1

Alat Deteksi Tsunami Akan Dipasang di Pulau Sertung

Kabar6-Menteri Koordinator (Menko) Maritim Luhut Binsar Panjaitan pagi ini bersama Bupati Pandeglang Irna Narulita meninjau posko bencana, Mutiara Carita dan tempat pengungsian, Jumat (28/12/2018)

Luhut menilai, penanganan bencana Tsunami Selat Sunda di Pandeglang sudah cukup baik. Kata dia, semua lapisan terpadu melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.

“Saya menilai cukup bagus dalam penanganannya, ini pembelajaran bagi kita untuk lebih berantisipasi. Oleh karena itu kami akan memasang Early Warning Sistem (EWS) pengukur gelombang laut di tiga pulau dekat Gunung Anak Krakatau,” kata Luhut saat diwawancarai awak media di Posko Utama Labuan.

Dirinya mengimbau, agar masyarakat jangan mengembuskan isu hoax akan adanya gelombang tinggi karena akan membuat suasana tidak kondusif.

“Tetap tenang pemerintah hadir disini, sekarang udah ada BMKG disini yang terus memantau perkembangan gunung anak krakatau dan semua lapisan juga hadir Basarnas, BNPB, TNI, Polri dan pemerintah daerah,” terangnya.

Ditanya terkait kejadian tahun 1883 terulang kembali, Menko Maritim mengungkapkan butuh ribuan tahun lebih untuk terjadi kembali seperti itu,

“Memang apapun bisa terjadi, tapi dari jarak tahun 1883 hingga saat ini baru berapa ratus tahun, tapi tetap kita waspada,” ujarnya.**Baca Juga: Diterjang Tsunami, Banten Jadi Wilayah Darurat Bencana.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Jamaluddin membenarkan jika akan dipasang alat pendeteksi Tsunami atau gelombang tinggi di pulau dekat Gunung Anak Krakatau,

“Kami akan pasang alat pendeteksi Tsunami di Pulau Sertung yang dekat wilayah lampung pada awal Januari. Kita akan coba pasang satu terlebih dahulu pada awal Januari,” jelasnya.(aep)




Diterjang Tsunami, Banten Jadi Wilayah Darurat Bencana

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) telah menetapkan tanggap darurat penanganan bencana Tsunami Selat Sunda di Wilayah Provinsi Banten mulai dari 27 Desember 2018 sampai dengan 9 Januari 2019.

Penetapan tersebut termaktub dalam Keputusan Gubernur Nomor 366/Kep.350-Huk/2018 tentang Penetapan Status tanggap darurat penanganan bencana tsunami Selat Sunda di Wilayah Provinsi Banten. Keputusan tersebut berdasarkan kepada Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 362/Kep.425/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Pandeglang dan Keputusan Bupati Serang Nomor 360/Kep.504-Huk/2018 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Tsunami di Kabupaten Serang.

Sebagaimana diketahui 22 Desember 2018, wilayah pesisir Barat Provinsi Banten diterjang Tsunami Selat Sunda. Bencana tersebut menerjang wilayah Kecamatan Anyer dan Cinangka di Kabupaten Serang serta Kecamatan Carita, Labuan, Panimbang, Sukaresmi, Cigeulis, Cibaliung, dan Sumur di Pandeglang.

Akibat bencana tersebut, sampai dengan 27 Desember 2018 pukul 19.07, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menyebutkan sebanyak 306 orang meninggal dunia, 709 luka-luka, 46 orang hilang, 14.587 orang sekarang berada dalam pengungsian.

Sementara kerugian material mencapai 526 unit rumah, 33 roda empat, 42 roda dua, dan 14 hotel/vila, serta 60 warung kuliner, 215 gazebo, dan 44 unit perahu.

WH menginstruksikan agar penanganan ini terus dilakukan oleh seluruh instansi dibawahnya hingga pasca bencana selanjutnya. Selain itu melalui informasi yang update dari BMKG tetap memonitor kondisi Gunung Krakatau.

WH juga meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang pantai dan menjauhi minimal radius 1 (satu) kilometer dari pantai.**Baca Juga: Galang Bantuan Bencana, Zaki Resmikan Posko Komunitas Tangerang Youth Festival.

“Dan, kepada wisatawan untuk sementara tidak mengunjungi pantai sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Gubernur juga mengimbau, warga tidak panik dan tetap tenang. Namun, tetap waspada,” paparnya.(aep)




50 Relawan PMI Kabupaten Tangerang Diterjunkan ke Kecamatan Sumur Pandeglang

kabar6.com

Kabar6—Sebayak 50 tim relawan dari unit donor darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabuaten Tangerang, dan tenaga medis serta komunitas offroat di kirim ke Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (27/12/2018).

