1

Beda Kondisi Pisang, Beda Pula Manfaatnya

Kabar6-Salah satu buah yang paling mudah ditemukan sekaligus disukai banyak orang adalah pisang.

Namun tahukah Anda, ada tiga jenis pisang berbeda yaitu matang, mentah, dan cokelat, yang ternyata memiliki efek berbeda pada kesehatan? Melansir magazine.job, berikut penjelasannya:

1. Pisang matang
Pisang tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk bergeser dari kulit yang hijau dan keras ke kulit kuning yang lembut. Ketika ini terjadi, sejumlah proses kimia dan nutrisi sedang bekerja.

Hormon ethylene memiliki peran penting untuk selama proses ini. Saat pisang matang, hormon ini mengubah gula kompleks menjadi gula sederhana dan memecah pektin (yang membuat pisang menjadi keras).

Selama pematangan, pati resisten bersatu dengan gula yang lebih sederhana, yang mudah dicerna. Namun, indeks glikemik (IG) juga meningkat dan begitu pun aktivitas antioksidan.

Beberapa kerugian mikronutrien juga terjadi selama pematangan. Pisang yang matang sepenuhnya juga menghasilkan zat aktif disebut Tumor Necrosis Factor (TNF) yang memiliki kemampuan untuk memerangi sel kanker.

Manfaat pisang matang antara lain kaya antioksidan, sumber utama gula alami (fruktosa, glukosa dan sukrosa), mudah dicerna, serta kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh (delapan kali lebih kuat dari pisang hijau untuk meningkatkan kekebalan tubuh).

Sementara efek negatif pisang matang adalah memiliki indeks glikemik tinggi sehingga bukan buah yang sehat untuk penderita diabetes, loss dari mikronutrien berlangsung di pisang matang, dan riper pisang (semakin tinggi kadar gula).

2. Pisang mentah
Pisang yang belum matang atau berwarna hijau hanyalah pisang yang belum mengubah semua pati resisten mereka menjadi gula yang dapat dicerna dalam tubuh. Pisang jenis ini tidak terlalu menarik bagi kebanyakan orang, tetapi faktanya, pisang mentah memiliki manfaat kesehatannya tersendiri.

Pisang yang belum matang memiliki beberapa pati resisten. Mereka memiliki indeks glikemik lebih rendah daripada yang matang, dan mungkin lebih baik untuk penderita diabetes. Namun, aktivitas antioksidan rendah. Juga, pati resisten dapat menyebabkan kembung dan gas pada seseorang yang memiliki pencernaan yang lemah.

Manfaat pisang yang belum matang adalah bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 karena kandungan pati resisten yang tinggi, dan sumber yang baik dari bakteri probiotik yang mempromosikan usus sehat lebih baik penyerapan nutrisi, terutama kalsium

Efek negatif Pisang yang belum matang yaitu kandungan antioksidan yang sangat rendah, dapat menyebabkan gangguan pencernaan, dan dapat memberi Anda gas dan kembung

3. Pisang dengan kulit berwarna cokelat
Ketika pisang mulai berubah warna menjadi cokelat, beberapa orang lebih suka membuangnya karena mereka berpikir bahwa pisang ini sudah busuk. Kenyataannya, semakin tua pisang, semakin manis rasanya.

Bintik-bintik cokelat pada pisang ini menunjukkan bahwa pati resisten telah diubah menjadi gula sederhana. Semakin cokelat pisang, semakin banyak gula yang dikandungnya. Begitu juga halnya dengan nilai gizi dan kandungan antioksidan pisang ini.

Pisang yang terlalu matang sangat mudah dicerna, memiliki indeks glikemik tinggi dan tidak dianjurkan untuk penderita diabetes. Mereka juga memiliki tingkat antioksidan dan TNF yang tinggi.

