Menurutnya, provokator dimaksud menghasut para pegawai untuk melakukan unjuk rasa. Padahal, pihak manajemen sering mengundangnya untuk ikut serta dalam pembahasan keterlamabat gaji.
“Sebenarnya kami sudah benar-benar terbuka. Cuma mereka para provokator ketika ada rapat tidak pernah hadir, sehingga saya sendiri bingung,” ujarnya Jumat (13/11/2014). **Baca juga: Ratusan Pegawai RSUD Pandeglang Demo.
Sedianya, Asmani menyebut bila pihaknya sudah membayarkan gaji kepada 50 orang Tenaga Kerja Kontrak (TKK). Tapi, entah kenapa para TKK yang sudah mendapatkan gaji itupun ikut unjuk rasa.
“Baru sebulan kemarin kami membayar gaji pegawai TKK. Herannya, dalam demo ada kata ancam- mengancam. Padahal, siapa yang mau mengancam,” imbuhnya.(mg/tom migran)