Kabar6-Kepala Sekolah SDN 02 Pangkalan, Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, menceritakan kronologis dugaan pembulyian kepada siswanya, Nia dan Sugiman, yang terjadi pada Sabtu, 07 Desember 2019 kemarin. Hingga akhirnya video tersebut menajdi viral di jagad media sosial (medsos).
Awalnya, Nia dan Sugiman yang merupakan kakak beradik, sama-sama merupakan siswa kelas 1. Saat itu, semua siswa diberikan pelajaran untuk menulis dibuku tulis. Namun ketika semuanya sudah selesai menulis, Nia belum menyelesaikan tugasnya. Sehingga di ledeki oleh teman-temannya. Disaat bersamaan, ada sang Ibu, Mimin, yang menunggu kedua anaknya diluar kelas.
“Dia disuruh menulis, ketika orang lain sudah selesai, dia belum selesai, mungkin ramai (dikelas). Dia (Nia) lempar tas sekolah nya ke ibu nya, kemudian dia lari dan nangis ke kamar mandi. Ibu nya lari ke kamar mandi terus nangis, terus di adem-ademin. Kemudian dia masuk ke kelas. Entah apa yang terjadi lagi, dia nangis lagi di kelas, kemudian orang tuanya dan Sugiman ikut nangis,” kata Kepala Sekolah SDN 02 Pangkalan, Ade Suharyana, saat ditemui di Kantor Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (12/12/2019).
Saat Nia menangis, ada salah seorang wanita yang merekam kejadian tersebut, kemudian mengunggahnya ke akun Facebook miliknya. Sang pemilik akun medsos yang tak disebutkan namanya, menuliskan caption dengan bumbu ‘bully’.
Akhirnya, video itu menjadi viral di jagat net seperti sekarang ini. Meski niat pengunggah tersebut untuk membantu keluarga Nia dan Sugiman. Sang pengunggah pun sudah membuat surat pernyataan bahwa tidak ada kasus bullying di SDN 02 Pangkalan. Surat pernyataan itu dibuat dan di tanda tangani di atas materai.
“Kejadian kemarin itu sebenarnya akibat dari kesalahan dari si pengunggah awal. Ketika saya konfirmasi dengan pengunggah awal, katanya ingin membantu secara ekonomi terhadap keluarga anak yang katanya di bully. Dia bilang dia banyak keluarga, rekanan di facebook,” terangnya.
**Baca juga: Viral! Video Bullying Siswa SD di Pandeglang, Buku Dibuang & Baju Sekolah Diinjak.
Ade memastikan bahwa caption yang di unggah pemilik akun medsos seorang wanita itu hoax. Tidak ada bullying di sekolah yang dipimpinnya. Pihak kepolisian, Dinsos hingga Dindik Kabupaten Pandeglang, sudah mendatangi pihak sekolah dan keluarganya.
**Baca juga: Mirisnya Kehidupan Keluarga Korban Bullying di Pandeglang.
“Tentang adanya berita menurut saya hoax, terutama yang disebarluaskan oleh akun medsos. Dia juga harus membuat nama SDN Pangkalan 02 tidak kembali tercemar, karena yang memposting bukan orang tua siswa di SDN Pangkalan 02,” jelasnya.(Dhi)