1

Tidak Pernah Mimpi Selama Tidur Pertanda Buruk untuk Tubuh?

Kabar6-Sebagian besar orang tentu pernah bermimpi saat tidur, entah itu mimpi yang menyenangkan atau bahkan buruk. Konon, mimpi adalah bunga tidur dan biasanya seseorang akan mengingat seluruh mimpi atau sebagian mimpi dialami saat bangun tidur.

Namun, ada pula sebagian orang yang mengaku tidak ingat sama sekali apakah ketika tertidur ia bermimpi atau tidak. Sebuah studi yang dilakukan oleh Rubin Naiman bertajuk ‘Dreamless: The Silent Epidemic of REM Dream Loss’, melansir Aura, menemukan bahwa tidak bermimpi selama tidur merupakan tanda buruk untuk tubuh.

“Banyak masalah kesehatan disebabkan hilangnya kenyamanan tidur. Paling tidak mimpi tidak muncul karena kualitas tidur yang kurang,” demikian tulis Naiman. ** Baca juga: Benarkah Wajah Seseorang Tampak Seperti Nama yang Disandang?

Jika seseorang tidak bermimpi ketika tertidur, dikatakan Naiman, maka artinya orang tersebut tidak mengalami siklus tidur yang benar. Mimpi hanya muncul jika manusia telah memasuki mode Rapid Eye Movement (REM) atau periode tidur yang ditandai dengan pergerakan mata dan hilangnya kekuatan otot.

“Biasanya seseorang akan mengalami REM sampai larut malam karena saat itu tubuh memprioritaskan tidur nyenyak. Tetapi jika seseorang tidak mengalami REM yang benar maka orang itu akan cenderung tengah mengalami masalah kesehatan fisik dan emosional seperti kerusakan sistem kekebalan tubuh, masalah ingatan, halusinasi hingga depresi,” terang Naiman.

Karena itulah, Naiman mengingatkan bahwa seseorang setidaknya harus tidur selama tujuh hingga sembilan jam per hari untuk meraih tidur yang berkualitas.(ilj/bbs)




Hilangkan 4 Kebiasaan Tidur yang Buruk Bagi Kesehatan

Kabar6-Untuk mendapatkan berat badan ideal ada cara mudah selain berlatih di gym atau pusat kebugaran. Salah satunya adalah menghilangkan kebiasaan tidur yang buruk. Dengan begitu, Anda menjadi lebih bugar, dengan bonus bentuk tubuh ideal.

Lantas, apa saja kebiasaan tidur buruk yang perlu dihilangkan? Melansir Aura, berikut empat kebiasaan yang buruk bagi kesehatan:

1. Tidak menjadikan tidur sebagai prioritas
Penelitian membuktikan, orang-orang yang begadang membutuhkan asupan kalori hingga ratusan atau lebih. Bukan hanya karena terjaga lebih lama, tapi tidur secara nyata mengendalikan hormon lapar. Jadi, semakin sedikit waktu tidur seseorang, semakin banyak dia akan mengisi perutnya.

2. Tidak pernah memiliki tidur berkualitas
Tidur tepat waktu akan percuma jika pada malam harinya sering terbangun. Rasa stres dan pusing dapat menyebabkan munculnya timbunan lemak di perut. Atasi masalah ini dengan cara memastikan segala sesuatunya beres sebelum Anda pergi tidur.

Apakah televisi sudah dimatikan, apakah tidak ada peralatan listrik yang masih menyala di ruangan lain di rumah, dan sebagainya. Hindari juga mengonsumsi minuman mengandung kafein atau alkohol sebelum tidur. Kecuali jika Anda adalah ibu dengan anak yang masih bayi, yang memang agak sulit mendapatkan tidur berkualitas.

3. Tidak bisa pergi tidur tanpa terlebih dulu mengonsumsi camilan
Satu sendok es krim sebelum tidur mungkin membantu Anda tidur lebih nyenyak. Namun sesedikit apa pun, pada akhir pekan total kalori yang masuk ke tubuh Anda tetap ratusan, atau bahkan lebih.

