oleh

Kemenag Lebak soal Penggelembungan Data Siswa: Gak Mungkin

image_pdfimage_print

Kabar6-Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak, menyebut, penggelembungan data siswa oleh sekolah demi mendapatkan dana BOS yang lebih besar tidak mungkin terjadi.

“Enggak mungkin ada mark up data,” kata Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Lebak Ahmad Firdaus dalam keterangannya kepada Kabar6.com, Sabtu (30/1/2021).

Firdaus mengatakan, seluruh data siswa maupun data mengenai sekolah telah berbasis Education Management Information System (EMIS). Sekolah mengupload data secara online dengan mengisi data melalui EMIS secara keseluruhan

“Semua berbasis EMIS, tidak mungkin ada mark up. Kami juga selalu kroscek ke lapangan melalui pengawas binaan ke tiap madrasah sebelum pancairan (BOS), ditambah sekarang udah menggunakan sistem e-RKAM (Rencana Kerja Anggaran Madrasah),” pungkas Firdaus.

**Baca juga: Dispar Lebak Realistis, Target Kunjungan Wisatawan Tahun Ini hanya 250 Ribu Orang

Dugaan penggelembungan data siswa diungkapkan aktivitas Lebak Selatan Galih Januar Pamungkas. Salah satu contohnya kata Galih, ada salah satu sekolah yang pada EMIS tercantum jumlah siswa sebanyak 158 orang, sementara data di absen hanya 85 orang.

“Perbedaannya bahkan bisa mencapai setengahnya. Data siswa yang tercantum di EMIS ini menjadi acuan berapa alokasi dana BOS yang diterima oleh sekolah tersebut. Bahkan ada sekolah yang sudah tidak berjalan diduga datanya masih aktif,” ungkap Galih.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email