oleh

Benarkah Kesetiaan Tergantung Pada Gen?

image_pdfimage_print

Kabar6-Hidup melajang atau menikah ternyata lebih berhubungan dengan faktor genetik dibandingkan lingkungan.

Sebuah penelitian yang dilakukan di the University of Texas di Austin, Amerika Serikat, seperti dilansir Sheknows, menduga bahwa monogami mungkin berhubungan dengan faktor genetika. Untuk mencari tahu hal ini, para ahli menggunakan tikus prairi dalam percobaan tersebut, karena mereka merupakan spesies hewan yang diketahui mempraktikkan monogami.

Seperti halnya manusia, sebagian besar tikus prairi jantan dan betina pada akhirnya akan memilih satu pasangan hidup untuk membesarkan anak-anaknya, sementara sejumlah tikus prairi jantan tetap memilih untuk hidup melajang dan berhubungan dengan banyak tikus betina.

Para ahli menemukan adanya perbedaan pada otak tikus jantan yang setia dan tikus jantan yang tidak setia. Ada perbedaan cukup signifikan pada area DNA yang bertanggung jawab untuk mengaktivasi daya ingat spasial.

Intinya, tikus jantan yang setia dapat mengingat bahwa mereka telah memiliki pasangan (dengan lebih baik) dibandingkan dengan tikus yang tidak setia.

Jadi, apakah hal ini berarti bahwa bila pasangan mengkhianati Anda, dikarenakan ia memang terlahir demikian? Tidak selalu. Bukan berarti apabila ada seekor hewan mamalia yang memiliki kecenderungan tidak setia, lantas kondisi itu juga berlaku bagi semua spesies mamalia. ** Baca juga: Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Anda Gosok Gigi

Selain itu, pengaruh lingkungan terhadap keinginan seseorang untuk menikah atau tidak tampaknya juga cukup besar, karena banyak anak yang berasal dari keluarga broken home memutuskan untuk menunda waktu pernikahan mereka karena melihat apa yang terjadi pada kedua orangtuanya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email