninggalkan suami dab empat orang anak. Meninggalnya perempuan 43 tahun ini menjadi sorotan karena dikabarkan kelaparan dan dua hari hanya minum air golon.

Syafrudin mengatakan Pemkot Serang juga akan memantau perkembangan Muhamamad Holik, suami Yuli. “Pak Holik ini kan usaha. Nanti melalui dinas terkait, Dinsos dan Disnaker akan memantau perkembangannya. ”

**Baca juga: Fakta Dibalik Meninggalnya Warga Kota Serang yang Dikabarkan Kelaparan.

Ketika ditanua apakah Holik akan diberikan pelatihan keterampilan kerja ataupun bantuan untuk memulai usaha, Syafrudin berkata Pemkot Serang belum memikirkannya. Syafrudin beralasan masih mengurus terlebih dahulu anak-anak almarhum.”(Pelatihan dan penempatan kerja) nanti lihat perkembangan dulu, pemantauan kami. Saat ini anak dulu yang kita selamatkan,” terangnya.

Meski sudah tiga hari meninggal dunia, sejak Senin 20 April 2020 sekitar pukul 15.00 wib hingga hari ini, Rabu 23 April 2020, Walikota Serang, Syafurdin, mengaku belum mendapatkan laporan resmi penyebab meninggalnya Yuli. “Rekam medis belum keluar, (berapa lama) enggak tahu saya juga, nanti saya tanyakan ke dokter.” (Dhi)




Fakta Dibalik Meninggalnya Warga Kota Serang yang Dikabarkan Kelaparan

Kabar6.com

Kabar6-Meninggalnya Yuli Nuramelia, warga Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Kota Serang meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.

Perempuan 43 tahun ini meninggalkan suaminya Muhamad Holik dan empat orang anak, salah satunya bayi berusia tujuh bulan. Wafatnya Yuli di tengah pandemi Corona ramai diperbincangkan karena dikabarkan kelaparan, setelah dua hari tidak makan dan hanya minum air galon karena tidak ada makanan yang bisa keluarga ini makan.

“Iya kami sempat menahan lapar dengan meminum air galon isi ulang dan merebus singkong yang kami tanam di depan rumah,” ujar Holik ditemui di Kota Serang, Banten, Rabu (22/04/2020).

Singkong yang mereka makan dalam keadaan lapar itu, berukuran kecil sebesar jempol tangan. Karena pohon nya memang belum besar dan belum layak dikonsumsi. “Perut kami hanya terisi makanan hanya hingga hari Rabu pagi, 15 April 2020,” ujarnya.

Hingga akhirnya salah satu anak almarhumah yang menghubungi relawan untuk meminta bantuan. Relawan itu bernama Dinar, yang juga seorang jurnalis, datang pada hari Jumat, 17 April 2020 dengan membawa bantuan sembako seperti beras, telur hingga minyak goreng.

“Ini yang ngasih duluan, katanya ada hamba Allah yang ngasih. Saya juga makasih ada yang nyumbang, membantu,” kata Holik.

**Baca juga: Viral Warga Serang Meninggal Kelaparan, Anak Yuli Diberikan Pendamping Psikologis.

Holik mengatakan ia dan istrinya malu meminta bantuan tetangga. Mereka berusaha menutupi kesulitan dan rasa laparnya dengan makan singkong dan air galon.

Mengenai penyebab pasti istrinya meninggal, dia mengaku tidak tahu pasti. Lantaran ditengah rasa lapar dan pandemi covid-19, Holik berusaha tetap mengais rejeki. Namun saat istrinya menghembuskan nafas terakhir, Holik tak dapat mendampingi nya.
“Waktu itu saya lagi kerja, di telephone anak. Katanya Bunda pingsan. Saya enggak tahu kenapa nya. Karena kondisinya enggak kenapa-kenapa (masih sehat),” jelasnya.(dhi)




10 Ton Beras untuk Masyarakat Terdampak Covid-19 di Banten

Kabar6.com

Kabar6- Sebanyak 10 ton beras akan dibagikan kepada masyarakat diseluruh Provinsi Banten yang terdampak covid-19. Bantuan itu untuk meringankan beban hidup warga yang kehilangan mata pencahariannya.