Vitamin larut air seperti Vitamin C, B1 dan asam comic cenderung menurun karena usia pisang suda cukup tua. Pisang sepenuhnya matang harus disimpan dalam lemari es untuk meminimalkan kerugian nutrisi lebih lanjut

Manfaat pisang cokelat adalah paling mudah dicerna, sumber sumber gizi, sumber antioksidan yang kaya, dan bintik-bintik bintik pada pisang ini memiliki kemampuan untuk membunuh sel-sel abnormal dan kanker juga

Efek negatif pisang dengannkult cokelat yaitu karena kandungan gula yang tinggi, pisang ini tidak dianjurkan untuk pasien diabetes. Jika waktunya lebih lama, pisang yang lebih cokelat mendapat lebih banyak nutrisi yang mulai hilang. ** Baca juga: Benarkah Kesetiaan Tergantung Pada Gen?

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Benarkah Kesetiaan Tergantung Pada Gen?

kabar6.com

Kabar6-Hidup melajang atau menikah ternyata lebih berhubungan dengan faktor genetik dibandingkan lingkungan.

Sebuah penelitian yang dilakukan di the University of Texas di Austin, Amerika Serikat, seperti dilansir Sheknows, menduga bahwa monogami mungkin berhubungan dengan faktor genetika. Untuk mencari tahu hal ini, para ahli menggunakan tikus prairi dalam percobaan tersebut, karena mereka merupakan spesies hewan yang diketahui mempraktikkan monogami.

Seperti halnya manusia, sebagian besar tikus prairi jantan dan betina pada akhirnya akan memilih satu pasangan hidup untuk membesarkan anak-anaknya, sementara sejumlah tikus prairi jantan tetap memilih untuk hidup melajang dan berhubungan dengan banyak tikus betina.

Para ahli menemukan adanya perbedaan pada otak tikus jantan yang setia dan tikus jantan yang tidak setia. Ada perbedaan cukup signifikan pada area DNA yang bertanggung jawab untuk mengaktivasi daya ingat spasial.

Intinya, tikus jantan yang setia dapat mengingat bahwa mereka telah memiliki pasangan (dengan lebih baik) dibandingkan dengan tikus yang tidak setia.

Jadi, apakah hal ini berarti bahwa bila pasangan mengkhianati Anda, dikarenakan ia memang terlahir demikian? Tidak selalu. Bukan berarti apabila ada seekor hewan mamalia yang memiliki kecenderungan tidak setia, lantas kondisi itu juga berlaku bagi semua spesies mamalia. ** Baca juga: Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Anda Gosok Gigi

Selain itu, pengaruh lingkungan terhadap keinginan seseorang untuk menikah atau tidak tampaknya juga cukup besar, karena banyak anak yang berasal dari keluarga broken home memutuskan untuk menunda waktu pernikahan mereka karena melihat apa yang terjadi pada kedua orangtuanya.(ilj/bbs)




Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Anda Gosok Gigi

kabar6.com

Kabar6-Mungkin Anda termasuk orang yang rajin menggosok gigi, dan benar-benar menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Namun sudahkan Anda melakukannya dengan tepat? Ada beberapa kesalahan yang tanpa disadari dilakukan saat menggosok gigi. Apa sajakah itu? Dilansir Prevention, berikut uraiannya:

1. Tidak gosok gigi di waktu yang tepat
Usai menggosok gigi pada malam hari, sebaiknya Anda tidak lagi makan. mengemil sebelum tidur dapat meningkatkan risiko gigi berlubang karena ada sisa makanan yang masih menempel pada gigi.

Menggosok gigi Anda di pagi hari juga sangat penting, karena produksi air liur akan berkurang selama Anda tidur, yang akan membuat bakteri di dalam mulut dapat berkembang biak dengan lebih cepat. Karena itulah gosok gigi Anda dua kali sehari selama setidaknya dua menit.