Pengiriman tim relawan tersebut, dengan membawa sejumlah bantuan berupa uang, makanan ringan, selimut, hingga pakaian untuk membatu para korban tsunami yang berada di wilayah Banten, khususnya di Kabupaten Pandeglang.

Seketaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Mochamad Maesyal Rasyid mengatakan, para relawan yang berangkat pada malam hari ini, untuk bergabung bersama tim relwan yang sudah berada di lokasi pencanangan tsunama di wilayah Banten.

“Tim relawan yang berangkat pada malam hari ini, sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dan masyarakat kabupaten Tangerang terhadap warga yang berada di wilayah Banten yang saat ini sedang terkena musibah,” ungkapnya.

Selain itu, Tim relawan yang berangkat, membawa sejumlah bantuan seperti, obat-obatan, makanan, selimut, dan pakaian untuk para pengungsi yang menjadi korban tsunami di Banten.

“Bantuan yang di kirim pada malam hari ini hasil gotong royong PMI dan masyarakat Kabupten Tangerang untuk membagi rasa untuk saudara kita yang berada di Banten yang terkana musibah,” ucap Maesyal.**Baca juga: Baru Sebulan Diterjang Puting Beliung, Rumah Sobari Ambruk Lagi Diguyur Hujan.

Maesyal menambahakan, Tim relawan yang membawa sejumlah bantuan akan langsung menuju Kecamatan Sumur, Kabupten Pandeglang. “Karena wilayah itu pelosok dan sulit di jangkau, tim relawan di kawal oleh Satpol PP Tangerang agar bisa sampai ke tempat tujuan,” terangnya.(Mer)




Bayi Lahir usai Tsunami, Diberi Nama Oleh Ridwan Kamil

Kabar6-Zaidan Kamil Galaputra, nama bayi pemberian Ridwan Kamil. Lahir usai Tsunami menghancurkan pesisir Banten dan Lampung, pada Sabtu 22 Desember 2018 lalu.

“Tadi ibu yang anaknya minta dinamai. Dalam hitungan dua menit, gabungan nama yang saya pilih, gabungan nama ayahnya, jadi namanya,” kata Ridwan Kamil, saat ditemui di posko pengungsian SDN Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (12/2018).

Gubernur Jawa Barat berharap, Zaidan saat besar nanti, bisa bertemu dengannya di Bandung.**Baca Juga: Laskar Umat Islam Banten Razia Tempat Hiburan Malam.

“Saya bilang kalau sudah besar mampir ke Bandung. (Saya) doakan jadi umaro, jadi pemimpin,” terangnya.(dhi)




Pastikan Kondisi Perempuan dan Anak, Menteri Yohana Kunjungi GOR Margono Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Melihat langsung kondisi perempuan dan anak pasca tsunami, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise, mengunjungi posko GOR Margono, Kecamatan Labuan dan Posko Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Kamis (27/12/2018).

Bersama dengan Ketua TP PKK Niniek Wahidin Halim, Sekda Ketua DWP, dan Kadis PPPA Provinsi Banten, Menteri Yohana memastikan penanganan perempuan dan anak korban tsunami sudah memenuhi hak-hak mereka sebagaimana mestinya.

“Saya atas nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) turut berduka cita atas bencana alam tsunami Selat Sunda yang terjadi di Banten dan Lampung,” kata Yohana disiaran persnya.

Menteri Yohana juga berdoa agar para korban yang meninggal dunia dapat diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan agar tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini.

Diterangkannya, Kehadirannya di GOR tersebut untuk memastikan bahwa meskipun dalam kondisi pasca bencana, perempuan dan anak dapat terpenuhi hak-haknya termasuk hak untuk mendapatkan perlindungan.

“Akan tetapi, bencana alam ini tidak boleh dijadikan sebuah alasan untuk terus terpuruk dan bersedih, perempuan dan anak korban bencana tsunami harus terus semangat dan bangkit untuk menata kembali kehidupan yang akan datang,” ungkap Menteri Yohana.

Dalam kesempatan itu, Kemen PPPA memberikan beberapa bantuan kepada para pengungsi korban tsunami selat sunda, berupa pakaian layak pakai untuk perempuan dan anak, perlengkapan mandi, selimut, pembalut dan popok bayi, susu untuk bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui, mainan anak dan biskuit.

Pemberian bantuan ini semata-mata agar perempuan dan anak korban tsunami tetap terpenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Sebab, sudah seyogyanya dalam keadaan apapun perempuan dan anak harus tetap terpenuhi hak-haknya dan mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan, baik kekerasan fisik, psikis, maupun seksual.

