1

Bagaimana Konsumsi Sayuran Agar Mudah Dicerna Tubuh?

Kabar6-Rutin mengonsumsi sayuran menjadi salah satu pola makan sehat yang sangat dianjurkan. British Nutrition Foundation menyebutkan, sayur dan buah menjadi menu makanan sehat karena kaya serat, vitamin, dan mineral. Semua nutrisi tersebut dibutuhkan oleh sel, organ, dan jaringan agar dapat bekerja dengan baik.

Di samping itu, sayuran juga menjaga berat badan tetap sehat karena pada dasarnya rendah kalori dan lemak. Konsumsi lemak dan kalori secara berlebihan diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, kanker, penyakit jantung, dan stroke.

Meski menyehatkan, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis sayuran yang perlu ‘usaha lebih’ untuk dicerna oleh tubuh setelah dikonsumsi? Lantas, bagaimana agar sayuran yang kita konsumsi tidak memberatkan kerja sistem pencernaan? Melansir Hellosehat, ada sejumlah tips yang bisa dilakukan. Apa sajakah itu?

1. Kunyah hingga lumat
Mengunyah makanan cepat-cepat jadi salah satu penyebab sayur jadi lebih sulit dicerna. Apalagi jika sayuran Anda makan masih mentah. Salah satu penyebabnya adalah serat tidak larut yang terkandung pada sayur yang dikonsumsi.

Tidak seperti lemak atau protein, serat melewati saluran pencernaan secara utuh dan sampai ke usus besar. Di organ ini, serat ini tidak secara menyeluruh dihancurkan oleh bakteri sehingga jadi lebih sulit dicerna.

Itulah sebabnya, Anda diharuskan makan sayuran dan makanan lain dengan tenang. Dengan begini, konsentrasi Anda akan fokus pada tekstur makanan saat dikunyah di mulut.

Selama mengunyah, makanan tidak hanya dihancurkan oleh gigi Anda. Enzim juga dilepaskan melalui air liur sehingga nutrisi sayuran dapat dipecah dan diserap tubuh lebih mudah. Semakin mudah makanan dicerna dan diserap oleh tubuh, semakin sehat sistem pencernaan Anda.

2. Lakukan proses memasak yang tepat
Sayuran seperti kubis dan brokoli, termasuk makanan yang sulit dicerna bila dikonsumsi dalam kondisi mentah. Agar tidak memberatkan usus Anda, sebaiknya jenis sayuran ini dimasak terlebih dahulu. Ada banyak cara untuk memasak sayuran, seperti ditumis, goreng, rebus, atau panggang.

Namun, perlu Anda tahu bahwa cara menyajikannya bisa mengurangi nutrisi sayuran yang Anda makan. Contohnya, merebus sayur memang akan membuat teksturnya jadi lebih lunak dan mudah dicerna. Namun, kandungan vitamin C akan berkurang karena terpapar panas.

Sebaliknya jika sayuran digoreng, teksturnya mungkin jadi lebih renyah dan gurih. Namun, akan ada tambahan lemak dan ini bisa membuatnya lebih sulit dicerna tubuh.

Jadi, akan lebih baik jika Anda merebus sayur tidak hingga layu dan menggunakan minyak secukupnya. Pilih jenis minyak yang paling baik untuk memasak, seperti minyak zaitun. ** Baca juga: Tidak Disarankan Memanaskan 7 Jenis Makanan dalam Microwave

3. Sajikan dalam bentuk jus
Cara alternatif agar sayuran yang Anda makan mudah dicerna adalah menyajikannya dalam bentuk jus sayur. Dengan cara ini, tekstur sayuran akan jadi lebih lembut dan mudah Anda konsumsi.

Contoh beberapa sayuran yang bisa Anda jadikan jus adalah bayam, seledri, atau brokoli. Agar rasanya tetap enak, Anda bisa mengombinasikan dengan buah atau bahan lain seperti nanas, lemon, apel, susu, atau madu.