2. Gunakan sikat gigi yang salah
Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, sehingga dapat masuk ke jaringan gusi dan melepaskan plak yang menempel dalam gusi. Jika plak di bagian gusi ini tidak terangkat, maka Anda berisiko mengalami gangguan gusi.

Menggosok gigi dengan sikat gigi yang keras dan tenaga ekstra dapat menyebabkan terjadinya resesi gusi (gusi menurun) dan membuat lapisan gigi yang terekspos menjadi lebih banyak, bahkan hingga ke akar gigi.

Dan karena bagian akar gigi tidak sekuat bagian gigi yang beremail, maka lapisan ini akan dengan mudah terkelupas dan menyebabkan terbentuknya lubang-lubang kecil pada gigi.

3. Tidak berkumur
Menelan atau membuang pasta gigi setelah menggosok gigi tidak akan mengeluarkan semua kotoran yang terdapat di dalam mulut. Karena itulah, dianjurkan agar Anda berkumur dengan menggunakan obat kumur bebas alkohol berbahan dasar hidrogen peroksida.

4. Mengikuti teknik yang salah
Untuk membersihkan plak pada permukaan gigi dengan efektif, Anda harus menggosok gigi dengan cara memutar, dengan sudut 30-45 derajat, bukan hanya dengan gerakan naik dan turun.

Saat membersihkan bagian belakang gigi, arahkan sikat gigi Anda secara vertikal sehingga seluruh bagian gigi dapat dibersihkan.

5. Tidak ganti sikat gigi
Para dokter gigi di Amerika menganjurkan agar setiap orang mengganti sikat giginya setiap 3-4 bulan sekali. Bulu sikat yang sudah tidak sempurna tidak dapat membersihkan plak atau bakteri dengan efektif.

Dan bila baru sembuh dari sakit, pastikan segera mengganti sikat gigi Anda. Hal ini karena sisa bakteri dan virus dari sakit yang Anda derita dapat menempel pada sikat gigi dan dapat kembali menginfeksi.

6. Tidak bersihkan bagian mulut yang lain
Selain gigi, lidah merupakan bagian mulut yang penuh dengan bakteri. Selain itu, makanan atau kotoran juga dapat dengan mudah tersangkut pada permukaan lidah. Jadi pastikan Anda juga selalu membersihkan permukaan lidah. ** Baca juga: Pilih 5 Jenis Olahraga yang Cepat Bantu Bakar Lemak

Yuk, mulai menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara yang tepat.(ilj/bbs)




Pilih 5 Jenis Olahraga yang Cepat Bantu Bakar Lemak

kabar6.com

Kabar6-Bentuk tubuh yang ideal bisa meningkatkan rasa percaya diri karena dianggap dapat memperbaiki penampilan dan membuat lebih sehat, bahkan terhindar dari berbagai macam penyakit berbahaya.

Salah satu cara sehat yang disarankan adalah dengan berolahraga. Melansir doktersehat, berikut adalah lima olahraga yang dapat dengan cepat membantu bakar lemak:

1. Bersepeda
Bersepeda adalah salah satu jenis olahraga pembakar lemak yang cukup menyenangkan, sebab kita akan berkeliling menikmati pemandangan dan angin segar. Selain menyenangkan, bersepeda juga sangat efektif dalam membakar lemak pada tubuh, khususnya bagian kaki dan pinggul.

2. Sepak bola
Olahraga yang satu ini cukup direkomendasikan sebagai olahraga pembakar lemak yang hebat. Ketika melakukan olahraga, energi akan digunakan dengan cukup banyak sehingga lemak yang dibakar pun semakin banyak pula.

3. Berlari
Sudah bukan rahasia lagi jika olahraga lari adalah salah satu olahraga pembakar lemak yang sangat efektif. Dengan berlari, metabolisme tubuh akan meningkat dan akan membuat kaki menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, lakukanlah olahraga lari secara rutin, minimal 3 kali dalam seminggu.

