1

Raperda Penyertaan Modal BJB di Tangsel Dianggap Menyesatkan

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah menyodorkan draf rancangan peraturan daerah tentang penyertaan modal ke Bank Jawa Barat (BJB) ke DPRD setempat. Rencana itu pun mendapat sorotan.

“Itu Raperda yang menyesatkan. Kalau sampai dia beli saham, yang boleh membeli saham itu perorangan, bukan lembaga pemerintah,” kata mantan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Banten, Suryadi Nian di Pamulang, (Selasa, 8/10/2019).

Ia juga tak sependapat dengan pembelian saham per lembar dari APBD Tangsel. Resiko kas daerah mengalami kerugian sangat besar karena fluktuasi mata uang sangat dinamis.

“Bahaya bos, kalau dia beli per lembar saham mah. Pemerintah Daerah naruh saham 20 miliar terserah, lu mau turun mau naik juga, maka yang turun itu adalah pembagian defiden, karena keuntungannya kecil, dapetnya kecil, kalau saat saham jeblok lu jual 10 kan ancur, rugi APBD tidak boleh bos, sama juga pemerintah daerah beli falas,” tegas Suryadi.

Pria yang bermukim di Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, itu juga mempertanyakan alasan Pemerintah Kota menanamkan modal ke BJB. Kebijakan tersebut menandakan tak ada semangat rasa kedaerahan seperti di Kabupaten Pandeglang yang tata kelola kas daerah sudah melalui Bank Banten.

“Orang-orang lagi membangun semangat kedaerahan, ini duitnya malah di buang ke daerah luar. Ada apa sih sebenarnya?, ngincer giro?. Pusing nanti sananya,” ujar Suryadi.

**Baca juga: Arsid Disebut Bintangnya di Pilkada Tangsel 2020, ini Alasannya.

Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Tangsel, Warman Syanuddin enggan memberikan komentar terkait kebijakan penyertaan modal ke BJB dari APBD Tangsel.

Di lokasi yang sama, Branch Manager BJB Cabang BSD, Ockie Castrena Yuliawan juga mencegah saat wartawan mencoba mengkonfirmasi ke komisaris utama dan direktur utama yang bertandang ke Balaikota Tangsel.(yud)




Wujudkan Pelestarian Budaya, Civitas Akademika UPH Pakai Batik

Kabar6.com

Kabar6-Mendukung pelestarian budaya Indonesia, seluruh civitas akademika Universitas Pelita Harapan Karawaci, Kabupaten Tangerang, kompak kenakan batik di Hari Batik Nasional.

Hal ini diungkapkan Rektor UPH Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M. Eng. Sc., yang mendukung upaya pelestarian budaya di dalam UPH.

“Kita syukuri budaya bangsa yaitu Batik sebagai kebanggaan Indonesia. Mari kita niati hari Batik dengan memakai batik pada Hari Batik Nasional ini,” ajak Rektor kepada seluruh civitas akademika UPH, disiaran persnya, Minggu (6/10/2019).

Dukungan senada juga diungkapkan oleh Hana Herawati – Wakil Rektor UPH Bidang Keuangan dan Administrasi.

“Kami keluarga besar UPH mendukung Hari Batik Nasional sebagai wujud kecintaan kami terhadap warisan budaya batik Indonesia. Kita tentu mengetahui sejarah pembuatan batik di Indonesia yang telah dimulai sejak abad 17 lalu dan menjadi bagian dari budaya Indonesia yang tidak terpisahkan,” kata Hana.

Lebih lanjut Hana juga melihat bahwa perkembangan batik di Indonesia mendapat tempat yang penting dan dapat disejajarkan dengan warisan budaya dunia lainnya.

Menurutnya sebagai bangsa Indonesia, kita harus menghargai kerja keras dari semua pihak mulai dari para pembatik, seniman, orang-orang yang memproduksi, mengembangkan, memasarkan, juga para konsumen, maupun pejabat negara yang berhasil membawa batik Indonesia ke tataran dunia internasional.

**Baca juga: Muncul Spanduk Penolakan Gereja di Desa Cikasungka.

Menurut Hana, pelestarian budaya batik jangan berhenti hanya pada mengenakan produk batik saja, namun juga perlu mengembangkan budaya batik ini sesuai talenta dan panggilan masing-masing.