Sistem pencernaan yang lancar membantu tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Apa Saja Ciri Makanan Sehat?

Kabar6-Apakah Anda sudah menjalankan pola makan yang benar? Memiliki pola makan tepat menjadi kunci hidup yang lebih sehat, sehingga dapat meminimalisir sejumlah gangguan kesehatan.

Saat menyantap makanan sehat, dianjurkan agar sayuran dan buah-buahan mendapat porsi separuh bagian piring setiap makan. Sementara itu, separuh bagian piring lainnya diisi dengan makanan pokok sumber karbohidrat dan lauk pauk yang banyak mengandung protein.

Harus diakui, memilih makanan sehat memang gampang-gampang susah. Bagaimana caranya? Melansir Femina ini lima ciri makanan sehat:

1. Masih sama atau minimal mirip dengan bentuk aslinya di alam. Masih mempunyai tekstur, warna, dan bentuk seperti aslinya di alam.

2. Masih mengandung semua kebaikan yang seharusnya terkandung dalam makanan itu, seperti antioksidan, enzim, dan serat pada sayuran dan buah, kulit ari dan rice bran pada butir beras yang tidak dipoles dan diratifikasi.

3. Tidak butuh label daftar komposisi, karena tak butuh pembenaran tentang kandungan bahan bakunya yang tidak alamiah.

4. Tidak menimbulkan kecanduan konsumen, karena makanan alamiah dasarnya adalah pemenuhan kebutuhan. ** Baca juga: ‘Me Time’ Penting untuk Minimalisir Stres

5. Tidak akan bertahan lama dalam penyimpanan, apalagi jika distok dalam kondisi yang tidak sesuai, tanpa pendingin misalnya.

Cermat memilih makanan sehat berdampak positif bagi tubuh kita.(ilj/bbs)




Bagaimana Cara Terbaik Simpan Roti Agar Lebih Awet?

Kabar6-Seringkali saat membeli roti, Anda tidak langsng menghabiskannya. Namun di satu sisi, roti bukanlah makanan yang bisa awet lama. Menurut Departemen Pertanian dan Pangan Amerika Serikat, roti basi ditandai dengan tekstur roti yang mengering dan aroma yang tidak sedap lagi.

Hal ini terjadi karena adanya retrogradasi pati atau pengkristalan molekul pati saat roti didinginkan. Proses kristalisasi ini memaksa air yang terdapat di dalam roti menguap, sehingga roti menjadi kering.

Sementara itu, berdasarkan penelitian Studi Pangan Universitas Nebraska-Lincoln, AS, mikroorganisme seperti jamur roti dapat tumbuh dengan baik di tempat dengan suhu kamar yaitu sekira 20-25 derajat Celsius. Lantas, bagaimana cara menyimpan roti yang baik agar lebih awet?

Anda bisa menyimpannya dalam freezer. Penelitian Jurnal Nutrisi Klinis Eropa, melansir Aura, menunjukkan bahwa membekukan roti gandum dalam freezer dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya jamur, sehingga roti bisa awet bahkan hingga tiga bulan lamanya.

Namun sebelum memasukkannya ke freezer, bungkus roti dengan plastik. Ketika akan dikonsumsi, panaskan roti dengan microwave terlebih dahulu agar roti kembali lembut. ** Baca juga: Olahraga Bikin Tulang Kuat dan Cegah Osteoporosis

Sementara itu, melansir Detik, saat membeli roti tawar utuh jangan lupa bungkus dengan kertas roti lalu masukkan ke kantong plastik atau wadah bertutup yang kedap udara. Simpan dalam freezer hingga membeku. Jika akan menyantap, diamkan roti di suhu ruangan beberapa saat, iris roti sesuai yang dibutuhkan lalu simpan sisanya dalam freezer.

