oleh

Demi Harta, Sebuah Keluarga di Sudan Lelang Anak Gadisnya di Media Sosial

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah keluarga di Sudan tega menjual anak perawan mereka yang berusia 17 tahun di media sosial Facebook kepada penawar tertinggi untuk ditukar dengan 500 sapi, tiga buah mobil dan sejumlah yang di pasar budak.

Melalui lelang tersebut, melansir thesun, gadis muda tadi akhirnya menikah dengan seorang pebisnis bernama Kok Alat November lalu. Salah satu penawar, David Mayom Riak, Wakil Gubernur Negara Bagian Danau Timur, telah menawarkan 250 sapi sebagai mahar. “Saya sangat mengenal keluarga karena kami tetangga. Saya berjanji pada keluarga untuk menikahinya sejak dia masih muda,” kata. Namun Kok Alat dinyatakan keluar sebagai pemenang setelah ayah gadis yang dilelang itu menerima 500 sapi, tiga mobil V8, dan sejumlah uang.

Dalam sebuah foto pernikahan, gadis belia tersebut duduk di sebelah suaminya, yang dilaporkan sudah memiliki sembilan istri, dengan pakaian putih, menghadap ke depan dengan ekspresi kosong dan tanpa emosi.

Foto lain, diduga diambil saat lelang, menunjukkan seorang gadis tanpa ekspresi berdiri di samping seorang pria yang tersenyum. “Kompetisi diperbolehkan secara sempurna dalam budaya Dinka/Jieng. Anak-anak pemenang dijamin untuk slot NBA,” tulis salah satu postingan.

Namun postingan tadi telah dihapus dan anggota keluarga itu dilarang aktif di Facebook setelah sempat mencuri perhatian. “Setiap bentuk perdagangan manusia apakah posting, halaman, iklan atau grup yang mengkoordinasi aktivitas ini tidak diperbolehkan di Facebook,” jelas salah satu juru bicara Facebook.

George Otim, Direktur Pedesaan Plan International South Sudan, mengatakan bahwa penggunaan teknologi secara biadab ini mengingatkan pada pasar budak zaman akhir.

“Bahwa seorang gadis bisa dijual untuk menikah di situs jejaring sosial terbesar di dunia pada saat ini dan ini berada di luar batas keyakinan,” kata George. ** Baca juga: Hindari Utang, Seorang Pria Amerika Pilih Tinggal di Desa Terpencil

Meskipun mas kawin sudah biasa digunakan, namun dalam perkawinan budaya Sudan Selatan tidak ada alasan bagi gadis ini diperlakukan tidak lebih dari objek, dijual kepada penawar yang siap menawarkan paling banyak uang dan barang.(ilj/bbs)