oleh

Ternyata Ada Beberapa Faktor Lain yang Bikin Perut Tetap Buncit

image_pdfimage_print

Kabar6-Diet dan olahraga rutin tidak selamanya menjamin perut buncit menjadi rata. Hal ini karena ada beberapa faktor lain yang membuat perut tetap buncit.

Jadi, apa saja faktor lain yang bikin perut tetap buncit? Melansir Cosmopolitan, berikut uraiannya:

1. Konsumsi alkohol secara berlebihan
Alkohol mengandung lebih banyak kalori dari yang dibayangkan. Kalori dalam alkohol tidak bisa disimpan dalam tubuh, yang artinya metabolisme tubuh mendahulukan memproses alkohol dibanding tugasnya membakar lemak, terutama lemak yang berada di sekitar perut.

2. Usia
Seiring bertambahnya umur, metabolisme tubuh semakin melambat, sekaligus mengalami perubahan jumlah kalori yang dibutuhkan.

Selain itu, wanita pun masih dihadapkan dengan kenyataan lain, yaitu menopause. Memasuki masa menopause, produksi hormon estrogen dan progesteron akan melambat, begitu juga dengan kadar testosteron. Perubahan hormon tersebut membuat wanita lebih mudah menimbun berat badan di area perut.

3. Rutinitas olahraga yang keliru
Rutin berlari atau ikut kelas sepeda di gym memang baik untuk kesehatan jantung, namun olahraga kardio seperti itu saja tidak akan terlalu berefek untuk mengecilkan lingkar perut.

Anda tetap butuh kombinasi dari olahraga kardio dan olahraga yang membentuk massa otot karena olahraga strength training membuat tubuh lebih cepat membakar lemak dan kalori.

4. Konsumsi makanan olahan (processed foods) secara berlebihan
Lemak perut sering diasosiasikan dengan inflamasi pada tubuh. Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan yang mengandung pengawet, pemanis, dan pewarna buatan akan meningkatkan inflamasi dalam tubuh sekaligus menurunkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan lemak perut.

Sebagai gantinya, mengonsumsi makanan dengan bahan alami seperti sayur, buah, dan gandum utuh yang penuh antioksidan mampu meredakan inflamasi dan mencegah timbunan lemak di perut.

5. Konsumsi jenis lemak yang salah
Penelitian menunjukkan, tubuh memiliki reaksi yang berbeda untuk jenis lemak yang beragam. Lemak jenuh (saturated fat) seperti yang terdapat pada daging dan produk dairy cenderung menimbun lemak.

Sedangkan lemak tak jenuh tunggal (monounsaturatedfat) seperti yang terdapat pada minyak zaitun dan alpukat maupun beberapa jenis spesifik dari lemak tak jenuh jamak (polyunsaturatedfat) khususnya omega-3 yang terdapat pada kacang, biji bunga matahari, dan ikan salmon punya efek anti-inflamasi bagi tubuh dan bila dikonsumsi dalam porsi yang cukup justru punya banyak manfaat kesehatan.

Hal yang harus tetap ingat, mengonsumsi jenis lemak sesehat apa pun dalam porsi yang terlalu banyak tetap saja berarti meningkatkan kalori yang diserap tubuh dan bisa berujung pada kenaikan berat badan.

6. Tingkat stres yang tinggi
Dalam kondisi yang memicu stres, beberapa orang cenderung mengalihkan perhatian dengan cara menyantap makanan yang tinggi kadar lemak dan kalorinya, namun ternyata bukan hal itu saja yang membuat berat badan naik saat sedang stres.

Kondisi stres memicu timbulnya hormon kortisol yang bisa meningkatkan kadar lemak yang menempel di tubuh dan memperbesar sel lemak. Penelitian juga menunjukkan hubungan antara semakin tinggi kadar kortisol dalam tubuh dengan menimbunnya lemak di perut.

7. Kurang tidur
Sebuah penelitian yang melibatkan 70 ribu wanita menyimpulkan, mereka yang tidur kurang dari lima jam per malam memiliki risiko 30 persen lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan dibanding mereka yang tidur sekira tujuh jam. Waktu tidur yang disarankan untuk orang dewasa adalah 7-8 jam per malam.

8. Pola makan kurang terjaga
Apabila ingin menurunkan lingkar perut, salah satu cara yang patut dicoba adalah menyeimbangkan pola makan, khususnya yang rendah kalori, banyak serat, serta rendah gula dan karbohidrat dengan olahraga kardio dan strength training.

9. Bentuk tubuh seperti apel
Terkadang, yang menjadi penyebab utama perut buncit memang berasal dari genetis. Jika Anda cenderung menimbun lemak di daerah tengah tubuh seperti perut, pinggul, serta bokong dibanding area lain seperti lengan dan paha, itu artinya Anda tergolong memiliki tubuh dengan siluet buah apel. ** Baca juga: Kapan Waktu Tepat Memakai Deodoran?

Secara genetis, orang dengan kategori tubuh seperti itu memang lebih sulit menghilangkan lemak perut. Namun jangan kecil hati, dengan pola hidup yang terjaga dan determinasi kuat, bukan hal yang tak mungkin bagi mereka yang punya tubuh bersiluet buah apel untuk memiliki perut yang ramping.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email