oleh

Antisipasi Serbuan Mahasiswa, Polisi Siaga di Pamulang

image_pdfimage_print

Kabar6-Gabungan aparat Korps Bhayangkara dikerahkan dan siaga di Mapolsek Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Siaga ini dilakukan pascapenyerangan yang dilakukan oleh kelompok Himpunan Mahasiswa Islam ke kampus Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar (Pol) Wahyu Hadiningrat, mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah preventif dalam menyikapi bentrokan antarkedua kelompok mahasiswa. Langkah tersebut untuk mencegah aksi bentrokan semakin parah dan meluas.

“Karena beberapa waktu yang lalu ada kejadian yang perlu kita antisipasi,” kata Wahyu ditemui wartawan di Mapolsek Pamulang, Kamis (22/5/2014).

Ketika disinggung ihwal beredarnya informasi bahwa nanti malam bentrokan susulan bakal terjadi lagi lantaran kedua kelompok saling ingin menunjukan kekuatan. Wahyu tegaskan informasi itu tidak benar.

Aparat kepolisian, menurut Wahyu, bertugas menjaga kondusivitas wilayah sambil melanjutkan proses hukum yang hingga kini masih terus berjalan. Sampai saat ini lima orang saksi keterangannya sudah dikantongi.

“Untuk tersangka lagi kita lidik yang menjadi pelaku. Kita tidak bicara tentang kelompok ya, tapi tentang tindak pidana,” terangnya.

Sesuai laporan dan keterangan para saksi, tambah Wahyu, tindak pidana yang terjadi yakni aksi pemukulan. Polisi belum bisa menjerat sanksi hukum terhadap mahasiswa yang terlibat pengrusakan lantaran belum ada laporan.

“Saya berterima kasih kepada rektor dan para tokoh masyarakat yang mau membantu Polri,” terangnya.

Data yang dihimpun kabar6.com, ratusan personel Korps Bhayangkara yang dikerahkan antara lain dua peleton atau 60 orang asal Brimob Detasemen C. 15 personel asal Mako Kwitang, 80 personel Sabhara Polda Metro Jaya. **Baca juga: Bentrok Mahasiswa di Bundaran Pamulang Telan Korban.

Pengerahan personel itu dilakukan menyusul aksi serang dan berujung bentrok hingga dua kali terjadi. Polisi sampai mengeluarkan gas air mata untuk membubarkan aksi kaum ‘intelektual’ yang bertindak beringas.(yud)

Print Friendly, PDF & Email