Di sisi lain, tidak tepat juga jika Anda membiarkan tubuh kelaparan sebelum pergi tidur. Ini justru akan membuat Anda terjaga tengah malam, lalu mencari-cari makanan berat di dapur. Jadi, makan malam seperti biasa dengan jumlah yang cukup dan pada waktu yang tepat.

4. Menyetel tombol snooze pada alarm
Menyetel tombol snooze (tidur sebentar) membuat Anda tidak langsung bangun, melainkan tidur sebentar beberapa kali. Akhirnya, Anda tetap bangun terlalu siang dan secara tidak sengaja menyia-nyiakan cukup banyak waktu yang mungkin bisa diisi dengan melakukan aktivitas fisik lebih sehat.

Misalnya membereskan rumah atau menyiapkan sarapan. Kalau Anda termasuk orang yang sulit bangun pagi, menghilangkan kebiasaan mengecek media sosial atau bermain game menjelang tidur bisa sedikit membantu. ** Baca juga: Mulai Sekarang Hindari 4 Kebiasaan Setelah Makan yang Rugikan Kesehatan

Hilangkan empat kebiasaan buruk tadi agar berat badan tetap stabil.(ilj/bbs)




Jangan Lupa Matikan Lampu Saat Tidur

Kabar6-Sebagian orang tidur dalam kondisi lampu dalam kamar menyala. Selebihnya, merasa nyaman dan bisa tidur nyenyak jika lampu kamar dimatikan atau gelap. Lantas, mana yang lebih baik, tidur dalam kondisi lampu menyala atau lampu dimatikan?

Tidur dalam kondisi gelap atau mematikan lampu kamar akan membuat kualitas tidur menjadi lebih baik. Diketahui, paparan cahaya adalah faktor kunci yang mengatur tidur dan jam biologis tubuh.

Cahaya menjadi acuan jam biologis tubuh, karena cahaya yang diterima tubuh saat tidur dapat memberikan sinyal yang menunjukkan waktu-waktu tertentu bagi tubuh.

Paparan cahaya saat tidur bekerja dengan menstimulasi aliran sel saraf dari mata ke bagian dari otak. Mereka dapat mengontrol hormon, suhu tubuh, dan fungsi lainnya yang bertugas membuat Anda merasa mengantuk. Melansir halodoc, ada sejumlah efek positif apabila tidur dalam kondisi lampu dimatikan, yaitu:

1. Jaga kualitas tidur
Tidur di ruangan yang gelap memberikan sinyal pada tubuh yang menunjukkan bahwa ini adalah waktu tidur. Dengan begitu, tidur Anda pun jadi lebih berkualitas. Mata dan tubuh akan selalu merespon cahaya mulai dari pagi hingga sore, dan kondisi gelap saat malam.

Dengan mengatur paparan cahaya akan efektif untuk menjaga siklus sirkadian pada tubuh. Saat tidur dengan lampu menyala, otak mungkin tidak akan memproduksi hormon melatonin, sebab ia ‘bingung’ apakah kini waktu malam atau siang.

2. Kurang depresi
Studi terbaru dari Ohio State University mengungkapkan, tidur di ruangan yang terang lebih berisiko mengalami depresi dibandingkan tidur di ruangan yang gelap. Selain itu, gangguan tidur juga berkaitan erat dengan risiko depresi.

Pencahayaan redup di malam hari meningkatkan perubahan fisiologis yang menyebabkan depresi pada manusia. Hal ini dapat terjadi melalui ritme sirkadian yang terganggu atau penekanan melatonin.

3. Jaga kesehatan mata dan kulit
Tidur dengan pencahayaan yang redup akan meningkatkan kualitas tidur. Hal ini dapat bermanfaat pada kesehatan kulit, termasuk di sekitar area mata. Kurang tidur bisa membuat kulit lebih mudah kusam, pucat, serta lebih cepat muncul kerutan. Selain itu, lingkaran hitam di bawah mata dan mata merah bisa terjadi karena kurang tidur.