**Baca juga: HUT Ke-69 Kodam Jaya/ Jayakarta, Kapolsek Neglasari: Sinergi Tiga Pilar Ciptakan Kondusifitas Wilayah.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Pusat Data Informasi dan Humas BNPB hingga Rabu, (26/12/2018), tercatat 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang, dan 21.991 orang mengungsi.

Daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten tepatnya Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung yang meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran, menjadi daerah yang terdampak tsunami selat sunda ini.

Sementara itu, jumlah keseluruhan pengungsi di posko GOR Margono, Kec. Labuan sendiri sebanyak 1127 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 203 jiwa, perempuan sebanyak 453 jiwa, anak-anak sebanyak 359 jiwa, dan lansia sebanyak 112 jiwa. (jic)




Gubernur Jabar Bantu Korban Tsunami Selat Sunda

kabar6.com

Kabar6-Ridwan Kamil, Gubernur Jabar, menentukan bantuan angin korban tsunami Selat Sunda, di Lampung, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Masing-masing daerah, ditentukan bantuan dana sebesar Rp 1 miliar dan bantuan logistik lainnya.

“Atas nama masyarakat Jawa Barat, kami turut prihatin. Bahkan ada warga Jawa barat (berjumlah) 60’an, juga menjadi korban, tujuh di antaranya meninggal dunia. Jadi kita semua sedang berduka,” kata Ridwan Kamil, usai mengunjungi posko pengungsian, Kamis (27/12/2018).

Sebelum ke Banten, kang Emil bersama istrinya, menghibur dan membantu dahulu pengungsi di Lampung.

Emil bercerita, kalau pengungsi di Lampung terfokus di dalam lapangan tenis indoor. Di Banten, karena lebih banyak memakan korban, maka posko pengungsiannya terpisah-pisah.**Baca juga: Tsunami Selat Sunda, Pemkot Tangsel Serahkan Uang Waqaf dan Akta Kematian.

“Tapi yang penting kan warga nyaman, nyaman nya juga nyaman darurat. Bisa melakukan kegiatan dasar,” ujarnya.(dhi)




BPJS Ketenagakerjaan dan Bank Banten Berikan Bantuan Untuk Korban Tsunami Selat Sunda

kabar6.com

Kabar6-Bantuan terus mengalir untuk korban bencana Tsunami Selat Sunda diwilayah Pandeglang. Kali ini, Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Ketenagakerjaan, dan Bank Banten yang memberikan bantuan, Kamis (27/12/2018) di Pendopo Pandeglang.

Bantuan yang akan diberikan sebesar 100 juta dari manajemen BPJS Ketenagakerjaan, 61 juta dari Yayasan Magfiroh BPJS Ketenagakerjaan, dan 36 juta dari Serikat pekerja BPJS Ketenagakerjaan.

“Yang 100 juta dan 60 juta kami berikan sekarang, nanti yang Rp36 juta akan kami serahkan tahap selanjutnya karena sedang dihimpun dulu oleh para pegawai dan akan langsung dibelanjakan,” kata Assisten Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banten, Didin Haryono.

Ia mengatakan, bantuan yang diberikan sejumlah uang dalam bentuk logistik yang siap didistribusikan.

“Kami siapkan barang berupa makanan pokok, beras, mie instan, sarden, kopi, minuman siap saji, selimut, sarung, perlengkapan mandi, perlengkapan bayi, obat-batan, air mineral, dan protein hewani dalam bentuk makanan siap saji,” jelasnya.

Direktur Bank Banten, Kemal Idris mengatakan, bantuan yang diberikan berupa logistik yaitu makan, susu, popok bayi, dan tenda untuk di pengungsian.

“Ini bantuan lanjutan kami, karena sebelumnya sudah kami lakukan dari mulai awal terjadi bencana pada hari minggu,” kata Kemal.

Pihaknya, saat ini belum dapat menyebutkan bantuan tersebut, lantaran harus dihitung dulu karena sejauh ini bantuan dari Bank Banten terus mengalir bagi korban Tsunami Selat Sunda.

“Pada minggu pagi kami langsung bikin grup di Whats App buat tanggap darurat, karena kami memiliki kantor di Pandeglang, Labuan, dan Panimbang jadi harus ikut merasakan keluh kesah masyarakat,” tuturnya.

Sementara Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengucapkan terimakasih atas bela sungkawa yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan Bank Banten.

Kata Irna, saat ini memang masyarakat sangat membutuhkan bantuan baik moril maupun materil. “Bantuan logistik berupa makanan sangat banyak Alhamdulillah, namun kami sangat membutuhkan tenda, popok bayi, makanan siap saji dan pakaian dalam wanita,” kata Irna.