4. Badminton
Badminton merupakan olahraga pembakar lemak yang efektif. Ternyata ketika Anda melakukannya sebentar saja, maka keringat akan membasahi tubuh. Hal tersebut karena olahraga yang satu ini memiliki gerakan dan ritme yang cukup padat, sehingga tubuh akan bekerja dalam membakar lemak lebih cepat.

5. Berenang
Berenang adalah olahraga yang cukup melelahkan, sebab hampir semua bagian tubuh ikut andil dalam melakukannya. Dengan berenang secara rutin, dipercaya bisa membakar lemak di dalam tubuh dan juga memperbaiki postur tubuh seseorang. ** Baca juga: Buah-buahan yang Bantu Diet Jadi Maksimal

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Buah-buahan yang Bantu Diet Jadi Maksimal

kabar6.com

Kabar6-Agar mendapat berat badan ideal, selain berolahraga secara teratur, Anda juga harus menjaga pola makan, serta asupan vitamin dan serat. Salah satu hal terpenting juga adalah mengonsumsi buah-buahan.

Semuah buah-buahan pada dasarnya untuk dikonsumsi. Namun ada buah-buah tertentu yang memberikan efek lebih spesifik pada metabolisme tubuh. Dikutip dari beberapa sumber, berikut adalah buah-buahan yang bantu diet Anda menjadi maksimal:

1. Ruby red grapefruit
Sebuah jurnal ilmiah tentang metabolisme mengungkapkan, mengonsumsi setengah porsi buah grapefruit sebelum makan dapat membantu mengurangi lemak visceral (perut) dan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Penelitian tersebut melakukan percobaan pada seseorang yang selalu mengonsumsi grapefruit sebelum makan selama enam minggu. Hasilnya, terjadi penyusutan pada pinggang sebanyak satu inci. Konsumsi buah ini sebelum mengonsumsi makanan berat.

2. Tart cherries
Buah ini juga terbukti memiliki kemampuan untuk mengubah ekspresi gen lemak pada tubuh.

3. Berries
Buah seperti raspberry, stoberi dan blueberry mengandung zat polifenol yang dapat membantu Anda menurunkan berta badan, bahkan menghentikan pembentukan lemak dalam tubuh.

4. Pink lady apples
Apel adalah salah satu sumber serat terbaik yang terbukti menjadi bagian integral untuk mengurangi lemak perut. Buah ini juga memiliki tingkat flavonoid aktioksidan yang tinggi.

5. Semangka
Semangka dapat meningkatkan profil lipid dan menurunkan akumulasi lemak.

6. Nektarin, persik & plum
Ketiga buah untuk diet ini dapat membantu menangkal sindrom metabolik, yaitu risiko utama untuk meningkatkan risiko penyakit seperti obesitas hingga diabetes. Sifat buah-buahan ini juga memiliki senyawa fenolik yang tinggi yang terbukti ampuh dalam mengurangi lemak. ** Baca juga: Begini Cara Tingkatkan Metabolisme Tubuh Saat Anda Sedang Diet

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Begini Cara Tingkatkan Metabolisme Tubuh Saat Anda Sedang Diet

kabar6.com

Kabar6-Tidak sedikit orang, mungkin juga termasuk Anda yang merasa putus asa, karena diet ketat yang selama ini dijalankan tidak juga membuat tubuh ramping ata berat badan turun.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang sebenarnya salah? Melansir Go Dok, kasus-kasus seperti itu sebenarnya disebabkan oleh kecepatan metabolisme seseorang. Metabolisme merupakan seluruh proses kimia yang terjadi dalam tubuh manusia yang berlangsung secara terus menerus untuk membuat seseorang tetap hidup dan organ-organnya berfungsi secara normal, seperti sistem pernapasan, perbaikan sel-sel, dan sistem pencernaan.

Proses kimia ini memerlukan energi untuk melangsungkan metabolisme disebut BMR (Basal Metabolic Rate). BMR seseorang berada antara 40 persen dan 70 persen dari energi harian yang diperlukan tergantung umur dan gaya hidup Anda.

