1

Cerita Fraksi Golkar DPRD Pandeglang Keluar dari Pansus LKPJ Bupati

Kabar6.com

Kabar6-Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Pandeglang menyatakan keluar dari keanggotaan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Tahun anggaran 2018.

Anggota Fraksi Golkar, Muhlas Halim mengatakan alasan keluar dari Pansus itu terjadi pada saat pembahasan LKPJ bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beberapa waktu lalu.

Awalnya, Muhlas bercerita, Ketua Pansus menawarkan opsi apakah pembahasan saat itu ditunda sampai dibahas kembali di Carita atau diteruskan usai sholat Zuhur sekitar pukul 14.00 Wib.

“Saya dengan anggota Pansus yang lainnya pun sepakati bakal dilajutkan pada pukul 14.00,” ujarnya saat Sidang Paripurna Penyampaian Laporan Pansus 3 Pembahasan LKPJ Bupati Akhir Tahun Anggaran 2018 dan Penetapan Keputusan DPRD Tentang Rekomendasi Terhadap LKPJ Akhir Anggaran Tahun 2018, Senin (8/4/2019).

Namun, yang sepakat dilanjutkan di Carita hanya satu orang dari fraksi PKS. “Tapi ketika waktu istirahat usai, malah semuanya tidak kembali dan bubar begitu saja,” katanya.

Bubar tanpa keterangan membuat, Muhlas, bertanya-bertanya. Apalagi hal tersebut tidak dibahas dalam rapat. Dia pun langsung mempertanyakan ke Ketua Pansus. Namun jawaban dari ketua Pansus tak begitu memuaskan.

“Saya yakin OPD tidak akan pulang begitu saja, kalau tidak ada pembicaraan. Entah pembicaraannya dengan siapa, saya juga tidak tahu. Tapi ketika saya tanya ke Ketua Pansus, malah jawabannya tidak tahu,” jelasnya.

Secara pribadi Muhlas merasa dilecehkan dan saat itu juga mengaku keluar dari keanggotaan Pansus LKPJ.

Alasannya, kata dia, tidak ada kesepahaman antara dirinya secara pribadi dengan Ketua Pansus. “Karena ketika saya mencari sebuah kebenaran dari persoalan, seolah-olah ini terhalangi oleh sikap yang diambil Ketua Pansus.”

Seharusnya kata Muhlas, jika rapat ditunda harus sesuai dengan mekanismenya. **Baca juga: 17 ASN Banten Dipecat Karena Korupsi ,Kerugian Capai Rp 70 Milyar.

Ketua Pansus LKPJ Bupati Pandeglang, Hadi Mawardi menanggapi dingin sikap Fraksi Golkar tersebut. “Itu alasan dan hak mereka. Saya kira tanya ke Fraksi Golkarlah, saya tidak mau menyikapi,” tuturnya.

Menurut dia, masalah ini sangat pribadi. Semestinya, kata Hadi, Jia ada masalah terkait LKPJ-nya disampaikan kedalam pandangan fraksi. ” Tapi itu bukan ranah saya,” terang Hadi. (Aep)




Paripurna LKPJ 2018, Anggota Fraksi Golkar Pandeglang Protes

Kabar6.com

Kabar6- Sidang Paripurna Penyampaian Laporan Pansus 3 Pembahasan LKPJ Bupati Akhir Tahun Anggaran 2018 dan Penetapan Keputusan DPRD Tentang Rekomendasi Terhadap LKPJ Akhir Anggaran Tahun 2018, Senin (8/4/2019) diwarnai protes dari anggota Fraksi Golkar Muklas Halim.

Aksi protes Muklas, bermula saat Ketua Panitia Khusus (Pansus) LKPJ Hadi Mawardi membacakan nama keanggotaan Pansus dari sejumlah fraksi termasuk keanggotaan dari Fraksi Golkar.

Muklas menolak Fraksi Golkar disebutkan dalam penyampaian tersebut, karena sudah menyatakan keluar dari keanggotaan Pansus LKPJ 3 tersebut, namun masuk disebutkan dalam laporan penyampaian Ketua Pansus.

“Saya dan seluruh anggota Pansus dari Fraksi Golkar jangan disebutkan dalam pemaparan hasil pembahasan LKPJ tersebut, karena kami sudah mengundurkan diri,” kata Muklas yang terlebih dulu intrupsi ke pimpinan sidang.