4. Dukung kesehatan reproduksi
Paparan cahaya saat tidur di malam hari ternyata dapat mengganggu siklus menstruasi pada wanita. Paparan cahaya dan siklus tidur yang tidak teratur dapat mengganggu kesuburan baik pria atau wanita dari waktu ke waktu.

5. Kurangi risiko obesitas
Cahaya redup saat tidur di malam hari dapat mengatur ulang ritme fisik, seperti jadwal makan. Pada orang yang tidur dalam ruangan dengan cahaya terang cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi. ** Baca juga: Hobi Baca Buku Bisa Ungkap Kepribadian Seseorang

Jadi, jangan lupa matikan lampu kamar sebelum tidur, ya.(ilj/bbs)




Psikolog Harvard Sarankan Cara Terbaik Memulai Pagi Hari

Kabar6-Sebelum menjalankan aktivitas rutin di pagi hari, ada hal yang sebaiknya Anda lakukan begitu membuka mata setelah bangun tidur sepanjang malam.

Luangkan sedikit waktu sebelum menjejakkan kaki di lantai untuk melakukan peregangan di tempat tidur. Menurut psikolog Harvard bernama Amy Cuddy, melansir tempo.co, peregangan setiap pagi adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk awal yang baru. Hal itu juga ditulis dalam buku ‘Presence: Bringing Your Boldest Self to Your Biggest Challenges’ tentang cara-cara yang halus namun kuat agar postur tubuh kita dapat memengaruhi pikiran dan emosi.

Peregangan tubuh tidak hanya menarik dan mengangkat bahu, tetapi juga melakukan ekspansi besar-besaran ke seluruh tubuh. “Orang yang bangun tidur seperti ini sangat bahagia,” kata Cuddy.

Peregangan kekuatan tubuh, dijelaskan Cuddy, memanipulasi otak untuk berpikir bahwa Anda lebih percaya diri daripada yang sebenarnya. Meregangkan tubuh dan membuatnya tampak besar meniru posisi orang yang kuat, yang membuat Anda merasa lebih berani sepanjang hari.

Menurut penelitian, ketika Anda berpura-pura menjadi kuat, maka Anda benar-benar akan merasa kuat. Di sisi lain, orang yang tidur dengan posisi meringkuk seperti janin merasa sebaliknya.

Orang-orang ini lebih cenderung merasa tidak pasti dan cemas ketika bangun. Diketahui, sekira 40 persen orang tidur dengan posisi ini.

“Jika Anda tidur seperti janin, kami memiliki beberapa bukti awal bahwa orang yang bangun seperti itu jauh lebih stres,” terang Cuddy. ** Baca juga: Diet Selalu Gagal Karena 5 Kesalahan yang Sering Tak Disadari

Yuk, lakukan peregangan besar saat bangun pagi sebelum memulai hari.(ilj/bbs)




Matikan Lampu Saat Tidur Miliki Sejumlah Manfaat

Kabar6-Sebagian orang terbiasa tidur dalam kondisi lampu kamar menyala. Namun, sebagian justru terbiasa tidur dengan lampu kamar dimatikan atau gelap. Sebenarnya, mana yang lebih baik, tidur dalam kondisi lampu menyala atau lampu dimatikan?

Terlelap dalam kondisi gelap atau lampu kamar dimatikan akan membuat kualitas tidur menjadi lebih baik. Paparan cahaya adalah faktor kunci yang mengatur tidur dan jam biologis tubuh. Cahaya menjadi acuan jam biologis tubuh, karena cahaya yang diterima tubuh saat tidur dapat memberikan sinyal yang menunjukkan waktu-waktu tertentu bagi tubuh.