Ia juga percaya bahwa bangsa Indonesia memiliki jiwa seni dan kreativitas yang tinggi dan tentu dapat terus meningkatkan perkembangan batik di Indonesia; begitu juga UPH sebagai institusi pendidikan.(fit)




Obat Diabetes Dari Belimbing Wuluh, Dilirik Investor Korea

Kabar6.com

Kabar6-Sugar Alfas-Alfas (35) pria yang menemukan obat diabetes dari belimbing wuluh mengatakan produknya juga sempat di lirik oleh pasar luar negeri. Bahkan investor Korea pun sempat mendatanginya untuk melakukan pembelian.

Langkah Alfas tersebut pun makin cerah ketika bergabung di UMKM Cibodas Jasa. Disana, dirinya mendapat pelatihan dan pembinaan tentang UMKM.

“Produk kami tidak menggunakan bahan kimia untuk mengawetkan. Karena kami pakai gula serbuk dan garam sebagai pengawet alami. Rasanya pun bisa diterima tanpa mengurangi khasiatnya,” katanya saat dimintai keterangan, Sabtu (5/10/2019).

Alfas mengaku, hingga kini belum berani ekspansi keluar Kota Tangerang meskipun pun saat ini sudah banyak menerima pesanan.

Meski demikian, kata Alfas penyebabnya karena kemasan yang digunakan masih menggunakan plastik. Selain itu, minimnya tenaga kerja membuat produksi produk tersebut mengalami sedikit kendala.

**Baca juga: Diabetes, Warga Tangerang Jadikan Belimbing Wuluh Obatnya.

Ia pun mengharapkan perhatian dari berbagai pihak untuk memfasilitasi pengadaan kemasan kaca.

“Seharusnya pakai kemasan kaca. Karena dalam sari belimbing wuluh ada karbonasinya yang dapat meledak. Produk kami bisa bertahan sampai enam bulan dan aman dikonsumsi segala jenis usia,” tandasnya.(Oke)




Ini Daftar Pemenang Inovasi Project 2019 di Puspiptek

Kabar6.com

Kabar6-Innovation Project telah mempunyai pemenang dan akan ditampilkan saat pagelaran Pupiptek Innovation Festival (PIF) 2019 kali ini, 3 dari 10 nominasi adalah yang terbaik dari yang terbaik saat ini.

Pengumuman dibacakan di PIF 2019, Gedung Graha Widya Bhakti, Area Puspiptek, Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Jumat, 3 Oktober 2019.

Kepala Bidang Kerjasama dan Bisnis Teknologi Puspiptek Hendra Wijaya mengatakan, untuk pemenang innovation project ini nantinya akan mendapatkan dana star up atau yang disebut incubasi.

“Nanti yang menjadi pemenang akan kita masukan ke dalam kegitan incubasi, dan ditampilkan di PIF 2019,” jelasnya.

Sang juara dari Universitas Syiah Kuala Aceh, Alfi Yusyifa Fernanda mengatakan, pihaknya membuat sebuah “Vertikal Farming’, jadi sistem menanam vertikal.

“Jadi itu adalah sistem bercocok tanam keatas, tetapi sistem kami itu berdasarkan EOT, jadi nanti yang ditanamkan di vertikal farming tersebut bisa di monitoring di smartphone dan bisa juga di automasi penyiraman dan pemberian pupuk,” ujarnya kepada Kabar6.com di Gedung Graha Widya Bhakti, Area Puspiptek.

Alfi menjelaskan, fokus pihaknya untuk kota-kota yang lahannya yang terbatas seperti Jabodetabek. “Jadi untuk mengurangi pembobakan lahan juga dihutan-hutan gak usah lagi,” ungkapnya.

Untuk kedepannya, lanjut Alfi, nanti pihaknya akan mengkomersilkan alat kedepannya untuk dijual ke masyarakat.**Baca juga: PIF 2019, Ajang Inovasi Tanpa Batas.

“Ini kan alat kami masih berbasiskan prototype, jadi untuk alat yang sekarang bahannya masih terlalu mahal. Dan kedepannya nanti insya Allah akan kami ganti bahannya untuk yang lebih murah agar masyarakat menengah kebawah bisa menggunakannya juga,” jelasnya

“Alhamdulillah senang dan gak nyangka kita jadi juara. Untuk kedepannya dari TBC Puspiptek akan memberikan Inkubasi untuk perkembangan alat kami,” tutupnya.

Peraih juara pada Innovation Project 2019:
1. Universitas Syiah Kuala Aceh
2. Universitas Negeri Semarang
3. Universitas Pertamina.