Aksi protes Muklas langsung disambar anggota DPRD fraksi Nasdem. Beruntung kejadian tersebut tak berlangsung lama, karena pimpinan sidang mampu menegahi dan menjelaskan, sehingga sidang pun kembali dilanjutkan.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua LKPJ 3 selain menyampaikan pandangan dari sejumlah fraksi tentang LKPJ Bupati Pandeglang 2018. Pansus 3 juga menyampaikan enam rekomendasi DPRD ke Pemkab Pandeglang.

Berikit enam rekomendasi tersebut, diantaranya, pertama, DPRD merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk dapat mempertahankan status Wajar Tanpa Pengecualan (WTP) dari BPK.

Kedua, Program dan Kegiatan OPD perlu memperhatikan singkronisasi antara kebijakan pusat, Provinsi dan Daerah dengan harapan agar tidak terjadi tumpang tindih penganggaran terhadap setiap program dan kegiatan didalam perencanaan diwaktu yang akan datang.

“Ketiga, pemerintah daerah agar memprioritaskan program dan kegiatan sesuai enam misi pemerintah daerah sehingga tujuan dan sasaran pembangunan dalam visi misi Bupati dapat tercapai,” kata Hadi.

Keempat, Perencanaan pembangunan pemerintah daerah harus singkron dengan visi misi kepala daerah yang di implementasikan dengan program-program dan kegiatan di masing-masing OPD.**Baca Juga: 7.515 Pemilih Disabilitas Akan Ikut Nyoblos di Banten.

Kelima, rekomendasi DPRD ditujukan untuk perbaikan penyelenggaran pemerintah daerah dalam tataran kebijakan maupun teknis oprasional meliputi bidang penyelenggaran informasi publik, managemen keuangan daerah aspek tata kelola pemerintahan yang baik dan peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.

“Keenam, Bupati Pandeglang alangkah baiknya dalam pembahasan pansus LKPJ yang akan datang dapat hadir bersama-sama dengan seluruh kepala OPD,” paparnya.(aep)




Bupati Pandeglang Berharap Pemilu 2019 Tidak Dicederai Hal Menyimpang

Kabar6.com

Kabar6-Semua pihak harus ikut serta mensukseskan Pemilu 2019 supaya proses demokrasi lima tahun tersebut berjalan sukses. Bupati Pandeglang Irna Narulita menyatakan komitmennya untuk mensukseskan Pemilu 2019.

Mengingat tahun ini adalah tahun perdana diselenggarakannya Pileg dan Pilpres secara serentak. Oleh karenanya jika hajat ini berlangsung lancar di Pandeglang, maka dapat dijadikan teladan untuk daerah lain.

“Kita komitmen untuk mensukseskan Pemilu serentak perdana ini,” harap Irna saat melakukan pemantauan proses pengepakan logistik Pemilu di Gudang KPU Pandeglang, di Jalan AMD, Kampung Samaboa, Kecamatan Majasari, Senin (8/4/2019).

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi teladan agar kita bisa menyelesaikan penyelanggaran Pemilu ini dengan tertib, lancar, luber, tidak tercederai oleh hal-hal yang menyimpang,” sambung Bupati Perempuan pertama itu.

Untuk mensukseskan Pemilu kata Irna, Pemerintah Daerah bakal melibatkan aparatur kecamatan dan desa untuk turut mengawal proses distribusi logistik.

“Aparatur kita di tingkat kecamatan hingga desa juga akan dilibatkan dalam membantu proses distribusi,” ujarnya.

Terkait pemantauan ini sekaligus dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda), seperti Ketua DPRD, Kepala Kejari, Kapolres, maupun Dandim 0601 Pandeglang.

Agenda pemantauan ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan logistik saat pemungutan suara nanti tidak ditemui masalah.**Baca Juga: 1.391 Pemilih Dengan Gangguan Mental Ikut Nyoblos Saat Pemilu.

“Kita harus optimis dan support KPU, karena ini bukan tanggung jawab penyelenggara Pemilu saja, tapi kita juga bagian yang harus mensukseskan sampai dengan pengawalan, tiba di TPS juga harus dikawal,” paparnya.(aep)




KPU Pandeglang Pastikan Logistik Pemilu 2019 Capai 98 Persen

kabar6.com

Kabar6-KPU Kabupaten Pandeglang memastikan logistik Pemilu 2019 hampir 98 persen sudah terpenuhi, untuk proses pencoblosan di tiap Tempat Pemungutan suara (TPS) pada 17 April mendatang.