Paparan cahaya saat tidur bekerja dengan menstimulasi aliran sel saraf dari mata ke bagian dari otak, sehingga dapat mengontrol hormon, suhu tubuh, dan fungsi lainnya yang bertugas membuat Anda merasa mengantuk. Melansir halodoc, ini lima manfaat tidur dalam kondisi lampu kamar dimatikan:

1. Jaga kualitas tidur
Tidur di ruangan yang gelap memberikan sinyal pada tubuh yang menunjukkan bahwa ini adalah waktu tidur. Dengan demikian, tidur Anda menjadi lebih berkualitas. Mata dan tubuh akan selalu merespon cahaya mulai dari pagi hingga sore, dan kondisi gelap saat malam.

Dengan mengatur paparan cahaya akan efektif untuk menjaga siklus sirkadian pada tubuh. Saat tidur dengan lampu menyala, otak mungkin tidak akan memproduksi hormon melatonin sebab ia ‘bingung’ apakah kini waktu malam atau siang.

2. Kurangi depresi
Studi terbaru dari Ohio State University mengungkapkan, tidur di ruangan yang terang lebih berisiko mengalami depresi dibandingkan tidur di ruangan yang gelap. Selain itu, gangguan tidur juga berkaitan erat dengan risiko depresi.

Pencahayaan redup di malam hari meningkatkan perubahan fisiologis yang menyebabkan depresi pada manusia. Hal ini dapat terjadi melalui ritme sirkadian yang terganggu atau penekanan melatonin.

3. Jaga kesehatan mata dan kulit
Tidur dengan pencahayaan yang redup akan meningkatkan kualitas tidur. Hal ini dapat bermanfaat pada kesehatan kulit, termasuk di sekitar area mata. Kurang tidur bisa membuat kulit lebih mudah kusam, pucat, serta lebih cepat muncul kerutan. Selain itu, lingkaran hitam di bawah mata dan mata merah bisa terjadi karena kurang tidur.

4. Menunjang kesehatan reproduksi
Paparan cahaya saat tidur di malam hari ternyata dapat mengganggu siklus menstruasi pada kaum hawa. Paparan cahaya dan siklus tidur yang tidak teratur dapat mengganggu kesuburan wanita dan pria dari waktu ke waktu.

5. Kurangi risiko obesitas
Cahaya redup saat tidur di malam hari dapat mengatur ulang ritme fisik, seperti jadwal makan. Pada orang yang tidur dalam ruangan dengan cahaya terang cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi. ** Baca juga: Konsumsi Suplemen Vitamin Sesuai Kebutuhan Harian yang Anda Perlukan

Yuk, latihan matikan lampu kamar sebelum tidur agar kualitas istirahat Anda menjadi maksimal.(ilj/bbs)




Selain Olahraga, Ada 5 Hal yang Bantu Anda Bakar Kalori

Kabar6-Untuk membakar kalori agar tubuh tetap sehat sekaligus menjaga bentuk tubuh ideal, atau bahkan menurunkan berat badan, rutin berolahraga menjadi salah satu pilihan.

Sayangnya, tidak semua orang memiliki waktu luang untuk berolahraga karena berbagai hal, misalnya karena kesibukan serta aktivitas yang padat. Di sisi lain, banyak juga yang malas rutin berolahraga.

Lantas bagaimana solusinya? Ada lima kebiasaan, melansir express, yang cukup efektif untuk membakar kalori. Apa sajakah itu?

1. Tidur
Terlalu banyak tidur sering kali dipandang sebagai hal buruk. Faktanya, semakin banyak tidur maka seseorang semakin banyak membakar kalorinya. “Tidur dan istirahat adalah waktu menurunkan berat badan,” kata Hannah Richards, ahli gizi.

Siklus sirkadian tubuh dari pukul 06.00 hingga 00.00, dikatakan Richards, berada di zona aktivitas percepatan. Pada pukul 12.00 hingga 18.00, tubuh berada di zona aktivitas melambat.

Di antara pukul 18.00-22.00, tubuh berada dalam mode wind-down saat Matahari turun dan cahaya alami meredup. Kemudian, tubuh mulai memperbaiki secara fisik dari pukul 22.00 hingga 06.00. Bahkan tubuh juga memperbaiki secara psikologis selama rentang waktu tersebut.