10 nominasi karya terbaik Innovation Project:

Universitas Brawijaya
Universitas Pertamina
Universitas Negeri Yogyakarta
Universitas Negeri Semarang
Universitas Syiah Kuala
Universitas Gadjah Mada (2 Karya)
Universitas Diponegoro Semarang
Universitas Jambi
Universitas Sampoerna.(eka)




PIF 2019, Ajang Inovasi Tanpa Batas

Kabar6.com

Kabar6-Puspiptek Innovation Festival (PIF) 2019 digelar mulai hari ini tanggal 3 Oktober 2019 hingga 6 Oktober 2019 di Graha Widya Bhakti, Area Puspiptek, Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Mengusung tema ‘Innovtions Without Limits’ sebagai tema besar, kemudian dikerucutkan menjadi sub tema yaitu ‘Perempuan Bicara Inovasi dan Perempuan yang Menginspirasi’.

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun Na’im mengatakan, pihaknya dari Kementrian Ristekdikti mendukung dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan puspiptek khususnya berkaitan dengan pelaksanaan PIF 2019 yang telah berlangsung sebanyak 3 kali.

“Ini adalah yang ketiga, ini merupakan sebagian dari usaha untuk membangun ekosistem inovasi agar lebih banyak inovasi-inovasi di Indonesia untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia,” ujarnya, Jumat (4/10/2019).

Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengatakan, diharapkan agar masyarakat mengenal dan mencari tahu lebih lanjut tentang Puspiptek dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, mendorong antusiasme masyarakat umum, khususnya perempuan dan generasi muda, dalam sains, teknologi, inovasi dan kewirausahaan berbasis teknologi.

“Meningkatkan kontribusi perempuan dan generasi muda dalam pengembangan iptek, dan inovasi,” ungkap Sri.

Sri melanjutkan, juga tentunya agar Puspiptek selaku penyelenggara PIF dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat melalui ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.

“Dan dengan diselenggarakannya PIF juga bertujuan untuk Meningkatkan kapasitas iptek dan inovasi di Puspiptek dan di Indonesia,” tuturnya.

Sri menjelaskan, tujuan selanjutnya adalah mensosialisasikan produk iptek yang dihasilkan oleh berbagai institusi, memperluas jaringan kolaborasi antar lembaga penelitian, universitas, pemerintah, industri dan masyarakat.

“Mengumpulkan ide, berbagi dan bertukar pengalaman atau sudut pandang tentang bagaimana sains, teknologi, dan inovasi dapat berkontribusi pada pembentukan komunitas cerdas dan mendorong generasi muda dan perempuan dalam iptek dan inovasi,” jelasnya.

**Baca juga: Pemkot Tangsel Diklaim Konsisten Tingkatkan Pelayanan Publik.

“Serta untuk mengakomodasi berbagai workshop atau seminar yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dan inovasi,” imbuhnya.

Dimana Puspiptek juga merupakan, lanjut Sri, salah satu unit kerja di Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang merupakan aset Bangsa yang Dengan 51 intitusi penelitian, pengembangan.

“Dan pengujian teknologi berupa Pusat dan Balai dari 4 LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementrian) yaitu BPPT, LIPI, BATAN, dan BSN yang ada di kawasan Puspiptek yang didukung oleh lebih dari 5000 sumber daya manusia terdidik dan terlatih,” tutupnya.(eka)




Gelar GBF 2019, Gramedia Alam Sutera Optimis Raup Keuntungan Lebih

Kabar6.com

Kabar6-Managemen Gramedia Alam Sutera, Gabriel optimis Gramedia Books Festival (GBF) 2019 ini dapat meraup keuntungan yang lebih baik lagi dari acara serupa yang dihelat di akhir Maret 2019 lalu.

“Festival buku pertama waktu itu untung kita luar biasa. Begitu juga croud yang datang ke festival itu, sesuatu banget. Gak bisa diungkapkan dengan kata-kata lah,” ungkap Gabriel kepada Kabar6.com, di Atrium Mall @ Alam Sutera, Kota Tangerang, (Rabu, 2/10/2019).

Di Gramedia Books Festival 2019 ini pun, Gabriel optimis untuk meraup keuntungan yang lebih banyak lagi dari festival sebelumnya. “Kita sangat optimis keuntungan kita lebih baik lagi. Target kita 100 persen lebih baik,” paparnya.

Disamping itu, Gabriel juga bilang, pihaknya akan berkomunikasi ke pihak managemen Mall @ Alam Sutera, agar festival buku seperti ini masuk ke dalam agenda rutin mal.