“Logistik 98 persen sudah terpenuhi,” kata Ketua KPU Pandeglang Ahmad Suja’i di gudang KPU Pandeglang di Kampung Samaboa, Kecamatan Majasari, Senin (8/4/2019).

Adapun soal kekurangan logistik Pemilu, salah satunya surat suara berkurang setelah dilakukan penyortiran dan pelipatan. Namun Sujai enggan menyebutkan jumlah kekuarangan logistik tersebut.

Ia hanya memastikan, kekurangan surat suara dan logistiknya sebelum hari pencoblosan sudah terpenuhi di tiap TPS.

“Sebetulnya persoalan secara detil, sebatas kekurangan formilir misalnya kurang sekian ket, surat suara yang kurang beberapa lembar, itu karena faktor kegiatan penyortiran sudah selesai, ya pasti aja dari sekian ratus ribu kertas, pasti ada satu, dua atau seberapalah (yang cacat),” bebernya.

“Kalau surat suara secara kumulatif masih ada yang kurang, tapi yang jelas saat ini sedang dipenuhi, dari semua jenis itu ada lah (yang kurang), yang jelas satu hari sebelum hari H, logistik sudah lengkap di TPS,”sambungnya.

Saat ini, KPU tengah melakukan proses packing logistik untuk 13 Kecamatan di gudang KPU. Proses packing juga dilakukan di kantong-kantong gudang KPU yang menggunakan aula kantor Kecamatan dan Desa.

Menurutnya, Proses packing logistik membutuhkan tenaga yang handal supaya tidak terjadi kesalahan atau tertukar surat suara dengan Daerah pemilihan (Dapil) tertentu.**Baca juga:  Dampak Transjakarta, Sopir Angkot di Tangsel Idamkan Oke Trip.

“Proses packing dibutuhkan sumber daya yang handal. Jangan sampai nanti (pendistribusian logistik) tidak tepat sasaran, misalkan Bojong (Dapil 3) surat suaranya pas dibuka Dapil 6. Hal itu berkaitan dengan kegiatan PSU (Pemungutan Suara Ulang),” tandasnya.(Aep)




Kapolres Pandeglang: Asep Kemungkinan Dibuang Ke Laut

Kabar6.com

Kabar6-Mayat Asep Hidayat ditemukan didalam karung di Pantai Karibea, Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Minggu (8/4/2019). Asep diduga menjadi korban pembunuhan.

Setelah diidentifikasi, kepolisian berhasil mengungkap identitas Asep yang merupakan warga Kampung Panyaungan, Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak.

Kapolres Pandeglang, AKBP Indra Lutrianto Amstono mengungkapkan, dari pengakuan keluarga, tanggal 1 April lalu mereka masih berkomunikasi dengan korban.

Bahkan beberapa rekan korban pun mengaku masih sempat menghubungi korban pada tanggal 4 April lalu.

“Terakhir korban ketemu dengan keluarga pada tanggal 1 April. Namun sampai tanggal 4 beberapa rekan korban masih ada yang ketemu,” kata Indra, Senin (8/4/2019).

Namun begitu, kepolisian belum mendapati motif pembunuhan korban. Sebab saat ini jenazah masih dilakukan autopsi di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang. Sambil menunggu hasil autopsi dokter forensik.

Namun menurut Indra, dugaan sementara korban meninggal setelah terombang ambing beberapa hari di laut, dalam kondisi tubuh terlipat dalan karung sambil memeluk sebuah batu.

Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lalu mendapati sebagian kulit korban telah rapuh. Namun beruntung masih ada beberapa bagian yang masih bisa diidentifikasi.**Baca juga: Mayat Dalam Karung di Pandeglang, Polisi: Ada Benjolan dan Luka Diperut.

“Kemungkinan dengan modus seperti itu dibuang ke laut atau ditenggelamkan. Namun karena batu tidak begitu besar, sehingga bisa kebawa arus ke pinggir pantai,” jelasnya.(Aep)




Polisi Pastikan Mayat dalam Karung Asep Warga Lebak

Kabar6.com

Kabar6-Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono membenarkan identitas mayat laki-laki dalam karung yang ditemukan di pantai Karibea, Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran pada minggu (7/4/2019) adalah warga lebak.

“Benar yang bersangkutan berinisial A adalah warga Lebak,” kata Indra di Mapolres Pandeglang, Senin (8/4/2019).