Menurut Hannah, tubuh membakar banyak kalori ketika tidur, terutama selama tahap tidur REM (gerakan mata cepat). Jumlah kalori yang terbakar setiap malam pun tergantung pada berat badan dan lamanya waktu tidur.

2. Membersihkan rumah
Kegiatan membersihkan perabotan rumah tidak hanya baik untuk kesejahteraan mental, tetapi juga membantu membakar kalori. Karena, bersih-bersih mendorong tubuh untuk berkeringat yang sering Anda tidak sadari kalau itu sama seperti olahraga. Pada wanita, membersihkan rumah bisa membakar hampir 200 kalori per jam, dan lebih dari 200 kalori pada pria.

3. Seks
Hubungan seks tidak hanya meningkatkan mood dan semangat, tatpi juga membantu membakar kalori. Hubungan seks setengah jam bisa membakar 60 kalori untuk pria dan 53 kalori untuk wanita.

Tapi, banyaknya kalori yang terbakar akibat hubungan seks juga tergantung pada posisinya. Karena, posisi hubungan seks ini juga memengaruhi otot-otot tertentu. ** Baca juga: Cari Jodoh Secara Ilmiah, Jangan Fokus pada Target

4. Belanja
Jalan-jalan di pusat perbelanjaan juga membantu membakar kalori. Karena, Anda cenderung banyak berjalan hingga ratusan langkah yang bisa membakar kalori tanpa disadari.

Bahkan berjalan di pusat perbelanjaan sambil membawa beban seperti tas atau barang belanjaan. Karena itu, pergilah belanja ke pusat perbelanjaan daripada memakai layanan online.

5. Menari
Menari membantu membakar kalori dengan menggerakkan tubuh. Aktivitas ini tak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga pikiran dan jiwa. Secara umum, menari bisa membakar hingga 240 kalori pada pria dan 209 kalori pada wanita selama setengah jam.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Fakta Unik Seputar Tidur

Kabar6-Tidur yang cukup merupakan kebutuhan mendasar bagi kesejahteraan dan kesehatan tubuh. Sekira sepertiga dari hidup manusia dihabiskan dalam kondisi tidak sadar yang dikenal sebagai tidur.

Namun, tidur bukan hanya sekadar berhenti sehari-hari atau beristirahat secara pasif. Tidur sebenarnya merupakan kondisi aktif yang memperbaharui kesehatan mental dan fisik.

Bisa tidur dengan nyenyak merupakan nikmat yang diinginkan semua orang. Dengan tidur yang nyenyak, maka lelah setelah beraktivitas seharian akan hilang dengan sendirinya dan tubuh akan segar kembali.

Sayang, tidak semua orang bisa tidur dengan nyenyak dan berkualitas, karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan tidur. Selain itu, bila waktu tidur juga tidak mencukupi, tubuh akan terasa kurang segar dan kurang waspada dan mungkin lebih bingung, mudah tersinggung dan terasa lelah.

Kurang tidur bukan hanya mempengaruhi tingkat energi melainkan juga fungsi mental dan fungsi sosial seseorang. Tidur yang kurang juga bisa membahayakan, setiap tahun ada lebih dari 100 ribu kecelakaan yang disebabkan karena tertidurnya pengemudi ketika sedang menyetir.

Lama tidur setiap hari bervariasi pada setiap orang, rata-rata 7-8 jam tidur semalam. Namun yang lebih penting dari sekadar menghitung jam tidur adalah menilai bagaimana perasaan kita masing-masing di siang hari, jika tubuh terasa segar berfungsi dengan baik dan tidak lelah sekalipun ketika sedang duduk dan rileks selama beberapa menit, itu menandakan kalau tidur kita cukup dan berkualitas.