“Melihat antusias yang tinggi dari masyarakat. Kita akan melakukan komunikasi dengan pihak mal untuk menjadikan festival ini agenda rutin mal,” bebernya.

Oh iya, kata Gabriel, untuk festival buku kali ini, pihaknya menghadirkan 10.000 buku import dan 10.000 buku lokal beragam kategori.

**Baca juga: Ini Rangkaian Acara Menarik di Gramedia Book Festival 2019 Mall @ Alam Sutera.

Pihaknya juga menghadirkan ragam perlengkapan dan aksesoris non buku dalam Gramedia Books Festival 2019 tersebut. Seperti alat tulis kantor, alat tulis sekolah dan aksesoris lainnya.

“Kalau festival buku perdana kemaren itu, kita hanya hadirkan 25 persen buku import. Tapi karena tingginya permintaan, saat ini kita hadirkan 50 persen buku import ragam kategori,” terangnya.(fit)




Santika Premiere Bintaro Tawarkan Harga Khusus Promo Extraoctodinary

Kabar6.com

Kabar6-Promosi extraoctodinary yang ditawarkan Hotel Santika Premiere Bintaro menawarkan ragam keuntungan, kenyamanan dengan harga khusus. Termasuk sarapan untuk dua orang.

Public Relations, Soniya Ana menjelaskan, promosi extraoctodinary ini dapat Anda nikmati sepanjang bulan Oktober 2019.

Extraoctodinary dapat dijadikan alternative untuk mendukung laporan singkat bersama keluarga maupun kebutuhan bisnis para tamu.

Untuk mendapatkan harga terbaik, lanjut Soniya, pihaknya menawarkan kepada para tamu untuk melakukan reservasi melalui situs ataupun aplikasi resmi santika.

**Baca juga: Serunya Live Musik di Cafe Lantai 15 Santika Premiere ICE BSD.

“Selain mudah dan menguntungkan, para tamu juga mendapatkan potongan harga dengan tambahan ragam fasilitas dan pelayanan ekslusif selama menginap di Santika Premiere Bintaro,” papar Soniya di laporan tertulisnya, Selasa (1/10/2019).(fit)




Serunya Live Musik di Cafe Lantai 15 Santika Premiere ICE BSD

Kabar6.com

Kabar6-Bersantai sejenak setelah sibuk bekerja menjadi salah satu kegiatan yang ditunggu di akhir pekan. Apa lagi sambil melihat pemandangan kota di malam hari dan diiringi live music.

Kebetulan, Hotel Santika Premiere ICE – BSD City menawarkan tempat bersantai dengan suasana berbeda dan semua itu dapat ditemukan di Sky Lounge 15, sebuah café dengan konsep rooftop yang berada di lantai 15 Hotel.

Sky Lounge 15 yang berada di ketinggian 47 meter menyediakan berbagai menu makanan pilihan dan acoustic live music yang hadir setiap hari Jumat pukul 20-23 WIB.

“Tema lagu-lagu yang dibawakan pada saat live music akan berbeda setiap bulannya, setiap pengunjung juga bisa request lagu favorit mereka, bahkan ikut bernyanyi bersama diiringi band akustik,” ungkap Ajeng, Public Relations Hotel Santika Premiere ICE.

**Baca juga: Terminal LCC Bandara Soekarno-Hatta Diklaim Tumbuh Pesat.

Selain itu Sky Lounge 15 memiliki banyak spot-spot menarik yang tentunya instagramable. Tunggu apa lagi, segera kunjungi Sky Lounge 15 di Hotel Santika Premiere ICE – BSD City untuk bersantai menikmati pemandangan kota BSD dari ketinggian sembari ditemani lagu-lagu merdu.(fit)




Terminal LCC Bandara Soekarno-Hatta Diklaim Tumbuh Pesat

Kabar6.com

Kabar6-Pasar penerbangan hemat rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta diklaim terus mengalami pertumbuhan.

VP of Corporate Communication Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan pada periode 1 Januari – 20 September 2019, jumlah penumpang maskapai berbiaya hemat (low cost carrier/LCC) khusus rute internasional di Soekarno-Hatta mencapai 3,16 juta penumpang.

“Jumlah tersebut meningkat sekitar 4% secara year-to-date dibandingkan dengan periode 1 Januari – 20 September 2018 sebanyak 3,04 juta penumpang,” kata Yado, (Senin, 23/9/2019).