“Kami membagikan beras ke DPC PDI untuk dibagikan ke masyarakat diseluruh kabupaten dan kota di Banten,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Ade Sumardi, Rabu (22/04/2020).

Bantuan beras nantinya akan diberikan secara langsung eh kader partai berlambang banteng itu ke tengah masyarakat, sehingga diharapkan bisa tepat sasaran dan langsung bisa dirasakan oleh masyarakat terdampak sosial Corona yang masih terus meningkat pasiennya.

“Kegiatan penyerahan bantuan 10 Ton veras dilatarbelakangi oleh kesadaran partai melihat fenomena sosial masyarakat akibat imbas dari pandemi Covid-19 di Provinsi Banten khususnya dan di indonesia umumnya. Dimana yang semakin hari jumlahnya meningkat,” terangnya.

**Baca juga: Keluarga Penerima Manfaat di Provinsi Banten Bertambah Jadi 555.292.

Ade mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga jarak jika beraktifitas diluar rumah, memakai masker, hingga mengurangi kegiatan diluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak. Kemudian, jika ada tetangga nya yang kelaparan atau kesulitan makan, maka bisa melapor ke kantor PDC PDI Perjuangan agar bisa dibantu.

“Kita semua berharap semoga pandemi ini segera berlalu dan masyarakat Indonesia dapat kembali beraktifitas seperti biasa,” jelasnya. (Dhi)




Keluarga Penerima Manfaat di Provinsi Banten Bertambah Jadi 555.292

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memantau langsung penyaluran atau distribusi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Desa Malanggah, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Rabu (22/4/2020). ““Ini salah satu bantuan pemerintah, berupa bantuan pangan non tunai. Yang harus dirasakan oleh elemen masyarakat di Provinsi Banten,” ujar Andika.

Andika ingin memastikan seluruh program pemerintah pusat dan daerah tepat sasaran. Andika mengatakan KKS merupakan program pemerintah pusat, dimana untuk tahun 2020, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Provinsi Banten terdapat penambahan dari sebelumnya sebanyak 470.729 tahun ini menjadi 555.292 KPM. Sementara untuk Kabupaten Serang yang saat ini sedang dibagikan semula 55 ribu KPM, menjadi 65 ribu KPM.

Kisaran bantuan pun bertambah, semula sebesar Rp 150 ribu per KPM/bulan, menjadi Rp 200 ribu per KPM/bulan. Proses penyaluran dibantu oleh Bank Milik Pemerintah dan dibelanjakan melalui program e-warong.

Terkait bantuan untuk warga terdampak Covid-19 dari Pemprov Banten, Andika menyatakan bahwa saat ini masih proses pendataan calon penerima di pemerintah kabupaten/kota yang melibatkan pemerintah desa dan RT/RW.

“Dan akan segera direalisasikan serta didistribusikan. Apalagi saat ini kondisi kita sedang dalam pandemik Covid19. Ini untuk menambah bantuan dari Pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota. Karena pendataannya harus secara ril. Jangan sampai ada yang terlewat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, bantuan Pemprov Banten untuk warga terdampak Covid-19 di wilayang Tangerang Raya sebesar Rp 600.000 sama dengan wilayah Jabodektabek. Sementara itu untuk kabupaten/kota lainnya Rp 500.000. Direncanakan bantuan per kepala keluarga itu berlangsung selama tiga (3) bulan.

Lebih jauh, Wagub Andika mengimbau masyarakat di Provinsi Banten untuk mematuhi ketentuan pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covod 19. “Sekarang semua orang kalau terpaksa keluar rumah wajib memakai masker, jangan lupa cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak aman,” kata Wagub.

