1

Kakorlantas Polri: Implementasi Ganjil Genap di Pelabuhan Merak Merupakan Imbauan

Kabar6.com

Kabar6-Ganjil Genap yang diwacanakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selama arus mudik dan arus balik di Pelabuhan Merak tidak akan terlaksana. Lantaran, hanya sebatas imbauan saja.

“implementasi ganjil genap merupakan imbauan. Mudah-mudahan dengan himbauan itu, masyarakat kita bisa merencanakan mudik dengan lebih baik,” kata Irjen Pol Refdi Andri, Kakorlantas Polri di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (10/05/2019).

Jika ganjil genap diterapkan, maka akan terjadi kesulitan. Saat kendaraan mengantri dikantung-kantung parkir, terlebih terjadi kemacetan panjang, maka akan sulit memilah kendaraan ganjil genap.

“bagaimanapun bahwa keberangkatan mungkin sesuai keberangkatan dan masuk ke kantung-kantung parkir, demikian juga sampai mengarah (Naik) ke (atas) kapal,” terangnya.

**Baca juga: Kakorlantas Cek Jalur Mudik di Banten.

Polri menghimbau agar PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak memperbaiki proses bongkar muat penumpang dan manajemen angkutannya.

Sehingga tidak menimbulkan penumpukkan kendaraan diluar Pelabuhan Merak. “Tentu pengelolaan ini, menjadi pengalaman dari pengelola yang melakukan perbaikan,” jelasnya. (Dhi)




ABK Korban Tabrakan Dua Kapal, Ditemukan Tak Bernyawa

kabar6.com

Kabar6-Anak Buah Kapal (ABK) KMP Windu Karsa Dwitya (WKD), Endang Rokh Basuki, jenazanhnya ditemukan mengambang di Selat Sunda, dekat Pelabuhan Merak, di Kota Cilegon, Banten.

Endang, merupakan korban tabrakan dua kapal, KMP WKD dengan KMP Virgo, yang terjadi pada Senin, 22 April 2019 kemarin.

“Pencarian hari ketiga, pukul 08.30 WIB dapat ditemukan. Dalam keadaan meninggal dunia,” kata Heru, Kasie Ops Basarnas Banten, saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Rabu (24/04/2019).

Jenazahnya ditemukan mengambang di lautan, sebelah Tim dari Basarnas, TNI AL, Polair dan ASDP Indonesia Ferry melakukan pencarian selama tiga hari.

“Ditemukan antara Pulau Merak Besar dengan Pulau Tempurung, atau (berjarak) 1,3 mil laut dari lokasi tabrakan,” terangnya.

Guna kepentingan otopsi dan pengurusan jenazah, korban Endang dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon.**Baca juga: Tabrakan Dua Kapal di Pelabuhan Merak, ini Kata Bos ASDP.

“Korban dibawa ke RSKM dalam keadaan utuh. Dengan ditemukannya korban, maka operasi pencarian dinyatakan selesai,” jelasnya.(Dhi)




Dua KMP Tabrakan di Merak Karena Human Error

kabar6.com

Kabar6-KMP Virgo 18 dan Windu Karsa Dwitya (WKD) yang bertabrakan pada Senin, 22 April 2019 sekitar pukul 16.30 WIB, di duga karena human error.

“Investigasi sementara, tabrakan terjadi karena human error,” kata Herwanto, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas I Banten, saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (23/04/2019).

Nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK) kedua KMP terus diperiksa oleh Polairud Polda Banten, untuk mengetahui secara pasti penyebab tabrakan dua kapal pengangkut penumpang tersebut.

“Penyelidikannya dilakukan oleh Polairud Polda Banten. (Bukti Baru) belum (ada), masih dilakukan penyidikan,” terangnya.

KSOP Klas I Banten pun masih menunggu berkas acara dari nahkoda dua kapal yang mengalami tabrakan.**Baca juga: Polres Tangsel Belum Temukan Identitas di Mayat Dalam Kaleng.