Nah, tahukah Anda ada sejumlah fakta unik seputar tidur, lho. Melansir Sheknows, ini empat fakta unik yang dimaksud:

1. Musik rock justru dapat membuat Anda tertidur
Apakah Anda sulit tidur malam? Jika ya, maka tidak ada salahnya bila Anda mencoba memutar sebuah lagu beraliran rock seperti Coldplay.

Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan pada sekira 6.000 orang dewasa di Inggris, para peneliti menemukan bahwa musik rock ternyata lebih dapat membantu seseorang untuk tertidur.

2. Tidur cegah mabuk
Berdasarkan pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Research, seseorang yang mengonsumsi tiga gelas anggur (wine) tidak akan mabuk bila ia tetap tidur setiap malamnya selama lima hari, walaupun waktu tidurnya kurang dari 7-8 jam.

Namun apabila Anda mengonsumsi suatu minuman beralkohol secara berlebihan, tentu saja Anda tetap akan mabuk, bahkan juga mengalami dehidrasi dan justru sulit tidur.

3. Wanita butuh lebih banyak waktu tidur
Seorang ahli mengatakan, seorang wanita membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak ketimbang pria, yaitu sekira 20 menit lebih banyak.

Hal ini karena wanita merupakan seseorang yang mampu melakukan banyak pekerjaan sekaligus (multitasking), sehingga ia pun menggunakan lebih banyak energi dibandingkan para pria.

4. Wangi bunga bikin tidur lebih nyenyak
Tahukah Anda, mencium aroma bunga di malam hari ternyata dapat membuat Anda merasa mengantuk dan lebih mudah tertidur?

Selain itu, sebuah penelitian yang dilakukan pada 2007 menemukan, para siswa yang mencium aroma bunga mawar saat belajar dan kemudian pergi tidur ternyata memiliki daya ingat yang lebih baik. ** Baca juga: Ketahui Sejumlah Gejala Palsu COVID-19

Tidur menjadi waktu istirahat yang tepat, tidak hanya bagi tubuh, tapi juga untuk pikiran.(ilj/bbs)




Untuk Alasan Kesehatan, Ada 3 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Usai Makan

Kabar6-Apa yang biasanya Anda lakukan usai makan? Banyak orang segera melakukan aktivitas yang sebelumnya tertunda usai makan. Sebagian lagi merokok atau bahkan ‘leyeh-leyeh’ sejenak.

Namun tahukah Anda, ada tiga hal yang sebaiknya tidak dilakukan usai makan karena alasan kesehatan. Apa sajakah itu? Melansir beberapa sumber, berikut tiga hal yang dimaksud:

1. Menyikat gigi
Ini mungkin terasa seperti kontradiksi dari aturan yang ada sebelumnya. Larangan menyikat gigi ini perlu Anda taati terutama setelah mengonsumsi makanan asam seperti jeruk, karena dapat merusak enamel gigi yang lemah terkena asam.

Jadi, tunggu 30 menit dan minum air putih yang banyak untuk menghilangkan asam dari mulut Anda, baru kemudian menggosok gigi.

Sebaliknya, jika Anda mengonsumsi makanan dengan kadar karbohidrat dan gula yang seperti roti, kue, dan minuman bersoda, bakteri tertentu dapat berkumpul dalam mulut Anda.

Bakteri jenis ini menyerang email gigi, jadi segeralah menyikat gigi setelah menyantap makanan jenis ini untuk mencegah bakteri menumpuk.

2. Langsung tidur
Alasannya sudah jelas, tidur tepat setelah makan akan menyebabkan Anda mual dan tidur pun tak berkualitas. Menurut para ahli di Mayo Clinic, Anda harus menunggu setidaknya tiga jam setelah makan (termasuk makanan ringan) sebelum berbaring. Alasannya, pencernaan harus berlangsung dengan kondisi tubuh vertikal, bukan horizontal.

Jika tubuh berbaring, makanan akan sulit turun dan asam lambung akan sulit bekerja. Sebaliknya, makanan yang Anda santap dan asam lambung akan naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan mual.