**Baca juga: DPRD Banten Sebut Metode Belajar Daring Tak Efektif, Sebab….

Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, Pemkab Serang juga tengah mendata masyarakat yang terdampak ekonomi akibat wabah covid-19. Mereka yang awalnya bekerja, menjadi tidak punya penghasilan.

Bupati Serang melaporkan, jika data sementara yang masuk, saat ini tinggal data dari empat kecamatan lagi yang belum masuk dan ditargetkan hari harus selesai, karena data calon penerima bantuan harus memuat nama, alamat, dan menyertakan kartu keluarga sehingga tidak terjadi keluarga yang mendapat bantuan ganda. (Den)




Door To Door, Alfamart Serahkan Bantuan Sembako ke Warga

Kabar6.com

Kabar6 – Alfamart yang merupakan jaringan minimarket terbesar di Indonesia, kembali menyerahkan bantuan paket sembako kepada masyarakat Kabupaten Tangerang, yang terdampak akibat virus covid-19.

Ratusan paket sembako tersebut, diserahkan secara door to door oleh Alfamart bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang, disejumlah wilayah Kecamatan Teluknaga, Tigaraksa, Cisoka, dan Balaraja, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (22/4/2020).

Corporate Communication Alfamart, Debby Citra menyatakan, bahwa uluran tangan di masa sulit seperti sekarang sangat dibutuhkan, terutama kepada masyarakat yang terpaksa berdiam diri di rumah menyebabkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari pasti terganggu.

“Atas hasil donasi konsumen Alfamart, ini setidaknya bisa membantu masyarakat yang kesehariannya semakin tidak menentu akibat pandemi virus sekarang ini,” kata Debby, Rabu (22/4/2020).

Ia menambahkan, pembagian bantuan yang diberikan dari donasi konsumen ini, membuktikan bahwa donasi konsumen dari konsumen dan untuk konsumen.

“Donasi yang digalang di toko Alfamart seluruhnya diberikan kepada masyarakat dan mengalokasikan untuk penanganan covid-19 salah satunya untuk warga di Kabupaten Tangerang,” jelasnya.

Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sangki Wahyudin mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Alfamart.

**Baca juga: 8.988 Buruh di Kabupaten Tangerang di PHK dan Dirumahkan Karena Corona.

Menurutnya, kepedulian Alfamart ditegah pandemi virus corona seperti ini, dapat meringankan beban masyarakat.

“Alhamdulillah, saya mewakili pengurus dan anggota PWI Kabupaten Tangerang serta masyarakat yang menerima bantuan mengucapkan terima kasih untuk konsumen Alfamart yang berpartisipasi memberikan bantuan ke masyarakat yang membutuhkan dan harus berada di rumah semoga bisa meringankan beban mereka,” ucapnya. (Vee)




Rp161 Miliar Anggaran Dinas PUPR Lebak Direfocusing untuk Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Dari total anggaran Rp249 miliar yang dialokasikan untuk penanganan infrastruktur di Kabupaten Lebak, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) merefocusing sebesar Rp161 miliar untuk percepatan penanganan Covid-19.

“Sesuai arahan dari Ibu Bupati kami melakukan refocusing anggaran sebanyak Rp161 miliar untuk penanganan Covid-19,” kata Sekretaris Dinas PUPR Lebak, Soni Nusadjati, Rabu (22/4/2020).

Dengan refocusing itu, total sebanyak 155 paket terdiri dari jalan poros desa, jembatan, irigasi, dan sarana air minum ditiadakan. Hasil refocusing sudah disampaikan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

“Sisa anggaran Rp87 miliar akan difokuskan untuk pemeliharaan jalan dalam-luar kota, perbaikan drainase, rehab trotoar, perbaikan rutin jembatan, dan honor untuk pegawai non PNS,” ujar Kasubag Program DPUPR Lebak Sugeng Riyadi.