“Sampai saat ini kita masih menunggu berita acara kecelakaan dari para nahkodanya,” jelasnya.(Dhi)




Pencarian Korban Tabrakan Dua Kapal Dilanjutkan Besok

kabar6.com

Kabar6-Lokasi Tabrakan dua Kapal Motor Penumpang (KMP) Virgo 18 dan Windu Karsa Dwitya (WKD), berjarak sekitar 1,5 mil laut dari Pelabuhan Merak, di Kota Cilegon, Banten.

Pencarian satu Anak Buah Kapal (ABK) yang menjadi korban tabrakan yang jatuh ke laut, akan dilanjutkan besok, Selasa (23/4/2019).

“Pencarian akan dilanjutkan besok dengn menerjunkan dua kapal, bekerjasama dengan potensi SAR lainnya, seperti dari Lanal (TNI AL) dan Polair,” kata Zaenal Arifin, Kepala Sar Banten, Senin (22/04/2019).

Saat kejadian, korban yang bernama Endang Rokh Basuki, berada di anjungan KMP WKD. Posisinya membelakangi KMP Virgo 18.

“Berdasarkan saksi, korban ada di depan, di anjungan. Saat terjadi tubrukan, korban membelajangi KMP Virgo 18, sehingga tidak siap dengan benturan itu. Korban terjatuh dan ahirnya ternggelam,” jelasnya.

Kerusakan parah di alami kedua kapal penumpang yang melayani penyebrangan Metal-Bakauheni dan sebaliknya itu. Penumpang pun telah di evakuasi ke Pelabuhan Merak.

Kapal untuk sementara tidak bisa digunakan dan harus lego jangkar. Menunggu investigasinya selesai dilakukan.**Baca juga: Banten Kembali Raih Penghargaan Pembina K3 Terbaik se-Indonesia.

“Kerusakan (kedua kapal) lumayan besar. Karena semua masih dalam tahap penyidikan,” terangnya.(Dhi)




Dua KMP Terlibat Tabrakan Di Selat Sunda, 1 ABK Jatuh ke Laut

kabar6.com

Kabar6-Dua KMP terlibat tabrakan di sekitar bridge water Pelabuhan Merak, perairan Selat Sunda, Kota Cilegon, Banten. Akibatnya, satu Anak Buah Kapal (ABK) jatuh ke laut dan dalam pencarian.

KMP Windu Karsa Dwitya (WKD) yang akan keluar pelabuhan Merak, menabrak KMP Virgo 18 yang akan memasuki alur Pelabuhan Merak.

“Bahwa KMP WKD tabrakan dengan KMP Virgo 18 diperoleh data ABK satu terjatuh, kami menduga terjadi benturan dia terjatuh,” kata Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin kepada wartawan, Senin (22/04/2019).

Akibat tabrakan itu, buritan Kanan KMP Virgo 18 sobek. Sedangkan KMP WKD mengalami kerusakan di anjungan sebelah kanannya.

Penumpang dan KMP WKD disandarkan di Dermaga I Pelabuhan Merak, yang ketika terjadi tabrakan berada pada jarak 1,5 mil laut dari Pelabuhan Merak.

“Proses evakuasi (sedang berlangsung). Khawatir ada kebocoran makanya kita evakuasi,” terangnya.**Baca juga: PSU di Tangsel, Surat Izin Nyoblos Urus ke PPS dan PPK.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 16.32 WIB sore tadi, Senin 22 April 2019.(Dhi)




Kisah Poros Maritim Nusantara Saat Kerajaan Demak

Kabar6.com

Kabar6-Poros Maritim Dunia Nusantara telah coba dirintis sejak Kasultanan Demak, yang dilakukan oleh Ratu Kalinyamat (1514-1579).

Saat itu, putri Sultan Trenggana telah memimpin armada laut nusantara yang berkekuatan ratusan kapal puluhan ribu prajurit, dan mampu mengusir Portugis dari Malaka. Portugis kala itu merupakan salah satu atmada laut yang terkuat di dunia.

