oleh

Mengejutkan, Tim Dokter Gigi di Polandia Tak Temukan Taring pada Tengkorak Vampir

image_pdfimage_print

Kabar6-Tim dokter gigi dari Kota Katowice, Provinsi Silesia, selatan Polandia, memeriksa enam tengkorak yang disebutkan sebagai vampir.

Tengkorak tersebut berasal dari 500 tahun lalu, digali oleh para arkeolog pada 2013 ketika ditemukan saat pekerjaan konstruksi perbaikan jalan di Gliwice, sebuah kota yang masih berada di Provinsi Silesia.

Total ada 53 kerangka laki-laki berusia antara 50 tahun dan 55 tahun yang ditemukan. Melansir Scienceinpoland, kerangka pertama kondisi kepalanya dipenggal, tengkorak mereka ditempatkan di antara kaki, sehingga beberapa orang berspekulasi bahwa tengkorak itu milik orang yang dicurigai sebagai vampir. Sesuai dengan tradisi lokal pada waktu itu, mereka akan dicegah untuk bangkit dari kubur dengan memenggal kepalanya.

Tim dokter gigi dari Katowice telah menguji tengkorak enam yang disebut vampir dalam upaya untuk mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan mereka. Ada enam tengkorak dipilih untuk diuji di Klinik Dentim Katowice, meskipun tidak ada gigi seperti taring yang ditemukan, para peneliti masih menghadapi kejutan yang tidak terduga.

“Para korban dipenggal oleh seorang algojo, tetapi kami tidak tahu mengapa orang-orang ini dihukum dengan sangat kejam, mungkin saja mereka hanya sakit jiwa,” kata Monika Michnik dari departemen arkeologi di Museum Gliwice. ** Baca juga: Bocah 8 Tahun di India Gigit Ular King Kobra Dua Kali Hingga Mati

Anggota tim dokter gigi lainnya, Marta Szymanska-Pawelec, mengungkapkan bahwa gigi dari tengkorak yang diperiksa dalam kondisi sangat baik tanpa rongga atau sejenisnya. Tidak melihat tanda-tanda kerusakan patologis dari jenis yang terjadi pada orang-orang yang stres.

Hal ini semakin membingungkan para dokter karena pada abad pertengahan belum dikenal ada perawatan gigi tingkat lanjut. Namun, kondisi gigi mereka masih sangat baik. “Saat ini orang tidak memiliki gigi yang sehat karena pola makan yang kaya gula,” ujar Szymanska-Pawelec.

Selain analisis gigi tradisional, setiap tengkorak juga diatur untuk menjalani X-ray dan CT scan rahang untuk melihat apakah ada jejak penyakit yang dapat ditemukan. Setelah peneliti menyelesaikan tes mereka, tengkorak tersebut akan dikembalikan ke Museum di Gliwice.

“Gigi dapat dilihat sebagai sesuatu dari arsip kehidupan seseorang, hampir seperti lingkaran pohon. Memeriksa gigi dapat mengungkapkan penyakit serius, cedera, trauma, dan lainnya,” terang Sebastian Pawelece, salah satu koordinator proyek.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email