Setelah mengetahui identitas mayat dalam karung itu, polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya pria tersebut. Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian, Indra mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi.

Mayat dalam Karung itu diketahui, bernama Asep hidayat warga Kampung Panyaungan Desa Panyaungan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak. Hal itu dibenarkan oleh kerabat korban.

“Iya betul itu saudara saya (Asep Hidayat),” ujar Odil, 30 tahun yang mengaku sebagai salah seorang kerabat korban saat dihubungi Kabar6.com, Senin (8/4/2019).

**Baca juga: Mayat Pria Dalam Karung Disebut Warga Lebak, Ini Identitasnya.

Penemuan mayat yang disimpan dalam karung di Pantai Karibea, Desa Tegal Papak Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang sempat menggegerkan pada Minggu (7/4/2019).

Kondisi mayat berjenis kelamin laki laki itu sudah membusuk. Polisi telah mengevakuasi korban ke RS Drajat Prawiranegara, Serang untuk di autopsi. (Aep)




Mayat Pria Dalam Karung Disebut Warga Lebak, Ini Identitasnya

Kabar6.com

Kabar6- Identitas mayat pria dalam karung yang ditemukan di Pantai Karibea, Desa Tegal Papak Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang pada Minggu (7/4/2019) mulai terkuak.

Pria yang diduga korban pembunuhan yang dimasukan kedalam karung ditenggelamkan ke dalam laut diduga merupakan Asep Hidayat, warga Kabupaten Lebak. “Iya betul itu saudara saya (Asep Hidayat),” ujar Odil, 30 tahun yang mengaku sebagai salah seorang kerabat korban saat dihubungi Kabar6.com, Senin (8/4/2019).

Odil belum banyak bercerita soal Asep yang tinggal di Kampung Panyaungan Desa Panyaungan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak.

Penemuan mayat yang disimpan dalam karung di Pantai Karibea, Desa Tegal Papak Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang sempat menggegerkan.

Kondisi mayat berjenis kelamin laki laki itu sudah membusuk. Polisi telah mengevakuasi korban ke RS Drajat Prawiranegara, Serang untuk di autopsi.

Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono membenarkan adanya penemuan mayat tersebut yang temukan warga di pinggir pantai.

**Baca juga: Membusuk Dalam Karung, Pemulung Temukan Mayat di Pantai Karibea Pandeglang.

“Pada saat saksi sedang memulung di pinggir laut melihat karung dan ketika didekati melihat tangan manusia dan batu di dalam karung,” kata Indra dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/4/2019).

Polisi, kata Indra, masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut dan mencari saksi-saksi tambahan untuk mengungkap kasus tersebut. (Aep)




Pemilu 2019, Camat Cikedal Minta Warga Datang ke TPS

Kabar6.com

Kabar6-Camat Cikedal, Kabupaten Pandeglang Surya Darmawan meminta warga untuk datang ke TPS tepat pada hari pencoblosan pada Rabu 17 April mendatang.

“Hadir ke TPS jangan samapi enggak hadir ya,” pinta Surya saat menyampaikan sambutan di acara Isra Mi’raj di Masjid Mifathul Falah Kampung Kadu Hapa, Desa Babakanlor, Kecamatan Cikedal, Sabtu (6/4/2019) malam.

Saat pencoblosan berlangsung, mantan Kabid Perizinan pada DMPTSP Pandeglang itu meminta kepada masyarakat yang sudah memiliki hak pilih untuk menunda aktivitasnya terlebih dulu.

“Yang mau ke sawah tunda dulu untuk melakukan pencoblosan,” ujarnya.

Tak hanya, itu pria berkecamata itu, menekanan warga menggunakan hak pilihnya dengan baik dalam peserta demokrasi lima tahuan tersebut, pasalnya, wakil rakyat memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan khususnya di Kecamatan Cikedal.

Panasnya konstalasi politik tahun ini karena dapat memicu perpecahan ditengan masyarakat, telah menjadi perhatian semua pihaknya, termasuk unsur dari pemerintah. Dengan tegas Surya meminta agara warga tidak berselisih jika adanya perbedaan pilihan politik.

“Jangan berselisih jika ada perbedaan pilihan,” terangnya.

Sementara, Ketua Pelaksana Isra Mi’raj Trian P menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mensukseskan peringatan Isra Mi’raj baik secara moril maupun materil.