“Beliau berhasil membangun kepercayaan diri bangsa, menjadi negara maritim yang disegani oleh pemimpin kawasan dan dunia,” kata Connie Rahakundini Bakrie, Presiden Direktur (Presdir) Institute for Maritime Studies, dalam sebuah diskusi di atas Kapal Port Link III di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Senin (08/04/2019).

Ratu Kalinyamat pun dianggap cerdik memainkan perannya dalam bidang politik, diplomatik, ekonomi, dan militer, khususnya bidang kemaritiman.

“Tujuannya agar kita semua bisa memahami apa dan bagaimana implementasi poros maritim dan program tol laut Presiden Joko Widodo,” terangnya.**Baca Juga: Paripurna LKPJ, Anggota Fraksi Golkar Pandeglang Protes.

Poros maritim yang dibangun Pemerintah saat ini, di anggap bisa sekaligus menjaga kedaulatan negara dari sisi laut, lantaran Indonesia di apit Samudera Hindia dan Pasifik.

“Poros maritim dunia kita harus segera menjadi kekuatan terkuat di kawasan. Sehingga sudah (saatnya) bisa menunjukkan kekuatannya di dunia,” jelasnya.(dhi)




Perusahaan Pelayaran Terbesar Dunia Ada di Indonesia

Kabar6.com

Kabar6-Mengoperasikan 150 kapal di seluruh Indonesia dan menghubungkan antar pulau, dengan jarak 1,5 kali Jakarta-New York di Amerika, PT ASDP Indonesia Ferry, menjadi perusahaan Pelayaran Terbesar di dunia

“Jumlah kapal terbesar di dunia. Jika di total, jumlahnya 1,5 kali jarak Jakarta-New York, kalau semua (rute) disambungkan,” kata Ira Puspadewi, Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, di atas Kapal Port Link III yang Berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, Senin (08/04/2019).

ASDP Indonesia Ferry memiliki 35 pelabuhan yang dikelola oleh 29 kantor cabang dan melayani 243 rute, untuk mensukseskan tol laut atau poros maritim.

Termasuk, memiliki dua kapal pengangkut ternak dan dua kapal kargo. Jika di total, sudah 9.117 sapi yang di angkut oleh kapal ASDP di tahun 2018.

Lantaran, biaya angkut barang jalur darat mencapai 24 persen dari GDB. Jika dibandingkan Thailand hanya sebesar 14 persen dan Amerika hanya delapan persen.

“Biaya kirim di jalur darat itu mahal, kita (ASDP) menekan biaya itu,” tandasnya.**Baca Juga: Fakrab: Golput Juga Bagian dari Pilihan.

Termasuk membantu pengentasan gizi buruk di Suku Asmat Papua, dengan membantu pengiriman bantuan makanan dan obat-obatan.

“Di Asmat, ASDP tadinya berlayar tiga kali dalam sebulan, membawa makanan dan obat. Saat kekurangan gizi di Asmat, Presiden marah dan langsung diubah menjadi enam kali berlayar dalam sebulan,” jelasnya.(dhi)




Buka Diklat CPNS, Gubernur WH Pernah Disuruh Pulang Karena Belum Bayaran

kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten, Wahidin Halim, membuka Diklat prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemprov Banten, di Gedung BPSDM Banten di Kabupaten Pandeglang, Selasa (2/4/2019).

Dalam acara tersebut, Gubernur yang akrab disapa WH itu sempat bercerita bila sebelumnya dia berasal dari keluarga biasa, sebagai anak dari seorang guru.

“Saya dulu pernah disuruh pulang dari sekolah lantaran belum bayaran,” ujar WH.

Mendengar kata-kata dari mulut orang nomor satu di Provinsi Banten itu, ratusan CPNS yang mengikuti Diklat prajabatan CPNS dan para tamu undangan menjadi terkaget-kaget, dan disambut dengan tepuk tangan dan gelak tawa.