Irna juga menjelaskan, jika akan menyalurkan bantuan bisa ke Pendopo sebagai posko utama, Labuan dan Sumur. Namun menurutnya, untuk sampai ke titik lokasi selain jauh juga akses masih terhambat karena kemacetan.**Baca juga: Bupati Zaki Sampaikan Belasungkawa Atas Bencana Tsunami Banten.

“Kalo disini lebih bagus dan akan terdata rapi nanti kami distribusikan secara merata, tapi jika mau langsung ke lokasi silahkan,” ujarnya.(Aep)




Status Gunung Anak Krakatau Siaga, Begini Kata Bupati Pandeglang

Kabar6-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikan status Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) terhitung sejak 06:00 WIB, Kamis (27/12/2018).

Hal tersebut, berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 27 Desember 2018 pukul 05:00 WIB, tingkat aktivitas G. Anak Krakatau yang dinaikkan dari level II ke III atau siaga.

Dilihat dari situs PVMBG, sehubungan dengan tingkat aktivitas Level III (Siaga) tersebut, direkomendasikan kepada masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer dari kawah. Saat hujan abu turun, masyarakat diminta untuk mengenakan masker dan kacamata bila beraktivitas di luar rumah.

“Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat.Apabila ada perubahan aktivitas kegiatan, status akan disesuaikan,” tulis PVMBG dalam pers rilisnya.

Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku akan terus mengupdate aktivitas GAK pasca mengakibatkan tsunami yang menerjang beberapa kecamatan di wilayah pesisir Pandeglang.

Akibat bencana tersebut ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka serta ribuan orang mengunsi dan puluhan orang dinyatakan hilang dan ratusan rumah dan bangunan porak-poranda.

“Tentu saya akan mengupdate informasi dari BMKG, supaya tahu perkembangan kondisi GAK,”kata Irna di posko utama Tsunami di Gedung PGRI Labuan, Rabu (26/12/2018).**Baca Juga: 991 Warga Pulau Sebesi di Evakuasi Keluar Pulau.

Pihaknya menyarankan kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada dan menjauh dari bibir pantai sejauh 1 KM, pasalnya informasi dari BMKG, GAK masih menimbulkan getaran.

“Intinya masyarakat harus tetap waspada,” pintanya.(aep)




Aktivitas Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga

Kabar6-Gunung Anak Krakatau (GAK) meningkat aktivitas vulkanisnya sejak Juni 2018. Hampir enam bulan GAK berstatus waspada. Kini, Sejak Kamis 27 Desember 2018, statusnya meningkat jadi siaga.

“Iya, semenjak pukul 06.00 wib pagi ini. Ini jadi ramai setelah naik status ini,” kata Andi Suandi, petugas pos pantau GAK Lampung, melalui sambungan selulernya, Kamis (27/12/2018).

Petugas PVMBG di Jakarta yang berwenang menaikkan status. Dia hanya seorang petugas lapangan, yang memantau aktivitas GAK.

“Itu pusat yang menaikkan status. Kami hanya melaporkan aktivitas saja,” ujarnya.**Baca Juga: Korban Selamat Tsunami Banten Akan Diberi Trauma Healing.

PVMBG mengimbau, Masyarakat dilarang mendekat dalam radius lima kilometer dari puncak kawah GAK.(dhi)




Korban Selamat Tsunami Banten Akan Diberi Trauma Healing

Kabar6-Korban Selamat dan pengungsi Tsunami Selat Sunda akan diberikan trauma healing untuk menghilangkan ketakutannya.

“Mereka yang masih merasakan trauma, kita lakukan trauma healing. Aktivitas Gunung Anak Krakatau juga masih tinggi,” kata Irna Narulita, Bupati Pandeglang, Rabu (26/12/2018).

Pemerintah bersama relawan, masih kekurangan tenda pengungsian. Sehingga akan menggunakan fasilitas umum, seperti sekolah, kantor pemerintah dan instansi, sampai rumah ibadah untuk menampung korban Tsunami Selat Sunda.

Lokasi pengungsian akan dipilih, berjarak satu kilometer dari garis pantai, sesuai imbauan dari BMKG.

“Mudah-mudahan kami cari, karena tadi (setiap kampung) ada yang empat ribu orang, dua ribu orang,” terangnya.

Irna, pada Minggu 23 Desember 2018, telah menetapkan bencana Tsunami Selat Sunda, sebagai bencana daerah Kabupaten Pandgelang.**Baca Juga: 20 Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Belum Teridentifikasi.

“Sudah saya buat untuk 14 hari ke depan, tiga hari yang lalu sudah saya tanda tangani,” ujarnya.(dhi)