Orang dengan metabolisme rendah adalah orang dengan BMR rendah. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kecepatan metabolisme adalah berat badan, usia, jenis kelamin, dan gen. Ada yang mengatakan bahwa orang gemuk cenderung lambat metabolismenya.

Kenyataannya, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang gemuk memiliki metabolisme yang lebih cepat dibanding orang ramping. Kegemukan yang terjadi bukanlah karena metabolisme rendah, tetapi karena asupan kalori mungkin lebih besar dari yang Anda bakar.

Nah, bagaimana cara meningkatkan metabolisme tubuh ketika Anda tengah dalam program diet?

1. Konsumsi makanan yang kaya protein seperti telur
Mengonsumsi protein dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga tubuh Anda dapat membakar lebih banyak kalori. Makanan berprotein tinggi juga menyebabkan Anda merasa kenyang lebih cepat sehingga makanan yang dikonsumsi lebih sedikit. Hal ini akan membantu keberhasilan diet Anda.

2. Jangan diet kalori terlalu ketat
Diet kalori memang dianjurkan. “Jika Anda tiba-tiba menurunkan 1.000 kalori dari diet Anda BMR Anda akan otomatis menurun karena tubuh beranggapan bahwa Anda kelaparan,” urai Liz Applegate, Ph.D., seorang profesor nutrisi di University of California. Jadi tetaplah memenuhi kebutuhan kalori Anda, namun jangan berlebihan.

3. Jangan pernah lewatkan sarapan ketika diet
Percaya atau tidak, orang yang sarapan dapat menurunkan berat badan lebih banyak dibandingkan orang yang melewatkan sarapan menurut sebuah studi. “Metabolisme melambat ketika Anda tidur, dan itu tidak dapat kembali normal sebelum Anda makan lagi”, kata Barbara Rolls, Ph.D., profesor nutrisi di Penn State University.

Jika Anda melewatkan sarapan, metabolisme pada hari itu berlangsung lambat. Maka jangan lewatkan sarapan sehat untuk meningkatkan metobolisme tubuh. Namun, perlu diingat bahwa sarapan yang dimaksud bukanlah sarapan dengan mengonsumsi kalori tinggi, tapi makanan berprotein tinggi.

4. Rutin olahraga
Berolahraga adalah salah satu cara bagi tubuh membakar kalori lebih cepat. Dalam hal ini berarti olahraga dapat meningkatkan metabolisme tubuh Anda ketika diet. ** Baca juga: Ketahui Minuman Sehat yang Ternyata Justru Dapat Bikin Berat Badan Naik

Mudah, bukan? (ilj/bbs)




Ketahui Minuman Sehat yang Ternyata Justru Dapat Bikin Berat Badan Naik

kabar6.com

Kabar6-Para pelaku diet seringkali mengganti minuman bersoda dengan jus atau smoothie, dengan alasan agar program penurunan berat badan berjalan sukses. Namun siapa sangka, ternyata minuman yang dianggap sehat tersebut bisa menambah berat badan.

Hal itu karena, minuman yang dianggap sebagai pengganti soda justru mempunyai kalori cukup besar. “Minuman itu mengandung kalori,” katar Ahli Medis Perawatan Primer dari Mercy Medical Center Baltimore, Maryland, Susan Besser M.D. Apa saja sih jenis minuman yang justru bisa menambah berat badan? Dilansir MSN, berikut jenis minuman yang dimaksud:

1. Jus buah kemasan
Jus apel, carnberry, atau jeruk memang sehat. Namun kalori dari buah-buahan itu sebagian besar berasal dari gula. “Sebagian besar pelaku diet tahu bahwa soda itu buruk, mereka berpikir bisa diganti dengan jus buah,” kata Besser. Padahal, ada kalori cukup besar yang dikandung minuman sehat itu.