Biarkan irisan hingga lumer seluruhnya atau panggang langsung dalam toaster. Tekstur roti akan 95 persen seperti roti yang baru matang dan jauh lebih baik daripada roti yang akan basi. Roti yang tersimpan dalam freezer akan tetap enak sedikitnya dalam jangka enam bulan.(ilj/bbs)




Begini Aturan Ngemil Agar Tubuh Tidak Melar

Kabar6-Selain makanan utama, makanan ringan atau camilan juga harus menjadi perhatian Anda, alias membutuhkan perencanaan yang tepat.

Ya, meskipun kebiasaan ngemil dilakukan secara spontan, Anda harus memastikan camilan yang dikonsumsi masuk dalam kategori sehat.

Lantas, bagaimana aturan memilih camilan yang sehat? Melansir Viva, berikut tiga hal yang bisa membantu memilih camilan sehat agar tubuh tidak melar:

1. Pilih camilan yang tepat
Menurut ahli, camilan harus mengandung antara 150-250 kalori. Makanan ringan Anda harus mengandung lima gram protein, tiga gram serat dan tidak lebih dari 12 gram lemak.

Protein dan serat akan membantu merasa kenyang lebih lama, jadi tidak ada keinginan lagi untuk mengambil camilan lain. Namun apabila Anda susah mendapatkan semua kandungan itu dalam satu camilan, bisa menambahkannya dengan camilan lain.

2. Cara tepat mengonsumsi camilan
Hanya ada satu cara yang tepat untuk mengemil, yaitu sadar. Perlakukan camilan Anda layaknya makanan ringan, bukan makanan utama. Ambil camilan dengan piring layaknya makanan utama. Ini akan membuat Anda merasa lebih kenyang.

Selain itu, jangan melakukan banyak kegiatan saat makan camilan. Nikmati setiap gigitan dan cita rasa makanan. Sebuah studi yang dilakukan pada 2009 menemukan, ketika terganggu saat makan, Anda lebih mungkin untuk ngemil. Ini terjadi ketika kita makan, tubuh memberikan informasi tentang makanan, termasuk rasa, tekstur dan seberapa puasnya kita.

Ini disebut ingatan makanan. Ketika kita tidak memiliki ingatan makanan yang tepat, kita cenderung akan makan berlebih atau sebaliknya kurang makan.

3. Waktu tepat untuk mengemil
Salah satu cara termudah untuk mengetahui kapan Anda benar-benar membutuhkan camilan adalah dengan menggunakan skala 1 hingga 10, di mana satu rasa lapar dan 10 kenyang. Anda perlu camilan saat skornya 3-4.

Sebuah studi pada 2011 yang dilakukan oleh Fred Hutchinson Cancer Research Center menemukan bahwa orang yang melewatkan camilan di pagi hari, kehilangan berat badan lebih banyak dibanding mereka yang mengonsumsi camilan di pagi hari. ** Baca juga: Kurangi Konsumsi 5 Makanan dan Minuman yang Bikin Dengkur Makin Parah

Jadi, jangan asal ngemil.(ilj/bbs)




Sapi Bima, Tekstur Daging Empuk dan Padat

Kabar6.com

Kabar6-Abdurrahman, satu dari ratusan pedagang hewan ternak kurban yang mencoba peruntungan menjelang Idul Adha 1440 Hijriah.

Menggelar lapak di Jalan Ciater, Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, ia menawarkan hewan ternak kurban sapi Bima dari daerah tanah kelahirannya.

“Itu kita jamin mutunya. Sehat dan laik potong,” ujarnya kepada Kabar6.com di Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, kemarin.

Sapi Bima, menurutnya, punya keunggulan dibandingkan dengan hewan ternak sejenis dari daerah lain. Tulangnya kecil, dagingnya banyak.

Kemudian tekstur dagingnya kemerah-merahan. “Dagingnya empuk dan padat,” ujar purnawirawan TNI-AD asal Bima tersebut.

Abdurrahman pada musim lebaran haji tahun ini menyediakan 150 ekor sapi jantan. Harga dan bobot berat sapi asal Bima yang dijualnya bervariatif.

