Kabar6-Sebuah video viral yang diunggah melalui akun X (Twitter) memperlihatkan warga Himachal Pradesh, salah satu kota di India, mencoba menyelamatkan anak Nilgai yang ditelan ular piton.
Nilgai atau sapi biru merupakan spesies antelop Asia terbesar yang masih hidup, dan dapai ditemui di sub-benua India. Melalui akun X, melansir timesnow, petugas IFS Parveen Kaswan membagikan video tersebut dan mengajukan pertanyaan, apakah kelakuan dalam video yang diunggahnya bisa dikatakan benar karena manusia ikut campur dalam kejadian alam tersebut.
Kaswan, petugas Dinas Kehutanan India (IFS), mempublikasikan video tersebut di laman X dan mengajukan pertanyaan kepada pengikutnya.
“Dalam video viral baru-baru ini, beberapa penduduk setempat mencoba menyelamatkan seekor anak sapi Nilgai setelah ditelan ular piton. Bagaimana menurut Anda? Apakah tindakan seperti ini benar mengganggu alam? Atau apakah mereka melakukan hal yang benar?” tulis laman X @ParveenKaswan di keterangan unggahan.
Penduduk setempat di daerah Una di Himachal Pradesh, India, terlibat dalam sebuah peristiwa alam. Di mana mereka mencoba menyelamatkan anak sapi Nilgai yang telah dimakan ular piton. Rekaman kejadian tersebut menjadi viral di media sosial. Tampak dua orang pria menggoyangkan perut ular piton yang sudah membesar karena memakan anak sapi. Satu orang lagi memegangi ekor ular piton agar tidak bergerak.
Mereka berupaya untuk membebaskan anak sapi yang ‘terperangkap’ dalam perut ular tersebut, ditonton oleh sejumlah warga setempat. Beberapa juga terlihat ikut merekamnya menggunakan handphone.
Dengan terpaksa, ular yang terlihat sudah tak berdaya itu pun memuntahkan kembali makanannya. Anak sapi yang keluar itu pun sama tak berdayanya, tak bergerak, bahkan sudah mati. Keruan saja hal ini memicu perdebatan mengenai campur tangan manusia terhadap alam.
Video yang diunggah itu telah ditonton hingga 1,2 juta pengguna X. Mereka pun menjawab pertanyaan dari pemilik akun yang menanyakan tentang aksi para penduduk. Banyak dari netizen yang mengkritik aksi tersebut.
Banyak yang kesal dan mengatakan bahwa bukanlah tanggung jawab umat manusia untuk menentukan nasib satwa liar, khususnya di habitat aslinya. Jangan mengganggu alam. Semua berdasarkan prinsip rantai makanan. Respect,” tulis netizen.
“Anak sapi itu mati saat masuk ke dalam tenggorokan ular piton dan mati lemas. Apa gunanya mengalahkan ular piton untuk membebaskan anak sapi yang mati?” komentar netizen lain.
Tidak, itu salah mereka mungkin telah membunuh kedua hewan itu bahwa Nilgai adalah makanan ular itu selama 6 bulan ke depan,” sambung lainnya.(ilj/bbs)