oleh

Dispar Lebak Realistis, Target Kunjungan Wisatawan Tahun Ini hanya 250 Ribu Orang

image_pdfimage_print

Kabar6-Target kunjungan wisawatan ke objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Lebak pada tahun ini merosot drastis. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lebak menargetkan kunjungan wisawatan nusantara (Wisnus) dan mancanegara (Wisman) hanya 250 ribu orang.

Kabid Destinasi Disparbud Lebak Luli Agustina, mengatakan, target itu sangat realistis melihat realisasi kunjungan wisatawan pada tahun 2020 yang hanya 206.143 orang. Anjloknya kunjungan wisatawan hingga 85 persen dibandingkan tahun 2019 itu dampak hantaman pandemi Covid-19.

“Kami realistis ya karena kita tidak bisa memprediksi sampai kapan pandemi ini selesai. Walaupun sekarang sudah mulai dilakukan vaksinasi, tapi geliat sektor wisata belum maksimal berjalan,” kata Luli kepada Kabar6.com, Jum’at (29/1/2021).

Meski pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak diperpanjang oleh Pemkab Lebak, namun kata Luli, dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) mengharuskan jumlah pengunjung ke lokasi wisata yang harus dibatasi 50 persen.

“Psikologis masyarakat juga terhadap Covid-19 juga jadi salah satu pertimbangan ya kenapa target kunjungan tahun ini tidak tinggi. Kalau pandemi selesai kami berani pasang target tinggi seperti tahun 2019 yang capai 1 juta lebih,” ungkap Luli.

Luli menjelaskan, kemungkinan trend pariwisata di Lebak akan mengarah pada agrowisata. Objek wisata ini yang menurutnya akan bermunculan di kabupaten terluas di Provinsi Banten.

“Bappelitbang dan Dinas Pertanian sudah berkunjung ke sana, agrowisata kebun strawberry. Ini yang ke depan kita harap muncul menjadi tren yang saat ini memang belum ada di Lebak yang dimanage dengan sangat baik,” tutur Luli.

**Baca juga: Temukan Dugaan Penggelembungan Data Siswa, Aktivis Nilai Pengawasan Kemenag Lebak Lemah

Lebih lanjut Luli menjelaskan, arah ke depan industri pariwisata, terutama di masa pandemi bukan hanya bisa membuat bahagia, akan tetapi lebih mengutamakan kualitas.

“Pariwisatanya harus dijamin menjadi pariwisata yang kualitas. Kalau di masa pandemi ini ya harus menjamin protokol kesehatannya,” imbuhnya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email