**Baca juga: Ramadan 2020, Masjid Agung Al A’raaf Lebak Tetap Gelar Salat Tarawih.

Di tahun 2020, terdapat 4 paket pengerjaan jalan yakni jalan penghubjng Ciminyak-Sobang sepanjang 2 kilometer, Sukahujan-Cigemblong 2 kilometer, Talaga-Pemgasaman 0,5 kilometer, dan Kadubitung-Bujal sepanjang 1 kilometer. Namun, tidak dapat diprediksi kapan bisa dilakukan karena proses lelang dibatalkan.

“Cuma di hotmik saja. Tapi kan dibatalkan proses lelangnya, kalau tidak sekitar Mei sudah mulai konstruksi,” katanya.(Nda)




8.988 Buruh di Kabupaten Tangerang di PHK dan Dirumahkan Karena Corona

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 35 perusahaan di Kabupaten Tangerang telah mulai memecat dan merumahkan karyawannya dampak pandemi Corona atau Covid-19.

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang mencatat hingga 21 April 2020 tercatat 8.988 buruh yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan. “Rinciannya 6.083 dirumahkan dan di PHK 2.905,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang Jarnaji, Rabu 22/4/2020.

Jarnaji memastikan gelombang PHK dan merumahkan karyawan ini akan terus berlangsung mengingat wabah virus ini belum diketahui kapan akan berakhir. Dinas Tenaga Kerja, kata dia, masih terus melakukan pendataan melalui laporan perorangan maupun perusahaan. **Baca juga: Polresta Tangerang Musnahkan 11,17 Kilogram Sabu.

Hingga saat ini, kata Jarnaji, 4.400 industri di Kabupaten Tangerang tetap beroperasi seperti biasa meski Pembatasan Sosial Berskala Besar diterapkan. “Mereka tetap beroperasi dengan ketentuan tetap menerapkan protokol Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan membersihkan lingkungan pabrik dan para pekerja.” (GFM)




DPRD Banten Sebut Metode Belajar Daring Tak Efektif, Sebab…

Kabar6.com

Kabar6 – Komisi V DPRD Banten M. Nizar menilai metode belajar online atau daring yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten tidak efekti.

Sebab, kata Nizar, tidak semua siswa tingkat SMA, SMK mampu secara ekonomi membeli kuota internet untuk mengisi soal-soal pembelajaran selama penerapan sistem belajar dari rumah. “Saya kira program pembelajaran berbasis online yang dilakukan  Dindikbud perlu dievaluasi,” ujarnya Rabu (22/4/2020).

Faktanya, kata Nizar, yang bisa menikmat belajar online hanya sebagian kecil saja karena ekonomi orangtuanya mampu. Bagaimana bagi para siswa yang tidak punya handphone dan tidak sanggup membeli kuota? .” Itu tidak efekif,” katanya,

Nizar meminta jangan sampai dengan kondisi pandemi Covid-19 ini mengganggu juga sistem pendidikan di semua daerah tak terkecuali di Provinsi Banten. Kata Nizar, dari hasil rapat kerja dengan Dindikbud Banten beberapa waktu lalu, diklaim bahwa metode belajar daring sudah 60 persen berhasil.

**Baca juga: Kas Daerah Pemprov Banten Pindah ke Bank BJB.

“Tapi keberhasilan tersebut tidak jelas tolok ukurnya di mana. Coba lihat di daerah pelosok Banten, jangan untuk membeli kuota internet untuk makan sehari-hari saja mungkin mereka kesulitan. Jelas ini nambah menjadi beban masyarakat di tengah kesulitan ekonomi akibat covid,” tegasnya.

Langkah selanjutnya, kata Nizar, pihaknya akan berkordinasi kembali dengan Dindikbud Banten. Menurutnya, dengan kondisi Pandemi Covid-19 ini apa pun alasannya dunia pendidikan dan generasi bangsa harus diselamatkan. “Bila perlu di situasi darurat seperti ini, Dindikbud Banten mengambil alih instruksi pembelajaran dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga tingkat atas (SMA/SMK). Jadi tidak hanya parsial yang menjadi kewenangan Dindikbud Banten,” ungkapnya.(Den)