Dijelaskan Besser, dalam segelas jus jeruk seberat delapan ons, mengandung 110 kalori. Sementara, satu kaleng minuman soda seberat 12 ons mengandung 140 kalori. Jadi tidak ada penghematan kalori apabila memilih di antara keduanya.

Bahkan, berdasarkan studi dari The American Journal of Clinical Nutrition, minuman mengandung gula justru berpengaruh besar terhadap kenaikan berat badan.

2. Protein & minuman energi
Minuman yang mengandung protein atau protein shake rata-rata memiliki 200 kalori. Biasanya, para pelaku diet mengonsumsinya sebagai pengganti makanan. Hal ini baik untuk membatasi kalori. “Tapi banyak yang makan dan juga mengonsumsi minuman protein, ini keliru,” kata Besser.

Agar tidak terjadi konsumsi kalori berlebihan sebaiknya bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi. Perhatikan kalori yang diminum, dan jangan lupa membaca label. Sesuaikan asupan untuk mengakomodasi kalori.

3. Minuman diet
Minuman berlabel diet atau sejenisnya umumnya memang rendah kalori. Namun saat mengonsumsinya bisa menyebabkan sabotase makanan secara tidak langsung. “Seseorang mungkin berpikir dengan mengonsumsi minuman diet akan menghemat kalori,” kata Besser.

Mengonsumsi minuman diet mungkin bisa menyebabkan perut kenyang. Namun minuman tersebut tidak mengandung nutrisi. Tidak hanya itu, hormon yang berkontribusi untuk makanan tidak dimatikan, sehingga ketika perut kosong, Anda justru akan merasakan kelaparan yang cukup parah.

Sebuah studi dari Universitas Yale mengungkapkan, ketika rasa manis dan kalori tidak sejalan maka metabolisme tubuh akan kacau. Kalori tidak bisa memicu metabolisme tubuh. Hal tersebut membuat kerja otak akan membaca bahwa badan belum mengonsumsi cukup kalori, padahal sudah terpenuhi. ** Baca juga: Ada Bahaya Mengintip Saat Anda Kenakan Gesper & Dasi Tiap Hari

Jadi lebih teliti lagi memilih minuman sehat, ya.(ilj/bbs)




Ada Bahaya Mengintip Saat Anda Kenakan Gesper & Dasi Tiap Hari

kabar6.com

Kabar6-Banyak karyawan kantor, khususnya pria, yang memilih bergaya busana rapi dengan memakai gesper (sabuk/ikat pinggang) dan dasi. Meskipun terlihat keren, ternyata memakai gesper dan dasi yang terlalu ketat bisa berbahaya bagi kesehatan, lho.

Sebuah studi yang dilaporkan dalam Wall Street Journal, melansir DetikHealth, menemukan bahwa penggunaan sabuk pinggang yang terlalu ketat bisa menekan lateral, saraf femoral cutaneous yang berjalan dari perut ke paha luar. Selain itu juga menimbulkan ketidaknyamanan di perut seperti muncul rasa kembung, mulas serta sering bersendawa beberapa jam setelah makan.

Sementara itu penggunaan kerah baju dan dasi yang ketat diungkapkan para ahli, bisa mengurangi sirkulasi darah ke otak serta meningkatkan tekanan intraokular yang merupakan faktor risiko penyakit glaukoma. Diketahui, glaukoma adalah salah satu kondisi kerusakan saraf mata yang disertai dengan berkurangnya lapangan pandang, hal ini terkait dengan beberapa faktor yang salah satunya akibat tekanan bola mata yang tinggi.

Peneliti juga memperingatkan tren fashion lain yang digunakan terlalu ketat seperti penggunaan kaus kaki yang terlalu ketat bisa menyebabkan peredaran darah terganggu serta meninggalkan bekas di kulit yang kadang bisa bersifat abadi. ** Baca juga: Perlukah Pria Cukur Bulu Ketiak?

