oleh

Komisioner Bawaslu Banten Nuryati : Buta Paling Parah Adalah Buta Politik

image_pdfimage_print

Kabar6-Komisioner Bawaslu Banten, Nuryati Solapari mengatakan, kebutaan yang paling parah adalah buta politik.

Hal itu, karena hampir semua barang dan program yang ada saat ini, semuanya dilahirkan melalui arah kebijakan dalam sebuah negara dan daerah.

Meski begitu, pada kenyataanya sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengerti dan tidak mau ambil pusing dengan urusan politik.

Sehingga ketika ada perubahan arah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah atau daerah, hanya bisa terkejut dan menyalahkan saja, tanpa mau mengetahui sebab musababnya.

“Kebutaan paling parah adalah buta politik. Bagaimana tidak. Itu karena semua benda yang ada saat ini itu dilahirkan oleh kebijakan politik,” kata Solapari, saat sosialisasi pengawasan partisipatif pemilih perempuan jelang pemilu 2019 dengan mengangkat tema salam awas, di Alun-alun timur, Minggu (7/4/2019).

Solapari mencontohkan, mulai dari kebutuhan bahan pokok, sandang dan pangan, hingga kebutuhan tersier lainnya, menurutnya, kesemuanya itu ada keterkaitannya dengan politik.

Sehingga saat ini sudah saatnya kaum perempuan ikut ambil bagian dalam catur perpolitikan di Indonesia, khususnya di Privinsi Banten sendiri, dalam menentukan arah kebijakan selanjutnya, melalui produk hukum dan program pemerintah yang akan dilahirkan kedepan.

Perempuan jangan lagi masa bodo dengan urusan politik, dan menganggap urusan politik adalah urusannya kaumnya laki-laki.

Padahal semua kebutuhan perempuan juga dilahirkan dari keputusan politik, termasuk hingga kebutuhan tersier lainnya, hingga pembalut wanitapun, kata Solapari, dihasilkan oleh keputusn politik.

“Karena barang yang digunakan merupakan bagian dari keputusan politik, eksport dan import, harga cabe, bawang, pendidikan dan masih banyak lagi, itu semuanya lahir dari keputusan politik. Perempuan jangan lagi menganggap politik urusannya laki-laki lagi,” katanya.

Untuk itu, lanjut Solapari, sudah saatnya kini perempuan ikut ambil bagian dan lebih aware dengan urusan politik. Masyarakat juga jangan lagi hanya menggerutu atas kondisi yang ada, namun tidak melengkapi persyaratannya agar bisa masuk kedalam penentu arah kebijakan selanjutnya melalui suara yang diberikan saat pencoblosan.**Baca juga: 8 Kelurahan di Pamulang Siap Menangkan H Agus Pramono.

“Percuma koar-koar kalau tidak masuk daftar pemilih, kalau tidak masuk DPT. Jadi ayo pastikan suara anda masuk kedalam DPT, jelang hari terakhir pendataan yang tinggal tiga hari terakhir, jelang Pemilu 17 April mendatang,” tandasnya.(Den)

Print Friendly, PDF & Email