oleh

Tampil Beda, Restoran Ini Punya Menu ‘Makanan Terakhir yang Diminta Tahanan Sebelum Dieksekusi’

image_pdfimage_print

Kabar6-Sebuah restoran pop-up di distrik Shinjuku, Tokyo, Jepang, bernama Ningen memang tampil beda dari restoran sejenis. Selama dua minggu terakhir, Ningen memberikan menu yang tidak biasa bagi para pelanggannya.

Bukan hidang esktrem atau berbahan dasar tak biasa, melansir Odditycentral, restoran tersebut memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memesan makanan terakhir yang diminta oleh tahanan terpidana mati sebelum mereka dieksekusi.

Ningen dibuka oleh kelompok seni Jepang bernama Chim Pom. Selama dua minggu, mereka melayani makanan terakhir penjahat Amerika yang terkenal seperti perampok bersenjata dan pembunuh Gary Mark Gilmore, Judy Buonoano, hingga badut pembunuh John Wayne Gacy.

Makanan yang disajikan seperti steak, kentang, susu, kopi, dan wiski, menu tahanan Gary Mark Gilmore. Sedangkan terpidana mati Joseph Paul Jernigan meminta makanan terakhirnya berupa cheeseburger, kentang goreng dan salad dengan dressing Thousand Island. Sementara itu sebelum dieksekusi, pembunuh Judy Buonoano yang mendapat julukan sebagai Black Widow meminta sayuran rebus dan stroberi segar.

Selama dua minggu, Ningen tidak mendapatkan kritikan seperti yang diterima oleh Death Row Dinners. Diketahui, Death Row Dinners adalah restoran asal London yang menggunakan konsep serupa dengan Ningen. ** Baca juga: Aneh, Seekor Burung Camar Culik Anjing Chihuahua

Pada 2014, Death Row Dinners harus ditutup setelah sehari dibuka, karena restoran tersebut dianggap menghadirkan ancaman perilaku yang serius.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email