3. Berolahraga
Berolahraga atau beraktivitas tinggi setelah makan sebaiknya tidak Anda lakukan karena dapat menyebabkan sakit perut atau kram otot, bahkan bisa membuat Anda muntah. ** Baca juga: 10 Jenis Makanan yang Bikin Rambut Sehat dan Indah

Apabila Anda makan banyak, tunggu tiga hingga empat jam sebelum berolahraga. Jika Anda hanya menyantap camilan atau makanan kecil, tunggu satu jam sebelum mulai berolahraga.(ilj/bbs)




Tubuh Tiba-tiba Seperti Terpeleset Saat Tidur, Apa Penyebabnya?

Kabar6-Anda mungkin pernah merasa seperti terpeleset saat tidur. Tubuh seolah-olah tergelincir seperti hendak jatuh. Mengapa hal ini bisa terjadi, dan apa penyebabnya?

Dalam dunia medis, melansir DetikHealth, fenomena ini disebut hypnagogic jerk atau hypnic jerk, yaitu kondisi di mana ada sentakan mendadak saat kita bertransisi antara terjaga dan tertidur. Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir apabila mengalami kondisi seperti ini. Salah satu teorinya menyebutkan, hal ini terjadi saat saraf macet ketika Anda bertransisi dari terjaga sampai tertidur.

Para dokter menyebut, kemungkinan pemicu merasa ‘terpeleset’ saat tidur bisa karena kebiasaan tidur yang buruk. Bisa juga karena stres, merasa cemas berlebihan, dan kelelahan. Hal-hal ini bisa membuat kondisi hypnic jerk semakin sering terjadi. ** Baca juga: Kembali ke Gym, Lakukan Sejumlah Protokol Kesehatan Agar Terhindar dari COVID-19

“Lebih seringnya, hypnic jerk itu normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Meski begitu, jika sentakan ini, atau kecemasan karena mengalaminya mengganggu tidurmu secara signifikan, kamu harus membicarakannya pada ahlinya soal kekhawatiranmu,” urai Michelle Drenup, psikolog dan ahli tidur.(ilj/bbs)




Selain Berat Badan Naik, Makan Sebelum Tidur Bisa Picu Mimpi Buruk

Kabar6-Sebelum tidur malam biasanya Anda disarankan untuk menghindari makan berat atau minum kopi. Salah satu alasaannya adalah untuk menghindari kenaikan berat badan sekaligus susah tidur.

Rupanya tak hanya berat badan, makan sebelum tidur ternyata berhubungan dengan mimpi. Bagaimana bisa? Kebiasaan bermimpi aneh atau buruk, melansir tabloidbintang, bisa dikaitkan dengan beberapa kebiasaan buruk sebelum tidur. Misalnya mengemil sebelum tidur. Ya, waktu makan yang terlalu dekat dengan jam tidur akan meningkatkan suhu dan metabolisme tubuh. Akibatnya, aktivitas otak justru meningkat ketika tidur.

Para peneliti dari University of Montreal juga menemukan kaitan langsung antara mimpi buruk dan waktu makan yang terlalu larut. Mimpi bisa juga dipicu oleh suara yang didengar, salah satunya dari suara televisi.

Jadi usahakan untuk tidak tertidur sambil menonton televisi. Jika memungkinkan, matikan televisi, komputer atau telepon genggam satu jam sebelum tidur. ** Baca juga: Cara Aman Pilih Suplemen Kesehatan

Anda yang sering mengalami kesulitan tidur, dianjurkan untuk tidak sembarangan mengonsumsi suplemen melatonin. Karena berakibat pada siklus REM (rapid eye movement) yang semakin tinggi, sehingga mimpi yang dirasakan semakin nyata.

Turunkan dosis suplemen melatonin yang dikonsumsi secara perlahan. Terakhir, agar intensitas mimpi buruk berkurang, hindari stres. Tarik napas yang dalam dan perlahan sebelum tidur. Singkirkan semua beban pikiran hingga esok hari.(ilj/bbs)