oleh

Bayi Asal Cikedal Pandeglang Penderita Jaringan Otak di Luar Tengkorak Kepala, Perlu Perhatian Serius Pihak Medis

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang bayi perempuan berusia dua bulan penderita ensefalokel atau jaringan otak berada di luar tengkorak kepala yang beralamat di Kampung Gonggong, Desa Cipicung, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, kini kondisinya sangat memprihatinkan.

Bagian kepala putri dari pasangan suami istri Fatimah dan Cahya Murdi tersebut, terdapat benjolan yang hampir menyamai kepala bayi tersebut. Benjolan itu merupakan jaringan otak yang berada di luar kepala.

Saat ini si bayi mungil itu hanya dirawat di rumah oleh kedua orang tuanya. Dan untuk mencukupi asupan gizinya, sang bayi itu harus dibantu dengan suntikan dan alat selang sepanjang satu meter.

Fatimah mengatakan, penyakit yang diderita bayinya tersebut sudah terdeteksi sejak masih dalam kandungan. Menurut keterangan dokter, bayinya tersebut kekurangan vitamin.

“Bukan hanya itu, bayinya ini juga mengidap penyakit sumbing langit-langit dan kebocoran jantung. Harus pakai suntikan dan selang, baru asupan gizi masuk,” ucap Fatimah, Jumat (16/12/2022).

Bayi tersebut butuh perhatian dari pemerintah, supaya bayi tersebut bisa ditangani oleh pihak medis, karena penghasilan ayah dari bayi tersebut yang hanya bekerja kuli bangunan tidak cukup untuk membiayai pengobatan bayinya tersebut.

“Kami berharap ada para dermawan yang bisa membantu pengobatan bayi kami. Karena dengan mengandalkan penghasilan suami tidak cukup menutupi biaya pengobatan anak kami,” ungkap Fatimah.

**Baca Juga: Warga Serang Geger Penemuan Dua Bayi Lelaki dan Perempuan di Dalam Tas

Menurutnya, bayinya tersebut memang sempat mendapatkan perawatan di salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Namun karena kondisi anak belum mendapatkan tindakan medis, maka ia memutuskan untuk membawanya pulang.

“Sekarang kami hanya bisa berdoa dan pasrah agar putri kami bisa sehat dan kembali normal,” harapnya.

Sementara di tempat terpisah, Sekretaris Desa Cipicung, Kecamatan Cikedal, Nana mengaku, bayi penderita Ensefalokel tersebut sudah pernah diurus bersama pihak Puskesmas.

“Dari pihak Kesra Desa, Kader dan Puskesmas sudah pernah turun langsung,” imbuhnya. (Aep)

Print Friendly, PDF & Email