Sementara itu, pergerakan pesawat pada 1 Januari-20 September 2019 tercatat 22.805 penerbangan atau naik 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni 21.517 penerbangan.

Adapun maskapai LCC yang melayani penerbangan rute internasional di Soekarno-Hatta adalah AirAsia Group, Lion Air Group, Jetstar, Citilink, Cebu Pacific dan Scoot.

Setiap harinya total terdapat 104 penerbangan rute internasional yang dioperasikan maskapai LCC di Soekarno-Hatta, terdiri dari 51 keberangkatan dan 53 kedatangan. Rata-rata, terdapat 4 penerbangan per jam.

Penerbangan maskapai LCC dari Soekarno-Hatta saat ini didominasi tujuan negara-negara di ASEAN, selain juga terdapat rute menuju China. Adapun Angkasa Pura II bersama maskapai saat ini tengah gencar membidik pasar penerbangan jarak jauh atau long haul.

Salah satu penerbangan long haul yang akan dibuka pada Oktober-Desember adalah rute Jakarta – Frankfurt (Jerman) oleh satu maskapai LCC yakni Citilink.

Bandara Soekarno-Hatta mampu memaksimalkan aset yang ada guna mengoptimalkan dan menggairahkan pasar LCC khususnya rute internasional.

Di samping itu, lanjut Yado Yarismano, sekitar 60% penumpang di Soekarno-Hatta adalah generasi millennial yang merupakan target pasar utama bagi maskapai di segmen LCC.

“Pasar sangat merespons positif untuk segmen LCC rute internasional, dan Angkasa Pura II mengoptimalkan pertumbuhan itu di mana salah satunya dengan menetapkan Terminal 2F sebagai terminal khusus LCC mulai 1 Mei 2019.”

“Melalui LCC Terminal 2F, operasional penerbangan maskapai di segmen LCC juga dapat lebih optimal dan efisien. Saat ini tingkat ketepatan waktu atau on-time performance khusus keberangkatan maskapai LCC mencapai 82%,” jelas Yado Yarismano.

Angkasa Pura II juga sudah memiliki rencana revitalisasi LCC Terminal 2F yang mengutamakan kepraktisan, kecepatan, dan kemudahan.

Sesuai dengan pola bisnis penerbangan berbiaya hemat, nantinya di LCC Terminal 2F akan mengutamakan fasilitas digital.

jumlah check-in desk konvensional di LCC Terminal 2F akan dikurangi dari 20 unit pada 2020 menjadi 10 unit pada 2022. Di sisi lain, jumlah fasilitas self check-in ditambah menjadi 40 unit.

Seiring dengan itu, Fasilitas self bag drop ditambah dari 10 unit pada 2020, menjadi 20 unit pada 2022.

**Baca juga: Hari ini, Maskapai Flynas Beroperasi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

“Pengembangan LCC Terminal 2F berkonsep technology implementation for value added services, dengan penerapannya melalui web check-in, self check-in, self bag drop dan lain sebagainya. Melalui itu semua, proses LCC Terminal 2F mampu mewujudkan proses keberangkatan dan kedatangan yang cepat sehingga menghadirkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan,” ujar Yado Yarismano.

LCC Terminal 2F merupakan wujud Angkasa Pura II dalam mendukung pertumbuhan pasar LCC. Tumbuhnya pasar LCC secara optimal dapat mendorong pertumbuhan pariwisata di Indonesia.(GFM)




Digelar di BSD, AFCC Bahas Pembaruan Terbaru Penanganan Jantung Akut

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FESC, FSCAI mengatakan,pihaknya merasa bangga, pada 2019 ini Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan AFCC.

Ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu leader di bidang penanganan penyakit kardiovaskular.

Selama empat hari digelar, acara AFCC ini akan diisi dengan beragam program ilmiah yang mencakup lokakarya, ceramah, debat, presentasi kasus, studi terbaru, simposium dan lainnya.

**Baca juga: ASEAN Federation Cardiology Congress Digelar di ICE BSD.

Para peserta akan menjalankan sesi interaktif dan mendapatkan pembaruan terbaru terkait penanganan penyakit jantung akut, gagal jantung, pencegahan, hipertensi, sindrom kardiometabolik, dan pembedahan.

“Selain itu juga ada elektrofisiologi, penyakit pembuluh darah, pencitraan kardiovaskular, intervensi, kardiologi pediatrik dan berinteraksi dengan kolega dari seluruh dunia,” jelas Isman di laporan tertulisnya, (Jumat, 20/9/2019).(fit)