Terlebih kepada pemuda Kampung Kadu Hapa karena satu bulan telah melaungkan waktu dan pikiranya demi terselengggaranya kegiatan tersebut.

Menurut pria yang akrab disapa Ian ini, peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW telah dilakukan secara rutin setiap tahunya, sehingga diharapkan dapat menjaga ukhuwah islamiyah dan tali silaturahmi.**Baca Juga: Tak Penuhi Kuorum, LKPj Provinsi Banten 2018 Tanpa Rekomendasi DPRD.

“Serta prilaku sesuai syariat Islam, diawali dari lingkungan kecil seperti lingkunhan keluarga, masyarakat yang lebih luas lagi,” tandasnya.(aep)




Membusuk Dalam Karung, Pemulung Temukan Mayat di Pantai Karibea Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kampung Tegal Papak, Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Minggu (7/4/2019) digegerkan adanya penemuan mayat laki-laki didalam karung.

Mayat dengan kondisi membusuk pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung saat mencari barang bekas di Pantai Karibea. Belum diketahui identitasnya mayat tersebut.

Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono membenarkan adanya penemuan mayat tersebut yang temukan warga di pinggir pantai.

“Pada saat saksi sedang memulung di pinggir laut melihat karung dan ketika didekati melihat tangan manusia dan batu di dalam karung,” kata Indra dalam keterangan tertulisnya.

Kemudian warga tersebut melaporkan ke masyarakat setempat dan Polsek Pagelaran. Atas laporan tersebut, Timnya telah mendatangi dan melakukan olah TKP. Namun mayat tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan identifikasi.

“Karena mayat didalam karung dalam keadaan kulit sudah terkelupas, sehingga karung tidak dibuka,” terangnya.**Baca Juga: Mathla’ul Anwar Diseret Dukung Capres, Begini Protes Keras Ketumnya.

Saat ini, mayat tersebut telah dievakuasi ke RS Drajat Prawiranegara, Serang menggunakan ambulans untuk di autopsi. Polisi terus melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut dan mencari saksi-saksi tambahan untuk mengungkap kasus tersebut.(aep)




Mathla’ul Anwar Diseret Dukung Capres, Begini Protes Keras Ketumnya

kabar6.com

Kabar6-Dukungan terhadap Calon Presiden (Capres) Jokowi-Ma’ruf Amin yang dilakukan Jaringan Muda Mathla’ul Anwar (MA) menjadi polemik dan protes keras dari kadernya.

Menyeret nama MA kedalam politik praktis sangat melukai warga MA. Sebab selama ini organisasi yang didirikan pada tahun1916 di Menes, Kabupaten Pandeglang bersikap netral di Pemilu 2019.

“Mengecam tindakan deklarasi dukungan terhadap pasangan Capres Cawapres yang membawa nama MA dan atributnya,” tegas Ketua Umum Pengurus Nasional Pemuda MA Nasrullah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/4/2019).

Diketahui, pada Sabtu (6/4/2019) di hotel Allium Kota Tangerang, Jaringan Muda MA Nasional, di koordinatori Ahmad Nawawi sekaligus Ketua Generasi Muda Mathla’ul Anwar mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Capres 01.

Hadir dalam deklarasi tersebut, Ketua Majelis Amanah Mathla’ul Anwar, Irsyad Djuwaeli yang mengajak masyarakat Banten untuk memilih Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden tahun 2019-2024.

Kembali ke Narsullah, menurutnya, tindakan Ahmad Nawawi tersebut telah mengkhianati perjuangan para pendiri MA yang telah berjuang membesarkan secara ikhlas dalam bidang pendidikan dakwah dan sosial.

Pria yang akrab disapa Nasbrow, mendesak Pengurus besar MA untuk memberikan sangsi organisasi kepada Ahmad Nawawi dan Irsyad Djuwaeli karena telah membawa MA ke ranah politik untuk mendukung Capres Petahana itu.

“Meminta kepada saudara Ahmad Nawawi dan Irsyad Djuwaeli untuk mengakui kekhilafannya dan meminta maaf ke seluruh warga MA dan dilakukan di media cetak maupun electronik,” pinta Nasbrow.**Baca juga: Komisioner Bawaslu Banten Nuryati : Buta Paling Parah Adalah Buta Politik.

“Kepada warga MA untuk tidak membawa nama MA dalam dukung mendukung pasangan calon presiden manapun,” tutup pria kelahiran Pandeglang ini.(Aep)