**Baca juga: Lapak di Tangsel Dipasang Sticker, Ternak Kurban Ditandai Stempel.

Mulai dari bobot seberat 200 kilogram dibanderol seharga Rp15 juta, hingga yang ukuran 500 kilogram dipatok senilai Rp30 juta.

Abdurrahmah juga punya trik dalam berdagang demi bisa menggaet minat konsumen. Calon pembeli dipersilahkan datang langsung ke kandang,” ujarnya.(yud)




Bagaimana Sebenarnya Cara Sehat Cuci Sayur & Buah Sebelum Dikonsumsi?

Kabar6-Meskipun mengandung sejumlah nutrisi yang menyehatkan, buah dan sayuran wajib dicuci sebelum dikonsumsi. Hal ini karena buah dan sayuran sarat dengan bahan kimia yang bisa berbahaya dan mempengaruhi kesehatan tubuh.

Mencuci sayuran dan buah-buahan dengan benar penting untuk menghilangkan bakteri dan debu yang ada di dalamnya.

Bagaimana memastikan agar buah-buahan dan sayuran terbebas dari sejumlah bahan-bahan kimia? Melansir Sindonews, langkah awal yang harus dilakukan semua orang sebelum mulai mencuci sayuran dan buah-buahan adalah mencuci tangan. Jika tangan kotor, maka Anda juga akan membuat buah atau sayuran kotor. Gunakan sabun deterjen untuk mencuci tangan dengan benar.

Lalu, mulailah dengan mencuci sayuran serta buah-buahan di bawah air mengalir dan bersihkan dengan tangan Anda atau dengan handuk microfiber. Pastikan Anda melakukan langkah ini hanya pada buah dan sayuran yang keras dan memiliki bagian luar yang tebal.

Bersihkan sayuran berdaun dengan cara ambil semangkuk air dan celupkan sayuran di dalamnya. Setelah beberapa menit, bersihkan kotoran dengan tangan Anda. Saring airnya dan cuci sekali lagi untuk memastikan tidak ada lagi kotoran yang tersisa. Ulangi proses ini dua kali. Setelah selesai, keluarkan sayuran dan masukkan ke dalam saringan besar untuk menghilangkan kelebihan air dan keringkan.

Jamur tidak dapat dibersihkan seperti membersihkan sayuran lainnya. Cara terbaik membersihkan jamur sebelum mengonsumsinya adalah dengan menyeka menggunakan kain lembap, karena mencuci langsung dengan air membuat jamur lebih sulit untuk dibersihkan dan mungkin juga merusak bentuk serta teksturnya. Jangan lupa untuk mengeringkan dengan handuk dapur atau jamur akan menjadi basah.

Bintik hitam atau busuk pada sayuran dan buah tentunya tidak baik untuk dikonsumsi. Karena itu, Anda dapat menyingkirkannya dengan memotong area tersebut sebelum dikonsumsi.

Ada banyak jenis sayuran yang memiliki kulit keras dan sulit untuk menghilangkan mikroba yang terdapat pada kulit. Untuk mengatasinya, gunakan sikat sayur dengan lembut pada kulit sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada sayuran.

Beberapa sayuran tidak dapat direbus untuk menghilangkan pestisida. Sebagai gantinya, Anda bisa membersihkan sayuran dengan cara blansing. Rebus air dalam wajan dan matikan apinya. Rendam sayuran ke dalam air mendidih dan diamkan selama 5-8 menit. Dalam mangkuk lain ambil beberapa es batu dan begitu Anda telah merebus sayuran, masukkan ke dalam panci lain. Proses ini membantu mempertahankan warna sayuran dan menghentikan proses memasak.

Hal yang harus diperhatikan, hindari mencuci buah dan sayuran dengan sabun, karena sabun dapat dengan mudah menemukan jalan melalui kulit dan di dalam daging yang akan membuat buah dan sayuran tidak layak untuk dikonsumsi. ** Baca juga: Minum Air Dingin Saat Cuaca Terik Justru Tidak Disarankan?

Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan cuka.(ilj/bbs)