Mereka tidak menyadari, jika WH juga pernah hidup susah dan berasal dari keluarga biasa.

Meski begitu, lanjut WH, orang tuanya tetap memberikan semangat agar WH tetap semangat sekolah. WH mengaku tidak lantas malu akibat kejadian yang pernah dialaminya itu, dengan tetap masuk sekolah.

Selain disuruh pulang karena belum bayaran uang sekolah, masih kata WH, dirinya juga terpaksa harus membawa bangku dan meja dari rumahnya sendiri agar bisa belajar di ruang kelasnya dengan nyaman, setelah ayahnya WH memintanya untuk untuk membawanya sendiri dari rumah.

“Termasuk buku tulis yang saya miliki yang hanya berjumlah satu buah, yang kalau banjir datang, buku tersebut langsung saya amankan dengan seragam. Hingga berangkat ke sekolah dengan tidak mengenakan sepatu,” kenang Wahidin.

Atas semua kejadian yang dialaminya itu, WH terus meneguhkan cita-citanya agar bisa merampungkan bangku pendidikannya, dan bertekat apabila sukses nanti akan membangunkan sekolah-sekolah agar tidak ada lagi siswa yang harus bawa meja dari rumahnya sendiri.

“Saya dendam dan saya janji kalau saya jadi pemangku kebijakan saya akan bangun sekolahan, supaya tidak harus bawa meja dari rumah”, katanya.

Itu sebabnya, kata Wh, pada saat dirinya menjadi Walikota Tangerang, dirinya mulai membangunkan 420 sekolah dari SD samapai SMA dan SMK di Kota Tangerang, tentunya dengan standar yang bagus dan bangku-bangku pilihan yang diceknya sendiri secara langsung sebelum dikirimkan ke sekolah.

“Guru-gurunya sampai penjaga sekolahnya pun semua saya kasih insentif. Makanya saat saya jadi Gubernur saya langsung keluarkan kebijakan untuk gratiskan sekolah, bangun sekolah bahkan hingga bea siswa,” katanya, seraya menambahkan begitu juga pada program kesehatan masyarakat Banten, dengan dibiayai pemerintah melalui progran BPJS nya.

Dengan begitu, masyarakat bisa berobat dengan gratis, warga hanggal tinggal masuk ke RSUD milik Pemrov Banten.

Wahidin Halim juga mengatakan jika dirinya orang yang apa adanya, dan memang dari dulu dididik sederhana.

“Saya dulu sering angon kebo, sehingga saya merasakan apa yang dirasakan rakyat saya, itu sebabnya saya sudah janji untuk mewakafkan diri saya untuk Provinsi Banten,” katanya.

Menurutnya, semua tindakan yang diperbuatnya itu bukan pencitraan semata. “Saya orang yang tidak bisa pencitraan. Di mata saya kalau salah ya salah, kalau benar ya benar. Dan saya harus konsisten menjalankan amanah,” katanya.

Semenjak dirinya memimpin Banten, telah sedianya telah banyak yang diraih, selain WTP dan pengelolaan Keuangan Terbaik, Pengakuan Kepatutan dari Ombudsman RI, berbagai Penghargaan dari Pemerintah Pusat, Gubernur yang Inovatif.

Dan ia paparkan, jika Provinsi Banten juga terus membenahi dan membangun jalan di seluruh wilayah Banten, saat ini sudah hampir 90 persen jalan dan jembatan yang menjadi tanggung jawab Provinsi Banten telah diperbaiki.**Baca juga: Catat, 20-22 Dan 23 April, Sejumlah Ruas Di Kota Serang Diujicoba Jadi Satu Arah.