Sedangkan pada orang yang sedang berencana ingin memiliki anak, hindari penggunaan celana yang terlalu ketat sepanjang waktu karena bisa memberikan tekanan bagi testis sehingga suhunya meningkat dan mengurangi jumlah serta kualitas sperma yang dihasilkan.(ilj/bbs)




Perlukah Pria Cukur Bulu Ketiak?

kabar6.com

Kabar6-Tidak seperti wanita yang rajin membersihkan area tubuhnya dari bulu-bulu halus, pria cenderung lebih cuek atau tidak rutin mencukur bulu halus atau rambut yang ada di beberapa bagian tubuh. Salah satunya adalah bulu ketiak. Sebenarnya, perlukah pria mencukur bulu ketiak mereka?

Banyak orang berpendapat jika keringat atau bau badan berlebih bisa disebabkan karena rambut di ketiak. Di sisi lain, melansir Menshealth, rambut di ketiak memiliki manfaat positif. Beberapa teori mengatakan, rambut ketiak bisa mengurangi keringat dan gesekan. Bahkan, rambut ketiak juga dianggap sebagai simbol kuno daya tarik seksual.

Nah, bagaimana pendapat pakar mengenai fenomena ini? Mencukur rambut ketiak, terutama saat pertama kali melakukannya, pasti menimbulkan rasa tak nyaman. Menurut Mona Gohara, profesor klinis dermatologi di Yale University, AS, mencukur rambut ketiak bisa berisiko iritasi, folikulitis, ruam dan peradangan. Selain itu, mencukur rambut ketiak bisa mengakibatkan infeksi dari pisau cukur yang kotor.

“Kebersihan adalah hal utama, entah kita memutuskan untuk mencukur rambut ketiak atau membiarkannya tumbuh,” katanya. Namun, jika kita ingin mencukurnya atau melakukan wax, penting untuk menggunakan metode dan alat yang tepat pada area kulit sensitif ini.
** Baca juga: Minyak Zaitun Tidak Direkomendasikan untuk Menggoreng

Pastikan semuanya bersih dan terpenting, gunakan alat yang lembut. Hal lain yang harus jadi pertimbangan, kita mencukur rambut ketiak karena menginginkannya, bukan karena orang lain. Jadi, entah kita mencukurnya atau tidak, hal terpenting adalah menjaga kebersihan.(ilj/bbs)




Minyak Zaitun Tidak Direkomendasikan untuk Menggoreng

kabar6.com

Kabar6-Sudah banyak masyarakat yang sadar untuk menjalankan pola hidup sehat. Salah satunya adalah mengonsumsi makanan sehat hingga mengganti minyak untuk menggoreng, dengan minyak canola atau minyak zaitun.

Minyak canola mengandung asam lemak tak jenuh tunggal, 60 persen lemak tak jenuh tunggal, 34 persen lemak tak jenuh ganda, dan enam persen lemak jenuh. Baik minyak canola maupun zaitu, sebenarnya sama-sama bagus. Tapi, seperti dilansir VivaHealth, untuk menggoreng minyak canola lebih stabil asam lemaknya saat dimasak. Karena apabila lemak tinggi malah akan berisiko kolesterol naik.

Selain itu, cita rasanya termasuk ringan sehingga cocok untuk menumis atau menggoreng dengan teknik pan-frying. Minyak canola juga bisa digunakan untuk melapisi wajan agar bahan makanan tidak lengket. ** Baca juga: 4 Camilan yang Bisa Bikin Diet Tidak Sukses

Sedangkan minyak zaitun, tidak direkomendasikan digunakan sebagai minyak untuk menggoreng, karena tidak boleh dipanaskan. Hal ini akan merusak manfaat sehatnya. Minyak zaitun baik digunakan untuk olahan salad lantaran rasanya yang netral dengan titik asap yang rendah.(ilj/bbs)