Kabar6-Seorang Perwira Menangah (Pamen) Polri yang bertugas di Polda Banten babak belur setelah dikeroyok oknum petugas security di terminal 1 A keberangkatan domestik Bandara Internasional Soekarno Hatta (bandara Soetta), Tangerang.
Seorang anggota polisi di Polres Bandara Soetta yang enggan disebutkan namanya mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (23/1/2013), sekitar pukul 16.15 WIB.
Berawal ketika korban Kompol Rishian Krisna SH, SIK, MH, Kanit I Subdit II Dit. Narkoba Polda Banten akan berangkat ke Makassar dengan pesawat Lion Air JT. 782.
Untuk sekedar melepas kangen selama bertugas di Makasar, korban sempat membawa masuk putrinya ke dalam terminal 1 BSH. Namun, saat hendak mengantarkan putrinya kepada sang istri yang menunggu di lobby Terminal 1 A, korban dilarang oleh petugas security.
Saat itu, petugas security tidak mengijinkan korban keluar. Hingga, cek-cok mulutpun terjadi. Mungkin karena emosi, sejumlah petugas security yang bertugas dilokasi langsung mengeroyok Kompol Rishian Krisna.
“Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka memar pada bagian mata dan wajah serta luka lecet pada siku tangan sebelah kanan. Tindak pengeroyokan itu juga terekam CCTV yang terpasang dilokasi itu,” ujar anggota polisi yang enggan disebutkan namanya itu lagi, Kamis (24/1/2013).
Selanjutnya, korban dibawa oleh petugas piket Propam ke Mapolresta Bandara Soetta guna membuat laporan dan visum.
Sementara, tak lama setelah kejadian, 4 orang security out sourching PT. Vidya Rejeki Tama yang bertugas dilokasi kejadian langsung diamankan ke Polres Bandara Soetta guna diperiksa lebih lanjut.
Keempat security yang diamankan tersebut masing-masing adalah, MArzatilah (security PT Angkasa Pura (AP) II, Vian Harvinda, Hermansyah dan Zaenal MUtaqie, ketiganya adalah security out sourching PT Vidya Rezeki Tama.
Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum didapat konfirmasi langsung, baik dari pihak kepolisian maupun dari pihak PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola bandara.
Sekertaris Perusahaan PT AP II, Trisno Heryadi juga belum berhasil dikonfirmasi. Telepon genggamnya dalam kondisi aktiof namun tidak diangkat.(bad/dani)