“Sekarang kalau mau ke Anyer atau ke Carita bisa lewat mana saja, silahkan dicoba. Mau lewat Pandeglang, lewat Ciomas, lewat Padarincang, atau lewat biasa ke Cilegon, semua sudah bagus”, ujar WH.(Den)




Terminal Eksekutif Merak Digugat

kabar6.com
Kabar6-PT ASDP Ferry Indonesia digugat oleh Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), karena di tuding memonopoli Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, di Kota Cilegon, Banten.
Gapasdap melaporkannya ke Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten.
“Sangat merugikan, karena jumlah tripnya juga berkurang dari kami. Ada diskriminatif terminal eksekutif dengan reguler,” kata Aminudin, Sekjen DPP Gapasdap, yang ditemui dikantor BPTD Banten, di Kota Cilegon, Kamis (28/03/2019).
Kebijakan PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Merak yang mengkhususkan pelayanan Dermaga Eksekutif, dengan waktu tempuh berlayar sekitar Dua jam, dinilai merugikan pihaknya selaku pengusaha jasa penyebrangan. Karena menurunkan jumlah penumpang kapalnya di Dermaga reguler.
Jika kebijakan eksklusif itu terus dilakukan saat arus mudik 2019, maka bisa menyebabkan kemacetan panjang.
“Pada 05 Maret 2019 sudah kita sampaikan Kemenhub, Dermaga 6 (eksekutif) kita minta kembalikan ke reguler dulu, (karena menjadi)salah satu penyebab kemacetan (arua mudik) penumpang naik ke kapal,” jelasnya.
Terkait pengoperasian Dermaga Eksekutif Merak, pihak BPTD Wilayah VIII Banten mengaku tidak bisa berbuat banyak. Karena kebijakan pemerintahan pusat.**Baca juga: Dijanjikan Menteri oleh Prabowo, Demokrat Belum Bergeming.
“Kami disini hanya sebagai pelaksana, bukan tataran kebijakan,” kata Nurhadi Unggul Wibowo, Kepala BPTD Wilayah VIII Banten, dikantornya, Kamis (28/03/2019).



Ini Penyebab KMP BSP I Terbakar di Pelabuhan Merak

Kabar6.com

Kabar6-Berdasarkan kesaksian beberapa penumpang, api pertama kali terlihat dari salah satu ruangan bagian bawah KMP BSP I, yang kemudian makin membesar. Penyelidikan kebakaran itu diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

“KNKT yang berwenang menyelidiki hal (penyebab kebakaran) itu,” kata Herwanto, Kepala KSOP Banten, saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (07/02/2019).

Kapal itu sedang menunggu antrean untuk bersandar di Dermaga I, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. Kapal bermuatan 207 penumpang dan 39 unit kendaraan roda dua, empat dan truck itu, terbakar sekitar pukul 18.30 wib.

Api dapat dipadamkan sekitar satu jam kemudian, menggunakan dua kapal tug boat yang berada di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Kapal baru bisa sandar ke Dermaga III Pelabuhan Merak, sekitar pukul 21.45 wib, atau sekitar tiga jam setelah terbakar.
KSOP sebagai pihak yang berwenang mengeluarkan izin kapal berlayar, mengklaim kapal itu telah layak melaut.

“Kapal kalau sudah diberikan surat, berarti sudah laik jalan. Untuk sementara kapal akan engker dulu,” tandasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari anggota TNI AL bernama Ready, pemadaman juga dibantu oleh KMP Batu Mandi, KMP Royal Nusantara dan KMP Titian Murni.

“Lanal Banten berkoordiasi dengan VTD Merak, untuk mengumumkan notice to marine, berita pengamanan dan pertolongan pelayaran,” kata Ready, sembari membantu mengevakuasi korban KMP BSP I, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (09/02/2019).

Menggunakan kapal patrolinya, TNI AL Banten ikut serta memandu proses pemadaman api, sandar kapal di Dermaga III, sampai proses evakuasi penumpang.**Baca Juga: Kapal Penumpang Terbakar di Pelabuhan Merak.

“Kami bantu sebisanya, ada juga personel yang menenangkan keluarga korban dan korban,” tambahnya.(dhi)