oleh

Fernita Yubahar As Ajak Kader PPP Tetap Kompak Meski Tak Lolos Parliamentary Threshold

image_pdfimage_print

Kabar6-Meski tidak berhasil melampaui ambang batas parlemen pada pemilu kali ini, Fernita Yubahar As, salah satu tokoh perempuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga meru-pakan Sekretaris Dewan Pakar PPP mengajak seluruh kader partai berlambang Kabah tersebut untuk tetap kompak dan bergandengan tangan.

Fernita Yubahar As mengakui bahwa hasil pemilu kali ini memang merupakan sebuah ujian berat bagi partai. Sebab pemilu kali ini dianggap Fernita merupakan pemilu brutal dan tidak mengedepankan azas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil) yang jauh dari karakteristik masyarakat Indonesia yang santun ramah dan agamis.

Akibat pemilu yang tidak bermartabat tersebut, lanjut Fernita, mengakibatkan partai islam seperti PPP tergerus. Namun Fernita menegaskan bahwa semangat perjuangan tidak boleh pudar di se-luruh kader PPP.

**Baca Juga:Pandawa Research: Airin Rachmi Diany Unggul Tinggi di Pilkada Banten

“Ketidakberhasilan kita dalam mencapai parliamentary threshold bukanlah akhir dari segalanya. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk introspeksi, memperkuat kembali fondasi partai, dan terus bekerja keras demi kepentingan rakyat,” ujar Fernita yang dikenal sebagai sosok perempuan yang tangguh dan berwawasan luas ini dalam keterangan terulis, Kamis (20/6/2024).

Tak hanya itu, Fernita juga menyoroti pentingnya persatuan dan solidaritas di antara kader partai. Ia mengingatkan bahwa perpecahan hanya akan melemahkan partai, sementara kekompakan dan kerjasama adalah kunci untuk bangkit kembali dan meraih kemenangan di masa depan.

“Saat ini adalah momen di mana kita harus menunjukkan kekompakan kita sebagai sebuah keluar-ga besar. Mari kita bergandengan tangan, bahu-membahu, dan terus berjuang bersama. Per-juangan kita belum berakhir, dan dengan persatuan, kita akan mampu menghadapi segala rintangan, oleh karena itu kesampingkan potensi perpecahan seperti isu Muktamar, seperti Muk-tamar Luar Biasa maupun Muktamar dipercepat,” jelas Fernita.

Menurut Fernita, di organisasi manapun termasuk PPP memegang teguh aturan dan mekanisme yang disepakati. Sebagai contoh, bila ingin melakukan MLB atau Muktamar yang dipercepat maka organisasi harus menggelar Mukernas yang digelar atas kesepakatan Rapimnas yang dijalankan oleh pemilik kedaulatan tertinggi partai yakni para Ketua dan atau Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) tingkat provinsi.

“Nah, sebelumnya lagi harus pula dilaksanakan Rapat Pimpinan Harian untuk menetapkan kapan dilaksanakan Mukernas atau Rapimnas tersebut,” jelas Fernita Yubahar As.

“Karena itulah, isu Muktamar Luar Biasa menjadi tidak relevan. Sebab keputusan Rapimnas ke-9 yang digelar pada 6 Juni 2024 dengan dihadiri 38 DPW menghasilkan keputusan bahwa Muktamar diselenggarakan sesuai periode di dalam AD/ART hasil Muktamar Makassar yakni pada tahun 2025,” lugasnya.

Oleh sebab itu, Fernita menegaskan bila isu yang berpotensi memecah belah partai haruslah dis-ingkirkan. Menurutnya, fokus utama partai saat ini lebih baik diarahkan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi seperti penguatan struktur partai di tingkat akar rumput, serta meningkatkan komu-nikasi dan keterlibatan dengan masyarakat.

Menurutnya, mendengarkan aspirasi rakyat dan menjawab kebutuhan mereka adalah langkah strategis yang harus diambil untuk memperbaiki posisi partai di masa depan.

“Kita harus kembali ke akar, mendengarkan suara rakyat, dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hanya dengan begitu, kita bisa mendapatkan kembali kepercayaan dan dukungan dari masyarakat,” jelas Fernita.

Fernita mengatakan bila PPP dibangun dengan semangat, harapan dan optimisme. Ia yakin bahwa dengan semangat dan kerja keras, PPP akan mampu bangkit dan meraih kesuksesan di pemilu berikutnya.

“Jangan pernah menyerah. Tetaplah berjuang dengan semangat dan keyakinan bahwa kita bisa meraih kembali kejayaan. Saya percaya, dengan komitmen dan dedikasi kita semua, PPP akan kembali menjadi partai yang kuat dan berpengaruh,” lugasnya.

Karenanya, Fernita Yubahar As pun mengajak seluruh kader untuk menjadikan ketidakberhasilan ini sebagai pelajaran berharga dan motivasi untuk terus maju.

“Dengan semangat persatuan dan kerja keras, PPP diharapkan dapat kembali bersinar dan mem-berikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara,” pungkas Fernita Yubahar As.(red)

 

Print Friendly, PDF & Email